

Contract Marriage

 

Si Dingin Pemilik Senyum Manis

"Pagi yang cerah untuk mengawali hari"

aku memasukkan beberapa bungkus bekal kedalam tasku.

Sesampai di cafe aku melihat Troy sedang merapikan meja,aku senang sekali melihatnya sudah mulai bekerja lagi.

Dibandingkan Thomas,Troy orang yang jauh lebih asyik walau ia pendiam dan cuek.

Aku suka mengganggunya dan menjulukinya si cool alias dingin.

"Hay pak cool mana oleh-oleh untukku"

godaku kepadanya

"Hay Kei bagaimana kabarmu"

balasnya sambil mencubit pipiku

"Seperti biasa cafe begitu sepi untukku"

Dengan nada sedikit mengadu dan melebarkan senyum,kemudian aku berjalan menuju dapur.

"Pesan latte dan seperti biasa nona cantik itu yang mengantarkan"

suara seorang laki-laki yang tidak asing bagiku terdengar hingga ke belakang,aku langsung menuju ke kasir dan benar laki-laki itu sudah berada di meja pojok kesukaannya.

"Baru beberapa hari aku meninggalkan cafe ini,kau sudah memiliki pacar baru"

tukas Troy dengan nada agak menekan

"Apa katamu,aku sama sekali tidak mengenalnya bahkan aku juga tidak tahu dia siapa"

jawabku dengan nada kesal

"Kei cepat kau antar kan pesanannya"

Troy terus berbicara dengan nada tinggi

"Kenapa bukan kau saja,kau tidak lihat aku sedang merapikan rak"

"Dia ingin kamu yang mengantarkannya,apa kamu tidak mendengarnya tadi"

Dengan muka sedikit musam aku berjalan menuju meja laki-laki tersebut.

"Hay nona cantik,kau suka hadiahku"

Aku kaget dan mencoba menerka maksud perkataannya itu

"Hadiah??"

"Ya,bukankah kau sudah menerimanya"

Aku berdiri terbengong sambil memikirkan apa yang dia maksud hadiah itu.

"Aku ingin melihat kau memakainya besok,aku akan menjemputmu disini dan kita akan pergi bersama"

"Haa,???"

Aku bingung sungguh bingung dengannya,aku berjalan kembali ke dapur sambil terus memikirkan maksud semua perkataannya

"Kei,are you okey?"

Troy menyadarkan ku dari semua lamunan itu

"Hah,ha anu aku gak papa kok"

Aku langsung pergi menyibukkan diri dengan pesanan-pesanan yang lain.

Dari meja kasir aku melihat Prasetyo dan laki-laki itu mengobrol,mereka tampak saling mengenal dan akrab.

Sesekali laki-laki itu melihat ke arahku dan tersenyum jahat.

Prasetyo yang melihat laki-laki itu juga ikut melihatku dengan senyumnya yang menyebalkan seperti biasanya.

Senyum manisnya Troy,membuat semua cewek yang melihatnya akan meleleh seperti es yang terkena kopi panas.

"Kei,bisa kamu ke ruangan ku sebentar"

panggil Prasetyo yang tiba-tiba berada di samping pintu dapur.

"Iya pak,saya akan segera kesana setelah menyelesaikan ini"

"Oke,aku tunggu"

Setelah aku sampai di ruangan Prasetyo aku disambutnya dengan cara yang beda dengan biasanya,ia sedikit lembut dan memperlakukanku seperti seorang putri.

"Ada apa ya pak,bapak memanggil saya secara tiba-tiba"

"Oh begini Kei,kau tau laki-laki tadi pagi yang mengobrol denganku"

"Iya,ada apa dengannya pak,siapa dia?"

Aku penasaran kenapa sampai Prasetyo menanyakan perihal laki-laki itu kepadaku.

"Dia adalah teman kuliahku dulu,namanya Nicholas,kami sama-sama di fakultas management USA"

"Ohh pantas saja bapak begitu dekat dengannya,kenapa bapak menanyakan laki-laki itu kepada saya"

"Jadi begini,dia memiliki bisnis yang begitu banyak namun ia tak mempercayai wanita manapun untuk menjadi pendampingnya,tetapi kali ini ia memintaku untuk memperkenalkan dirinya kepadamu"

"Ha,kenapa harus saya pak,kalau dia tidak mempercayai wanita manapun lalu untuk apa mempercayai wanita seperti saya"

"Dia tidak pernah tertarik dengan wanita seperti dia tertarik denganmu,apa salahnya untuk mencoba kamu pun selama ini ku lihat tidak pernah memiliki kekasih ataupun laki-laki yang begitu dekat denganmu selama bekerja denganku"

"Tapi pak,urusan saya dengan anda hanya sebatas pekerjaan saja,sedangkan urusan perasaan atau masalah pribadi saya bukan tanggung jawab bapak"

Aku menjawab ketus semua pernyataan Prasetyo,bagaimana tidak ia tiba-tiba menjadi Mak comblang di kehidupanku.

"Kei,aku tidak ada maksud mencampuri urusan pribadimu,hanya saja aku menyampaikan apa yang ingin dia katakan kepadamu.Sebagai temannya aku hanya bisa membantu sampai disini Kei,jika memang kamu tidak setuju itu terserah kamu"

"Permisi pak,saya mau ke dapur dulu"

Aku langsung keluar dari ruangan Prasetyo tanpa mempedulikan perkataannya barusan.

Troy menghampiriku dan menanyakan apa yang terjadi,aku hanya diam dan menggeleng.

Hari sudah masuk pukul 21.30,aku bersiap pulang setelah membereskan cafe.

Sabtu cafe selalu tutup sedikit malam,dan hari ini memang cafe cukup rame oleh pasangan muda mudi.

Saat Troy sedang mengunci pintu,Prasetyo datang menghampiriku

"Kei,tolong pertimbangan kan lagi,ini bukan hal yang salah untuk kamu coba. Semoga kamu tidak membuang kesempatan ini dan menyesalinya nanti"

Kemudian Prasetyo pergi dan Troy pun memandangku dengan penuh tanda tanya

"Apa maksud ucapan pak Pras tadi Kei,apa yang sebenarnya terjadi kenapa kamu perlu mempertimbangkan lagi"

"Ohh tidak apa-apa Troy,bisakah kau mengantarkan ku pulang"

"Oh seperti biasanya dengan senang hati tuan putri"

Di sepanjang jalan aku hanya diam,Troy memperhatikanku dari spion motornya.

Sesampai didepan kost Troy memegang tanganku,aku seketika kaget

"Kei,aku ini temanmu dari kamu datang ke kota ini hingga sekarang,namun baru kali ini kamu seperti menutupi suatu hal. Sebelumnya kamu selalu terbuka kepadaku,selalu bercerita apapun permasalahannya"

Aku hanya menatapnya dengan senyuman yang mencoba meyakinkannya

"I'm Okey Troy"

Kemudian aku melepaskan genggaman tangannya dan masuk kedalam kost.

Suara motor Troy sudah hilang dan aku merasa lega karena dapat menyembunyikan ini darinya.

Dia adalah laki-laki yang selalu berhasil membaca pikiranku,tapi tidak untuk kali ini.

Setelah aku membersihkan diri,aku melihat kotak yang kemarin ibu kost berikan.

Aku membukanya dan terdapat dress dan sepatu hills didalamnya.

Aku sedikit bingung apakah ini yang dimaksud laki-laki itu.

Padahal selama ini aku tidak pernah berdandan feminim layaknya perempuan,lalu untuk apa semua barang ini.

Aku meletakkannya kembali dan pergi menghampiri ranjang ku.

Malam ini aku terlelap dengan seluruh raga yang hampir berteriak meminta nafas.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***