16. Surat Perjanjian Kontrak

"Selamat pagi pak ". Sapa Echa saat Pandu hendak masuk kedalam ruangannya .

"Ikut saya .." titah Pandu seraya mendorong pintu ruangannya .

Echa mengangguk , kemudian berjalan mengikuti Pandu .

Pandu segera melepas jas nya dan menanggalkannya disandaran kursi kebesarannya , kemudian ia melangkah menuju jendela dan membuka tirai nya .

"Duduk dulu Cha , kita tunggu Gara datang ". Kata Pandu

"Baik pak " sahut Echa lalu mendudukan diri disofa yang ada diruangan CEO .

Tokk ..

Tokk..

Tok..

Asisten Gara mengetuk pintu .

"Masuk ".

Ceklek

"Tuan saya membawakan berkas nya ". Kata Asisten Gara lalu menyerahkan berkas itu pada Pandu .

"Terimakasih , kau boleh keluar " ucap Pandu . Kemudian ia beranjak mendekati Echa .

Asisten Gara mengangguk dan segera pamit keluar . Dan diruangan itu hanya tinggallah Echa dan Pandu .

"Cha ini berkas perjanjian kontrak nikah yang kamu minta , saya sudah menandatangi nya hanya tinggal kamu saja ". Ujar nya seraya menyodorkan berkas itu pada Echa .

Echa menerima nya dan membuka nya . Sejenak mata nya menyipit saat membaca isi dari surat perjanjian itu yang berisi :

Surat Perjanjian Nikah Kontrak , Yang bertanda tangan dibawah ini :

Pihak 1 : Pandu Aksara Malik

Pihak 2 : Renjana Ayudhisa .

Point 1: Pihak 1 dan pihak 2 melakukan kontrak pernikahan selama satu tahun .

Point 2: Pihak 1 akan memberikan nafkah selama menjadi suami pihak 2 .

Point 3: Pihak 1 akan memberikan seperempat aset nya setelah perjanjian nikah kontrak telah selesai .

Point 4: Pihak 2 diwajibkan menaati peraturan yang dibuat oleh pihak 1

Point 5: Pihak 2 diwajibkan untuk selalu bersikap mesra jika berada didepan keluarga .

Point 6: Pihak 1 dan pihak 2 harus tidur satu ranjang setelah menikah .

.

Echa membulatkan mata nya saat membaca isi perjanjian yang terakhir .

"Pak , saya gak setuju dengan isi point nomor 6". Protes Echa

"Kenapa ? Itu sudah saya pikirkan matang-matang Cha , saya juga gak akan berbuat macam-macam sama kamu ". Tukas Pandu

"Tapi saya tetap gak setuju Pak , bagaimana kalo anda khilaf ?" ujar Echa

"Ya gapapa kan , toh status kita juga sudah halal nantinya", Sahut Pandu santai

"ck!" decak Echa ."Terus point nomor 4 maksud nya menaati peraturan bapak yang bagaimana ?" tanya Echa

"Ya kamu harus melayani saya selayaknya istri Cha . Seperti menyiapkan pakaian kerja saya dan memasak untuk saya , kalo mau melayani saya diatas ranjang juga gapapa ". Ucap Pandu seraya melirihkan suara nya di akhir kalimat .

"Gila pak Pandu ini ". Gerutu Echa

"Dan , satu lagi Cha . Saya akan membiayai seluruh uang kuliah Mitha hingga dia lulus asalkan kamu mau memenuhi syarat dari saya ". Tutur Pandu

"Syarat apa pak ?" tanya Echa penasaran .

Lumayan kan jika Pak Pandu mau membiayai uang kuliah Mitha nanti , jadi Echa bisa menyisihkan uang gaji nya untuk ditabung, Pikirnya .

"Saya pinjam rahim mu untuk menampung benih saya ". Kata Pandu dengan serius

"What ?? Maksud bapak saya harus mengandung anak bapak gitu ?"

Pandu mengangguk mantap ."Ya Cha , umur saya sudah terlalu matang untuk menikah dan memiliki anak . Saya juga butuh penerus ". Ucapnya tegas

"Gak usah aja pak , saya bisa biayai kuliah adik saya sendiri saja ". Sahut Echa kemudian mengambil bolpoin dan mulai menandatangani berkas perjanjian itu .

"Apa ada yang dibahas lagi pak ?" tanya Echa seraya menyerahkan berkas itu kembali pada Pandu .

"Setelah makan siang , kamu ikut saya kesuatu tempat ". Jawab Pandu lalu beranjak dari sofa dan berjalan menuju kursi kebesarannya .

"Baik , setelah ini Pak Pandu juga ada meeting dengan klien dari China ". Ucap Echa

"Hmm.. Siapkan saja semua nya , saya akan kesana 10 menit lagi ". Sahut Pandu

Kemudian Echa pamit keluar dari ruangan Pandu dan kembali keruangannya .

.

.

.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang , waktu yang dinantikan oleh semua orang untuk sebentar melepas penat dan mengisi kembali tenaga .

Echa turun kelantai bawah menuju kantin yang ada dibagian belakang kantor .

"Chaa ..." panggil Leni teman kantor Echa

Echa menoleh dan melihat Leni sedang berlari menghampiri nya .

"Mau kekantin ?" tanya Leni

"Iya , mau ikut ?" Ajak Echa

"Boleh , gue juga laper nih ". Kata Leni kemudian merangkul bahu Echa dan mereka berdua berjalan menuju kantin .

"Cha , Loe beberapa hari kemarin gak kelihatan kemana aja ?" tanya Leni saat kedua nya sudah duduk dikursi yang ada dikantin setelah memesan makanan .

"Mitha , adek gue sakit dan dirawat dirumah sakit ". Jawab Echa

"Sakit apa ?" tanya Leni

"Demam berdarah , tapi sekarang udah pulang kerumah kok cuma kata dokter masih harus banyak istirahat ". Ujar Echa menjelaskan

Leni mengangguk paham ."Sepulang kerja gue mampir apartemen loe deh , jengukin adik loe ".

"Aduh maaf Len , tapi habis ini gue ada acara sama pak Pandu ". Tolak Echa halus

Kening Leni mengkerut ," Loe ada hubungan lebih sama Pak Pandu Cha ?" tanyanya curiga

"Ya gak lah , Pak Pandu mana mau sama saya ". Sahut Echa

Leni menganggukkan kepala , sepaham dengan ucapan Echa.

Kemudian kedua nya lalu mengobrol dan bercanda hingga waktu makan siang pun habis ,setelah itu Echa dan Leni kembali keruangannya masing-masing .

Saat Echa akan menuju ruang sekretaris dirinya berpapasan dengan Pandu .

"Echa ikut saya " perintah Pandu lalu berjalan duluan menuju lift meninggalkan Echa yang masih berdiri mematung .

"Ayo , kenapa diam saja ". Lugasnya tegas

"Ah iya pak .." Lalu Echa berjalan mengikuti Pandu .

Kedua nya turun dilantai basement dimana tempat itu dipakai sebagai tempat parkir karyawan dan petinggi .

"Masuk" titah Pandu seraya membukakan pintu mobil untuk Echa .

Echa menurut dan segera masuk kedalam mobil , setelah itu Pandu menutup pintu nya dan mengitari mobil untuk masuk ke kursi kemudi .

Perlahan Pandu melajukan mobil nya meninggalkan area Perusahaan MM Grup .

"Kita mau kemana pak ?" tanya Echa

"Ke butik langganan ibu ". Jawab Pandu

"Kita mau ngapain kesana pak ? Apa mengambil baju pesanan nyonya ?" tanya Echa lagi

Pandu menggeleng ."Beli baju buat kamu , gak mungkin kan kamu bertemu dengan calon mertua dengan penampilan pakaian kerja seperti itu ?!" kata Pandu santai seraya mata nya fokus menatap jalanan

"Maksud Pak Pandu ?"

"Sepulang kerja , saya akan membawa kamu pulang untuk saya kenalkan dengan ayah dan ibu ". Ucap Pandu lugas

Glekk!

Echa menelan ludah nya susah payah , kenapa secepat ini ? Bukankah kata Pandu masih ada waktu dua bulan lagi untuk nya diperkenalkan pada keluarga besar Nyonya Sari ? Kenapa jadi hari ini ? Pikir Echa

"Pak , apa tidak terlalu cepat ? Ini hanya pernikahan kontrak ". Ujar Echa

"Memang kenapa ? Bukankah lebih cepat lebih baik ?"

"Tapi saya belum siap pak ".

"Mau nanti atau sekarang sama saja , kamu harus siap . Tenang saja Cha ada saya yang akan temani kamu ". Sahut Pandu seraya melirik wajah cantik Echa

.

.

.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***