16. Tidak Peduli ~ Nadia

Sesampainya di salah satu mall besar di Jakarta, Nadia dan lainnya langsung turun dari mobil. Mereka semua segera masuk ke dalam mall tersebut dengan anak-anak perempuan yang memimpin. Nadia berjalan di belakang dengan diapit oleh Hendra dan Hendri, kedua adiknya itu memang selalu berusaha untuk menjaganya. Di depan, ada Aditya yang bertugas untuk mengawasi adik-adiknya agar tidak berkeliaran bebas dan malah terpisah nantinya.

" Ingat ya, kita cari barang-barang yang dibutuhkan untuk Kak Nadia tinggal dan kuliah di luar negeri. Bukan mencari barang-barang kesenangan kalian, jangan pergi sendiri-sendiri. Kalau memang ada yang ingin kalian beli, itu bisa nanti kalau sudah selesai belanja untuk Kak Nadia " ucap Aditya pada mereka semua terutama tiga anak perempuan yang sudah ingin pergi ke sana kemari.

" Siap, Kak Adit " jawab mereka semua bersamaan.

Nadia hanya bisa diam dan tersenyum saja karena sebelum keluar dari mobil dia sudah diingatkan untuk tidak melakukan apapun karena mereka semua yang akan melayaninya. Tidak enak sebenarnya untuk karena tidak ingin merepotkan, tetapi melihat mereka semua yang sangat antusias membuat Nadia menurut saja.

" Sekarang kita mau kemana dulu? " tanya Nadia pada mereka semua.

" Iya Lia, kita kemana? Daftar yang dikasih Bunda kan ada di kamu " sambung Hendri melirik ke arah Adelia.

" Hmm, kita ke tempat yang menjual pakaian untuk musim dingin " jawab Adelia sembari melihat daftar yang telah diberikan oleh Bunda Siska.

" Ya sudah, yuk kita ke sana sekarang. Aku tahu tempat yang bagus dan kualitasnya juga terjamin " ajak Aditya berjalan lebih dulu.

Kemudian, semuanya pun langsung mengikuti langkah kaki Aditya yang akan membawa mereka ke tempat yang menjual pakaian untuk musim dingin. Di negara-negara Eropa yang memiliki empat musim, memang pakaian yang tebal dan hangat sangat dibutuhkan. Apalagi dua bulan lagi sudah masuk musim gugur dan dilanjutkan dengan musim dingin.

" Nah, ini tempatnya! Aku pernah membeli beberapa jaket saat akan mendaki gunung beberapa bulan yang lalu. Banyak model dan warna juga, jadi pasti banyak yang cocok untuk Kak Nadia " ucap Aditya saat sudah berada di depan tempat yang dia maksud.

" Kalau begitu ayo masuk! Aku sudah bisa melihat jaket dan sweater yang lucu-lucu di sana " ucap Raila yang terlihat sangat antusias.

" Pilih untuk Kak Nadia ya, bukan kamu " ucap Hendra mengingatkan Raila.

" Iya-iya, Bang Hendra " jawab Raila dengan mengerucutkan bibirnya.

Sepertinya niatnya sudah tercium oleh Hendra dan tidak bisa memilih sesuatu untuk dirinya dari sana.

" Tolong bantuannya ya! Kakak percayakan semuanya pada kalian " ucap Nadia yang pasti tidak memiliki kesempatan untuk memilih nanti.

" Siap, Kak. Kakak tenang saja " jawab Adelia yang akan menjadi pemimpin mereka semua.

Mereka semua pun langsung masuk ke toko itu dan mulai berpencar untuk mencari beberapa jaket serta pakaian hangat untuk Nadia. Untuk urusan semua itu akan diserahkan pada anak-anak perempuan, sedangkan anak laki-laki akan menjadi asisten mereka saja.

" Kak, coba beli ini deh. Pasti cocok kalau dipakai Kakak " ucap Hendra menunjukkan sebuah topi rajut berwarna biru muda.

" Ih iya, Kak. Kita akan beli topi rajut ini untuk Kakak " tambah Hendri yang juga merasa topi rajut itu sangat cocok untuk sang kakak.

" Baiklah, karena kalian yang memilihnya, jadi Kakak akan beli " jawab Nadia tersenyum.

Hendra dan Hendri merasa sangat senang karena Nadia setuju untuk membeli topi rajut yang mereka pilih. Hendra pun langsung memasukkannya ke dalam keranjang belanja yang sedang dipegang oleh Adelio.

" Hei! Bawa sendiri! " protes Adelio karena sudah membawa cukup banyak barang.

" Tidak mau, sekalian titip. Lagian kamu yang bawa keranjang belanjanya " jawab Hendra yang sudah menjauh.

Terlihat Adelio mendengus kesal karena dia benar-benar dijadikan babu oleh mereka semua mentang-mentang sedari tadi hanya diam saja.

" Sini, biar Kakak bantu " ucap Nadia mengambil alih satu keranjang belanja yang sudah penuh dari tangan Adelio.

" Terima kasih, Kak " jawab Adelio masih dengan wajah datar dan dingin.

.

.

.

Setelah kurang lebih satu jam berada di toko itu, mereka semua segera membawa barang-barang yang sudah mereka pilih untuk Nadia ke kasir. Ada beberapa sweater, rain coat, jaket tebal, sepatu tebal, syal, dan topi. Nadia hanya geleng-geleng saja melihatnya karena itu terlalu banyak dan entah kopernya bisa menampung itu semua atau tidak.

" Semuanya tiga juta lima ratu sembilan puluh ribu " ucap kasir setelah menghitung semua itu dan memasukkannya ke dalam paper bag.

Nadia segera mengeluarkan kartu yang diberikan oleh Ayah Reno dan memberikannya ke kasir itu.

Setelah itu, mereka semua segera keluar dari toko itu. Nadia berjalan lebih dulu bersama Adelia, Amara, Alva, dan Raila, sedangkan yang lainnya membawa semua barang belanjaan. Tujuan mereka selanjutnya ada toko buku dan peralatan tulis, karena akan lebih mudah membelinya di sini dibandingkan nanti ketika sudah berada di Inggris.

Saat sedang berjalan menuju toko buku dan peralatan tulis, langkah Nadia terhenti karena ada dua orang yang menghadangnya. Dua orang itu ada Hanifah dan Bu Malika yang mungkin juga sedang berbelanja di sana. Hal ini juga lah yang membuat Nadia ingin kuliah di luar negeri karena jika tetap berada di kota yang sama membuat mereka akan terus bertemu.

" Bu, Hanifah " sapa Nadia dengan senyum ramah.

Sebisa mungkin Nadia tetap bersikap baik, apalagi sekarang dia merasa sudah tidak ada lagi urusan dengan mereka. Dia memberikan isyarat pada adik-adiknya yang terlihat emosi karena kehadiran dua orang itu. Nadia juga akan berusaha berdamai dengan semua yang telah terjadi.

" Kebetulan kita bertemu di sini, aku ingin memberitahu kamu sesuatu " ucap Hanifah pada Nadia dengan angkuhnya.

Nadia mengerutkan keningnya karena heran apalagi yang ingin diberitahukan oleh Hanifah kepadanya.

" Aku hamil anak Mas Anwar " ucap Hanifah dengan sangat sombong memamerkan foto tespek di ponselnya.

Nadia hanya tersenyum dan tidak merasa terkejut sama sekali karena wajar bagi seorang wanita yang bersuami jika sedang hamil.

" Selamat ya, semoga kamu dan anak kalian sehat sampai waktu melahirkan " ucap Nadia memberikan selamat.

Terlihat wajah tidak suka dari Hanifah dan Bu Malika, entah apa yang mereka harapkan dari Nadia. Padahal Nadia benar-benar sudah tidak peduli pada mereka dan apa yang terjadi pada mereka.

" Kamu tidak cemburu? " tanya Bu Malika pada Nadia.

Nadia menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum. " Tidak sama sekali. Lebih tepatnya saya tidak peduli karena itu bukan urusan saya " jawab Nadia.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Terpopuler

Comments

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

ngapain cemburu toh udah jadi mantan

2025-01-06

1

yumna

yumna

m jleb ga tuh jawabn nadia....bu sma hanifah hruss kcewa ya.....🤣🤣🤣

2025-01-08

0

Nisa Amalia

Nisa Amalia

bagusss Nadia!!!!!

2025-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 1. Ditinggal Pergi
2 2. Dimana Suamimu? ~ Bunda Siska
3 3. Firasat Buruk
4 4. Kampungan
5 5. Pengakuan Anwar
6 6. Memberi Pelajaran
7 7. Terima Kasih ~ Nadia
8 8. Tidak Sebaik Itu
9 9. Fakta Baru
10 10. Benar-Benar Hancur
11 11. Talak Putri Saya! ~ Ayah Reno
12 12. Ikhlas
13 13. Melanjutkan Pendidikan
14 14. Masih Suci
15 15. Pergi Bersama-Sama
16 16. Tidak Peduli ~ Nadia
17 17. Malam Terakhir
18 18. Kehidupan Baru
19 19. Penyesalan Anwar
20 20. Tertabrak
21 21. Sahabat Lama
22 22. Senyum Lembut
23 23. Cantik Sekali ~ Devan
24 24. Susu Ayam
25 25. Pesan Dari Devan
26 26. Girls Talk
27 27. Memberi Makanan
28 28. Rindu
29 29. Do'akan Saja ~ Devan
30 30. Hampir Saja
31 31. Sedikit Khawatir
32 32. Makan Malam
33 33. Kehujanan
34 34. Jatuh Cinta
35 35. Demam
36 36. Merawat Devan
37 37. Kamu Obatnya ~ Devan
38 38. Jaga Rahasia
39 39. Cemburu
40 40. Seleksi Calon Kakak Ipar
41 41. Bukan Urusanku! ~ Nadia
42 42. Sangat Pengertian
43 43. Piknik
44 44. Dream Plan
45 45. Menjadi Pasangan
46 46. Jangan Ganggu Nadia Lagi! ~ Anwar
47 47. Perhatian Nadia
48 48. Happy Birthday ~ Nadia
49 49. Surprise
50 50. Orang Tua Devan
51 51. Apa Tujuanmu? ~ Daddy Immanuel
52 52. Harapan Terbesar
53 53. Rencana Masa Tua
54 54. Bicara Berdua
55 55. Permintaan Devan
56 56. Perjodohan
57 57. Butuh Ketenangan
58 58. Menghilang Lagi
59 59. Memasak Mie Instan
60 60. Calon Menantu Idaman ~ Bunda Siska
61 61. Tidak Ada Yang Tidak Mungkin
62 62. You Love Him, Nadia! ~ Manda
63 63. Spek Istri Idaman
64 64. Agatha Pricilla
65 65. Sangat Tertekan
66 66. Luka Kecil
67 67. Secantik Kamu ~ Devan
68 68. Menyembuhkan Luka
69 69. Calon Tunangan Devan
70 70. Jangan Ikuti Aku! ~ Nadia
71 71. Lebih Sakit
72 72. Penolakan Devan
73 73. Menghindar
74 74. Menguatkan Hati
75 75. Meminta Bantuan
76 76. Penjelasan Devan
77 77. Kamu Gila? ~ Nadia
78 78. Semua Tentang Nadia
79 79. Memperjuangkan Cinta
80 80. Daddy Pergi Kemana? ~ Devan
81 81. Kedatangan Daddy Immanuel
82 82. Hanya Nadia ~ Devan
83 83. Ancaman
84 84. Dewa Penolong
85 85. Tidak Tenang
86 86. Izin Mommy Katerina
87 Promo Karya Baru : Hello, Mas Duda!
88 87. Tidak Menduga
89 88. Keluarga Cemara
90 89. Meyakinkan Nadia
91 90. Mengorbankan Diri
92 91. Sadarlah!! ~ Devan
93 92. Keputusan Ayah Reno
94 93. Sebuah Surat
95 94. Perpisahan Sementara
96 95. Bebas
97 96. Sampai di Indonesia
98 97. Tidur Bersama
99 98. Karma
100 99. Bertemu Anwar
101 100. Sudah Memaafkan
102 101. Pasrah
103 102. Tamu Penting
104 103. Menepati Janji
105 104. Aku Bersedia ~ Nadia
106 105. Tiga Bulan Terakhir
107 106. Peringatan
108 107. Titip Kak Nadia ~ Aditya
109 108. Tidak Sabar
110 109. Mulai dari Awal
111 110. Akhir Penantian Panjang
112 111. Iya Sayang ~ Devan
113 112. Sangat Terkejut
114 113. Gugup Setengah Mati
115 114. Pertama dan Satu-Satunya
116 115. Sehidup, Semati, Sesurga (TAMAT)
117 Visual
118 Bonus Chapter 1
119 Bonus Chapter 2
120 Bonus Chapter 3
121 Bonus Chapter 4
122 Last Bonus Chapter
123 Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
124 Promo Karya Baru : My Sugar Baby
Episodes

Updated 124 Episodes

1
1. Ditinggal Pergi
2
2. Dimana Suamimu? ~ Bunda Siska
3
3. Firasat Buruk
4
4. Kampungan
5
5. Pengakuan Anwar
6
6. Memberi Pelajaran
7
7. Terima Kasih ~ Nadia
8
8. Tidak Sebaik Itu
9
9. Fakta Baru
10
10. Benar-Benar Hancur
11
11. Talak Putri Saya! ~ Ayah Reno
12
12. Ikhlas
13
13. Melanjutkan Pendidikan
14
14. Masih Suci
15
15. Pergi Bersama-Sama
16
16. Tidak Peduli ~ Nadia
17
17. Malam Terakhir
18
18. Kehidupan Baru
19
19. Penyesalan Anwar
20
20. Tertabrak
21
21. Sahabat Lama
22
22. Senyum Lembut
23
23. Cantik Sekali ~ Devan
24
24. Susu Ayam
25
25. Pesan Dari Devan
26
26. Girls Talk
27
27. Memberi Makanan
28
28. Rindu
29
29. Do'akan Saja ~ Devan
30
30. Hampir Saja
31
31. Sedikit Khawatir
32
32. Makan Malam
33
33. Kehujanan
34
34. Jatuh Cinta
35
35. Demam
36
36. Merawat Devan
37
37. Kamu Obatnya ~ Devan
38
38. Jaga Rahasia
39
39. Cemburu
40
40. Seleksi Calon Kakak Ipar
41
41. Bukan Urusanku! ~ Nadia
42
42. Sangat Pengertian
43
43. Piknik
44
44. Dream Plan
45
45. Menjadi Pasangan
46
46. Jangan Ganggu Nadia Lagi! ~ Anwar
47
47. Perhatian Nadia
48
48. Happy Birthday ~ Nadia
49
49. Surprise
50
50. Orang Tua Devan
51
51. Apa Tujuanmu? ~ Daddy Immanuel
52
52. Harapan Terbesar
53
53. Rencana Masa Tua
54
54. Bicara Berdua
55
55. Permintaan Devan
56
56. Perjodohan
57
57. Butuh Ketenangan
58
58. Menghilang Lagi
59
59. Memasak Mie Instan
60
60. Calon Menantu Idaman ~ Bunda Siska
61
61. Tidak Ada Yang Tidak Mungkin
62
62. You Love Him, Nadia! ~ Manda
63
63. Spek Istri Idaman
64
64. Agatha Pricilla
65
65. Sangat Tertekan
66
66. Luka Kecil
67
67. Secantik Kamu ~ Devan
68
68. Menyembuhkan Luka
69
69. Calon Tunangan Devan
70
70. Jangan Ikuti Aku! ~ Nadia
71
71. Lebih Sakit
72
72. Penolakan Devan
73
73. Menghindar
74
74. Menguatkan Hati
75
75. Meminta Bantuan
76
76. Penjelasan Devan
77
77. Kamu Gila? ~ Nadia
78
78. Semua Tentang Nadia
79
79. Memperjuangkan Cinta
80
80. Daddy Pergi Kemana? ~ Devan
81
81. Kedatangan Daddy Immanuel
82
82. Hanya Nadia ~ Devan
83
83. Ancaman
84
84. Dewa Penolong
85
85. Tidak Tenang
86
86. Izin Mommy Katerina
87
Promo Karya Baru : Hello, Mas Duda!
88
87. Tidak Menduga
89
88. Keluarga Cemara
90
89. Meyakinkan Nadia
91
90. Mengorbankan Diri
92
91. Sadarlah!! ~ Devan
93
92. Keputusan Ayah Reno
94
93. Sebuah Surat
95
94. Perpisahan Sementara
96
95. Bebas
97
96. Sampai di Indonesia
98
97. Tidur Bersama
99
98. Karma
100
99. Bertemu Anwar
101
100. Sudah Memaafkan
102
101. Pasrah
103
102. Tamu Penting
104
103. Menepati Janji
105
104. Aku Bersedia ~ Nadia
106
105. Tiga Bulan Terakhir
107
106. Peringatan
108
107. Titip Kak Nadia ~ Aditya
109
108. Tidak Sabar
110
109. Mulai dari Awal
111
110. Akhir Penantian Panjang
112
111. Iya Sayang ~ Devan
113
112. Sangat Terkejut
114
113. Gugup Setengah Mati
115
114. Pertama dan Satu-Satunya
116
115. Sehidup, Semati, Sesurga (TAMAT)
117
Visual
118
Bonus Chapter 1
119
Bonus Chapter 2
120
Bonus Chapter 3
121
Bonus Chapter 4
122
Last Bonus Chapter
123
Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
124
Promo Karya Baru : My Sugar Baby

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!