...----------------...
"Pluuukkk"
Myra Ainsley mengernyit dan mengusap wajahnya, hidungnya terasa berdengung.
"Pluuuk... Pluuuk"
Sekarang tulang pipinya. Myra membuka kelopak matanya perlahan, dia nyaris teriak karena terkejut.
Di depannya sudah berdiri seorang gadis berbadan kekar dan berambut pirang pucat dengan bentuk bibir yang muram serta alis mata yang sangat tebal, sedang mencondongkan tubuhnya di atas Myra.
Rambut gadis itu digelung berantakan ke atas. Dia menenakan celana yoga dan tank top loreng tentara yang sangat cocok dengan warna bola matanya, yang berwarna hijau dengan bercak cokelat. Dia sedang memegang bola ping-pong dengan dua jari, bersiap untuk melempar.
Myra segera beringsut mundur di atas kasurnya dan menutupi wajahnya. Hatinya terasa sangat sakit karena merindukan Ignatius, dan dia tidak membutuhkan rasa nyeri lainnya.
Seorang wanita berpakaian warna putih yang muncul ketika Ignatius pergi, memperkenalkan dirinya bernama Calliope, salah satu guru di Laware. Myra bisa melihat kecantikan wanita itu, walau dia hanya terdiam. Dia terlihat berusia sekitar 30 tahunan, rambut pirang sebahu, tulang pipi yang bundar, dan wajahnya terlihat lembut.
"Ternyata dia seorang Malaikat...." gumam Myra dalam hati.
Calliope tidak mengeluarkan sepatah kata pun dalam perjalanan menuju kamar yang akan Myra tempati. Dia sudah kelelahan karena menanti Myra yang datang larut malam.
Perempuan asing yang menimpuk Myra hingga terjaga, terlihat sudah siap untuk melempar bola kembali.
"Bagus! Ternyata kamu sudah bangun..." ujarnya dengan suara serak.
"Siapa kamu?" tanya Myra yang masih dalam keadaan mengantuk.
"Aku Skyler, senang berkenalan denganmu..." ujar gadis itu memperkenalkan diri.
Myra menduga bahwa dia bukan seorang Malaikat. Dia hanyalah seorang gadis California yang terlihat tegas dalam.mempertahankan hak-nya.
Myra menegakkan posisi duduknya di tempat tidur, dan.melihat ke sekeliling kamar tersebut. Kamar itu agak sempit, tapi tertata indah. Dengan lantai kayu yang berwarna terang, perapian, sebuah microwave, dua buah meja belajar, dan rak buku built in yang berfungsi ganda sebagai anak tangga menuju ke tempat tidur tingkat yang baru saja Myra sadari.
*Anggap saja kamarnya seperti di bawah ini ya, gaess...😁✌*
Myra bisa melihat kamar mandi pribadi melalui pintu geser kayu. Dan dia harus mengerjap beberapa kali, untuk meyakinkan diri bahwa terlihat pemandangan laut dari jendela kamar.
Cukup lumayan untuk seorang gadis yang menghabiskan sebulan terakhir ini menatap barisan pemakaman tua dari dalam kamar, yang lebih cocok di jadikan.rumah sakit dari pada sebuah sekolah.
"Tidak buruk..." monolognya dalam hati.
Tapi, setidaknya barisan pemakaman dan.kamr disana sangat berarti untuknya dan Ignatius. Myra baru saja merasa nyaman di Two Sword & Tiger School. Dan sekarang, dia harus memulai segalanya dari awal kembali.
"Calliope tidak memberitahukanku, bahwa aku memiliki teman sekamar..." ujar Skyler ketus.
Myra hanya diam sambil terus memperhatikan sekeliling kamar itu. Dekorasi kamar yang Skyler tempati, terlihat sangat nyaman. Gaya Steril, itulah istilah yang pernah dikatakan oleh Mariam.
"Menurut kamu seperti apa? Apakah mereka akan mengosongkan kamar dekan hanya karena kamu seorang Myra Ainsley?!" ujar Skyler kembali dengan nada sinis.
"Umm, bukan... Bukan seperti itu maksudku," jawab Myra sambil menggelengkan kepalanya.
"Eeeh, tunggu sebentar! Bagaimana kamu bisa tahu namaku?" tanya Myra terkejut.
"Haaah?! Jadi kamu benar Myra Ainsley?... Woaah, ternyata aku sangat beruntung sekali!" ujar Skyler sambil melihat piyama kelabu Myra yang sudah terlihat tidak.layak.pakai.
Myra hanya terdiam mendengar perkataan Skyler.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments