4. Pak Wira

Pak Wira mengayunkan langkah. Kruk kayunya yang beradu dengan lantai semen menimbulkan suara detak. Ia lupa melapisi lagi karet yang terlepas di bagian bawah kruknya. Ia sebal suara detak itu membuat orang menoleh, lalu biasanya ia akan menemukan sorot yang bermakna beribu macam. Membuatnya ingin memelototi mereka satu persatu agar enyah.

‘Huh.’ Ia menggerutu dalam hati, ‘Aku tak butuh belas kasihan kalian. Apalagi tatapan  penghinaan!’

Ia mendorong gerbang tempatnya bekerja hampir delapan belas tahun ini. Sejak ia masih muda dan semua anggota tubuhnya masih utuh. Bahkan Tuan belum menikah dengan Miranti.

Ia mendengar, Tuan telah merekrut satu gadis muda lagi. Katanya calon sarjana yang terpaksa berhenti kuliah, dan cantik. Ia ingin melihat, secantik apa gadis ini, sampai Siti merasa perlu memberitahunya secara khusus dengan nada dengki. Gadis itu pasti sangat mengancam keberadaannya, padahal Nyonya sangat menyayangi Siti, meskipun Tuan tidak. Jadi seharusnya posisi Siti tidak terancam.

Langkah Pak Wira terhenti. Ia tertegun. Di tepi salah satu bak belut itu, berjongkok seorang gadis. Sedang mengulur-ulurkan tangan, mencoba meraih belut dari dalam bak. Rambutnya yang hitam lebat dan panjang bergelombang, menutupi sebagian wajahnya.

Hati Pak Wira berdesir. Gadis itu memiliki wajah kekanakan. Butiran keringat menghiasi hidung kecilnya yang tidak terlalu mancung. Meski mata gadis itu membelalak, tak menutup kenyataan bahwa kedua mata itu sipit.

Gadis itu mengenakan baju berlengan panjang, tetapi dari raut wajah dan lehernya, Pak Wira sudah menyimpulkan kulit gadis itu pasti putih bersih, bagai kulit para putri yang sering mandi susu.

“HEI, SIAPA KAMU?!” Pak Wira membentak.

Gadis itu terkejut dan menoleh, lalu mengulurkan tangan padanya. “Sa… saya Dara.” Dia berkata gugup.

Melihat wajah gadis itu, Pak Wira terkesiap, jantungnya berdetak kencang, dan rasa dingin merambat di tulang belakangnya. Ia mengabaikan tangannya yang terulur.

‘Pantas saja Siti merasa cemburu,’ pikirnya. ‘Bukan hanya pekerjaannya akan direbut, tetapi dari segi penampilan, jelas dia kalah telak.’

“Pak Wira, itu Dara. Dibawa Tuan kemari untuk mengurus pembukuan. Tidak ada urusan dengan belut.” Suara teriakan Siti dari jendela kantor membuyarkan pikirannya.

‘Jadi, namanya Dara.’ Pak Wira berkata dalam hati, menatap gadis itu beberapa jenak.

Pak Wira mendengus kesal, mengibaskan tangan ke arah Dara. Kemudian ia membalikkan badan dan berjalan pergi. Membiarkan Dara dengan kerut di tengah kening, dan bibir kecil merah muda tanpa pewarna miliknya setengah terbuka.

Dalam sepuluh tahun ini, telah beberapa kali Tuan merekrut gadis muda. Tuan selalu suka wajah-wajah model Dara. Sudah ada berapa orang? Pak Wira menghitung, tiga, Dara adalah yang keempat.

Yang seperti Siti tidak apa-apa, dengan kulit kehitaman dan hidung yang melesak sehingga sejajar dengan tulang pipinya, dan ketika mulutnya terkatup tampak sangat judes. Pak Wira memperkirakan, justru karena dia jelek makanya Nyonya menyayanginya, karena dianggap tidak akan ‘menggoda’ iman Tuan.

Namun, yang seperti Dara itu bahaya. Seharusnya sekarang Tuan sudah tahu. Kapan yang terakhir? Pak Wira mengingat-ingat. Mungkin dua tiga tahun yang lalu. Rupanya Tuan sudah lupa.

‘Aku harus mengusirnya.’ Pikir Pak Wira, ‘Jika tidak…’

“Dia pernah kuliah, orang pintar, calon sarjana, jadi Tuan mengambil pekerjaanku buat dia pegang.” Suara Siti yang mengulang informasi yang telah disampaikan di telepon tadi, membuyarkan pikiran Pak Wira.

Siti memutar bola matanya. Bibirnya tertarik ke bawah, suara sinis yang keluar dari kerongkongannya menunjukkan ini bukan sekadar informasi. Apalagi Siti mengucapkannya dengan lantang, sengaja agar Dara mendengarnya. Jelas dia marah, dan tentu saja iri.

“Sekarang malah aku disuruh ikut menimbang belut!” Siti menambahkan dengan geram, hampir menghentakkan kaki.

Rupanya Siti membenci gadis itu. ‘Bagus!’ Pikir Pak Wira. Siti bisa menjadi bala bantuan untuknya mendesak Dara untuk segera angkat kaki dari sini!

Gadis-gadis semacam Dara tidak akan membawa manfaat. Sebaliknya, hanya akan membawa kekacauan dan bencana. Terutama untuknya.

Tiga yang sebelumnya hanya mirip sekilas, dan ia berhasil mengusirnya dengan cara kasar atau halus.

Tetapi Dara…

Dia benar-benar lain. Seolah jelmaan seseorang. Pak Wira bahkan hampir pingsan ketika melihatnya pertama kali tadi. Sejenak Pak Wira sempat mengira itu adalah dia yang kembali.

Pak Wira mengusap kaki kanannya yang buntung. Menyentuh ujung buku-buku jarinya yang hilang sebagian. Dan kelopak mata kirinya yang terbakar hingga ia tak bisa memejam penuh, sehingga bahkan ketika tidur, ia tampak melotot sebelah.

‘Mungkin aku akan kehilangan salah satu anggota tubuhku lagi.’ Ia berpikir dengan getir.

Ia memang kehilangan satu per satu anggota tubuhnya di sini. Sejak kedatangan gadis-gadis yang direkrut Tuan.

Tetapi itu tidak masalah baginya. Ia akan terus mengusir gadis-gadis model Dara, tak peduli bahkan hingga seluruh tubuhnya habis. Sampai Tuan sadar dan tidak lagi merekrut gadis-gadis berwajah serupa.

Namun, hanya Pak Wira yang mengetahui alasan mengapa ia harus mengusir gadis-gadis itu. Alasan yang ia simpan sendiri. Ia tidak mungkin memberitahukan pada orang lain, dan tak bisa mengatakannya pada siapapun.

Terpopuler

Comments

Reksa Nanta

Reksa Nanta

ngeri sekali ya misteri dibalik perekrutan para karyawati cantik.

2024-10-09

0

Watiyah Watiyah

Watiyah Watiyah

penasaran

2024-09-26

1

Imaz Ajjah

Imaz Ajjah

seru,banyak misteri,JD bikin penasaran..

2024-09-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. Dara
2 2. Tante Miranti
3 3. Ditinggalkan Oom Bernard
4 4. Pak Wira
5 5. Hari Pertama Kerja
6 6. Hampir Mati
7 7. Lelaki Misterius
8 8. Oom Bernard Kembali
9 9. Kiriman Ular
10 10. Ancaman
11 11. Obsesi
12 12. Penyelidikan Dara
13 13. Kecanduan
14 14. Jejak-Jejak Cinta
15 15. Kejanggalan Dara
16 16. Altar Dupa
17 17. Terjebak
18 18. Rawa Hutan Bambu
19 19. Ajal
20 20. Delapan Belas Tahun Yang Lalu
21 21. Misi Menjerat Majikan
22 22. Menyerahkan Diri
23 23. Siasat Licik
24 24. Rayuan Miranti
25 25. Malaikat Kecil
26 26. Awan Murni Yang Bersih
27 27. Rival
28 28. Anak Baru
29 29. Sesal
30 30. Damar
31 31. Kata-kata Tajam
32 32. Luka
33 33. Rencana Untuk Pergi
34 34. Mencari Kebenaran
35 35. Nasihat Bijak
36 36. Kecewa
37 37. Cinta Monyet
38 38. Kamu Di Mana?
39 39. Kehilangan Jejak
40 40. Pengakuan
41 41. Kasmaran
42 42. Hari-Hari Bersamamu
43 43. Buah Terlarang
44 44. Buah Dosa
45 45. Di Bawah Langit dan Disaksikan Bulan
46 46. Petaka
47 47. Manusia Hanya Bisa Berencana
48 48. Takdir Memang Tidak Adil
49 49. Tidak Akan Pernah Kembali
50 50. Rahasia Yang Terpendam
51 51. Teror
52 52. Gadis-Gadis Di Rumah Itu
53 53. Patah Arang
54 54. Benang Merah (Bab Ekstra 1)
55 55. Benang Merah (Bab Ekstra 2)
56 56. Benang Merah (Bab Ekstra 3)
57 57. Benang Merah (Bab Ekstra 4)
Episodes

Updated 57 Episodes

1
1. Dara
2
2. Tante Miranti
3
3. Ditinggalkan Oom Bernard
4
4. Pak Wira
5
5. Hari Pertama Kerja
6
6. Hampir Mati
7
7. Lelaki Misterius
8
8. Oom Bernard Kembali
9
9. Kiriman Ular
10
10. Ancaman
11
11. Obsesi
12
12. Penyelidikan Dara
13
13. Kecanduan
14
14. Jejak-Jejak Cinta
15
15. Kejanggalan Dara
16
16. Altar Dupa
17
17. Terjebak
18
18. Rawa Hutan Bambu
19
19. Ajal
20
20. Delapan Belas Tahun Yang Lalu
21
21. Misi Menjerat Majikan
22
22. Menyerahkan Diri
23
23. Siasat Licik
24
24. Rayuan Miranti
25
25. Malaikat Kecil
26
26. Awan Murni Yang Bersih
27
27. Rival
28
28. Anak Baru
29
29. Sesal
30
30. Damar
31
31. Kata-kata Tajam
32
32. Luka
33
33. Rencana Untuk Pergi
34
34. Mencari Kebenaran
35
35. Nasihat Bijak
36
36. Kecewa
37
37. Cinta Monyet
38
38. Kamu Di Mana?
39
39. Kehilangan Jejak
40
40. Pengakuan
41
41. Kasmaran
42
42. Hari-Hari Bersamamu
43
43. Buah Terlarang
44
44. Buah Dosa
45
45. Di Bawah Langit dan Disaksikan Bulan
46
46. Petaka
47
47. Manusia Hanya Bisa Berencana
48
48. Takdir Memang Tidak Adil
49
49. Tidak Akan Pernah Kembali
50
50. Rahasia Yang Terpendam
51
51. Teror
52
52. Gadis-Gadis Di Rumah Itu
53
53. Patah Arang
54
54. Benang Merah (Bab Ekstra 1)
55
55. Benang Merah (Bab Ekstra 2)
56
56. Benang Merah (Bab Ekstra 3)
57
57. Benang Merah (Bab Ekstra 4)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!