Nyonya, Kau Sangat Kejam!

Malam terasa sangat dingin, bulan menggantung di atas langit, cahayanya memancar dengan sangat terang, menyinari sosok seorang gadis yang tengah duduk di bawah pohon besar. Dia berkali-kali menghela nafas panjang, seolah-olah ada beban besar yang terangkat dari pundaknya.

"Apa yang kau pikirkan, nyonya?" terdengar suara tak jauh dari tempatnya, membuat gadis itu seketika memasang kewaspadaan tinggi. Dia melihat sesosok pemuda yang kini duduk tepat di sebelahnya, wajahnya tertutup oleh topeng perak setengah wajah, hanya memperlihatkan bibir tipis dan dagu runcingnya yang menawan.

"Siapa kau?" Wei Qingluo bertanya sambil memelototkan mata, membuat pemuda itu langsung mengerucutkan bibirnya dengan tidak berdaya.

"Bagaimana bisa kau melupakan dewa dengan begitu cepatnya? Padahal sebelumnya kau telah mencium dan menyentuh tubuh ini, nyonya, kau benar-benar kejam." jawab pemuda itu, suaranya lembut dan nyaring, namun di penuhi dengan keluhan.

"Omong kosong apa yang kau ucapkan? Kapan aku melakukan hal itu?" tanya Wei Qingluo sambil menatap wajah pemuda itu, ada ketidak sabaran dalam nada suaranya.

"Nyonya, kenapa kau begitu kejam? Kau bahkan telah menyangkal perbuatanmu sendiri. Lihatlah gelang itu, dari mana kau bisa mendapatkannya jika tidak bertemu dengan dewa? Nyonya, kau telah melecehkanku. Apakah kau berniat untuk tidak bertanggung jawab?" tanya pemuda itu sambil cemberut.

Wei Qingluo tersedak, sejak kapan seorang gadis bisa melecehkan pemuda dan kapan dia menciumnya? Dia tidak pernah memiliki ingatan tentang hal itu, bahkan pendahulunya juga tidak. Lagi pula dia hanya mendatangi goa pada beberapa malam sebelumnya, kemudian mencium patung giok yang sangat tampan dan juga mengerahkan jarinya untuk menusuk-nusuk pipi patung itu.

Tunggu? Menciumnya? Bukankah itu berarti bahwa pemuda yang saat ini duduk bersamanya adalah sosok patung giok yang berada di dalam goa? Mata Wei Qingluo semakin melebar, wajahnya terlihat sangat pucat. "Kau!"

Pemuda itu tersenyum tipis, jejak kesenangan terlihat dari matanya. "Nyonya, apakah kau sudah mengingat dewa?"

Wei Qingluo mendengus, "Aku tidak mengizinkanmu untuk memanggilku nyonya! Aku bukan istrimu!"

Pemuda itu meliriknya dingin, "Benarkah? Lalu kau ingin dewa memanggilmu apa? Istriku ataukah sayang? Dewa bisa mengubah panggilan itu seperti yang kau inginkan."

Wei Qingluo menggelengkan kepala, "Bisakah kau bertindak lebih baik? Aku baru berusia 12 tahun, masih sangat kecil, belum pantas untuk membicarakan tentang pernikahan."

"Baiklah, katakan apa yang kau pikirkan? Kenapa kau terlihat sangat tertekan?" tanya pemuda itu, Wei Qingluo menyipitkan matanya, seolah-olah alarm tanda bahaya muncul dalam otaknya.

"Kenapa aku harus mengatakannya padamu?" tanya Wei Qingluo sambil memiringkan kepalanya.

"Tentu saja, karena dewa adalah calon suamimu, dan kau tidak akan pernah bisa menikah dengan pria manapun selain dewa." jawabnya dengan sangat enteng, tanpa memperdulikan raut wajah gadis di depannya yang tiba-tiba saja berubah menjadi sangat masam.

"Kau benar-benar gila! Kapan aku menyetujui untuk menikah denganmu?" tanya Wei Qingluo sambil melotot.

"Nyonya, apakah kau ingin mengingkari perbuatanmu sendiri? Kau telah melecehkanku! Kau telah menyentuh dan mencium bibirku, kau juga telah mengambil gelang milik dewa ini. Apa kau tidak ingin bertanggung jawab?"

Wei Qingluo frustrasi mendengar ucapan pemuda itu, tekanan darahnya tiba-tiba saja naik menjadi 270/110, bahkan kolesterolnya juga di perkirakan mencapai 500 mg/dL. Jika diteruskan, bisa saja dia langsung terkena serangan jantung. Bagaimana mungkin dia bisa mati di usia muda? Dia tidak menginginkannya, namun dia juga sangat sulit untuk menyingkirkan pemuda itu.

"I-itu bukan kesalahanku, kenapa kau berpura-pura menjadi patung? Jika aku tahu bahwa itu adalah manusia, aku juga tidak mungkin melakukannya." ucap Wei Qingluo berusaha untuk menyelamatkan dirinya dari rasa malu, pemuda itu benar-benar berkulit tebal, dia bahkan berkali-kali mengatakan tentang perbuatannya pada saat berada di dalam goa.

"Nyonya, apakah kau juga melupakan pernyataanmu pada saat berada di dalam goa? Bukankah kau juga berandai-andai, jika patung itu benar-benar sosok pria yang sangat tampan?" tanya pemuda itu kembali, matanya terlihat redup seolah-olah dia telah dianiaya oleh gadis yang duduk di depannya.

"Kau! Bagaimana bisa kau menjadi seorang yang tidak tahu malu?" tanya Wei Qingluo sambil menahan amarahnya, asap hitam mulai mengepul dari kepala gadis itu, bahkan giginya terasa sangat gatal dan ingin menggigit pemuda di depannya.

"Nyonya, kami memakai gelang yang sama, kami juga telah ditakdirkan untuk bersama. Lalu kenapa kau masih berusaha untuk mengingkarinya?" tanya pemuda itu, matanya terlihat berkaca-kaca seolah akan segera menangis.

Wei Qingluo menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya, "Baiklah, aku tidak ingin berdebat lagi denganmu. Katakan padaku! Apa yang kau inginkan?"

"Benarkah? Apakah kau yakin akan membiarkan dewa mendapatkan yang diinginkan?" tanya pemuda itu, Wei Qingluo mengangguk sebagai jawaban.

"Kau sendiri yang mengatakannya, jadi jangan menyesal. Nyonya, bukankah kau berhutang 1 ciuman pada dewa?" tanya pemuda itu sambil mendekatkan tubuh mereka, Wei Qingluo berusaha untuk mendorongnya, sayang sekali kekuatannya terlalu lemah, dia bahkan tidak berhasil menggerakan tubuhnya.

Cup...

Pemuda itu mencium bibirnya, membuat mata Wei Qingluo langsung melotot. "Sial! Kau berani mencuri ciuman pertamaku?"

Wajah gadis itu terlihat sangat frustrasi, dia memelototkan kedua matanya sambil terengah-engah. Namun pemuda di depannya hanya tersenyum tipis, sambil membuka topeng yang menutupi wajahnya, menunjukkan sosok tampan yang sangat sempurna dengan mata tajam dan bulu mata yang panjang, alisnya tebal dengan hidung yang mancung, bibirnya terlihat lembab dan kulitnya sangat halus.

Wei Qingluo terdiam, dia menatap sosok sehalus giok dengan penuh kejutan. Hatinya berdesir, jantung gadis itu seolah akan melompat dari tempatnya.

"Sangat tampan!" ucap Wei Qingluo tanpa sadar, dia menggerakan tangan untuk mengelus wajah pemuda yang memeluknya.

"Dewa memang yang paling tampan, mulai sekarang kau tidak di izinkan untuk menatap pemuda mana pun. Kau milik dewa, nyonya." ucap pemuda itu dengan lembut.

Wei Qingluo menganggukkan kepalanya tanpa sadar, dia masih terpana dengan ketampanan pemuda di depannya. Sedangkan pemuda itu terkekeh geli, dia kembali mendaratkan ciuman lembut di bibirnya.

"Kembalilah ke rumah dan beristirahat!" ucap pemuda itu, Wei Qingluo mengangguk dan berniat untuk pergi.

Namun tiba-tiba saja pergelangan tangannya ditarik oleh pemuda itu, dia meletakkan kepalanya di bahu Wei Qingluo, kemudian berbisik dengan suara yang sangat seksi dan sedikit serak. "Ingatlah nama dewa ini, Dewa Malam!"

Wei Qingluo merasakan sesuatu yang menggelitik hatinya, wajah gadis itu terlihat sangat merah, dia bergegas lari meninggalkan pemuda itu dan masuk ke dalam rumah bambu, sambil terus menutupi wajahnya menggunakan Kedua telapak tangan.

Sementara pemuda itu berubah menjadi sangat dingin, auranya kuat dan penuh dominasi, dia melirik ke arah kegelapan, kemudian memanggil dengan suara yang sangat rendah. "Fei Fu!"

"Bawahan disini, tuanku," ucap Fei Fu sambil mendekat, dia segera berlutut sambil menundukkan wajahnya.

"Apakah ada masalah?" tanya pemuda itu.

"Tuanku, nyonya memiliki beberapa masalah dengan anggota keluarga lamanya, mereka terus saja berusaha untuk mencari keuntungan, bahkan tidak jarang mengintimidasi ibu dan kedua orang adiknya." jawab Fei Fu tanpa menyembunyikan apapun, pemuda itu menganggukkan kepala.

"Hmm," ucapnya pelan sebelum menghilang dalam kegelapan, Fei Fu bernapas lega, dia seringkali merasa terintimidasi oleh aura yang dikeluarkan tuannya, meskipun mereka telah bersama lebih dari 100 tahun.

Terpopuler

Comments

aphrodite

aphrodite

waduh 100th ..s dewa malam umurnya berapa..lebih dari 100th pasti

2025-01-04

0

aphrodite

aphrodite

😂😂😂😂😂😂cium dikit doang berasa di lecehkan dih pelit

2025-01-04

0

Liana Linny

Liana Linny

haha sekalian aja bikin berat badan naik 🤣🤣

2024-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 Perpindahan Jiwa Dan Sistem
2 Di Temukan
3 Masa Lalu Dan Bahan Makanan
4 Berburu
5 Adu Mulut
6 Ikan Bakar
7 Melewati Gunung
8 Serangan Babi Hutan
9 Goa Dan Gelang Hitam
10 Bertemu Bandit
11 Mendapatkan Bantuan
12 Wu Dafeng
13 Memasuki Kota Xinjiang
14 Menjual Hewan Buruan
15 Gadis Yang Hilang
16 Rumah Bambu Dan Bubur Suwir Daging Babi
17 Nyonya, Kau Sangat Kejam!
18 Rencana Wei Qingluo
19 Mengunjungi Restoran
20 Menjual Resep
21 Rencana Membangun Rumah
22 Menarik Pelanggan
23 Kaisar Menyamar
24 Surat Dari Kaisar
25 Kekacauan
26 Pengintai
27 Membalas Anggota Keluarga Wei Lama
28 Rumor Beracun
29 Kemarahan Ge Lihua
30 Mempekerjakan Warga Desa
31 Menemukan Wei Yungshao
32 Pesta Pindah Rumah
33 Menukar Pahala
34 Mesin Jahit
35 Menjual Pakaian
36 Pakaian Mahal
37 Membeli Budak
38 Toko Pakaian Mewah
39 Keluarga Istana Kekaisaran
40 Rencana Baru
41 Fan Caizu
42 Kekasih Wei Qingluo
43 Makan Malam Bersama
44 Keluarga Tersembunyi Ye
45 Lima Puluh Pahala
46 Membantu Pangeran Ketiga
47 Rencana Keluarga Wei Lama
48 Kecil-Kecil Cabai Rawit
49 Wei Qingluo Kejam!
50 Tidak Ada Anak Yang Sederhana
51 Kehancuran Ge Lihua
52 Kemarahan Wei Yuanshi
53 Menikahlah Dengan Kakak Sulungku!
54 Berangkat Ke Kota Qinggui
55 Meninggalkan Kota Qinggui
56 Membantu Para Pengungsi
57 Pencapaian Dan Iri Hati
58 Lelucon Keluarga Wei Lama
59 Di Usir
60 Kotak Makan Siang Spesial
61 Ayah Ye Shen Masih Hidup
62 Nona Kelima
63 Bertemu Xie Guifei
64 Menemukan Rahasia Istana
65 Membuat Masalah
66 Keluarga Feng
67 Mencuri Makanan
68 Siapa Kamu?
69 Pertemuan Tak Terduga
70 Memberikan Pelajaran
71 Pria Tak Tahu Malu
72 Keluarga Yang Tidak Berperasaan
73 Ge Lihua Kembali
74 Ge Lihua Di Serang
75 Tiba Di Gunung Changming
76 Bermalam Di Gunung Changming
77 Pembunuhan Di Malam Hari
78 Memberi Tahu Kebenaran
79 Wei Qingluo Marah
80 Menyebarkan Rumor
81 Menemukan Jiwa Ye Yunfeng
82 Masa Lalu
83 Anggur Hadiah
84 Pernikahan
85 Wei Qingluo Menarik Garis
86 Menyelamatkan Lin Dayao
87 Memindahkan Lin Dazu
88 Dokter Dewa
89 Kedatangan Orang-Orang Dari Ibu Kota
90 Penyelidikan
91 Penyelidikan (2)
92 Identitas
93 Bunga Beracun
94 Tindakan
95 Sistem Membayar Kompensasi
96 Mempersiapkan Diri
97 Mempersiapkan Diri (2)
98 Kecurigaan Xie Guifei
99 Skema Wei Qingluo
100 Skema Wei Qingluo (2)
101 Rumor Dan Kedatangan Jenderal Muda
102 Kematian Ibu Suri, Permaisuri Dan Para Selir
103 Wei Qingluo Tiba Di Ibukota
104 Pengembalian Kekuatan Dari Kehidupan Yang Kedua
105 Menyusup Ke Istana
106 Berita Baru
107 Tuan Muda Dari Toko Pakaian Mewah
108 Memenuhi Undangan Kaisar
109 Bertemu Pangeran Kedua
110 Tunjukkan Kemampuan Dan Dapatkan Keuntungan
111 Rencana Menteri Tua Dan Kedatangan Para Pemberontak
112 Menangkap Nanggong Yuwen
113 Wei Qingluo Yang Teliti
114 Pertarungan
115 Pertarungan (2)
116 Keputusan Pangeran Ketiga
117 Undangan Pangeran Sulung
118 Kesepakatan Dengan Pangeran Ketiga
119 Pangeran Sulung Yang Jahat
120 Pemberontakan Di Mulai
121 Pemberontakan Di Mulai (2)
122 Pemberontakan Di Mulai (3)
123 Putra Mahkota VS Pangeran Kedua
124 Terbunuhnya Pangeran Kedua
125 Munculnya Ibu Suri
126 Persiapan
127 Pertempuran Berdarah
128 Pertempuran Berdarah (2)
129 Kekuatan Ibu Suri
130 Kekuatan Ibu Suri (2)
131 Merubah Mekanisme Dan Memasang Jebakan
132 Raja Iblis Kembali
133 Kembali Ke Desa Shangxie
134 Memikirkan Tindakan Selanjutnya
135 Mengunjungi Yamen
136 Bertemu Hakim Daerah
137 Desa Keluarga Wei
138 Hakim Daerah Mengirimkan Hadiah
139 Menangani Keluarga Wei Lama
140 Fan Qian Dan Fan Huang
141 Kemunculan Petugas Yamen
142 Pengawal Rahasia Kaisar
143 Fan Qian Dan Fan Huang Jatuh Ke Sungai
144 Hancurnya Keluarga Fan
145 Ibu Suri Mengunjungi Gunung Changming
146 Akhir Hidup Ibu Suri
147 Nyonya Fan Mengenali Putranya
148 Kedatangan Ye Shen
149 Kembali Ke Ibu Kota
150 Kematian Kaisar
151 Putra Mahkota Naik Tahta
152 Keputusan Pengadilan Pertama
153 Wabah
154 Penanganan Wabah
155 Akhir Kisah
156 Kaisar Baru
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Perpindahan Jiwa Dan Sistem
2
Di Temukan
3
Masa Lalu Dan Bahan Makanan
4
Berburu
5
Adu Mulut
6
Ikan Bakar
7
Melewati Gunung
8
Serangan Babi Hutan
9
Goa Dan Gelang Hitam
10
Bertemu Bandit
11
Mendapatkan Bantuan
12
Wu Dafeng
13
Memasuki Kota Xinjiang
14
Menjual Hewan Buruan
15
Gadis Yang Hilang
16
Rumah Bambu Dan Bubur Suwir Daging Babi
17
Nyonya, Kau Sangat Kejam!
18
Rencana Wei Qingluo
19
Mengunjungi Restoran
20
Menjual Resep
21
Rencana Membangun Rumah
22
Menarik Pelanggan
23
Kaisar Menyamar
24
Surat Dari Kaisar
25
Kekacauan
26
Pengintai
27
Membalas Anggota Keluarga Wei Lama
28
Rumor Beracun
29
Kemarahan Ge Lihua
30
Mempekerjakan Warga Desa
31
Menemukan Wei Yungshao
32
Pesta Pindah Rumah
33
Menukar Pahala
34
Mesin Jahit
35
Menjual Pakaian
36
Pakaian Mahal
37
Membeli Budak
38
Toko Pakaian Mewah
39
Keluarga Istana Kekaisaran
40
Rencana Baru
41
Fan Caizu
42
Kekasih Wei Qingluo
43
Makan Malam Bersama
44
Keluarga Tersembunyi Ye
45
Lima Puluh Pahala
46
Membantu Pangeran Ketiga
47
Rencana Keluarga Wei Lama
48
Kecil-Kecil Cabai Rawit
49
Wei Qingluo Kejam!
50
Tidak Ada Anak Yang Sederhana
51
Kehancuran Ge Lihua
52
Kemarahan Wei Yuanshi
53
Menikahlah Dengan Kakak Sulungku!
54
Berangkat Ke Kota Qinggui
55
Meninggalkan Kota Qinggui
56
Membantu Para Pengungsi
57
Pencapaian Dan Iri Hati
58
Lelucon Keluarga Wei Lama
59
Di Usir
60
Kotak Makan Siang Spesial
61
Ayah Ye Shen Masih Hidup
62
Nona Kelima
63
Bertemu Xie Guifei
64
Menemukan Rahasia Istana
65
Membuat Masalah
66
Keluarga Feng
67
Mencuri Makanan
68
Siapa Kamu?
69
Pertemuan Tak Terduga
70
Memberikan Pelajaran
71
Pria Tak Tahu Malu
72
Keluarga Yang Tidak Berperasaan
73
Ge Lihua Kembali
74
Ge Lihua Di Serang
75
Tiba Di Gunung Changming
76
Bermalam Di Gunung Changming
77
Pembunuhan Di Malam Hari
78
Memberi Tahu Kebenaran
79
Wei Qingluo Marah
80
Menyebarkan Rumor
81
Menemukan Jiwa Ye Yunfeng
82
Masa Lalu
83
Anggur Hadiah
84
Pernikahan
85
Wei Qingluo Menarik Garis
86
Menyelamatkan Lin Dayao
87
Memindahkan Lin Dazu
88
Dokter Dewa
89
Kedatangan Orang-Orang Dari Ibu Kota
90
Penyelidikan
91
Penyelidikan (2)
92
Identitas
93
Bunga Beracun
94
Tindakan
95
Sistem Membayar Kompensasi
96
Mempersiapkan Diri
97
Mempersiapkan Diri (2)
98
Kecurigaan Xie Guifei
99
Skema Wei Qingluo
100
Skema Wei Qingluo (2)
101
Rumor Dan Kedatangan Jenderal Muda
102
Kematian Ibu Suri, Permaisuri Dan Para Selir
103
Wei Qingluo Tiba Di Ibukota
104
Pengembalian Kekuatan Dari Kehidupan Yang Kedua
105
Menyusup Ke Istana
106
Berita Baru
107
Tuan Muda Dari Toko Pakaian Mewah
108
Memenuhi Undangan Kaisar
109
Bertemu Pangeran Kedua
110
Tunjukkan Kemampuan Dan Dapatkan Keuntungan
111
Rencana Menteri Tua Dan Kedatangan Para Pemberontak
112
Menangkap Nanggong Yuwen
113
Wei Qingluo Yang Teliti
114
Pertarungan
115
Pertarungan (2)
116
Keputusan Pangeran Ketiga
117
Undangan Pangeran Sulung
118
Kesepakatan Dengan Pangeran Ketiga
119
Pangeran Sulung Yang Jahat
120
Pemberontakan Di Mulai
121
Pemberontakan Di Mulai (2)
122
Pemberontakan Di Mulai (3)
123
Putra Mahkota VS Pangeran Kedua
124
Terbunuhnya Pangeran Kedua
125
Munculnya Ibu Suri
126
Persiapan
127
Pertempuran Berdarah
128
Pertempuran Berdarah (2)
129
Kekuatan Ibu Suri
130
Kekuatan Ibu Suri (2)
131
Merubah Mekanisme Dan Memasang Jebakan
132
Raja Iblis Kembali
133
Kembali Ke Desa Shangxie
134
Memikirkan Tindakan Selanjutnya
135
Mengunjungi Yamen
136
Bertemu Hakim Daerah
137
Desa Keluarga Wei
138
Hakim Daerah Mengirimkan Hadiah
139
Menangani Keluarga Wei Lama
140
Fan Qian Dan Fan Huang
141
Kemunculan Petugas Yamen
142
Pengawal Rahasia Kaisar
143
Fan Qian Dan Fan Huang Jatuh Ke Sungai
144
Hancurnya Keluarga Fan
145
Ibu Suri Mengunjungi Gunung Changming
146
Akhir Hidup Ibu Suri
147
Nyonya Fan Mengenali Putranya
148
Kedatangan Ye Shen
149
Kembali Ke Ibu Kota
150
Kematian Kaisar
151
Putra Mahkota Naik Tahta
152
Keputusan Pengadilan Pertama
153
Wabah
154
Penanganan Wabah
155
Akhir Kisah
156
Kaisar Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!