NWS 20

🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲

Selama tiga hari ini Monica tinggal di apartemen bersama dengan Hari,monica juga mendapatkan uang tambahan dari hasil kerja nya.

Setiap pagi monica akan bangun lebih dulu dan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Hari sebelum pergi bekerja,dia juga membuat makan siang sekaligus sehingga saat siang tiba dan monica masih di kantor maka hari hanya perlu memanaskan nya saja.

Hari merasa nyaman dan senang dengan makanan yang dibuat oleh Monica ,rasa masakan yang dibuat monica terbilang sangat enak. Membuat nya semakin enggan jauh dari Monica,bahkan saat malam tiba. Monica yang sudah lelah bekerja memilih untuk memasak makan malam mereka sendiri,setelah nya mereka pun beristirahat sebentar.

Hari tak menyia-nyiakan kesempatan untuk bercinta dengan Monica, monica terus meminum obat pencegah kehamilan karena ngak ingin nanti nya dia hamil anak nya Hari. Apalagi mereka hanya memiliki hubungan tak jelas ,sehingga monica ngak ingin mengambil resiko itu .

Pagi ini,monica kembali melakukan aktifitas seperti empat hari belakangan ini . Hari ini hari akan pulang, dia terus memeluk tubuh Monica dari pagi saat monica membuatkan sarapan mereka.

"Hei....hentikan pak,anda tidak boleh seperti ini " ucap Monica dengan ketus, dia merasa kesal terus ditempeli oleh hari sedari tadi.

"Sayang,aku akan memberikan uang lebih. Seandainya aku meminta mu untuk pindah ke perusahaan ku saja, kamu mau ngak ? Biar kita bisa berduaan saja seperti ini,aku akan memberikan apartemen disana " ucap Hari membuat Monica terkejut dan marah

Bagaimana bisa hari memiliki pemikiran seperti itu,dia merasa kesal hingga akhirnya dia pun memilih untuk diam saja . Hari menatap saja monica yang diam saja dan cemberut ,dia tau kalau Monica ngak akan mau melakukan nya sama sekali .

"Mon....aku beneran ngak bisa jauh dari mu ,kau mau kan menerima tawaran ku?" tanya Hari dan monica pun menghela nafas nya dengan kasar,tatapan nya pun terlihat tajam

"Dengar pak Hari, kita hanya memiliki hubungan sebentar saja. Saya ngak ingin merusak pernikahan seseorang, lebih baik kita akhiri semua ini sekarang . Semoga anda sampai dengan selamat di kota tujuan anda ,maaf saya ngak bisa antar karena saya harus bekerja " ucap Monica dengan kesal

Mau tak mau hari pun terdiam,dia merasa kalau monica selalu keras kepala dan dia menyukai hal itu. Dia akan berusaha mencari cara agar monica menerima dirinya sebagai wanita simpanan nya ,dia seolah ngak rela jika monica dimiliki pria lain .

Tapi untuk saat ini hari ngak mungkin memaksa monica,dia akan mencari cara lain agar bisa segera menjadikan Monica sebagai wanita milik nya seutuh nya .

Hari pun memilih pergi ke bandara dengan taksi,dia tidak mungkin berada terus terusan disini . Walaupun hati nya merasa damai dan nyaman bersama dengan Monica disini,tapi dia masih punya tanggung jawab yang besar di kota lain. Bukan hanya tanggung jawab dengan istri dan anak nya tapi dengan perusahaan keluarga nya ,juga beberapa usaha yang dia miliki selama ini yang tidak diketahui oleh keluarga nya .

Monica akhirnya kembali kerumah,dia melihat motor milik Raga sudah berada didepan rumah kontrakan nya. Dia tersenyum senang melihat nya karena raga merupakan sahabat yang baik untuk adik nya ,dia tau kalau persahabatan nya begitu tulus pada aditya .

"Dit,lo harus masuk universitas ini. Ini kan yang lo mau dari dulu,apalagi lo hanya bayar setengah nya karena mendapatkan beasiswa disana dan pihak universitas juga sudah mengundang lo secara langsung. Jangan di tunda lagi dit,mereka pasti akan masukin lo kerja saat lulus nanti " kelas raga,dia tau betul keinginan sahabat nya ini .

"Ngak Ga,aku kasian liat kak monic. Kemarin dia sudah mengeluarkan uang cukup banyak untuk ijazah SMA ku,mungkin kak monic minjem uang di kantor nya atau sama temen nya . Aku bisa kuliah di universitas yang lain saja sambil kerja sambilan " jawab Aditya,dia ngak ingin menyusahkan Monica lagi .

"Ya ampun dit, lo kan sudah dijelaskan sama pak Regar kan ? Kalau selama lo kuliah ,lo bisa jadi asisten dosen karena otak lo itu terlalu jenius . Lagian lo bisa langsung dapet kerja setelah lulus dit" ucap Raga,dia yang sudah mendengar sendiri ucapan dosen yang datang ke sekolah mereka.

Raga dan beberapa teman nya yang menjadi saksi nya,Aditya memang anak yang jenius dan ramah tapi tidak pada semua orang Karena dia takut di katakan memanfaatkan orang kaya lainnya.

Dari SD hingga SMA,Aditya selalu sekolah di sekolah yang terbilang elit dan memiliki prestasi yang luar biasa. Dia mendapatkan beasiswa pintar,bukan beasiswa tidak mampu karena sekolah nya bukan sekolah anak anak biasa dan ngak ada beasiswa bantuan dari pemerintah untuk anak yang miskin karena semua yang ada disana kaya semua .

"Dit,ini kesempatan langka lho. Jangan sampe lo nyesel ,gue bayarin setengah nya dari setengah pembayaran nya. Lo cari yang setengah nya lagi ,jangan sampe lo lewatin semua nya dit" ucap Raga,dia ingin aditya sukses di masa depan nya.

"Tapi buat apa aku disana Ga? Lo kan bakalan ke kuliah di luar ,ngak ada lo ngak asyik tau " jawab Aditya,dia memang ingin sekali kuliah di universitas yang terbilang cukup berprestasi bukan sekedar karena mendapatkan beasiswa saja .

"Ya elah,kita masih bisa vc an bro. Apalagi ini lah waktu nya,saat lulus nanti . Kita akan bekerja diperusahaan yang sama ,lo tau kan kalau perusahaan yang cukup besar di luar negri itu akan menerima mahasiswa lulusan terbaik dari universitas terbaik juga " jelas Raga dengan semangat.

"Aku bayar setengah nya, nanti aku transfer " ucap raga dan aditya langsung menggelengkan kepala nya saja .

"Ngak usah,aku ngak mau ngerepotin kamu Ga. Nanti ngak enak sama mama dan papa mu " ucap Aditya dengan sopan,dia ngak mau meminta atau menerima bantuan dari Raga karena takut nanti kedua orang tua nya salah paham.

Apalagi mereka berteman bukan karena harta nya ,tapi karena memang sama sama cocok saja. Raga juga ngak pernah perduli hal itu,dia merasa lebih nyaman berteman dengan Aditya.

"Dit,kesempatan ngak datang dua kali. Mendingan lo bicarain sama kak Monic,gue rasa kak monic juga ngak keberatan karena pasti nya untuk kesempatan lo juga dit" ucap Raga ,dia ngak ingin Aditya menyerah begitu saja dengan masa depan nya.