Fragmen 19

Keadaan di pengungsian mendadak ricuh.

Hilangnya Gun dan Suzi membuat semua penghuni tenda diserang cemas termasuk teman-temannya. Dibantu warga, mereka menyisir semua tempat yang kemungkinan didatangi Suzi dan juga Gun pagi ini atau mungkin dari semalam.

"Barang-barang mereka masih ada, tapi kemana perginya?" Satu teman wanita yang paling dekat dengan Suzi mondar-mandir di depan tenda, cemas. Song Yu-hwa.

"Mereka pasti baik-baik saja, Yu-hwa. Mungkin hanya berjalan-jalan. Aku yakin hubungannya dengan Gun juga tak sederhana seperti katanya. Gun setampan itu, Suzi tidak akan mengabaikannya ya, 'kan?" Gadis berambut panjang dengan riasan tebal berasumsi tenang, bahkan diselip senyum---Jung Seo-yun.

"Tapi Suzi tak membawa ponsel, itu bukan kebiasaannya!" hardik Yu-hwa. "Dia juga bukan wanita bodoh yang pergi tanpa izin lalu membuat cemas semua orang, Seo-yun!" Dia tak peduli hubungan seperti apa yang dijalani Suzi dengan seorang Lee Gun, yang jelas keselamatan mereka lebih penting sekarang.

"Sudahlah, Yu-hwa, kita tunggu saja kabar dari para warga yang mencari ke arah hutan mengikuti jejak kaki itu." Dia Minjae--satu-satunya pria relawan selain Lee Gun.

"Aku sudah mencari hingga ke arah motel, tapi mereka tak ke sana," sambung lelaki kurus itu.

"Itu sudah jelas, Bodoh!" Yu-hwa menghardik lagi. "Mobil Suzi bahkan masih terparkir baik di tempat yang sama, itu artinya mereka tak pergi ke jalan raya."

Minjae mencebik, "Setidaknya aku sudah mencoba."

"Terserah kau saja!" Kecemasan Yu-wa melebihi siapa pun. Suzi teman baiknya, ditambah gadis itu adalah seorang putri presiden, bagaimana kalau ada orang yang menjahatinya? Itu yang dia pikirkan.

Sampai kemudian ....

"Kami menemukan benda-benda ini di jalanan hutan. Apakah itu milik teman kalian?!"

Dengan rasa enggan karena cemas, Yu-hwa mengambil sehelai kain dan sebuah jam tangan dari sodoran seorang pria paruh baya yang baru saja datang dalam keadaan sepatu berselimut tanah. Dia salah satu dari warga sekitar yang ikut mencari keberadaan dua orang yang tiba-tiba raib.

"Ini handuk Suzi," desis Yu-hwa dengan tangan mulai gemetar.

"Dan ini aku yakin jam tangan milik si sombong Gun.” Minjae menimpal seraya menatap benda itu di telapak tangannya. "Dia selalu mengenakannya bahkan di saat mandi."

Yu-hwa dan dua temannya sontak terkejut dan membelalak.

"Benda-benda itu kami temukan di dua tempat berbeda. Yang handuk di tengah jalan dan jam tangan itu ... di tepi tebing." Ada keraguan di wajah pak tua itu. "Sepertinya terjadi perkelahian di sana. Kami menemukan bercakan-bercakan darah di beberapa titik."

Yu-hwa langsung menutup mulut. "Ya, Tuhan, Suzi!"

Menatap handuk di tangannya dengan kecemasan yang bertubi. Air mata seketika menyeruak deras melewati pipi. "Tidak. Suzi!" Lalu meraung menjatuhkan diri ke atas tanah.

"Apa yang harus kita katakan pada ayahnya nanti?" Minjae bergumam bingung. Sementara Seo-yun terdiam beku tak tahu harus apa dan bagaimana.

******

Setelah perjuangan keras melawan arus, Gun akhirnya bisa membawa Suzi menyisi ke tepi sungai. Direbahkannya tubuh lemah gadis itu di bawah sebuah pohon besar yang berserak dedaunan kering dan lembab di sekitaran.

Basah air bercucuran dari baju-baju yang dikenakan keduanya, milik Gun bahkan terlihat koyak di bagian pundak karena tersangkut sesuatu saat berenang.

"Suzi, sadarlah!" Pipi dingin itu ditepuk telapak tangan Gun berulang, tetes-tetes air dari rambutnya menimpa wajah Suzi yang seperti mayat. Tak ada respon apa pun dari putri yang lemah itu. Sekarang beralih ke arah dada dan melakukan tekanan dengan kedua tangan yang ditumpuk, hasilnya tetap sama, tak ada respon.

Sampai akhirnya Gun memutuskan memberi napas buatan.

Bibir pucat Suzi ditatap sesaat, lalu melakukan apa yang seharusnya. Sekian detik saja, kemudian mengulang melakukan tekanan di dada, sampai hasilnya ....

"Uhuk, uhuk!"

Akhirnya gadis itu merespon. Terbatuk disertai air keluar banyak dari mulutnya.

"Syukurlah," ucap Gun seraya membangunkan tubuh Suzi dan meletakannya dalam pelukan. "Aku benar-benar cemas."

Pandangan lemah Suzi terdorong pada wajah itu, wajah yang baginya bukan milik manusia, menatapnya sedikit tidak percaya, tapi dia yakin ini bukan mimpi.

"Kau tak boleh mati."

Kalimat yang entah secara sadar atau tidak diucapkan Gun, entah pula makna apa yang terkandung di baliknya, yang jelas berhasil membuat wajah Suzi saat ini menjadi sedikit bersemu. Ada kepedulian berharga dalam diri pria itu untuknya.

Senyumnya tertarik tipis disusul rasa hangat yang menjalar perlahan ke dalam diri. Tak peduli rasa sakit di tubuh sisa tenggelam dan mata yang merah seperti darah, Gun sudah seperti antibiotik.

Tapi karena tak nyaman, Suzi menjauhkan diri dari dada bidang yang sebenarnya dia sangat ingin lama ada di sana. "Aku--"

"Kenapa? Ada yang sakit? Di bagian mana? Sesak? Atau kepalamu pusing?" berondong Gun seraya memegang kedua bahunya dengan wajah cemas.

Mendapat bonus perhatian, perasaan Suzi makin menggila. "A-ku su-sudah merasa baik-baik saja." Dia membuang wajah untuk menyembunyikan kegugupannya. Padahal kondisinya masih sangat lemah.

Suzi tersadar dirinya terlalu berlebihan mengambil sikap. "Oh, syukurlah," katanya, memalingkan wajah kemudian berdiri cepat, pandangannya kini menyapu sekeliling. "Sungai itu membawa kita sejauh ini." Pasang kakinya bergerak melangkah, berputar mengamati keadaan, selain sungai, yang didapatinya hanya pepohonan tinggi.

Suzi ikut mengangkat diri--niatnya, tapi tubuhnya masih terlalu ringkih. Satu langkah pun tak mampu dia lakukan.

"Hey!" Gerak cepat Gun membawa gadis itu kembali ke dekapannya, menurunkan diri terduduk lagi seperti tadi. “Jangan memaksakan diri.”

"Kakiku tak bisa diajak berdiri. Rasanya gemetar, aku tak ada tenaga," jawab Suzi lemah, sedikit menyesalkan diri.

"Tak apa. Beristirahatlah dulu," kata Gun. Rambut Suzi yang teracak ke depan wajah dirapikannya ke balik telinga.

Kesempatan ini tak akan berulang banyak, memanfaatkan dengan baik tentu harus, pikir Suzi, lalu menenggelamkan diri dalam dekapan lelaki itu.

Gun tak keberatan, dia akan melindungi Suzi sebanyak yang dia bisa. Perasaan sama lelah dari tubuhnya, membuat matanya juga mulai terasa berat.

Di bawah pohon yang bersaksi pada alam, keduanya terlelap saling berpeluk.

Tak tahu berapa banyak waktu yang berlalu, keduanya dibangunkan oleh limpahan air hujan yang kembali turun begitu deras.

"Hujan." Suzi terperanjat, menjauhkan diri dari pelukan Gun.

Pria itu ikut terbangun. "Kita harus segera pergi meninggalkan tempat ini sebelum air sungai meluap lagi." Dia langsung berdiri. "Ayo." Dia mengulurkan tangan ke depan Suzi.

Suzi menerimanya karena dia pikir Gun akan menuntunnya berjalan. Namun yang terjadi pria itu malah membelakangi lalu menurunkan tubuh. "Naik ke punggungku."

Terkejut karena hal itu, Suzi malah tergagap. "Ta-tapi--"

"Cepat naik! Atau kau mau aku tinggalkan?!"

...

Sampai di langkah yang cukup jauh, hujan belum berhenti, pepohonan di sekeliling justru terasa makin banyak dan membuat pusing semua arah.

Tapi bukan Gun jika mengalah pada hal seperti itu, terus saja dia melangkah. Suzi tak dia turunkan meski berulang kali gadis itu memintanya karena kasihan, khawatir [mungkin] akan pegal dan kesakitan.

Mereka sempat beristirahat tapi hanya sesaat saja.

Sikap keras kepala Gun yang ingin terus menggendongnya membuat Suzi mengalah, nemplok di punggung kekar yang sejujurnya sangat membuat nyaman.

Sampai kemudian seseorang datang lalu bertanya, "Kalian dari mana dan mau kemana?"

Terpopuler

Comments

MasWan

MasWan

akhirnya

2025-01-15

0

Sutikno 23

Sutikno 23

ya akhirnya selamat juga bantu Suzi

2024-09-18

0

👣Sandaria🦋

👣Sandaria🦋

adegan dewasa Gun dan Suzi ada di episode berapa ya, Kak? kalau boleh tau🤗🤣

2024-08-19

2

lihat semua
Episodes
1 Fragmen 1
2 Fragmen 2
3 Fragmen 3
4 Fragmen 4
5 Fragmen 5
6 Fragmen 6
7 Fragmen 7
8 Fragmen 8
9 Fragmen 9
10 Fragmen 10
11 Fragmen 11
12 Fragmen 12
13 Fragmen 13
14 Fragmen 14
15 Fragmen 15
16 Fragmen 16
17 Fragmen 17
18 Fragmen 18
19 Fragmen 19
20 Fragmen 20
21 Fragmen 21
22 Fragmen 22
23 Fragmen 23
24 Fragmen 24
25 Fragmen 25
26 Fragmen 26
27 Fragmen 27
28 Fragmen 28
29 Fragmen 29
30 Fragmen 30
31 Fragmen 31
32 Fragmen 32
33 Fragmen 33
34 Fragmen 34
35 Fragmen 35
36 Fragmen 36
37 Fragmen 37
38 Fragmen 38
39 Fragmen 39
40 Fragmen 40
41 Fragmen 41
42 Fragmen 42
43 Fragmen 43
44 Fragmen 44
45 Fragmen 45
46 Fragmen 46
47 Fragmen 47
48 Fragmen 48
49 Fragmen 49
50 Fragmen 50
51 Fragmen 51
52 Fragmen 52
53 Fragmen 53
54 Fragmen 54
55 Fragmen 55
56 Fragmen 56
57 Fragmen 57
58 Fragmen 58
59 Fragmen 59
60 Fragmen 60
61 Fragmen 61
62 Fragmen 62
63 Fragmen 63
64 Fragmen 64
65 Fragmen 65
66 Fragmen 66
67 Fragmen 67
68 Fragmen 68
69 Fragmen 69
70 Fragmen 70
71 Fragmen 71
72 Fragmen 72
73 Fragmen 73
74 Fragmen 74
75 Fragmen 75
76 Fragmen 76
77 Fragmen 77
78 Fragmen 78
79 Fragmen 79
80 Fragmen 80
81 Fragmen 81
82 Fragmen 82
83 Fragmen 83
84 Fragmen 84
85 Fragmen 85
86 Fragmen 86
87 Fragmen 87
88 Fragmen 88
89 Fragmen 89
90 Fragmen 90
91 Fragmen 91
92 Fragmen 92
93 Fragmen 93
94 Fragmen 94
95 Fragmen 95
96 Fragmen 96
97 Fragmen 97
98 Fragmen 98
99 Fragmen 99
100 Fragmen 100
101 Fragmen 101
102 Fragmen 102
103 Fragmen 103
104 Fragmen 104
105 Fragmen 105
106 Fragmen 106
107 Fragmen 107
108 Fragmen 108
109 Fragmen 109
110 Fragmen 110
111 Fragmen 111
112 Fragmen 112
113 Fragmen 113
114 Fragmen 114
115 Fragmen 115
116 Fragmen 116
117 Fragmen 117
118 Fragmen 118
119 Fragmen 119
120 Fragmen 120
121 Fragmen 121
122 Fragmen 122
123 Fragmen 123
124 Fragmen 124
125 Fragmen 125
126 Fragmen 126
127 Fragmen 127
128 Fragmen 128
129 Fragmen 129
130 Fragmen 130
131 Fragmen 131
132 Fragmen 132
133 Fragmen 133
134 Fragmen 134
135 Fragmen 135
136 Fragmen 136
137 Fragmen 137
138 Fragmen 138
139 Fragmen 139
140 Fragmen 140
141 Fragmen 141
142 Fragmen 142
143 Fragmen 143
144 Fragmen 144
145 Fragmen 145
146 Fragmen 146
147 Fragmen 147
148 Fragmen 148
149 Fragmen 149
150 Fragmen 150
151 Fragmen 151
152 Fragmen 152
153 Fragmen 153
154 Fragmen 154
155 Fragmen 155
156 Fragmen 156
157 Fragmen 157
158 Fragmen 158
159 Fragmen 159
160 B O N U S
161 sᴇᴜᴛᴀs ʀᴀsᴀ ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴋᴀsɪʜ
162 NEW RILIS
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Fragmen 1
2
Fragmen 2
3
Fragmen 3
4
Fragmen 4
5
Fragmen 5
6
Fragmen 6
7
Fragmen 7
8
Fragmen 8
9
Fragmen 9
10
Fragmen 10
11
Fragmen 11
12
Fragmen 12
13
Fragmen 13
14
Fragmen 14
15
Fragmen 15
16
Fragmen 16
17
Fragmen 17
18
Fragmen 18
19
Fragmen 19
20
Fragmen 20
21
Fragmen 21
22
Fragmen 22
23
Fragmen 23
24
Fragmen 24
25
Fragmen 25
26
Fragmen 26
27
Fragmen 27
28
Fragmen 28
29
Fragmen 29
30
Fragmen 30
31
Fragmen 31
32
Fragmen 32
33
Fragmen 33
34
Fragmen 34
35
Fragmen 35
36
Fragmen 36
37
Fragmen 37
38
Fragmen 38
39
Fragmen 39
40
Fragmen 40
41
Fragmen 41
42
Fragmen 42
43
Fragmen 43
44
Fragmen 44
45
Fragmen 45
46
Fragmen 46
47
Fragmen 47
48
Fragmen 48
49
Fragmen 49
50
Fragmen 50
51
Fragmen 51
52
Fragmen 52
53
Fragmen 53
54
Fragmen 54
55
Fragmen 55
56
Fragmen 56
57
Fragmen 57
58
Fragmen 58
59
Fragmen 59
60
Fragmen 60
61
Fragmen 61
62
Fragmen 62
63
Fragmen 63
64
Fragmen 64
65
Fragmen 65
66
Fragmen 66
67
Fragmen 67
68
Fragmen 68
69
Fragmen 69
70
Fragmen 70
71
Fragmen 71
72
Fragmen 72
73
Fragmen 73
74
Fragmen 74
75
Fragmen 75
76
Fragmen 76
77
Fragmen 77
78
Fragmen 78
79
Fragmen 79
80
Fragmen 80
81
Fragmen 81
82
Fragmen 82
83
Fragmen 83
84
Fragmen 84
85
Fragmen 85
86
Fragmen 86
87
Fragmen 87
88
Fragmen 88
89
Fragmen 89
90
Fragmen 90
91
Fragmen 91
92
Fragmen 92
93
Fragmen 93
94
Fragmen 94
95
Fragmen 95
96
Fragmen 96
97
Fragmen 97
98
Fragmen 98
99
Fragmen 99
100
Fragmen 100
101
Fragmen 101
102
Fragmen 102
103
Fragmen 103
104
Fragmen 104
105
Fragmen 105
106
Fragmen 106
107
Fragmen 107
108
Fragmen 108
109
Fragmen 109
110
Fragmen 110
111
Fragmen 111
112
Fragmen 112
113
Fragmen 113
114
Fragmen 114
115
Fragmen 115
116
Fragmen 116
117
Fragmen 117
118
Fragmen 118
119
Fragmen 119
120
Fragmen 120
121
Fragmen 121
122
Fragmen 122
123
Fragmen 123
124
Fragmen 124
125
Fragmen 125
126
Fragmen 126
127
Fragmen 127
128
Fragmen 128
129
Fragmen 129
130
Fragmen 130
131
Fragmen 131
132
Fragmen 132
133
Fragmen 133
134
Fragmen 134
135
Fragmen 135
136
Fragmen 136
137
Fragmen 137
138
Fragmen 138
139
Fragmen 139
140
Fragmen 140
141
Fragmen 141
142
Fragmen 142
143
Fragmen 143
144
Fragmen 144
145
Fragmen 145
146
Fragmen 146
147
Fragmen 147
148
Fragmen 148
149
Fragmen 149
150
Fragmen 150
151
Fragmen 151
152
Fragmen 152
153
Fragmen 153
154
Fragmen 154
155
Fragmen 155
156
Fragmen 156
157
Fragmen 157
158
Fragmen 158
159
Fragmen 159
160
B O N U S
161
sᴇᴜᴛᴀs ʀᴀsᴀ ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴋᴀsɪʜ
162
NEW RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!