Bagian I - Hunter

***

Hari, bulan, dan tahun pun berlalu. Saroh kecil semakin bertambah dewasa dan semakin cantik.

Rambut pirangnya semakin panjang dan indah, mata birunya semakin cemerlang bagaikan permata, kulitnya semakin halus bagaikan sutra, suaranya juga semakin indah bagaikan malaikat sungguhan saja.

Pada sore hari seperti kebiasaan Saroh, sekitar pukul empat ia berdiri di depan jendela rumah pohonnya menatap matahari. Saroh bernyanyi dengan indahnya sampai hewan-hewan disana terdiam menikmati dan enggan mati.

Begitu pula dengan seorang pemburu yang sedang mengintai buruannya dari kejauhan, pemburu itu menjadi tertarik mendengarkan senandung yang saroh nyanyikan, dia tersihir akannya sampai-sampai dia meninggalkan hewan buruannya dan berjalan mendengarkan serta tak sadar telah mengikuti arah suara indah itu dengan penuh hasrat ingin tahu.

Semakin dia mendekat dengan asal suara tersebut, semakin pula dia tersihir akan keindahannya.

Saat angin berhembus dan mengacaukan asal suara indah itu, pria ini akan berhenti dan menutup matanya, menarik napasnya pelan dan dalam agar suara napas itu tidak mengganggu pendengarannya, dengan tenang dia berusaha mendapatkan kembali arah suara itu.

Suara kembali terdengar, Si Pemburu melanjutkan perjalanannya dengan rasa penasaran serta kekaguman yang semakin meluap-luap.

Hingga pada akhirnya, dari balik pohon dan bunga-bunga mawar dia mengendap-endap untuk melihat asal suara yang telah ada tepat di depannya.

Dari sana ia melihat sebuah rumah pohon dan seorang gadis yang sangat-sangat cantik dengan pakaian putih bagai malaikat sedang menatap langit dari jendelanya, bernyanyi begitu manis dan menyihir segala sesuatu di sekitarnya.

Si Pemburu yang semakin terpesona akan wanita itu semakin tersihir jauh dalam kekaguman dan sukacita. Semakin dia menikmati setiap nada dan iramanya, semakin pula tatapannya tidak bisa berpaling dari kecantikan wanita itu, hatinya yang keras menjadi meleleh akan ketenangan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya sepanjang hidupnya, membuat matanya lambat laun menutup sampai dia tertidur dan terbawa kedalam mimpi indah.

Nirvana....

Ia terbangun, sangat terkejut karena hari ternyata telah malam dan gelap. Pandangannya yang kabur membuat dia tersadar jikalau sedang tersesat karena masuk terlalu jauh kedalam hutan yang belum pernah dia kenal dan jalani sebelumnya.

Ia yang sedikit panik merasa kalau tempat ini adalah tempat yang berbahaya dan banyak hewan liar di dalam hutan ini, dengan pelan dia meraba pohon dan ranting-ranting berharap bisa menemukan jalan pulang.

Semakin mencoba menemukan jalan pulang, semakin gelap pula pandangannya karena hari semakin malam. Dalam gelapnya malam dia merasa bahwa bukan hanya dia yang sedang berada di sana, ada hewan yang sedang mendekatinya.

Penuh waspada ia menarik pisau dari kaki dengan tujuan berlindung dari serangan hewan itu, dengan tiba-tiba hewan itu melompat ke dadanya dan membuatnya terjatuh.

Ternyata itu adalah seekor anjing yang merupakan peliharaan dan sahabat dari pemburu ini.

"Ahhh ternyata itu kau, Leon,  sahabatku. Kau membuatku kaget saja dasar anak nakal," ucap pemuda itu dengan rasa lega.

Melihat tuannya telah dia temukan, Leon si anjing serigala pun merintih sembari melompat, menggonggong, menjilat tuannya dan mengibaskan ekornya karena merasa kegirangan dan sangat bahagia.

Gukk ... gukk ... gukk ....

"Maafkan aku sobat, karena seorang wanita aku meninggalkan dirimu sendirian," ucap pemburu itu sambil memeluk dan menciumi anjingnya.

Anjing itu terus menggonggong agar tuannya mengikuti dia ke arah jalan pulang, dan pemburu pun mengetahui maksud anjing pintarnya.

Anjing mengendus setiap jalan hingga berhasil kembali ke arah jalan pulang mereka yang seharusnya. Di sana telah menunggu seekor kuda putih yang cemas-kebingungan.

"Terima kasih kawan telah setia menungguku, tolong maafkan aku yang telah membuatmu khawatir. Apollo, sahabatku," bisik pemburu itu ke telinga kudanya sembari memeluknya dan menciuminya.

Merekapun pulang dan sampai di rumah. Di sana ibunya yang bernama Frances Bean dengan rasa khawatir sedang menunggu mereka di luar rumah dengan sebuah lampu teplok di tangannya.

Frances Been adalah wanita yang cukup cantik jika mengingat usianya, dia adalah putri dari seorang musisi yang mati bunuh diri karena hutang dan kemiskinan yang mereka alami setelah adanya larangan akan musik.

"Dari mana saja kamu, Sion? Kamu selalu saja membuat ibu khawatir, nak, apa kamu terluka? Atau Apollo yang terluka?" tanya Ibu nya merasa cemas.

"Tidak, Bu ..., kami baik-baik saja, hanya saja aku telah paham akan kata-kata Ibu jikalau ada suatu hal yang sangat indah di dunia ini yang bisa menggerakkan hati manusia bahkan melebihi senjata maupun emas dan berlian," ucap Sion tersenyum.

Ibunya yang merasa penasaran bertanya akan apa hal yang dia maksud, tetapi Sion hanya membalasnya dengan senyuman dan langsung melompat ketempat tidurnya kegirangan.

Sampai tengah malam Sion belum bisa tertidur karena pikirannya selalu berputar-putar akan kekagumannya pada gadis yang dia lihat tadi, semakin dia ingin tidur dan semakin dia berusaha menutup matanya, wajah gadis cantik tadi semakin terngiang-ngiang di pikirannya yang membuat dia tak bisa melupakannya.

Hingga saat dia tidak sadar kalau dia telah tertidur pun masih melihat dan mendengar suara gadis itu dalam mimpinya.

Sepertinya Cupid sang dewa cinta telah memanah tepat di hati pemburu ini.

***

Matahari kembali menyapa dunia, Sion yang ketika malam hari tidak bisa tertidur, sekarang malah tidak sanggup terbangun dari mimpi indahnya.

Frances  yang telah menyiapkan sarapan membangunkan Sion.

Sion sangat susah di bangunkan dari mimpinya, Frances mengangkat Leon anjing mereka tepat di wajah Sion, anjing itupun menjilati wajah Sion yang sedang senyum-senyum menikmati mimpinya, hingga pada akhirnya dia terbangun karena wajahnya telah basah penuh dengan jilatan seekor anjing.

"Dasar anjing nakal! menggangu mimpi indah saja," gerutu Sion.

Sion segera membasuh wajahnya dengan air dari teko yang diberikan oleh ibunya. Merekapun sarapan bersama menyantap masakan yang telah Frances siapkan.

Selama dia menikmati sarapannya, pikiran Sion tidak bisa berhenti memikirkan kejadian kemarin, baginya hal yang ia saksikan kemarin adalah berkat yang harus ia syukuri dan harus ia saksikan setidaknya sekali lagi sebelum ia mati.

Semakin Sion mengingat nyanyian gadis cantik yang dia lihat di rumah pohon dan yang hadir dalam mimpinya semalam membuat hati dan pikirannya tidak bisa menahan rasa kerinduan akan senandung suci yang telah melelehkan dan meremukkan seluruh perasaan dan jiwanya.

Akhirnya dengan keteguhan hatinya dia memutuskan untuk kembali lagi kedalam hutan untuk mendengarkan senandung gadis cantik itu walau harus berapa banyak hewan buas yang akan mengancam nyawanya, dia tidak perduli lagi.

Penuh semangat Sion mengajak sahabatnya, Leon si anjing pintar untuk mengendus jalan, dan Apollo si kuda kuat-lincah untuk membawa mereka ke arah hutan yang cukup jauh dari tempat tinggalnya.

Sampailah mereka di depan hutan, Sion sangat sigap mengikatkan kudanya ke sebuah pohon, mengambil beberapa tumpukan rumput dan diberikan kepada kudanya sebagai makanan selama kuda itu menunggu dia di sana.

Sion dan anjingnya memasuki hutan yang masih lembap dan basah, embun pagi yang dingin ditempuhnya.

Namun, sampai siang hari tiba dia belum menemukan rumah pohon yang dia lihat kemarin. Karena telah kelaparan, dia memutuskan berjalan sampai ke arah sungai agar bisa menangkap ikan di sana.

Bermodalkan kayu yang telah diruncingkan salah satu ujungnya, Sion berhasil menangkap empat ikan dan membakarnya.

Sion menyantap ikan bakarnya, sementara kepala dan tulang adalah menu spesial bagi Leon.

Setelah mereka berdua kenyang, rasa puas membawa mereka dalam kantuk hingga tertidur lelap sampai sore hari dalam buaian kicau burung yang terus bersautan menari dengan angin, serta suara menenangkan dari aliran sungai yang pelan.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!