Bayu melangkah dengan berat menuju kantor polisi. Langkahnya terasa kaku dan tak menentu, seperti orang yang terbebani sesuatu yang sangat berat. Di dalam hatinya, bercampur rasa marah, kecewa, dan takut.
Dia ingin melaporkan ayahnya ke polisi.
Bayu menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Dia berdiri di hadapan petugas polisi yang berwajah tegas dan bertanya, "Apa yang bisa saya bantu, Mas?"
"Saya mau lapor," jawab Bayu dengan suara gemetar. "Ayah saya ... dia berbuat
Polisi mengetuk pintu rumah Bayu dengan keras. Mereka berdua berdiri siap dengan senjata api yang tergantung di pinggang.
"Polisi!" teriak polisi itu keras. "Buka pintunya!"
Beberapa saat kemudian, pintu rumah dibuka oleh seorang wanita berwajah lesu. Wanita itu adalah ibu tiri Bayu, Dira.
"Ada apa, Pak?" tanya Dira, suaranya bergetar.
"Kami ingin mencari Bagas" jawab polisi itu. "Kami mendapat laporan tentang kasus pelecehan seksual terhadap anak tirinya yang terjadi di rumah ini."
Daira menunduk, matanya menunjukkan rasa takut. Dia mencoba menjelaskan "Bagas ayahnya tidak ada di rumah. Dia sedang
Dira melangkah dengan cepat menuju bandara. Dia berharap bisa menghilangkan rasa takut dan kecemasan yang menyerang hatinya. Dia ingin pulang ke kampung halamannya di Indonesia, tempat dia merasa aman dan tenang.
"Indonesia," gumam Dira, menarik napas dalam-dalam. "Aku harus pulang ke Indonesia."
Dira berharap bisa cepat sampai ke rumahnya Dia ingin mulai hidup baru, hidup bersama anak-anaknya dan suaminya
Namun, takdir memiliki rencana lain.
Dira tiba di kampung halamannya, mencari kedamaian yang dia inginkan. Namun, setibanya di kampung halamannya, dia mendapati sesuatu yang mengejutkan.
Dia melihat suaminya ditangkap oleh polisi.
Dira terkejut. Dia tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Kenapa dia ditangkap?" tanya Dira, suaranya bergetar karena ketakutan.
"Dia dicari polisi atas tuduhan pelecehan terhadap anak tirinya ," jawab seorang warga desa yang berada di dekatnya.
Dira menunduk, tak berkata apapun. Dia menatap suaminya yang ditangkap oleh polisi, perasaan sakit dan kecewa menyerang hatinya.
"Kenapa ini terjadi padaku?" gumam Dira, air matanya mengalir deras.
Dira merasakan seolah-olah dunianya hancur berkeping-keping. Dia tak tahu apa yang harus dilakukannya selanjutnya
.Bagas keluar dari rumah, wajahnya tampak kaget dan tak berdaya. Dia menatap polisi yang berdiri tegak di depannya, senjata api yang tergantung di pinggang mereka menunjukkan bahwa mereka bersiap untuk menangkap dia.
"Pak, apa yang terjadi?" tanya bagas Daira, suaranya bergetar.
"Anda ditangkap atas tuduhan pelecehan seksual terhadap anak anda sendiri dan ini surat penangkapannya," jawab polisi itu dengan tegas sambil memberikan sebuah surat untuk Bagas.
Bagas menunduk, tak berkata apapun. Dia takut dan tak berdaya. Dia tahu dia telah melakukan kesalahan besar.
Polisi mendekati bagas, kemudian mengangkat tangannya dan memborgolnya dengan kuat.
"Anda berhak mendapatkan pengacara," kata polisi itu. "Anda akan dibawa ke kantor polisi untuk diproses lebih lanjut."
Bapak tiri Dira hanya bisa menangis tanpa suara. Dia tak tahu apa yang akan terjadi padanya selanjutnya.
Dira menatap suaminya yang ditangkap dengan mata yang berkaca-kaca kecewa. Dia tak percaya bahwa suaminya telah melakukan kejahatan yang menakutkan itu.
"Kenapa kamu melakukan ini padaku?" gumam Dira, air matanya mengalir deras.
Dira merasakan seolah-olah dunianya hancur berkeping-keping. Dia tak tahu apa yang harus dilakukannya selanjutnya.
Suaminya sendiri telah menghancurkan hidup anak perawan nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments