Disaat semua orang tengah sibuk menikmati ramen serta minuman berAlkohol mereka. tiba-tiba saja diluar terdengar keributan yang membuat nek ika yang merupakan pemiliki kedai bergegas keluar dari dapur.
beberapa anak buah Xena juga ikut keluar.
"mana minuman ku!"
"kau sudah banyak meminta disini Roy, tolong kali ini saja bayarlah uang makan dan minummu aku sudah tidak punya banyak uang lagi!" pinta nek ika pada seorang pria berrambut mullet.
tinggi pria itu sekitaran 165 cm. dengan banyak tato yang berada dikedua lengan tangannya, telinga kanannya terdapat tindik berwarna hitam dengan pakaian layaknya anak berandalan pada umumnya.
"Aargh aaku tak peduli dengan semua omong kosongmu itu, cepat beri aku minuman itu atau aku hancurkan isi didalam kedai sialanmu ini Nenek tua!!" ucap Pria itu sambil mendorong Nek ika hingga tersungkur kelantai.
"Roy aku mohon cobalah mengerti, aku tidak punya uang lebih jika kau terus-terusan meminta disini apalagi kau membawa banyak kawanmu!" ujar Nek ika sekali lagi
ke3 teman-teman roy menatap Nek ika dengan pandangan sinis begitu juga dengan Pria yang dipanggil nek ika itu Roy.
"Aku bilang cepat beri aku minuman itu!!"
"bangun cepat dasar nenek tua sialan!!"
"Cepat bangun!!"
Sentak Roy menggelegar disana.
ketiga orang yang sangat disegani disana menoleh melihat keluar.
"ada apa sih? rame bener kayaknya" ucap Boby yang sudah selesai menghabiskan 7 mangkok ramen.
"coba kalian cek!" perintah Xena pada dua anak buahnya itu
"Baik bos" ujar Bobby dan Juga lepin serempak.
diluar kedai..
"Apa kau tidak mendengar apa yang aku katakan hey wanita tua??"
"aku bilang cepat berikan aku minuman itu dasar bedebah sialan!!" sentak Roy sekalu lagi yang membuat Nek ika menunduk takut dibawah.
salah satu teman roy yang paling kelihatan muda memberikan sebuah ide pada roy untuk mengambil minuman itu sendirian.
"kau ambil saya sendirian jika terus-terusan menyuruh nenek tua itu sama saja kita tidak akan mendapatkan apa yang kita mau" ujar pria itu yang bernama ijat
sedangkan pria yang bernama Roy itu nampak tersenyum mendengar ide dari salah satu kawannya itu yang menurutnya sangatlah cerdas.
"ayo bantu aku!" perintah Roy pada ke3 kawannya
mereka bergerak maju ingin masuk kedalam kedai namun beberapa orang berbadan kekar tiba-tiba saja keluar dari sana.
mereka melongo tak percaya dengan orang-orang yang berada didalam kedai.
"Busyet besar-besar banget badannya!" guman Salah satu teman roy yang kerap kali disapa dengan nama Memet
"jangan-jangan mereka Gengster lagi" ucap Teman roy yang lain. Bono melongo menatap orang-orang yang sekarang berdiri didepan mereka.
"Gila sih ini" gumam Ijat
"Alah ayo cepat masuk kita tidak akan jadi minum jika tetap diam disini" ucap Roy yang membuat ketiga temannya mengangguk mengiakan.
"Kalian mau kemana?" tanya Bobby yang bari muncul dibelakangnya sudah ada Lepin yang menatap mereka dengan sorot mata dingin.
"kita mau masuk om" ujar Memet
"om pala lu peang, sejak kapan gue nikah sama tante lo!!" bentak Bobby kesal pada pria berbadan kerepeng dengan banyak tato itu.
"kalian tidak diperbolehkan masuk" ucap Lepin pada keempat pria itu.
"kenapa?" tanya ijat heran
"kedai ini sudah bos kami sewa satu malam full"
"jadi siapapun tidak diperbolehkan masuk kecuali anggota kami" jelas Bobby
"dan lo empat tikus ngapain datang kesini, mau bikin rusuh Hah?" sentak Bobby sambil melototkan kedua bola matanya nampak seram bagi keempat pria itu namun bagi Lepin itu sangatlah lucu.
"k-kami datang untuk mengambil pesanan minuman k-kami" ujar Bono terbata-bata
"Oh ya?" tanya Bobby
"I-iya o-om" jawab mereka terbata-bata
"gue bukan om lo pe'a!" Bobby menggeplak kepala mereka berempat satu-satu.
sedangkan lepin bergerak menuju Nek ika yang masih duduk dilantai.
"ayo bangun nek!" ucap Lepin lembut
"terimakasih nak lepin" ujar beliau lirih namun masih dapat didengar lepin dengan baik.
"Kalian berempat jika mau makan minum gratis cari kerja jangan cuma bisa minta-minta" ucap Lepin
"alah peduli apa kau dengan kami, kami hidup tidak bergantung pada omong kosong mu itu jadi diam lah" ucap Roy tanpa rasa takut
"Jaga bicaramu wahai anak muda!"
"gue robek mulut lo mati kau" ujar bobby yang sudah kelewat kesal
"alah pergi kalian, kami tidak punya urusan dengan kalian semua" ucap Roy
"lagipula kalian siapa berani-beraninya menghadang kami" timpal ijat
dibandingkan kedua temannya mereka berdua lah yang bisa dikatakan paling berani.
"lo mau tau kami siapa?" tanya bobby
"iya siapa kalian??" tanya mereka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments