20. Tertabrak

Pada siang harinya, Nadia yang merasa lapar memutuskan untuk keluar dan membeli makanan. Tadi dia sempat melihat beberapa restoran yang letaknya tidak terlalu jauh dari gedung apartemen yang ditinggalinya. Walaupun belum mengetahui tempat dan daerah di sana, Nadia memutuskan untuk pergi sendiri saja karena dia tidak ingin merepotkan Manda. Mungkin saja temannya itu masih beristirahat atau sedang memiliki kesibukan yang lain.

Nadi berjalan kaki meninggalkan gedung apartemen dan menyusuri jalanan di sekitar daerah tempat tinggalnya. Cukup sulit untuk mendapatkan makanan halal di negara-negara Eropa termasuk Inggris, sehingga Nadia fokus mencari makanan yang berbahan dasar halal, seperti ayam atau daging sapi.

" Hmm, makan apa ya? " gumam Nadia sembari melihat-lihat beberapa restoran yang dilewatinya.

Sebenarnya makanan dari negara itu tidak asing lagi bagi Nadia karena memang Bunda Siska sering memasaknya, terutama untuk sarapan. Wajar lah, Bunda Siska memang blasteran Indonesia-Inggris dari kakeknya yang menjadi seorang mualaf. Itu juga yang membuat Nadia bingung ingin memakan apa untuk makan siangnya itu.

Seperti orang Indonesia yang lainnya, Nadia tidak akan merasa kenyang jika tidak memakan nasi, jadi untuk kedepannya mungkin dia akan memasak sendiri. Lagipula Bunda Siska sudah membekalinya banyak sekali makanan instan dan bumbu-bumbu instan yang sangat mudah sekali untuk memasaknya. Hanya tinggal membeli beras saja yang tidak mungkin Nadia bawa dari Indonesia. Mungkin dia akan mendapatkannya dari beberapa toko Asia yang sudah diberitahukan oleh Manda.

" Ah, aku beli kebab saja " ucap Nadia saat melihat sebuah kedai kebab yang cukup ramai.

Nadia pun segera menghampiri kedai kebab itu dan mengantri di belakang sekitar lima orang yang sudah lebih dulu di sana. Tidak masalah menunggu sedikit lama karena sudah dipastikan jika makanan itu jelas halalnya.

Di saat sedang mengantri, tiba-tiba ponselnya berbunyi dan ternyata Hendri melakukan panggilan video padanya. Tidak mungkin Nadia menjawabnya di luar seperti ini dan cukup ramai sehingga dia mengirimkan sebuah pesan pada adiknya itu.

// Hendri, sekarang Kakak sedang di luar untuk makan siang. Nanti akan Kakak video call kalian saat sudah sampai di apartemen //

Baru saja Nadia ingin memasukkan ponselnya ke dalam tas miliknya, terdengar suara notifikasi balasan pesan dari sang adik. Nadia pun langsung membukanya karena jika tidak maka Hendri akan menerornya dengan pesan beruntun.

// Oke, tapi jangan lama-lama, kami sudah merindukan Kakak //

Nadia pun tersenyum membaca pesan itu, kedua adiknya itu memang tidak bisa ditinggal olehnya. Baru satu hari tapi sudah begini, pasti hari-hari Nadia kedepannya akan selalu diteror dengan panggilan telepon dan pesan dari mereka. Walaupun begitu, Nadia merasa sangat bahagia karena mereka sangat peduli dengannya.

// Iya, tidak akan lama //

Kemudian Nadia memasukkan ponselnya ke dalam tas setelah pesan balasan itu terkirim dan melangkah maju karena hanya tinggal satu orang yang mengantri. Dia tidak mau sampai antriannya itu diambil oleh orang lain karena terlalu sibuk berbalas pesan dengan Hendri.

" I’d like to have a kebab " ucap Nadia memesan kebab ketika sudah gilirannya.

" Spicy or not spicy? " tanya penjual kebab itu pada Nadia.

" Spicy " jawab Nadia karena dia menyukai makanan pedas.

Cukup menunggu sekitar tiga menit, kebab pesanan Nadia pun sudah siap dan masih hangat karena baru disiapkan ketika ada yang memesan.

" Thank you " ucap Nadia menerima kebab itu dan membayarnya.

" You're welcome " jawab penjual kebab itu tersenyum ramah.

Sebelum memakan keban itu, Nadia pergi ke sebuah minimarket untuk membeli air mineral. Sekalian juga Nadia ingin mencari tempat duduk di sekitar minimarket agar lebih nyaman menikmati kebab untuk makan siangnya.

" Bismillahirrahmanirrahim " ucap Nadia sebelum meminum air mineral yang sudah dibuka tutup botolnya.

Nadia meletakkan air mineral yang sudah diminumnya sedikit itu dan meletakkannya di pangkuannya. Dia membuka kebab yang tadi dibelinya dan mulai memakannya karena memang sudah lapar.

" Ternyata sangat enak " ucap Nadia sembari mengunyah kebab di dalam mulutnya.

Kebab yang dimakannya ini jauh lebih enak dibandingkan dengan kebab yang biasanya Nadia makan di Jakarta, mungkin karena penjualnya asli dari Turki. Bagaimana Nadia bisa tahu? Dari wajahnya saja sudah terlihat jika pria pemilik kedai kebab itu berasal dari negara yang terkenal dengan balon udaranya itu.

.

.

.

Meski tidak kenyang hanya dengan memakan satu kebab saja, tetapi setidaknya itu sudah cukup untuk mengganjal perutnya siang ini. Mungkin setelah ini Nadia akan langsung pergi ke toko Asia untuk membeli beras.

Nadia bangkit dari duduknya dan membuang bekas pembungkus kebab serta botol air mineral yang sudah tidak ada isinya ke tong sampai. Dimana pun tempatnya, dia harus menaati semua peraturan termasuk membuang sampah pada tempatnya.

" Sepertinya masih cukup sebelum masuk waktu ashar " gumam Nadia melihat jam di pergelangan tangannya.

Nadia akan pergi ke toko Asia yang mungkin hanya tiga puluh menit saja berjalan dari tempatnya berada. Namun, ketika Nadia baru membalikkan tubuhnya dan belum sempat melangkah, ada seorang pria yang entah sengaja atau tidak menabraknya.

Brugh.

Karena tubuhnya yang jauh lebih kecil dari pria yang menabraknya, alhasil Nadia pun terjatuh hingga pantatnya terasa cukup sakit. Kedua telapak tangannya juga terasa perih karena mengenai batu-batu kecil yang hampir seperti pasir.

" Aw, sshhh " pekik Nadia dengan tangan yang menahan tubuhnya.

Bisa-bisanya dia tertabrak seperti ini hingga terjatuh dan merasakan sakit. Sepertinya memang kesialan sedang menghampiri Nadia di hari pertama di negara orang itu. Bukan salahnya karena dia sudah berada di pinggir dan tidak menghalangi jalan orang lain. Memang pria yang menabraknya itu yang salah, entah apa alasannya nanti. Mungkin alasan klasik seperti sedang terburu-buru dan tidak melihat keberadaannya.

" Ish, entah apa yang dilihatnya sampai menabrakku seperti ini. Padahal sudah jelas-jelas aku berdiri di sini dan segini besarnya " gerutu Nadia pelan karena cukup kesal.

" Eh, Astaghfirullah, kenapa aku jadi menggerutu seperti ini? Bisa saja dia tidak sengaja, kan? " ucap Nadia langsung mengantupkan kedua bibirnya.

Saking sibuknya berbicara sendiri, Nadia sampai tidak sadar jika pria yang menabraknya mengulurkan tangannya untuk menolong dirinya.

***

Selamat Sore guys🙏🥰 Menuju bab 20, mohon bantuannya ya teman-teman 😍🥺 Semoga bisa dikontrak cepat dan karyaku kali ini sukses🥺 Dukung dan doakan aku ya🥰 Kasih semangat juga untuk Nadia yang baru memulai kehidupannya di negara orang🙏 Terima kasih banyak ❤️ Lop yuuuu❤️😍

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Terpopuler

Comments

yumna

yumna

siapa yg tabrak km nadia calon imam kam kah

2025-01-09

0

Nisa Amalia

Nisa Amalia

sepertinya jodohnya Nadia niiih😁

2025-02-16

0

moral hazard

moral hazard

jodoh Nadia nih

2025-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 1. Ditinggal Pergi
2 2. Dimana Suamimu? ~ Bunda Siska
3 3. Firasat Buruk
4 4. Kampungan
5 5. Pengakuan Anwar
6 6. Memberi Pelajaran
7 7. Terima Kasih ~ Nadia
8 8. Tidak Sebaik Itu
9 9. Fakta Baru
10 10. Benar-Benar Hancur
11 11. Talak Putri Saya! ~ Ayah Reno
12 12. Ikhlas
13 13. Melanjutkan Pendidikan
14 14. Masih Suci
15 15. Pergi Bersama-Sama
16 16. Tidak Peduli ~ Nadia
17 17. Malam Terakhir
18 18. Kehidupan Baru
19 19. Penyesalan Anwar
20 20. Tertabrak
21 21. Sahabat Lama
22 22. Senyum Lembut
23 23. Cantik Sekali ~ Devan
24 24. Susu Ayam
25 25. Pesan Dari Devan
26 26. Girls Talk
27 27. Memberi Makanan
28 28. Rindu
29 29. Do'akan Saja ~ Devan
30 30. Hampir Saja
31 31. Sedikit Khawatir
32 32. Makan Malam
33 33. Kehujanan
34 34. Jatuh Cinta
35 35. Demam
36 36. Merawat Devan
37 37. Kamu Obatnya ~ Devan
38 38. Jaga Rahasia
39 39. Cemburu
40 40. Seleksi Calon Kakak Ipar
41 41. Bukan Urusanku! ~ Nadia
42 42. Sangat Pengertian
43 43. Piknik
44 44. Dream Plan
45 45. Menjadi Pasangan
46 46. Jangan Ganggu Nadia Lagi! ~ Anwar
47 47. Perhatian Nadia
48 48. Happy Birthday ~ Nadia
49 49. Surprise
50 50. Orang Tua Devan
51 51. Apa Tujuanmu? ~ Daddy Immanuel
52 52. Harapan Terbesar
53 53. Rencana Masa Tua
54 54. Bicara Berdua
55 55. Permintaan Devan
56 56. Perjodohan
57 57. Butuh Ketenangan
58 58. Menghilang Lagi
59 59. Memasak Mie Instan
60 60. Calon Menantu Idaman ~ Bunda Siska
61 61. Tidak Ada Yang Tidak Mungkin
62 62. You Love Him, Nadia! ~ Manda
63 63. Spek Istri Idaman
64 64. Agatha Pricilla
65 65. Sangat Tertekan
66 66. Luka Kecil
67 67. Secantik Kamu ~ Devan
68 68. Menyembuhkan Luka
69 69. Calon Tunangan Devan
70 70. Jangan Ikuti Aku! ~ Nadia
71 71. Lebih Sakit
72 72. Penolakan Devan
73 73. Menghindar
74 74. Menguatkan Hati
75 75. Meminta Bantuan
76 76. Penjelasan Devan
77 77. Kamu Gila? ~ Nadia
78 78. Semua Tentang Nadia
79 79. Memperjuangkan Cinta
80 80. Daddy Pergi Kemana? ~ Devan
81 81. Kedatangan Daddy Immanuel
82 82. Hanya Nadia ~ Devan
83 83. Ancaman
84 84. Dewa Penolong
85 85. Tidak Tenang
86 86. Izin Mommy Katerina
87 Promo Karya Baru : Hello, Mas Duda!
88 87. Tidak Menduga
89 88. Keluarga Cemara
90 89. Meyakinkan Nadia
91 90. Mengorbankan Diri
92 91. Sadarlah!! ~ Devan
93 92. Keputusan Ayah Reno
94 93. Sebuah Surat
95 94. Perpisahan Sementara
96 95. Bebas
97 96. Sampai di Indonesia
98 97. Tidur Bersama
99 98. Karma
100 99. Bertemu Anwar
101 100. Sudah Memaafkan
102 101. Pasrah
103 102. Tamu Penting
104 103. Menepati Janji
105 104. Aku Bersedia ~ Nadia
106 105. Tiga Bulan Terakhir
107 106. Peringatan
108 107. Titip Kak Nadia ~ Aditya
109 108. Tidak Sabar
110 109. Mulai dari Awal
111 110. Akhir Penantian Panjang
112 111. Iya Sayang ~ Devan
113 112. Sangat Terkejut
114 113. Gugup Setengah Mati
115 114. Pertama dan Satu-Satunya
116 115. Sehidup, Semati, Sesurga (TAMAT)
117 Visual
118 Bonus Chapter 1
119 Bonus Chapter 2
120 Bonus Chapter 3
121 Bonus Chapter 4
122 Last Bonus Chapter
123 Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
124 Promo Karya Baru : My Sugar Baby
Episodes

Updated 124 Episodes

1
1. Ditinggal Pergi
2
2. Dimana Suamimu? ~ Bunda Siska
3
3. Firasat Buruk
4
4. Kampungan
5
5. Pengakuan Anwar
6
6. Memberi Pelajaran
7
7. Terima Kasih ~ Nadia
8
8. Tidak Sebaik Itu
9
9. Fakta Baru
10
10. Benar-Benar Hancur
11
11. Talak Putri Saya! ~ Ayah Reno
12
12. Ikhlas
13
13. Melanjutkan Pendidikan
14
14. Masih Suci
15
15. Pergi Bersama-Sama
16
16. Tidak Peduli ~ Nadia
17
17. Malam Terakhir
18
18. Kehidupan Baru
19
19. Penyesalan Anwar
20
20. Tertabrak
21
21. Sahabat Lama
22
22. Senyum Lembut
23
23. Cantik Sekali ~ Devan
24
24. Susu Ayam
25
25. Pesan Dari Devan
26
26. Girls Talk
27
27. Memberi Makanan
28
28. Rindu
29
29. Do'akan Saja ~ Devan
30
30. Hampir Saja
31
31. Sedikit Khawatir
32
32. Makan Malam
33
33. Kehujanan
34
34. Jatuh Cinta
35
35. Demam
36
36. Merawat Devan
37
37. Kamu Obatnya ~ Devan
38
38. Jaga Rahasia
39
39. Cemburu
40
40. Seleksi Calon Kakak Ipar
41
41. Bukan Urusanku! ~ Nadia
42
42. Sangat Pengertian
43
43. Piknik
44
44. Dream Plan
45
45. Menjadi Pasangan
46
46. Jangan Ganggu Nadia Lagi! ~ Anwar
47
47. Perhatian Nadia
48
48. Happy Birthday ~ Nadia
49
49. Surprise
50
50. Orang Tua Devan
51
51. Apa Tujuanmu? ~ Daddy Immanuel
52
52. Harapan Terbesar
53
53. Rencana Masa Tua
54
54. Bicara Berdua
55
55. Permintaan Devan
56
56. Perjodohan
57
57. Butuh Ketenangan
58
58. Menghilang Lagi
59
59. Memasak Mie Instan
60
60. Calon Menantu Idaman ~ Bunda Siska
61
61. Tidak Ada Yang Tidak Mungkin
62
62. You Love Him, Nadia! ~ Manda
63
63. Spek Istri Idaman
64
64. Agatha Pricilla
65
65. Sangat Tertekan
66
66. Luka Kecil
67
67. Secantik Kamu ~ Devan
68
68. Menyembuhkan Luka
69
69. Calon Tunangan Devan
70
70. Jangan Ikuti Aku! ~ Nadia
71
71. Lebih Sakit
72
72. Penolakan Devan
73
73. Menghindar
74
74. Menguatkan Hati
75
75. Meminta Bantuan
76
76. Penjelasan Devan
77
77. Kamu Gila? ~ Nadia
78
78. Semua Tentang Nadia
79
79. Memperjuangkan Cinta
80
80. Daddy Pergi Kemana? ~ Devan
81
81. Kedatangan Daddy Immanuel
82
82. Hanya Nadia ~ Devan
83
83. Ancaman
84
84. Dewa Penolong
85
85. Tidak Tenang
86
86. Izin Mommy Katerina
87
Promo Karya Baru : Hello, Mas Duda!
88
87. Tidak Menduga
89
88. Keluarga Cemara
90
89. Meyakinkan Nadia
91
90. Mengorbankan Diri
92
91. Sadarlah!! ~ Devan
93
92. Keputusan Ayah Reno
94
93. Sebuah Surat
95
94. Perpisahan Sementara
96
95. Bebas
97
96. Sampai di Indonesia
98
97. Tidur Bersama
99
98. Karma
100
99. Bertemu Anwar
101
100. Sudah Memaafkan
102
101. Pasrah
103
102. Tamu Penting
104
103. Menepati Janji
105
104. Aku Bersedia ~ Nadia
106
105. Tiga Bulan Terakhir
107
106. Peringatan
108
107. Titip Kak Nadia ~ Aditya
109
108. Tidak Sabar
110
109. Mulai dari Awal
111
110. Akhir Penantian Panjang
112
111. Iya Sayang ~ Devan
113
112. Sangat Terkejut
114
113. Gugup Setengah Mati
115
114. Pertama dan Satu-Satunya
116
115. Sehidup, Semati, Sesurga (TAMAT)
117
Visual
118
Bonus Chapter 1
119
Bonus Chapter 2
120
Bonus Chapter 3
121
Bonus Chapter 4
122
Last Bonus Chapter
123
Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
124
Promo Karya Baru : My Sugar Baby

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!