tangisan dira

Dira menatap putri kesayangannya, Daira, dengan mata yang berbinar-binar kecewa dan bersalah. Dia memeluk Daira erat, merasakan kehangatan tubuh kecil putri kesayangannya.

"Maafkan Mama, Daira," bisik Dira, suaranya bergetar karena kesedihan. "Mama salah meninggalkan kamu di luar negeri. Mama tidak aman menitipkan kamu pada ayah tiri mu."

Dira merasa salah telah meninggalkan Daira di luar negeri. Dia harus melindungi Daira dari ayah tirinya yang kejam.

"Mama akan melindungi kamu," bisik Dira lagi, mencoba menenangkan Daira. "Mama tidak akan membiarkan kamu terluka lagi."

Daira menatap Dira dengan mata yang mengerikan. Dia tak percaya bahwa ayah tirinya telah melakukan kejahatan yang menakutkan itu.

"Kenapa Ayah melakukan ini pada Daira?" tanya Daira, suaranya bergetar karena ketakutan.

Dira mencoba menjelaskan pada Daira bahwa ayah tirinya adalah orang yang buruk dan tidak layak menjadi ayah.

"Ayah mu adalah orang yang jahat," jawab Dira. "Dia tidak mencintai kamu."

Daira menunduk, air matanya mengalir deras. Dia merasa sedih dan kecewa. Dia tak menyangka bahwa ayah tirinya bisa sekejam itu.

Dira memeluk Daira erat, mencoba menenangkan putri kesayangannya. Dia berjanji akan melindungi Daira dari semua bahaya.

"Mama akan selalu bersama kamu," bisik Dira, mencoba menenangkan Daira. "Mama akan melindungi kamu dari semua bahaya."

Daira menangis di pelukan Dira. Dia merasakan seolah-olah dunianya hancur berkeping-keping. Namun, dia tahu bahwa Dira akan selalu mencintainya dan melindunginya.

Dira berdiri di hadapan suaminya dengan wajah yang marah. Dia menatap suaminya dengan mata yang mengerikan.

"Kamu bajingan!" teriak Dira, suaranya bergetar karena kemarahan. "Kenapa kamu melakukan ini pada anak ku?"

Suaminya menunduk, tak berkata apapun. Dia takut melihat kemarahan Dira.

"Kamu harus menanggung akibatnya!" teriak Dira lagi. "Aku tidak akan memaafkan mu!"

Dira menunjuk ke arah suaminya dengan jari yang bergetar.

"Kamu telah menghancurkan kehidupan ku!" teriak Dira. "Aku benci kamu!"

Suaminya menangis tanpa suara. Dia tahu dia telah melakukan kesalahan besar.

"Aku mohon, Dira," bisik suaminya, suaranya terasa lemah. "Maafkan aku."

Dira menatap suaminya dengan mata yang mengerikan. Dia tak percaya bahwa suaminya bisa sekejam itu.

"Tidak ada maaf untuk mu," jawab Dira. "Aku akan menceraikan mu."

Dira berbalik dan berjalan menjauh dari suaminya. Dia meninggalkan suaminya yang menangis tanpa suara.

Dira merasakan seolah-olah dunianya hancur berkeping-keping. Namun, dia tahu bahwa dia harus kuat demi Daira, putri kesayangannya.

BAyu mendekati Dira, menatapnya dengan wajah penuh penyesalan. "Maafkan aku, Dira," kata Bayu, suaranya bergetar. "Aku harusnya mengikuti Daira. Aku harusnya tidak membiarkan Ayah melakukan itu padanya."

Dira menatap Bayu dengan mata yang berbinar-binar sedih. "Tidak apa-apa, Bayu," jawab Dira. "Ini bukan kesalahan mu."

"Tapi aku ingin melindungi Daira," kata Bayu. "Aku ingin menjadi kakak yang baik untuknya."

Dira memeluk Bayu erat. "Aku tahu kamu mencintai Daira," kata Dira. "Kamu adalah kakak yang baik untuknya."

"Terima kasih, Dira," jawab Bayu. "Aku akan selalu melindungi Daira."

Bayu menatap Daira yang berada di dekatnya. Dia merasakan seolah-olah hatinya teriris ketika melihat wajah Daira yang pucat dan mengerikan.

"Daira," kata Bayu, mencoba menenangkan Daira. "Jangan takut. Aku akan selalu melindungi kamu."

Daira menatap Bayu dengan mata yang berbinar-binar harapan. Dia merasakan seolah-olah dia telah menemukan sesuatu yang berharga di dalam hidupnya.

"Terima kasih, Kak Bayu," jawab Daira, suaranya bergetar sedikit.

Bayu mengangguk. Dia berjanji akan selalu melindungi Daira dari semua bahaya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!