6. Memberi Pelajaran

" Aku bersumpah, Nadia, aku tidak memiliki sedikit pun niat untuk mengkhianati kamu atau pun pernikahan kita. Aku juga tidak ingin mengingkari janjiku pada kamu dan menikah lagi, tapi keadaan yang membuat aku melakukan ini semua. Kedua orang tuaku dan kedua orang tua Hanifah adalah sahabat. Kedua orang tua Hanifah sudah sangat membantu keluarga kami dari dulu, jadi aku harus membalas budi pada mereka dengan menikahi Hanifah. Aku tidak memiliki pilihan lain, Nadia, cuma itu yang bisa aku lakukan untuk membalas kebaikan mereka. Semua aku lakukan karena permintaan kedua orang tuaku. Aku tidak ingin menyakiti kamu dan aku juga sangat mencintai kamu, Nadia " ucap Anwar mencoba menjelaskan alasannya.

" Tolong maafkan aku, Nadia. Aku janji akan bersikap adil pada kalian berdua, tolong maafkan aku. Tolong juga terima Hanifah sebagai istri keduaku, anggap dia seperti saudara kamu. Aku mohon, Nadia " lanjut Anwar mendekat ke arah Nadia.

Nadia langsung menjauh dan memalingkan wajahnya karena dia tidak sudi melihat wajah pria yang sudah sangat menyakiti hati dan menghancurkan dunianya. Permintaan maaf dari Anwar sama sekali tidak menyentuh hatinya, bahkan semakin membuatnya membenci pria itu.

Bisa-bisanya Anwar meminta dirinya untuk menerima dan menganggap Hanifah sebagai saudaranya. Entah apa yang suaminya pikiran hingga menganggap dia bisa melakukan itu semua, padahal jelas Hanifah adalah orang ketika dan penghancur surga yang diimpikannya. Gila, semua ini benar-benar gila dan Nadia tidak habis pikir dengan jalan pikiran Anwar. Tidakkah sedikit pria itu memikirkan betapa sakit dan hancur hatinya saat ini?

" Kamu memiliki banyak pilihan, Mas. Banyak cara untuk membalas budi kebaikan seseorang tanpa harus menikah wanita itu dan menghancurkan surga yang baru kita bangun. Kamu tidak perlu memberikan alasan apapun untuk membenarkan tindakan kamu ini karena semua ini juga keinginan kamu. Kalau memang kamu mencintai aku, kamu tidak akan pernah menyakiti aku seperti ini. Kamu pasti akan menolak permintaan orang tua kamu dan tidak menikahi wanita itu " jawab Nadia tidak sudi menyebutkan nama dari istri kedua suaminya.

" Hei, perempuan kampungan! Kamu ingin Anwar melawan orang tuanya? Dasar perempuan tidak tahu diri, tidak tahu cara menghargai dan menghormati orang tua " bentak Pak Cipto menudingkan tangannya pada Nadia.

" Orang tua seperti apa yang harus saya hargai dan hormati? Orang tua seperti kalian yang meminta kepada anaknya yang sudah menikah untuk menikah lagi tanpa persetujuan dari istrinya? Orang tua seperti kalian yang begitu mudah menghina dan merendahkan istri dari putra kalian sendiri? Iya? Orang tua seperti itu? " ucap Nadia dengan suara tinggi.

Bukan Nadia ingin bersikap kurang ajar kepada ayah mertuanya tapi memang dia tidak bisa menerima lagi jika terus dihina dan malah disalahkan. Setidaknya jika memang ingin meminta Anwar untuk menikahi wanita lain sebagai balas budi maka mereka harus berbicara kepadanya, bukan seperti ini.

" Nadia, jangan kurang ajar kamu! Itu adalah ayahku yang harus kamu hormati " sentak Anwar yang membuat Nadia tersenyum sinis.

" Iya Mas, aku memang kurang ajar. Aku tidak bisa menghormati ayah dan ibumu yang telah merendahkanku itu " jawab Nadia.

Anwar pun terdiam karena dia menyadari telah melakukan kesalahan dan semakin memperburuk keadaan.

.

.

.

" Aku akan segera mengurus perceraian kita karena aku tidak sudi kamu madu dengan wanita itu. Aku juga tidak sudi memiliki suami seperti kamu, pria yang tidak memiliki pendirian dan tidak tepat janji " ucap Nadia memutuskan untuk bercerai.

Tidak ada alasan bagi Nadia untuk tetap mempertahankan pernikahannya dengan Anwar. Pria itu sudah mengkhianati dan sangat menyakiti hatinya. Lagipula Nadia tidak yakin jika Anwar bisa bersikap adik padanya dan istrinya yang lain nanti. Hidupnya akan penuh penyiksaan dan makan hati jika terus mempertahankan pernikahan itu, apalagi ada mertua yang jelas-jelas tidak menyukainya.

Kedua mata Anwar melebar sempurna mendengar dan langsung bersimpuh di hadapan Nadia.

" Nadia, aku mohon kita jangan bercerai. Kita baru menikah satu minggu dan apa kata orang jika bercerai, kamu akan dipandang rendah oleh orang-orang kalau menjadi janda. Orang tua dan keluarga kamu juga akan malu, apalagi besok adalah resepsi pernikahan kita. Tolong pikirkan semua itu, Nadia " ucap Anwar memohon dan menggenggam tangan Nadia.

" Aku tidak peduli dengan pandangan orang tentang aku nanti dan aku tidak masalah dengan status janda di usia muda daripada aku harus bertahan di pernikahan yang pasti akan menyakitkan ini. Kedua orang tua dan keluargaku pasti lebih memilih merasa malu daripada putri mereka harus makan hati setiap hari " jawab Nadia menghempaskan tangan Anwar dengan kasar.

" Sebelum kamu meminta aku untuk memikirkan semuanya, lebih baik kamu yang berpikir. Dimana pikiran kamu sebelum memutuskan untuk menikah lagi dan membawa wanita lain dalam rumah tangga kita. Kamu masih punya otak kan, Mas? " lanjut Nadia.

" Nadia, ak_ " sebelum Anwar menyelesaikan ucapannya, perhatian mereka dialihkan dengan pintu yang dibuka dengan sangat kasar.

Brak.

Semua orang terkejut, terutama Nadia yang melihat kedua adiknya berada di sana dengan wajah yang merah dan tangan yang terkepal kuat. Mereka pasti datang untuk menemuinya dan menjemputnya.

" Hendra? Hendri? " ucap Nadia masih dengan keterkejutannya.

Sejujurnya Nadia tidak ingin ada yang mengetahui semua ini sebelum permasalahannya dengan Anwar selesai.

" Laki-laki breng-sek, bisa-bisanya kamu menyakiti Kakak kami " teriak Hendri penuh emosi.

Tanpa banyak kata lagi, Hendri segera menghampiri Anwar dengan cepat lalu memberikan menarik tubuh dan memberikan pukulan di wajah kakak iparnya itu. Tidak hanya itu tetapi dia menyerang Anwar dengan membabi buta dan ditutupi dengan emosi.

Bugh, bugh, bugh.

Semua orang yang melihat itu pun terkejut, tidak ada yang berani membantu Anwar karena baru mendekat mereka sudah mendapatkan pukulan dari Hendri. Meski masih remaja tetapi kemampuan bela dirinya tidak bisa diragukan lagi karena dilatih langsung oleh Om Bimo.

" Hendri! Cukup! Tolong hentikan! " teriak Nadia ingin menghentikan sang adik.

Saat akan mendekat untuk menghentikan Hendri, Nadia ditahan oleh Hendra yang malah menariknya ke dalam pelukannya.

" Jangan, Kak. Biarkan Hendri memberikan pelajaran untuk laki-laki bad-jingan itu " larang Hendra menatap Anwar dengan tatapan kebencian.

Nadia berusaha memberontak dan melepaskan diri agar Hendri tidak semakin memukuli Anwar dan membunuhnya, tetapi Hendra sama sekali tidak melepaskannya. Adik dari Nadia itu sama sekali tidak mengizinkannya untuk menolong pria yang sudah menyakiti sang kakak.

Bu Malika dan Hanifah sudah menangis dan berteriak meminta bantuan melihat keadaan Anwar yang cukup mengenaskan. Beberapa kali Pak Cipto mencoba untuk menolong sang putra tetapi malah dia yang terkena pukulan dari Hendri.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Terpopuler

Comments

Omanda L

Omanda L

iya jdlah wanita yg pny hrg diri. jgn mau direndahkan pria. msh bnyk diluar sana pria yg jauh lbh baik dari suami b......kmu itu.

2025-01-11

0

Erna M Jen

Erna M Jen

ada yah suami yang bodoh seperti itu masa baru sehari menikah ..malah menikah lagi dgn perempuan lain dimana otaknya sih..

2025-02-01

0

Khairul Azam

Khairul Azam

nahbaku suka perempuan seperti nanda tegas dlm mengambil keputusan

2024-11-06

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ditinggal Pergi
2 2. Dimana Suamimu? ~ Bunda Siska
3 3. Firasat Buruk
4 4. Kampungan
5 5. Pengakuan Anwar
6 6. Memberi Pelajaran
7 7. Terima Kasih ~ Nadia
8 8. Tidak Sebaik Itu
9 9. Fakta Baru
10 10. Benar-Benar Hancur
11 11. Talak Putri Saya! ~ Ayah Reno
12 12. Ikhlas
13 13. Melanjutkan Pendidikan
14 14. Masih Suci
15 15. Pergi Bersama-Sama
16 16. Tidak Peduli ~ Nadia
17 17. Malam Terakhir
18 18. Kehidupan Baru
19 19. Penyesalan Anwar
20 20. Tertabrak
21 21. Sahabat Lama
22 22. Senyum Lembut
23 23. Cantik Sekali ~ Devan
24 24. Susu Ayam
25 25. Pesan Dari Devan
26 26. Girls Talk
27 27. Memberi Makanan
28 28. Rindu
29 29. Do'akan Saja ~ Devan
30 30. Hampir Saja
31 31. Sedikit Khawatir
32 32. Makan Malam
33 33. Kehujanan
34 34. Jatuh Cinta
35 35. Demam
36 36. Merawat Devan
37 37. Kamu Obatnya ~ Devan
38 38. Jaga Rahasia
39 39. Cemburu
40 40. Seleksi Calon Kakak Ipar
41 41. Bukan Urusanku! ~ Nadia
42 42. Sangat Pengertian
43 43. Piknik
44 44. Dream Plan
45 45. Menjadi Pasangan
46 46. Jangan Ganggu Nadia Lagi! ~ Anwar
47 47. Perhatian Nadia
48 48. Happy Birthday ~ Nadia
49 49. Surprise
50 50. Orang Tua Devan
51 51. Apa Tujuanmu? ~ Daddy Immanuel
52 52. Harapan Terbesar
53 53. Rencana Masa Tua
54 54. Bicara Berdua
55 55. Permintaan Devan
56 56. Perjodohan
57 57. Butuh Ketenangan
58 58. Menghilang Lagi
59 59. Memasak Mie Instan
60 60. Calon Menantu Idaman ~ Bunda Siska
61 61. Tidak Ada Yang Tidak Mungkin
62 62. You Love Him, Nadia! ~ Manda
63 63. Spek Istri Idaman
64 64. Agatha Pricilla
65 65. Sangat Tertekan
66 66. Luka Kecil
67 67. Secantik Kamu ~ Devan
68 68. Menyembuhkan Luka
69 69. Calon Tunangan Devan
70 70. Jangan Ikuti Aku! ~ Nadia
71 71. Lebih Sakit
72 72. Penolakan Devan
73 73. Menghindar
74 74. Menguatkan Hati
75 75. Meminta Bantuan
76 76. Penjelasan Devan
77 77. Kamu Gila? ~ Nadia
78 78. Semua Tentang Nadia
79 79. Memperjuangkan Cinta
80 80. Daddy Pergi Kemana? ~ Devan
81 81. Kedatangan Daddy Immanuel
82 82. Hanya Nadia ~ Devan
83 83. Ancaman
84 84. Dewa Penolong
85 85. Tidak Tenang
86 86. Izin Mommy Katerina
87 Promo Karya Baru : Hello, Mas Duda!
88 87. Tidak Menduga
89 88. Keluarga Cemara
90 89. Meyakinkan Nadia
91 90. Mengorbankan Diri
92 91. Sadarlah!! ~ Devan
93 92. Keputusan Ayah Reno
94 93. Sebuah Surat
95 94. Perpisahan Sementara
96 95. Bebas
97 96. Sampai di Indonesia
98 97. Tidur Bersama
99 98. Karma
100 99. Bertemu Anwar
101 100. Sudah Memaafkan
102 101. Pasrah
103 102. Tamu Penting
104 103. Menepati Janji
105 104. Aku Bersedia ~ Nadia
106 105. Tiga Bulan Terakhir
107 106. Peringatan
108 107. Titip Kak Nadia ~ Aditya
109 108. Tidak Sabar
110 109. Mulai dari Awal
111 110. Akhir Penantian Panjang
112 111. Iya Sayang ~ Devan
113 112. Sangat Terkejut
114 113. Gugup Setengah Mati
115 114. Pertama dan Satu-Satunya
116 115. Sehidup, Semati, Sesurga (TAMAT)
117 Visual
118 Bonus Chapter 1
119 Bonus Chapter 2
120 Bonus Chapter 3
121 Bonus Chapter 4
122 Last Bonus Chapter
123 Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
124 Promo Karya Baru : My Sugar Baby
Episodes

Updated 124 Episodes

1
1. Ditinggal Pergi
2
2. Dimana Suamimu? ~ Bunda Siska
3
3. Firasat Buruk
4
4. Kampungan
5
5. Pengakuan Anwar
6
6. Memberi Pelajaran
7
7. Terima Kasih ~ Nadia
8
8. Tidak Sebaik Itu
9
9. Fakta Baru
10
10. Benar-Benar Hancur
11
11. Talak Putri Saya! ~ Ayah Reno
12
12. Ikhlas
13
13. Melanjutkan Pendidikan
14
14. Masih Suci
15
15. Pergi Bersama-Sama
16
16. Tidak Peduli ~ Nadia
17
17. Malam Terakhir
18
18. Kehidupan Baru
19
19. Penyesalan Anwar
20
20. Tertabrak
21
21. Sahabat Lama
22
22. Senyum Lembut
23
23. Cantik Sekali ~ Devan
24
24. Susu Ayam
25
25. Pesan Dari Devan
26
26. Girls Talk
27
27. Memberi Makanan
28
28. Rindu
29
29. Do'akan Saja ~ Devan
30
30. Hampir Saja
31
31. Sedikit Khawatir
32
32. Makan Malam
33
33. Kehujanan
34
34. Jatuh Cinta
35
35. Demam
36
36. Merawat Devan
37
37. Kamu Obatnya ~ Devan
38
38. Jaga Rahasia
39
39. Cemburu
40
40. Seleksi Calon Kakak Ipar
41
41. Bukan Urusanku! ~ Nadia
42
42. Sangat Pengertian
43
43. Piknik
44
44. Dream Plan
45
45. Menjadi Pasangan
46
46. Jangan Ganggu Nadia Lagi! ~ Anwar
47
47. Perhatian Nadia
48
48. Happy Birthday ~ Nadia
49
49. Surprise
50
50. Orang Tua Devan
51
51. Apa Tujuanmu? ~ Daddy Immanuel
52
52. Harapan Terbesar
53
53. Rencana Masa Tua
54
54. Bicara Berdua
55
55. Permintaan Devan
56
56. Perjodohan
57
57. Butuh Ketenangan
58
58. Menghilang Lagi
59
59. Memasak Mie Instan
60
60. Calon Menantu Idaman ~ Bunda Siska
61
61. Tidak Ada Yang Tidak Mungkin
62
62. You Love Him, Nadia! ~ Manda
63
63. Spek Istri Idaman
64
64. Agatha Pricilla
65
65. Sangat Tertekan
66
66. Luka Kecil
67
67. Secantik Kamu ~ Devan
68
68. Menyembuhkan Luka
69
69. Calon Tunangan Devan
70
70. Jangan Ikuti Aku! ~ Nadia
71
71. Lebih Sakit
72
72. Penolakan Devan
73
73. Menghindar
74
74. Menguatkan Hati
75
75. Meminta Bantuan
76
76. Penjelasan Devan
77
77. Kamu Gila? ~ Nadia
78
78. Semua Tentang Nadia
79
79. Memperjuangkan Cinta
80
80. Daddy Pergi Kemana? ~ Devan
81
81. Kedatangan Daddy Immanuel
82
82. Hanya Nadia ~ Devan
83
83. Ancaman
84
84. Dewa Penolong
85
85. Tidak Tenang
86
86. Izin Mommy Katerina
87
Promo Karya Baru : Hello, Mas Duda!
88
87. Tidak Menduga
89
88. Keluarga Cemara
90
89. Meyakinkan Nadia
91
90. Mengorbankan Diri
92
91. Sadarlah!! ~ Devan
93
92. Keputusan Ayah Reno
94
93. Sebuah Surat
95
94. Perpisahan Sementara
96
95. Bebas
97
96. Sampai di Indonesia
98
97. Tidur Bersama
99
98. Karma
100
99. Bertemu Anwar
101
100. Sudah Memaafkan
102
101. Pasrah
103
102. Tamu Penting
104
103. Menepati Janji
105
104. Aku Bersedia ~ Nadia
106
105. Tiga Bulan Terakhir
107
106. Peringatan
108
107. Titip Kak Nadia ~ Aditya
109
108. Tidak Sabar
110
109. Mulai dari Awal
111
110. Akhir Penantian Panjang
112
111. Iya Sayang ~ Devan
113
112. Sangat Terkejut
114
113. Gugup Setengah Mati
115
114. Pertama dan Satu-Satunya
116
115. Sehidup, Semati, Sesurga (TAMAT)
117
Visual
118
Bonus Chapter 1
119
Bonus Chapter 2
120
Bonus Chapter 3
121
Bonus Chapter 4
122
Last Bonus Chapter
123
Promo Karya Baru : Pernikahan Rahasia
124
Promo Karya Baru : My Sugar Baby

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!