Bab 4 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Menuju Awal Yang Baru Bagi Liona Haura

...•...

...•...

...•...

...~Selamat Membaca~...

...°°...

Akhirnya aku sampai di Bank. Bank yang telah ditetapkan oleh pihak kampus tempat untuk membayar biaya pendaftaran.

Aku memilih Bank yang letaknya lebih dekat dekat kampus berjarak 5 km. Bukan Bank pusat tapi Bank cabang.

Aku segera memakirkan motorku dibantu oleh tukang parkir di sana yang sudah nampak beberapa motor dan mobil di sana.

"Terimakasih Bapak" kataku

"Sama-sama Mbak" jawabnya

Kunyalakan hpku jam sudah menunjukkan angka 8 kurang 5 menit. Banknya juga sudah buka. Segera aku masuk masuk di dalam. Di samping pintu dalam Bank ada petugas keamanan. Dia yang membukakan pintu setelah itu menanyakan apa aku ke Bank dengan ramah.

Aku menjelaskan keperluanku petugas keamanan memberikan nomor antrian kepadaku. Bapak itu mengangguk-anggukan kepalanya dan memberikanku 2 lembar kertas sambil menjelaskan apa saja yang harus aku tulis di sana, bagian-bagian yang di centang itu wajib diisi.

"Jadi yang perlu diisi itu nanti bagian yang sudah saya beri centang ya mbak" kata petugas itu menjelaskan

"Baik Pak" jawabku

Menanyakan sudah paham atau belum diriku. Aku menjawab paham. Setelah itu Bapak itu Aku diharuskan mengisi berkas-berkas untuk keperluan pendaftaran kuliahku. Aku menulis di tanda yang telah dicentang oleh pihak keamanan itu.

Selesai mengisi berkas-berkas tersebut aku menyerahkannya ke pihak keamanan itu dan aku diberikan kertas berisi nomor antrian. Aku dipersilahkan untuk menempati tempat duduk yang kosong.

Pihak keamanan itu lalu menuju ke bagian teller Bank mengumpulkan berkas yang aku tulis tadi.

Aku segera mencari tempat duduk yang berada di depan teller Bank supaya waktu aku dipanggil lebih mudah.

Sambil menunggu panggilan nomor antrian aku membuka hpku. Membunuh rasa kebosanan dengan membaca di aplikasi baca yang telah aku install di hpku.

Menengok arah sekitar juga kulakukan ada beberapa orang yang seusiaku sepertinya juga punya niatan yang sama. Kulihat mereka melakukan hal sama seperti yang aku lakukan mengisi lembaran-lembaran yang diberikan petugas tadi.

Mereka itu tadi mengambil tempat duduk di sampingku yang kebetulan masih juga kosong. Mengobrol dengan asyiknya.

"Eh, Mir pokoknya kita harus bareng gitu ya"

"Iya, aku deg deg kan lho...."

"Kita cari tempat kos yang sama ya atau kita sekama bareng"

"iya seru pastinya"

"Jadi nggak sabar pengen cepat-cepat kuliah"

"Hahaha"

"Hih ketawamu jangan kenceng-kenceng"

"Iya tuh Sindi"

Beberapa cuplikan obrolan mereka yang tak sengaja ku dengar.

Ngomong -ngomong tentang teman. Dari dulu aku tidak memiliki teman. Hanya sekedar say hai saja. Mungkin karena waktuku kuhabiskan untuk di sekolah dan bekerja. Jika ada waktu luang lebih kuhabiskan untuk istirahat.

Dulu pernah ada beberapa ajakan untuk pergi ke tempat wisata baik dari teman sebangkuku atau teman lainnya.

Waktu selalu tidak pas untukku, aku sebenarnya ingin ikut. Tapi waktu itu aku juga belum waktunya gajian. Aku tidak punya pengangan. Kalau tidak aku sudah dipesanin sama mbak Rina pada hari itu bahwa ada pesanan di warungnya jadi jangan sampai aku tidak masuk.

Aku terpaksa menolak ajakan mereka. Karena mungkin aku selalu tidak bisa. Mereka tidak mengajakku lagi.

Aku melanjutkan membacaku yang tadi sempat aku lewatkan dibandingkan memikirkan hal-hal yang tidak baik yang membuatku sedih dan membuatku merasa nelangsa.

Dibalik aku melanjutkan bacaanku dan mencoba untuk menikmati bacaan yang aku baca sambil menunggu nomor antrian terpanggil aku terkadang mencoba untuk baik-baik saja.

Bukan bermaksud untuk selalu tidak bersyukur dan mengeluh atas kehidupan ini tapi ya begitulah.....

Sekali-kali tidak apa-apa kan, itu juga hal yang manusiawi kan intinya jangan sampai merasakan itu sampai berlarut-larut.

Kadang aku juga ingin memiliki momen bersama teman. Semoga saja aku terima di kampus tempatku mendaftar ini dan aku bisa memiliki momennya.

"Jadi jangan sedih ya Liona, pasti suatu saat, mungkin belum di masa itu kamu belum mempunyai momennya tapi kamu harus percaya bahwa momen itu momen di masa depan, salah satu yang kamu cita-citakan pasti akan terwujud."

"Untuk itu fighting fighting fighting Liona...." kata hatiku memberikan word affirmation-nya kepadaku.

Terpopuler

Comments

Lili

Lili

semangat semangat ya

2024-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog: Uneg-uneg rasa Liona, Zafran, Lionel, dan Aurelin
2 Bab 1 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Lika-Liku Kehidupan Liona Haura
3 Bab 2 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Rutinitas Monoton kehidupan Liona Haura
4 Bab 3 Flashback 9 tahun yang lalu: Memulai Hari Yang Ditunggu Liona Haura
5 Bab 4 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Menuju Awal Yang Baru Bagi Liona Haura
6 Bab 5 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Bagaikan Hujan Yang Jatuh Di Tanah
7 Bab 6 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Menuntun Takdir Bertemu POV Liona Haura
8 Bab 7 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Hari Telah Telah POV Liona Haura
9 Bab 8 Flashback 7 Tahun Yang Lalu Mengeja Rasa POV Liona Haura
10 Bab 9 Flashback 7 Tahun Yang Lalu: Selalu Tentangnya POV Liona Haura
11 Bab 10 Flashback 6 Tahun Yang Lalu: Layu Sebelum Bersambut
12 Bab 11 Flashback 6 Tahun Yang Lalu: Mematikan Rasa
13 Bab 12 Flashback 5 tahun yang lalu: Mencoba Menghindar
14 Bab 13 Flashback 6 Tahun Yang Lalu: Mengurai Benang Kesalahpahaman (1)
15 Bab 14 Flashback 6 Tahun Yang Lalu: Mengurai Benang Kesalahpahaman (2)
16 Bab 15 Flashback 6 Tahun Yang Lalu: Akhir Pertemuan Tanpa Pamit
17 Bab 16 6 Tahun Kemudian: Waktu Tak Terasa Berlalu
18 Bab 17 Berita Tak Terduga
19 Bab 18 Sudah Lama
20 Bab 19 Berjalan Seperti Biasa
21 Bab 20 Awal kisah
22 Bab 21 Kembali ke Masa Lalu
23 Bab 22 Sampai Di Tempat Masa Lalu
24 bab 23 Berkunjung Ke Rumah Mbak Rina dan Om Dio
25 Bab 24 Pernikahan Aurelin
26 Bab 25 Bertemu Lionel
27 Bab 26 POV Zafran (1)
28 Bab 27 POV Zafran (2)
29 Bab 28 POV Zafran (3)
30 Bab 29 Berniat Melamar
31 Bab 30 Meminta Restu Papi dan Mami
32 Bab 31 Menjemput Restu Ayah Liona
33 Bab 32 Menikah
34 Bab 33 Sosok Zafran Dimata Liona
35 Bab 34 Permintaan Zafran
36 Bab 35 Pengalaman Pertama di Rumah Baru
37 Bab 36 Pasca Malam Pertama
38 Bab 37 Cinta Zafran untuk Liona
39 Bab 38 Sebelum Prahara (1)
40 Bab 39 Sebelum Prahara Datang (2)
41 Bab 40 Gejolak
42 Bab 41
43 Bab 42 Sebelum Badai
44 Bab 43 Sebelum Awal Tragedi
45 Bab 44 Sebelum Awal Tragedi (2)
46 Bab 45 Awal Tragedi
47 Bab 46 Tragedi (2)
48 Bab 47 Pasca Tragedi
49 Bab 48 Pasca Pelecehan
50 Bab 49 Pasca Pelecehan (2)
51 Bab 50 Permintaan Tak Terduga
52 Bab 51 Nelangsa
53 Bab 52 Sebelum Berpisah
54 53 Terkejut
55 BAB 54 TRAGEDI
56 Bab 55 Zafran Depresi
57 BAB 56 MEMULAI HIDUP BARU
58 BAB 57 TAK TERDUGA
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Prolog: Uneg-uneg rasa Liona, Zafran, Lionel, dan Aurelin
2
Bab 1 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Lika-Liku Kehidupan Liona Haura
3
Bab 2 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Rutinitas Monoton kehidupan Liona Haura
4
Bab 3 Flashback 9 tahun yang lalu: Memulai Hari Yang Ditunggu Liona Haura
5
Bab 4 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Menuju Awal Yang Baru Bagi Liona Haura
6
Bab 5 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Bagaikan Hujan Yang Jatuh Di Tanah
7
Bab 6 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Menuntun Takdir Bertemu POV Liona Haura
8
Bab 7 Flashback 9 Tahun Yang Lalu: Hari Telah Telah POV Liona Haura
9
Bab 8 Flashback 7 Tahun Yang Lalu Mengeja Rasa POV Liona Haura
10
Bab 9 Flashback 7 Tahun Yang Lalu: Selalu Tentangnya POV Liona Haura
11
Bab 10 Flashback 6 Tahun Yang Lalu: Layu Sebelum Bersambut
12
Bab 11 Flashback 6 Tahun Yang Lalu: Mematikan Rasa
13
Bab 12 Flashback 5 tahun yang lalu: Mencoba Menghindar
14
Bab 13 Flashback 6 Tahun Yang Lalu: Mengurai Benang Kesalahpahaman (1)
15
Bab 14 Flashback 6 Tahun Yang Lalu: Mengurai Benang Kesalahpahaman (2)
16
Bab 15 Flashback 6 Tahun Yang Lalu: Akhir Pertemuan Tanpa Pamit
17
Bab 16 6 Tahun Kemudian: Waktu Tak Terasa Berlalu
18
Bab 17 Berita Tak Terduga
19
Bab 18 Sudah Lama
20
Bab 19 Berjalan Seperti Biasa
21
Bab 20 Awal kisah
22
Bab 21 Kembali ke Masa Lalu
23
Bab 22 Sampai Di Tempat Masa Lalu
24
bab 23 Berkunjung Ke Rumah Mbak Rina dan Om Dio
25
Bab 24 Pernikahan Aurelin
26
Bab 25 Bertemu Lionel
27
Bab 26 POV Zafran (1)
28
Bab 27 POV Zafran (2)
29
Bab 28 POV Zafran (3)
30
Bab 29 Berniat Melamar
31
Bab 30 Meminta Restu Papi dan Mami
32
Bab 31 Menjemput Restu Ayah Liona
33
Bab 32 Menikah
34
Bab 33 Sosok Zafran Dimata Liona
35
Bab 34 Permintaan Zafran
36
Bab 35 Pengalaman Pertama di Rumah Baru
37
Bab 36 Pasca Malam Pertama
38
Bab 37 Cinta Zafran untuk Liona
39
Bab 38 Sebelum Prahara (1)
40
Bab 39 Sebelum Prahara Datang (2)
41
Bab 40 Gejolak
42
Bab 41
43
Bab 42 Sebelum Badai
44
Bab 43 Sebelum Awal Tragedi
45
Bab 44 Sebelum Awal Tragedi (2)
46
Bab 45 Awal Tragedi
47
Bab 46 Tragedi (2)
48
Bab 47 Pasca Tragedi
49
Bab 48 Pasca Pelecehan
50
Bab 49 Pasca Pelecehan (2)
51
Bab 50 Permintaan Tak Terduga
52
Bab 51 Nelangsa
53
Bab 52 Sebelum Berpisah
54
53 Terkejut
55
BAB 54 TRAGEDI
56
Bab 55 Zafran Depresi
57
BAB 56 MEMULAI HIDUP BARU
58
BAB 57 TAK TERDUGA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!