Fragmen 20

Suzi menatap Gun penuh rasa bersalah.

"Jangan menatapku seperti itu. Sudah kubilang aku baik-baik saja." Gun tak ingin dikasihani. Dia menyandarkan punggung ke kepala kursi kayu usang yang baru saja didudukinya. Mata dipejamkan dengan wajah menengadah ke atas.

Tak perlu berkata lagi untuk menimpal, karena Suzi tahu itu tak akan ada gunanya. Gun pasti tak mau dengar dan menganggapnya.

"Minumlah selagi hangat."

Gun langsung menegakkan tubuh, pun Suzi yang juga menolehkan wajah ke arah sama.

Susu beraroma jahe menyeruak ke penciuman. Dua gelas tersaji di atas meja, seorang wanita meletakannya dengan senyum penuh perhatian.

"Panggil aku Bibi Jung ." Dia memperkenalkan diri seraya duduk di kursi berseberangan, nampan kayu dipeluknya di depan perut.

"Dia istriku." Pria itu Dhakwan, orang yang menemukan Gun dan Suzi di dalam hutan lalu membawa mereka pulang ke rumahnya. Sebuah rumah kecil terpencil yang hanya satu, tanpa tetangga.

"Kemari, aku akan mengobati kakimu," kata Dhakwan, dimaksudkan pada Gun.

Gun langsung menurut tanpa berkata, bangkit menghampiri Dhakwan. Duduk di ubin yang bukan keramik lalu menyelonjorkan kakinya ke depan tepat di hadapan pria tua yang katakan saja penolongnya--dari kedinginan dan rasa lapar--sebentar lagi pasti.

Jalanan licin membuat Gun tak bisa menyeimbangkan langkah lalu terjatuh dalam keadaan menggendong Suzi, saat dalam perjalanan menuju rumah yang kini mereka pijak.

Beruntung Suzi tak apa, sementara satu kaki Gun tergores akar runcing, menciptakan luka cukup dalam dan besar yang membuatnya banyak kehilangan darah, satu sebab yang membuatnya saat ini sedikit lemah.

"Akan terasa perih dan sakit, tahanlah,” kata Dhakwan lagi. Dari bentuknya, obat yang dia pegang mungkin dedaunan yang ditumbuk, warnanya hijau gelap dengan tekstur kasar. Dhakwan menempelkannya di bagian luka Gun yang menganga.

Tipis saja Gub meringiskan wajah, menahan dengan gigi yang direkatkan.

Suzi menatap iba, kemudian dia teringat sesuatu saat di hutan. "Paman, dia juga memiliki luka di lengan atas bagian kiri. Luka tusukan yang cukup dalam. Tolong obati juga bagian itu."

Semua melengak pada gadis itu termasuk Gun sendiri. Dia ingat, Suzi mengamatinya saat membebat luka dengan sobekan kemeja ketika di hutan. Percakapan kecil juga terjadi perihal luka tusukan itu.

"Oh, benarkah?" Pandangan Dhakwan lantas jatuh pada lengan Gun yang nampak menonjol karena ada tali yang terikat sembarang di sana. "Kau tertusuk apa?" tanyanya ingin tahu.

"Ah, hanya--"

"Dia ditusuk penjahat!" Suzi memotong cepat. "Saat menyelamatkanku," sambungnya muram.

Gun mendengus, lagi-lagi Suzi memasang wajah yang tak disukainya.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada kalian?" tanya Dhakwan, mulai penasaran.

"Umm ... kami dirampok, Paman. Dan mereka mendorong kami ke sungai setelah mendapat apa yang mereka mau, membuat kami berakhir di tempat ini." Gun memberi penjelasan paling sederhana yang melintas di kepalanya.

"Oh, Tuhan. Beruntung sekali kalian bisa selamat dari arus sungai yang deras itu," ucap Bibi Jung. "Kalau begitu akan kutumbuk obatnya lagi." Dia bangkit dari tempatnya dan langsung mencelat pergi ke arah dapur.

Malam harinya ....

"Maaf, kami hanya punya ruangan ini untuk kalian." Bibi Jung menunjukkan sebuah kamar yang luasnya bahkan tak lebih besar dari kamar mandi Suzi di istananya.

Baik Bibi Jung ataupun suaminya, sepertinya menyangka jika Gun dan Suzi adalah pasangan, entah itu pasangan kekasih, atau suami istri. Mereka menguatkan asumsi tanpa bertanya kebenarannya.

"Oh, tak apa, Bibi. Kami bisa tidur di mana pun. Terima kasih banyak karena sudah membiarkan kami beristirahat di rumahmu yang nyaman ini. Dan maaf, kami benar-benar merepotkan Bibi dan Paman. Suzi berkata panjang dan penuh rasa.

"Suzi benar, Bibi," Gun menimpal. "Maaf, dan terima kasih atas semua kebaikan kalian."

"Kau berlebihan, Nak. Ini sudah kewajiban kami untuk menolong yang kesulitan," balas Bibi Jung. "Kalau begitu selamat beristirahat." Wanita berbadan lebar itu pun berlalu dari hadapan tamu-tamu tak diundangnya.

Suzi langsung tertegun menatap keadaan di depan mereka setelah Bibi Jung menjauh dari pandangan. Hanya ada satu ranjang dengan ukuran kecil, sedang di bawah ubin, nampak tak memungkinkan digunakan untuk merebah, sedikit lapuk, tak ada alas lain yang bisa dipergunakan.

"Bagaimana ini?" Dia menggumam, bingung.

"Sudahlah, ayo beristirahat."

Gun memang akan selalu seperti itu. Hal semacam ini bukan masalah bagi dirinya karena menurut Suzi dia pasti sialan yang tak masalah di mana pun tidur. Tapi bagi Suzi sendiri ... bukankah terlalu intim untuk pria dan wanita yang bukan pasangan berada di satu ranjang yang sama?-- kedua kali, jangan lupakan itu.

"Apa kau akan terus berdiri di sana?!"

Suara Gun menyentak Suzi dari banyak pikiran di kepalanya.

"Ah, ti-tidak!" Suzi tergagap kemudian buru-buru mengambil sisa tempat di sebelah Gun.

Awalnya memang saling membelakangi, tapi semakin jauh waktu berlalu, pagi menyongsong ... mereka tetap juga saling berpeluk.

Bangun dengan perasaan malu, Suzi buru-buru keluar kamar.

Tanggapan berbeda dari Gun, dia terkekeh tipis seraya geleng-geleng kepala. "Kelinci Bomi yang mahal saja tak selucu dirimu, Nona Kim." Lalu menyusul Suzi keluar kamar.

Banyak makanan terhidang di atas meja. Bibi Jung menyiapkan semua pagi-pagi sekali. Dari keadaan rumah, mereka memang kelihatan miskin, tapi yang dinilai Gun dan Suzi dari bagaimana cara pasangan itu menjalani hidup, tak ada yang kurang, mereka cukup makan dan berbahagia walau tanpa keturunan.

"Makanlah, Anak-Anak," kata Bibi Jung dengan suara merdu khas keibuan.

"Terima kasih, Bibi," balas Gun dan Suzi, bersamaan.

Terlihat Dhakwan baru saja datang dan langsung bergabung ke meja makan. "Kalian akan pulang hari ini?" tanyanya sembari mengisi piringnya dengan sesendok sayur. Pertanyaan itu diajukan pada Gun dan Suzi terhubung percakapan mereka saat makan malam kemarin.

Gun mengambil jawaban, "Benar, Paman. Semua pasti mencemaskan kami karena tak pulang."

Suzi mengangguki. "Iya. Ayahku pasti sudah sangat panik." Sembari membayangkan Suho yang kelabakan. Dia yakin teman-teman relawannya segera menghubungi Suho perihal ketidakberadaannya di tempat tugas.

Bibi Jung nampak muram di posisinya. "Sayang sekali. Padahal Bibi senang kalian ada di sini. Tidak bisakah kalian tinggal lebih lama?"

Semalam itu menyenangkan baginya, mereka semua bercokol riang tanpa beban. Padahal pertemuan itu belum genap 24 jam.

Gun dan Suzi saling beradu pandang, bingung bagaimana menyikapi wanita tua itu.

"Apa kau sedang memaksa mereka berdesakan terus menerus di ranjang sempit kita?!" Dhakwan menyemprot istrinya. "Mereka punya keluarga yang mencemaskan dari pada sekedar keinginanmu yang konyol itu. Tempat tidur mereka pasti jauh lebih lebar, empuk dan nyaman dari ranjang jelek yang semalam mereka tiduri. Sadarlah, jangan menginginkan yang aneh-aneh!"

Bibi Jung langsung tertunduk lesu. Dagu berlapisnya nampak semakin tebal karena tekanan.

"Tak apa, Bibi." Suzi mengambil peran. "Kami pasti akan berkunjung lagi suatu hari. Ya, 'kan, Gun?" Dia menoleh pria itu seraya memelototi, mengisyaratkan Gun untuk mengiyakan apa yang dia katakan.

Gun paham, mengangguk setuju dengan senyuman. "Tentu. Kita akan bawakan bibit-bibit sayuran seperti yang diinginkan Paman, juga kuali besar untuk mengganti milik Bibi yang berlubang itu."

Bibi Jung langsung bersemangat lagi. "Benarkah itu, Nak?"

"Tentu saja, Bibi."

Dhakwan menginterupsi, "Kalian tak perlu serepot itu. Sekarang makanlah yang banyak. Perjalanan kalian akan sangat melelahkan sebentar lagi."

Terpopuler

Comments

Sutikno 23

Sutikno 23

bangun udah ada sarapan enak

2024-09-18

0

👣Sandaria🦋

👣Sandaria🦋

milik bibi yg berlubang🤔 ahahaha😂

2024-08-19

1

lihat semua
Episodes
1 Fragmen 1
2 Fragmen 2
3 Fragmen 3
4 Fragmen 4
5 Fragmen 5
6 Fragmen 6
7 Fragmen 7
8 Fragmen 8
9 Fragmen 9
10 Fragmen 10
11 Fragmen 11
12 Fragmen 12
13 Fragmen 13
14 Fragmen 14
15 Fragmen 15
16 Fragmen 16
17 Fragmen 17
18 Fragmen 18
19 Fragmen 19
20 Fragmen 20
21 Fragmen 21
22 Fragmen 22
23 Fragmen 23
24 Fragmen 24
25 Fragmen 25
26 Fragmen 26
27 Fragmen 27
28 Fragmen 28
29 Fragmen 29
30 Fragmen 30
31 Fragmen 31
32 Fragmen 32
33 Fragmen 33
34 Fragmen 34
35 Fragmen 35
36 Fragmen 36
37 Fragmen 37
38 Fragmen 38
39 Fragmen 39
40 Fragmen 40
41 Fragmen 41
42 Fragmen 42
43 Fragmen 43
44 Fragmen 44
45 Fragmen 45
46 Fragmen 46
47 Fragmen 47
48 Fragmen 48
49 Fragmen 49
50 Fragmen 50
51 Fragmen 51
52 Fragmen 52
53 Fragmen 53
54 Fragmen 54
55 Fragmen 55
56 Fragmen 56
57 Fragmen 57
58 Fragmen 58
59 Fragmen 59
60 Fragmen 60
61 Fragmen 61
62 Fragmen 62
63 Fragmen 63
64 Fragmen 64
65 Fragmen 65
66 Fragmen 66
67 Fragmen 67
68 Fragmen 68
69 Fragmen 69
70 Fragmen 70
71 Fragmen 71
72 Fragmen 72
73 Fragmen 73
74 Fragmen 74
75 Fragmen 75
76 Fragmen 76
77 Fragmen 77
78 Fragmen 78
79 Fragmen 79
80 Fragmen 80
81 Fragmen 81
82 Fragmen 82
83 Fragmen 83
84 Fragmen 84
85 Fragmen 85
86 Fragmen 86
87 Fragmen 87
88 Fragmen 88
89 Fragmen 89
90 Fragmen 90
91 Fragmen 91
92 Fragmen 92
93 Fragmen 93
94 Fragmen 94
95 Fragmen 95
96 Fragmen 96
97 Fragmen 97
98 Fragmen 98
99 Fragmen 99
100 Fragmen 100
101 Fragmen 101
102 Fragmen 102
103 Fragmen 103
104 Fragmen 104
105 Fragmen 105
106 Fragmen 106
107 Fragmen 107
108 Fragmen 108
109 Fragmen 109
110 Fragmen 110
111 Fragmen 111
112 Fragmen 112
113 Fragmen 113
114 Fragmen 114
115 Fragmen 115
116 Fragmen 116
117 Fragmen 117
118 Fragmen 118
119 Fragmen 119
120 Fragmen 120
121 Fragmen 121
122 Fragmen 122
123 Fragmen 123
124 Fragmen 124
125 Fragmen 125
126 Fragmen 126
127 Fragmen 127
128 Fragmen 128
129 Fragmen 129
130 Fragmen 130
131 Fragmen 131
132 Fragmen 132
133 Fragmen 133
134 Fragmen 134
135 Fragmen 135
136 Fragmen 136
137 Fragmen 137
138 Fragmen 138
139 Fragmen 139
140 Fragmen 140
141 Fragmen 141
142 Fragmen 142
143 Fragmen 143
144 Fragmen 144
145 Fragmen 145
146 Fragmen 146
147 Fragmen 147
148 Fragmen 148
149 Fragmen 149
150 Fragmen 150
151 Fragmen 151
152 Fragmen 152
153 Fragmen 153
154 Fragmen 154
155 Fragmen 155
156 Fragmen 156
157 Fragmen 157
158 Fragmen 158
159 Fragmen 159
160 B O N U S
161 sᴇᴜᴛᴀs ʀᴀsᴀ ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴋᴀsɪʜ
162 NEW RILIS
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Fragmen 1
2
Fragmen 2
3
Fragmen 3
4
Fragmen 4
5
Fragmen 5
6
Fragmen 6
7
Fragmen 7
8
Fragmen 8
9
Fragmen 9
10
Fragmen 10
11
Fragmen 11
12
Fragmen 12
13
Fragmen 13
14
Fragmen 14
15
Fragmen 15
16
Fragmen 16
17
Fragmen 17
18
Fragmen 18
19
Fragmen 19
20
Fragmen 20
21
Fragmen 21
22
Fragmen 22
23
Fragmen 23
24
Fragmen 24
25
Fragmen 25
26
Fragmen 26
27
Fragmen 27
28
Fragmen 28
29
Fragmen 29
30
Fragmen 30
31
Fragmen 31
32
Fragmen 32
33
Fragmen 33
34
Fragmen 34
35
Fragmen 35
36
Fragmen 36
37
Fragmen 37
38
Fragmen 38
39
Fragmen 39
40
Fragmen 40
41
Fragmen 41
42
Fragmen 42
43
Fragmen 43
44
Fragmen 44
45
Fragmen 45
46
Fragmen 46
47
Fragmen 47
48
Fragmen 48
49
Fragmen 49
50
Fragmen 50
51
Fragmen 51
52
Fragmen 52
53
Fragmen 53
54
Fragmen 54
55
Fragmen 55
56
Fragmen 56
57
Fragmen 57
58
Fragmen 58
59
Fragmen 59
60
Fragmen 60
61
Fragmen 61
62
Fragmen 62
63
Fragmen 63
64
Fragmen 64
65
Fragmen 65
66
Fragmen 66
67
Fragmen 67
68
Fragmen 68
69
Fragmen 69
70
Fragmen 70
71
Fragmen 71
72
Fragmen 72
73
Fragmen 73
74
Fragmen 74
75
Fragmen 75
76
Fragmen 76
77
Fragmen 77
78
Fragmen 78
79
Fragmen 79
80
Fragmen 80
81
Fragmen 81
82
Fragmen 82
83
Fragmen 83
84
Fragmen 84
85
Fragmen 85
86
Fragmen 86
87
Fragmen 87
88
Fragmen 88
89
Fragmen 89
90
Fragmen 90
91
Fragmen 91
92
Fragmen 92
93
Fragmen 93
94
Fragmen 94
95
Fragmen 95
96
Fragmen 96
97
Fragmen 97
98
Fragmen 98
99
Fragmen 99
100
Fragmen 100
101
Fragmen 101
102
Fragmen 102
103
Fragmen 103
104
Fragmen 104
105
Fragmen 105
106
Fragmen 106
107
Fragmen 107
108
Fragmen 108
109
Fragmen 109
110
Fragmen 110
111
Fragmen 111
112
Fragmen 112
113
Fragmen 113
114
Fragmen 114
115
Fragmen 115
116
Fragmen 116
117
Fragmen 117
118
Fragmen 118
119
Fragmen 119
120
Fragmen 120
121
Fragmen 121
122
Fragmen 122
123
Fragmen 123
124
Fragmen 124
125
Fragmen 125
126
Fragmen 126
127
Fragmen 127
128
Fragmen 128
129
Fragmen 129
130
Fragmen 130
131
Fragmen 131
132
Fragmen 132
133
Fragmen 133
134
Fragmen 134
135
Fragmen 135
136
Fragmen 136
137
Fragmen 137
138
Fragmen 138
139
Fragmen 139
140
Fragmen 140
141
Fragmen 141
142
Fragmen 142
143
Fragmen 143
144
Fragmen 144
145
Fragmen 145
146
Fragmen 146
147
Fragmen 147
148
Fragmen 148
149
Fragmen 149
150
Fragmen 150
151
Fragmen 151
152
Fragmen 152
153
Fragmen 153
154
Fragmen 154
155
Fragmen 155
156
Fragmen 156
157
Fragmen 157
158
Fragmen 158
159
Fragmen 159
160
B O N U S
161
sᴇᴜᴛᴀs ʀᴀsᴀ ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴋᴀsɪʜ
162
NEW RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!