7. Terima Kasih ~ Nadia

Hingga Nadia menangis dan terus memohon untuk menghentikan semuanya, baru Hendri berhenti memukuli Anwar. Pria itu sudah terbaring lemah dan tidak berdaya karena pukulan Hendri yang membabi buta, Anwar sama sekali tidak diberi kesempatan untuk menyerang ataupun melindungi dirinya.

" Aku berhenti bukan karena kasihan padamu, tetapi karena permintaan Kakakku, kalau tidak pasti aku akan membunuhmu. Ini belum seberapa karena nanti aku pasti akan memberikan pelajaran yang lebih lagi sampai rasa sakit yang Kakakku itu terbalaskan. Ingat itu, breng-sek! " ucap Hendri penuh peringatan.

Bugh.

Hendri memberikan sebuah tendangan yang sangat tepat di perut Anwar hingga membuat pria itu terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Lalu, dia mendekat ke arah Nadia dan Hendra dengan tatapan tajam yang tertuju pada Anwar. Hendri memeluk Nadia yang kini beralih padanya, dia mencoba untuk menyalurkan kekuatan pada sang kakak yang pasti sangat hancur.

Sedangkan Hanifah dan Bu Malika langsung menghampiri Anwar yang sudah tidak sanggup hanya untuk bangkit. Mereka masih menangis dan mencoba untuk membantu Anwar untuk berdiri dengan susah payah.

" Saya pasti akan melaporkan perbuatan kalian pada polisi karena sudah membuat putra saya seperti ini " ucap Pak Cipto tidak terima.

" Laporkan saja, kami sama sekali tidak takut " jawab Hendra tanpa rasa takut sedikit pun.

Selama mereka masih hidup, Hendra dan Hendri akan menjadi garda terdepan untuk melindungi Nadia apapun resikonya. Begitu besar rasa sayang mereka untuk sang kakak sehingga tentu tidak akan terima jika Nadia diperlakukan seperti ini. Mereka sudah mendengar semuanya dan sudah cukup mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

" Hendra, Hendri, tolong maafkan Kakak. Tolong jangan pisahkan Kakak dengan Kakak kalian " ucap Anwar dengan suara lemah.

" Cuih, jangan harap! Setelah ini kami tidak akan membiarkan Kakak kami untuk bertemu lagi dengan laki-laki bad-jingan seperti kamu " jawab Hendri meludah tepat di samping Anwar.

Tidak akan pernah Hendra dan Hendri biarkan Nadia bertemu dengan pria itu, apalagi sampai kembali padanya. Lebih baik mereka membunuh Anwar dan masuk penjara daripada melihat Nadia menderita.

" Mas, biarkan saja mereka. Kamu sudah memiliki aku, jadi talak saja perempuan kampungan dan tidak tahu diri itu. Dia tidak pantas untuk menjadi istri kamu dan lihatlah apa yang adik-adik nakalnya itu pada kamu " ucap Hanifah yang memegang salah satu tangan Anwar.

" Hei, perempuan jalang! Tutup mulut kotor dan berdosamu itu! " bentak Hendri menunjuk wajah Hanifah karena tidak terima.

" Bukan Kakakku yang tidak pantas untuk menjadi istri dari laki-laki ini, tapi laki-laki ini-lah yang tidak pantas menjadi suami dari Kakakku. Kalau bukan karena keluarga kami, makan dia pasti sudah menjadi gelandangan. Seharusnya dia berterima kasih dengan kami, bukan malah menyakiti Kakak kami. Dia juga harus membalas budi pada kami seperti yang dilakukannya padamu yang tidak seberapa ini. Tapi biar lah, kami juga tidak butuh laki-laki bad-jingan seperti dia " sambung Hendra yang juga merasakan hal yang sama.

Terlihat Hanifah mendengus kesal karena tidak bisa membalas ucapan kedua adik Nadia. Begitu juga dengan Anwar dan juga kedua orang tuanya.

" Hendra, Hendri, sudah! Tidak ada gunanya juga bicara pada mereka " ucap Nadia tidak ingin kedua adiknya kembali emosi.

Nadia juga sudah muak dengan semua ini dan ingin segera pergi. Dia sudah memutuskan untuk bercerai dan keputusannya itu sudah bulat. Nanti dia akan berbicara kepada kedua orang tuanya mengenai ini semua. Resepsi pernikahan yang sudah dipersiapkan dengan begitu mewah juga terpaksa harus dibatalkan. Meskipun akan merasa malu, tetapi Nadia yakin orang tua dan keluarganya akan mengerti.

" Kak, ayo kita pulang. Aku tidak akan membiarkan Kakak bersama laki-laki itu dan orang-orang tidak berhati ini. Kakak jangan takut dan khawatir, kami pasti akan menjaga dan melindungi Kakak " ucap Hendra pada Nadia.

Nadia pun menganggukkan kepalanya karena memang itu yang dia inginkan saat ini yaitu pergi secepatnya. Urusannya dengan Anwar sudah selesai ketika dirinya memutuskan untuk bercerai dan akan dilanjutkan di pengadilan agama nanti.

" Nadia, jangan pergi, aku mohon! Kita masih bisa membicarakan semuanya baik-baik, aku tidak mau bercerai dari kamu. Tolong jangan tinggalkan aku, Nadia... " ucap Anwar penuh harap.

Sayangnya, Nadia sudah tidak memperdulikan suaminya itu lagi dan melangkah menuju kamar untuk mengambil semua barang-barang. Anwar ingin menyusul Nadia dengan langkah tertatih-tatih tetapi dihalangi oleh Hendri.

" Ndra, susul dan bantu Kak Nadia. Aku akan memastikan laki-laki ini tidak mengganggu " perintah Hendri pada Hendra.

Hendra pun menganggukkan kepalanya lalu segera menyusul Nadia untuk membantu kakaknya itu.

" Hendri, tolong jangan halangi Kakak " pinta Anwar dengan tatapan memohon.

" Anwar biarkan saja, jangan memohon seperti itu. Kalau dia pergi maka itu bagus, itu akan mengurangi beban kamu. Lagipula kamu sudah memiliki Hanifah yang lebih segala-galanya dari istri kampungan kamu itu " ucap Bu Malika yang membuat Hendri semakin marah dan emosi.

Sebisa mungkin Hendri menahan dirinya untuk tidak menyerang orang tua itu yang juga merupakan wanita.

.

.

.

Sementara itu, Nadia memasukkan semua barang-barang miliknya ke dalam koper dengan dibantu oleh Hendra. Hanya barang-barangnya dan meninggalkan semua yang pernah diberikan oleh Anwar, termasuk cincin nikah dan sejumlah uang yang menjadi mahar pernikahan mereka. Air matanya terus mengalir membasahi pipi yang menjelaskan betapa sakit dan hancur hatinya.

" Kakak pasti kuat, kami berdua dan yang lainnya akan selalu mendukung Kakak " ucap Hendra mengusap pundak Nadia.

Nadia menganggukkan kepalanya dan menghapus air matanya.

Setelah selesai, Nadia dan Hendra segera keluar dari kamar untuk menghampiri Hendri yang sedang menghalangi Anwar yang memaksa untuk menemui istrinya.

" Sudah? Ayo kita pergi! " ajak Hendri langsung menggandeng tangan Nadia.

" Nadia, tolong pikirkan lagi. Aku tidak mau kita bercerai " ucap Anwar pada Nadia.

" Aku juga tidak mau hidup dengan laki-laki seperti kamu, apalagi dengan kehadiran perempuan lain di pernikahan ini. Keputusanku sudah bulat dan tunggu saja surat panggilan dari pengadilan agama " jawab Nadia dingin.

Kemudian, Nadia melangkah pergi bersama dengan Hendri, sedangkan Hendra membawa kopernya di belakang mereka. Tetapi ketika mencapai pintu, Nadia menghentikan langkahnya dan berbalik menatap sang suami.

" Terima kasih sudah menghancurkan surga yang aku impikan, Mas " ucap Nadia dengan tatapan nanar.

" Dan untuk kamu, aku harap kamu tidak merasa seperti yang aku rasakan. Semoga kedua mertuamu itu tidak meminta Anwar untuk menikahi perempuan lain lagi untuk balas budi " lanjut Nadia pada Hanifah.

Tanpa menunggu jawaban dan tanggapan dari suami serta madunya, Nadia segera pergi bersama dengan kedua adiknya. Air matanya yang sudah berusaha untuk ditahan akhirnya kembali menetes membasahi pipi. Nadia mencoba untuk tetap tegar walaupun hatinya sudah hancur lebur karena rasa sakit yang terlalu dalam.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Terpopuler

Comments

budak jambi

budak jambi

semoga mereka mendapt kn balasan ny.untg belm malm pertm km nad masi suci

2025-01-14

0

yumna

yumna

bu mertua kamu pasti dapet blsan sudah sakitn nadian

2025-01-08

0

Erna M Jen

Erna M Jen

bagus nadia bercerai adalah pilihan yang tepat ..

2025-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 1. Ditinggal Pergi
2 2. Dimana Suamimu? ~ Bunda Siska
3 3. Firasat Buruk
4 4. Kampungan
5 5. Pengakuan Anwar
6 6. Memberi Pelajaran
7 7. Terima Kasih ~ Nadia
8 8. Tidak Sebaik Itu
9 9. Fakta Baru
10 10. Benar-Benar Hancur
11 11. Talak Putri Saya! ~ Ayah Reno
12 12. Ikhlas
13 13. Melanjutkan Pendidikan
14 14. Masih Suci
15 15. Pergi Bersama-Sama
16 16. Tidak Peduli ~ Nadia
17 17. Malam Terakhir
18 18. Kehidupan Baru
19 19. Penyesalan Anwar
20 20. Tertabrak
21 21. Sahabat Lama
22 22. Senyum Lembut
23 23. Cantik Sekali ~ Devan
24 24. Susu Ayam
25 25. Pesan Dari Devan
26 26. Girls Talk
27 27. Memberi Makanan
28 28. Rindu
29 29. Do'akan Saja ~ Devan
30 30. Hampir Saja
31 31. Sedikit Khawatir
32 32. Makan Malam
33 33. Kehujanan
34 34. Jatuh Cinta
35 35. Demam
36 36. Merawat Devan
37 37. Kamu Obatnya ~ Devan
38 38. Jaga Rahasia
39 39. Cemburu
40 40. Seleksi Calon Kakak Ipar
41 41. Bukan Urusanku! ~ Nadia
42 42. Sangat Pengertian
43 43. Piknik
44 44. Dream Plan
45 45. Menjadi Pasangan
46 46. Jangan Ganggu Nadia Lagi! ~ Anwar
47 47. Perhatian Nadia
48 48. Happy Birthday ~ Nadia
49 49. Surprise
50 50. Orang Tua Devan
51 51. Apa Tujuanmu? ~ Daddy Immanuel
52 52. Harapan Terbesar
53 53. Rencana Masa Tua
54 54. Bicara Berdua
55 55. Permintaan Devan
56 56. Perjodohan
57 57. Butuh Ketenangan
58 58. Menghilang Lagi
59 59. Memasak Mie Instan
60 60. Calon Menantu Idaman ~ Bunda Siska
61 61. Tidak Ada Yang Tidak Mungkin
62 62. You Love Him, Nadia! ~ Manda
63 63. Spek Istri Idaman
64 64. Agatha Pricilla
65 65. Sangat Tertekan
66 66. Luka Kecil
67 67. Secantik Kamu ~ Devan
68 68. Menyembuhkan Luka
69 69. Calon Tunangan Devan
70 70. Jangan Ikuti Aku! ~ Nadia
71 71. Lebih Sakit
72 72. Penolakan Devan
73 73. Menghindar
74 74. Menguatkan Hati
75 75. Meminta Bantuan
76 76. Penjelasan Devan
77 77. Kamu Gila? ~ Nadia
78 78. Semua Tentang Nadia
79 79. Memperjuangkan Cinta
80 80. Daddy Pergi Kemana? ~ Devan
81 81. Kedatangan Daddy Immanuel
82 82. Hanya Nadia ~ Devan
83 83. Ancaman
84 84. Dewa Penolong
85 85. Tidak Tenang
86 86. Izin Mommy Katerina
87 Promo Karya Baru : Hello, Mas Duda!
88 87. Tidak Menduga
89 88. Keluarga Cemara
90 89. Meyakinkan Nadia
91 90. Mengorbankan Diri
92 91. Sadarlah!! ~ Devan
93 92. Keputusan Ayah Reno
94 93. Sebuah Surat
95 94. Perpisahan Sementara
96 95. Bebas
97 96. Sampai di Indonesia
98 97. Tidur Bersama
99 98. Karma
100 99. Bertemu Anwar
101 100. Sudah Memaafkan
102 101. Pasrah
103 102. Tamu Penting
104 103. Menepati Janji
105 104. Aku Bersedia ~ Nadia
106 105. Tiga Bulan Terakhir
107 106. Peringatan
108 107. Titip Kak Nadia ~ Aditya
109 108. Tidak Sabar
110 109. Mulai dari Awal
111 110. Akhir Penantian Panjang
112 111. Iya Sayang ~ Devan
113 112. Sangat Terkejut
114 113. Gugup Setengah Mati
115 114. Pertama dan Satu-Satunya
116 115. Sehidup, Semati, Sesurga (TAMAT)
117 Visual
118 Bonus Chapter 1
119 Bonus Chapter 2
120 Bonus Chapter 3
121 Bonus Chapter 4
122 Last Bonus Chapter
123 Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
124 Promo Karya Baru : My Sugar Baby
Episodes

Updated 124 Episodes

1
1. Ditinggal Pergi
2
2. Dimana Suamimu? ~ Bunda Siska
3
3. Firasat Buruk
4
4. Kampungan
5
5. Pengakuan Anwar
6
6. Memberi Pelajaran
7
7. Terima Kasih ~ Nadia
8
8. Tidak Sebaik Itu
9
9. Fakta Baru
10
10. Benar-Benar Hancur
11
11. Talak Putri Saya! ~ Ayah Reno
12
12. Ikhlas
13
13. Melanjutkan Pendidikan
14
14. Masih Suci
15
15. Pergi Bersama-Sama
16
16. Tidak Peduli ~ Nadia
17
17. Malam Terakhir
18
18. Kehidupan Baru
19
19. Penyesalan Anwar
20
20. Tertabrak
21
21. Sahabat Lama
22
22. Senyum Lembut
23
23. Cantik Sekali ~ Devan
24
24. Susu Ayam
25
25. Pesan Dari Devan
26
26. Girls Talk
27
27. Memberi Makanan
28
28. Rindu
29
29. Do'akan Saja ~ Devan
30
30. Hampir Saja
31
31. Sedikit Khawatir
32
32. Makan Malam
33
33. Kehujanan
34
34. Jatuh Cinta
35
35. Demam
36
36. Merawat Devan
37
37. Kamu Obatnya ~ Devan
38
38. Jaga Rahasia
39
39. Cemburu
40
40. Seleksi Calon Kakak Ipar
41
41. Bukan Urusanku! ~ Nadia
42
42. Sangat Pengertian
43
43. Piknik
44
44. Dream Plan
45
45. Menjadi Pasangan
46
46. Jangan Ganggu Nadia Lagi! ~ Anwar
47
47. Perhatian Nadia
48
48. Happy Birthday ~ Nadia
49
49. Surprise
50
50. Orang Tua Devan
51
51. Apa Tujuanmu? ~ Daddy Immanuel
52
52. Harapan Terbesar
53
53. Rencana Masa Tua
54
54. Bicara Berdua
55
55. Permintaan Devan
56
56. Perjodohan
57
57. Butuh Ketenangan
58
58. Menghilang Lagi
59
59. Memasak Mie Instan
60
60. Calon Menantu Idaman ~ Bunda Siska
61
61. Tidak Ada Yang Tidak Mungkin
62
62. You Love Him, Nadia! ~ Manda
63
63. Spek Istri Idaman
64
64. Agatha Pricilla
65
65. Sangat Tertekan
66
66. Luka Kecil
67
67. Secantik Kamu ~ Devan
68
68. Menyembuhkan Luka
69
69. Calon Tunangan Devan
70
70. Jangan Ikuti Aku! ~ Nadia
71
71. Lebih Sakit
72
72. Penolakan Devan
73
73. Menghindar
74
74. Menguatkan Hati
75
75. Meminta Bantuan
76
76. Penjelasan Devan
77
77. Kamu Gila? ~ Nadia
78
78. Semua Tentang Nadia
79
79. Memperjuangkan Cinta
80
80. Daddy Pergi Kemana? ~ Devan
81
81. Kedatangan Daddy Immanuel
82
82. Hanya Nadia ~ Devan
83
83. Ancaman
84
84. Dewa Penolong
85
85. Tidak Tenang
86
86. Izin Mommy Katerina
87
Promo Karya Baru : Hello, Mas Duda!
88
87. Tidak Menduga
89
88. Keluarga Cemara
90
89. Meyakinkan Nadia
91
90. Mengorbankan Diri
92
91. Sadarlah!! ~ Devan
93
92. Keputusan Ayah Reno
94
93. Sebuah Surat
95
94. Perpisahan Sementara
96
95. Bebas
97
96. Sampai di Indonesia
98
97. Tidur Bersama
99
98. Karma
100
99. Bertemu Anwar
101
100. Sudah Memaafkan
102
101. Pasrah
103
102. Tamu Penting
104
103. Menepati Janji
105
104. Aku Bersedia ~ Nadia
106
105. Tiga Bulan Terakhir
107
106. Peringatan
108
107. Titip Kak Nadia ~ Aditya
109
108. Tidak Sabar
110
109. Mulai dari Awal
111
110. Akhir Penantian Panjang
112
111. Iya Sayang ~ Devan
113
112. Sangat Terkejut
114
113. Gugup Setengah Mati
115
114. Pertama dan Satu-Satunya
116
115. Sehidup, Semati, Sesurga (TAMAT)
117
Visual
118
Bonus Chapter 1
119
Bonus Chapter 2
120
Bonus Chapter 3
121
Bonus Chapter 4
122
Last Bonus Chapter
123
Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
124
Promo Karya Baru : My Sugar Baby

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!