Fragmen 15

Dalam tiga hari, berita tentang Ming Deok-su yang terserang penyakit kulit aneh langsung menyebar ke seluruh penjuru negeri.

Benjolan-benjolan besar serupa bisul, terlihat mengerikan saat sang menteri di atas brangkar dorong tertangkap kamera paparazi.

Belum diketahui penyebab pasti, yang jelas pria dengan posisi penting di pemerintahan itu harus mendapat perawatan intensif hingga membaik.

Lee Gun tersenyum puas. Soda kalengan di tangan ditenggak satu teguk dengan elegan. "Selamat menikmati keterpurukanmu dengan bisul-bisul itu, Pak Tua.”

Tidak peduli dari mana Ryuji mendapatkan serbuk aneh itu, Gun hanya perlu berterima kasih. Rekaman cctv parkiran yang menunjukkan perbuatannya juga telah dihapus Archie melalui peretasan seperti biasa.

Satu telapak tangan meraih remote di atas meja lalu mematikan layar yang baru saja menyiarkan berita tentang kondisi Ming Deok-su.

"Itu baru awal. Akan datang waktu aku menuntaskan apa yang telah kau mulai." Berubah dalam sekejap, sorot mata Gun berganti tajam. "Kau harus membayar semuanya, Ming Deok-su."

Dia tak ingin kematian mengenaskan Hyena hanya menjadi tragedi yang terkubur begitu saja tanpa balasan. Setiap napas yang terlibat dalam pembunuhan kekasihnya itu harus merasakan bagaimana sesak dan sakitnya Hyena saat meregang nyawa.

Gun harus mengupas apa yang sebenarnya terjadi pada Hyena hingga wanita harus dilenyapkan dengan cara biadab. Pelecehan, kah? Atau sesuatu lainnya?

*****

Sedikit menjengkelkan, pagi ini Gun terus saja mengumpat di dalam hati.

Hari ini dan entah berapa lipatnya ke depan, dia harus menemani dan mengawal Suzi ke suatu tempat. Padahal nanti malam dia berencana mendatangi Ming Deok-su di rumah sakit untuk melakukan sesuatu yang menurutnya lumayan penting.

Sayangnya Suho Kim tak menerima alasan apa pun, Gun tak bisa mangkir dari tugasnya. Hanya mendesah kasar dengan banyak serapah dalam pikiran, dia tak banyak daya untuk melarikan diri dari kuasa presiden.

Terkadang menyesal dan ingin pergi, tapi pertimbangan lagi-lagi menghalangi tekadnya yang terlalu lemah.

Pasalnya, hanya di sini dia bisa mendapatkan banyak dari apa yang dia kerjakan, entah itu sebagai Goblin, atau sebagai kekasih dari mendiang Hyena..Untuk sementara hanya dibutuhkan kesabaran--cukup besar, dan itu lumayan sulit.

Suzi akan pergi ke sebuah desa yang dua hari lalu diterjang banjir bandang hingga merenggut beberapa korban. Seperti biasa, dia akan bertugas sebagai relawan kemanusiaan. Dan Gun, dia mengambil peran sebagai rekan.

"Hati-hati, Sayang. Ayah akan menyusul jika urusan tentang jembatan kota selesai," kata Suho pada putrinya. Dia mengantar Suzi ke halaman depan, berperan sebagai seorang ayah, bukan pemimpin negara.

''Ya, Ayah. Aku akan menunggu." Suzi membalas kata seadanya, namun sebuah pelukan kemudian menyusul, menjadi bukti kesempurnaan bakti dan cintanya sebagai seorang anak. "Aku pamit."

"Ya," balas Suho. "Gun, tolong jaga putriku. Aku tak ingin dia lecet dan tergores apa pun walau hanya sebesar jarum."

Dengan penuh hormat, Gun mengangguk. "Baik, Tuan Presiden."

Dua anak muda itu berlalu dari hadapan Suho, memasuki sebuah mobil sederhana untuk menyamarkan silaunya aura seorang putri presiden yang kapan pun bisa dalam bahaya.

Desa yang dituju berada di luar ibukota. Melahap sekitar enam jam waktu tempuh di perjalanan, dan saat ini baru melewati setengah dari perhitungan.

Gun yang masih dalam kemudi menoleh ke sampingnya, Suzi tertidur pulas dengan kepala membentur kaca pintu. Sedikit di depan, dia menghentikan mobil hanya untuk memindahkan kepala gadis itu ke pundaknya dan merubah sedikit posisi agar dirasa nyaman oleh sang nona, merasa kasihan juga.

"Kau sungguh merepotkanku dalam banyak hal," dia menggerutu, tapi kemudian tersenyum lucu. "Aku seorang Goblin kenapa jadi sibuk mengurus seekor kelinci." Geleng-geleng tak habis pikir kemudian melanjutkan perjalanan tanpa meneruskan gerutuannya.

Terhubung kemacetan mengular ditambah hujan lumayan deras, perjalanan jadi melambat. Mereka sampai di kawasan lebih dua jam dari waktu yang diperkirakan.

Saat ini menunjuk jam enam sore. Suasana sudah gelap dengan cabaran kilat sesekali di ketinggian mega. Suzi sudah kembali segar. Sempat dia terkejut saat terbangun karena kepalanya berada nyaman di pundak seorang pengawal. Dengan gugup mengucapkan maaf, lalu diam tak bersuara sampai detik ini.

Gun seperti biasa hanya akan menanggapi datar seolah tak memedulikan apa yang telah dibuatnya, entah secara sadar atau dalam impian. Memang seperti itu kelakuannya, menjengkelkan tapi banyak yang justru malah mendamba, dan Suzi sudah masuk di antaranya.

"Sebaiknya kita beristirahat dulu," kata Gun. Mobil sudah dihentikan di halaman sebuah motel yang letaknya hanya satu kilo lagi menuju desa. "Tak baik menemui para korban itu dalam keadaan lelah. Besok pagi adalah yang paling tepat."

Suzi menyetujui tanpa bantahan. "Aku memang butuh itu," balasnya seraya turun dari dalam mobil.

Gun mengernyit heran di posisi belum beranjak dari kemudi, menatap punggung Suzi dari balik kaca.

Biasanya gadis itu selalu santai dan pandai bicara untuk membalas tiap kicaunya, tapi setelah mengetahui dirinya adalah seniman yang melukis dinding kamar itu, Suzi berubah menjadi kaku dan lebih banyak menghindar.

"Ada apa dengannya?" gumam Gun, bertanya pada diri sendiri. "Apakah dia kecewa karena pelukisnya aku, bukan Leonardo Da Vinci?" Dia menggeleng tak memahami, lalu mengedik bahu, mengartikan bahwa dia tak ingin peduli pada hal itu, terlalu remeh. Selanjutnya turun menyusul Suzi yang sudah masuk lebih dulu ke lobi motel.

"Maaf, Nona, benar-benar hanya ada satu kamar yang tersisa. Karena hujan deras, banyak orang dari kota menuju desa yang singgah untuk menginap."

Penjelasan wanita resepsionis menghasilkan raut bingung di wajah Suzi. "Bagaimana ini? Aku tidak mungkin satu kamar dengan dia, 'kan?" racaunya, benar-benar kehilangan arah.

"Tidak apa-apa. Kita ambil kamar yang tersisa itu."

Keputusan dari suara yang terdengar menyentak Suzi. Gun berjalan mendekat dengan ayunan kaki dan sikap santai.

"Apa katamu?! Ba--"

"Tidak ada pilihan lain, Nona. Tidur di mobil juga bukan putusan bagus. Saya takut petir."

Suzi hanya bisa melebarkan mulut menanggapi alasan yang seolah terdengar dari mulut seorang anak TK, sementara Gun sudah sibuk dengan petugas resepsionis.

"Tenang saja, Nona. Saya bisa tidur di sofa ataupun lantai," ujar pria itu seraya menerima kunci bernomor 128 dari tangan resepsionis. "Nona hanya perlu istirahat dan saya tetap menjaga Nona. Tapi sebelum itu, kita makan dulu. Cacing di lambung saya terus bersahutan meminta jatah. Saya yakin cacing Nona pun begitu," lanjutnya bertutur lalu melangkah pergi mendahului.

Lagi-lagi Suzi melebarkan mulut, menatap punggung tegap Gun yang mulai jauh. "Asal kau tahu ... aku tak pernah memelihara cacing seperti katamu. Kalau tak tampan, aku sudah meminta pada Ayah untuk menggantimu dengan yang lain!"

Terpopuler

Comments

MasWan

MasWan

cie cie... diam² memuji ketampanan sang pelukis

2024-12-10

2

MasWan

MasWan

flambo

2024-12-10

0

Sutikno 23

Sutikno 23

lagi nginap dilosmen

2024-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 Fragmen 1
2 Fragmen 2
3 Fragmen 3
4 Fragmen 4
5 Fragmen 5
6 Fragmen 6
7 Fragmen 7
8 Fragmen 8
9 Fragmen 9
10 Fragmen 10
11 Fragmen 11
12 Fragmen 12
13 Fragmen 13
14 Fragmen 14
15 Fragmen 15
16 Fragmen 16
17 Fragmen 17
18 Fragmen 18
19 Fragmen 19
20 Fragmen 20
21 Fragmen 21
22 Fragmen 22
23 Fragmen 23
24 Fragmen 24
25 Fragmen 25
26 Fragmen 26
27 Fragmen 27
28 Fragmen 28
29 Fragmen 29
30 Fragmen 30
31 Fragmen 31
32 Fragmen 32
33 Fragmen 33
34 Fragmen 34
35 Fragmen 35
36 Fragmen 36
37 Fragmen 37
38 Fragmen 38
39 Fragmen 39
40 Fragmen 40
41 Fragmen 41
42 Fragmen 42
43 Fragmen 43
44 Fragmen 44
45 Fragmen 45
46 Fragmen 46
47 Fragmen 47
48 Fragmen 48
49 Fragmen 49
50 Fragmen 50
51 Fragmen 51
52 Fragmen 52
53 Fragmen 53
54 Fragmen 54
55 Fragmen 55
56 Fragmen 56
57 Fragmen 57
58 Fragmen 58
59 Fragmen 59
60 Fragmen 60
61 Fragmen 61
62 Fragmen 62
63 Fragmen 63
64 Fragmen 64
65 Fragmen 65
66 Fragmen 66
67 Fragmen 67
68 Fragmen 68
69 Fragmen 69
70 Fragmen 70
71 Fragmen 71
72 Fragmen 72
73 Fragmen 73
74 Fragmen 74
75 Fragmen 75
76 Fragmen 76
77 Fragmen 77
78 Fragmen 78
79 Fragmen 79
80 Fragmen 80
81 Fragmen 81
82 Fragmen 82
83 Fragmen 83
84 Fragmen 84
85 Fragmen 85
86 Fragmen 86
87 Fragmen 87
88 Fragmen 88
89 Fragmen 89
90 Fragmen 90
91 Fragmen 91
92 Fragmen 92
93 Fragmen 93
94 Fragmen 94
95 Fragmen 95
96 Fragmen 96
97 Fragmen 97
98 Fragmen 98
99 Fragmen 99
100 Fragmen 100
101 Fragmen 101
102 Fragmen 102
103 Fragmen 103
104 Fragmen 104
105 Fragmen 105
106 Fragmen 106
107 Fragmen 107
108 Fragmen 108
109 Fragmen 109
110 Fragmen 110
111 Fragmen 111
112 Fragmen 112
113 Fragmen 113
114 Fragmen 114
115 Fragmen 115
116 Fragmen 116
117 Fragmen 117
118 Fragmen 118
119 Fragmen 119
120 Fragmen 120
121 Fragmen 121
122 Fragmen 122
123 Fragmen 123
124 Fragmen 124
125 Fragmen 125
126 Fragmen 126
127 Fragmen 127
128 Fragmen 128
129 Fragmen 129
130 Fragmen 130
131 Fragmen 131
132 Fragmen 132
133 Fragmen 133
134 Fragmen 134
135 Fragmen 135
136 Fragmen 136
137 Fragmen 137
138 Fragmen 138
139 Fragmen 139
140 Fragmen 140
141 Fragmen 141
142 Fragmen 142
143 Fragmen 143
144 Fragmen 144
145 Fragmen 145
146 Fragmen 146
147 Fragmen 147
148 Fragmen 148
149 Fragmen 149
150 Fragmen 150
151 Fragmen 151
152 Fragmen 152
153 Fragmen 153
154 Fragmen 154
155 Fragmen 155
156 Fragmen 156
157 Fragmen 157
158 Fragmen 158
159 Fragmen 159
160 B O N U S
161 sᴇᴜᴛᴀs ʀᴀsᴀ ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴋᴀsɪʜ
162 NEW RILIS
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Fragmen 1
2
Fragmen 2
3
Fragmen 3
4
Fragmen 4
5
Fragmen 5
6
Fragmen 6
7
Fragmen 7
8
Fragmen 8
9
Fragmen 9
10
Fragmen 10
11
Fragmen 11
12
Fragmen 12
13
Fragmen 13
14
Fragmen 14
15
Fragmen 15
16
Fragmen 16
17
Fragmen 17
18
Fragmen 18
19
Fragmen 19
20
Fragmen 20
21
Fragmen 21
22
Fragmen 22
23
Fragmen 23
24
Fragmen 24
25
Fragmen 25
26
Fragmen 26
27
Fragmen 27
28
Fragmen 28
29
Fragmen 29
30
Fragmen 30
31
Fragmen 31
32
Fragmen 32
33
Fragmen 33
34
Fragmen 34
35
Fragmen 35
36
Fragmen 36
37
Fragmen 37
38
Fragmen 38
39
Fragmen 39
40
Fragmen 40
41
Fragmen 41
42
Fragmen 42
43
Fragmen 43
44
Fragmen 44
45
Fragmen 45
46
Fragmen 46
47
Fragmen 47
48
Fragmen 48
49
Fragmen 49
50
Fragmen 50
51
Fragmen 51
52
Fragmen 52
53
Fragmen 53
54
Fragmen 54
55
Fragmen 55
56
Fragmen 56
57
Fragmen 57
58
Fragmen 58
59
Fragmen 59
60
Fragmen 60
61
Fragmen 61
62
Fragmen 62
63
Fragmen 63
64
Fragmen 64
65
Fragmen 65
66
Fragmen 66
67
Fragmen 67
68
Fragmen 68
69
Fragmen 69
70
Fragmen 70
71
Fragmen 71
72
Fragmen 72
73
Fragmen 73
74
Fragmen 74
75
Fragmen 75
76
Fragmen 76
77
Fragmen 77
78
Fragmen 78
79
Fragmen 79
80
Fragmen 80
81
Fragmen 81
82
Fragmen 82
83
Fragmen 83
84
Fragmen 84
85
Fragmen 85
86
Fragmen 86
87
Fragmen 87
88
Fragmen 88
89
Fragmen 89
90
Fragmen 90
91
Fragmen 91
92
Fragmen 92
93
Fragmen 93
94
Fragmen 94
95
Fragmen 95
96
Fragmen 96
97
Fragmen 97
98
Fragmen 98
99
Fragmen 99
100
Fragmen 100
101
Fragmen 101
102
Fragmen 102
103
Fragmen 103
104
Fragmen 104
105
Fragmen 105
106
Fragmen 106
107
Fragmen 107
108
Fragmen 108
109
Fragmen 109
110
Fragmen 110
111
Fragmen 111
112
Fragmen 112
113
Fragmen 113
114
Fragmen 114
115
Fragmen 115
116
Fragmen 116
117
Fragmen 117
118
Fragmen 118
119
Fragmen 119
120
Fragmen 120
121
Fragmen 121
122
Fragmen 122
123
Fragmen 123
124
Fragmen 124
125
Fragmen 125
126
Fragmen 126
127
Fragmen 127
128
Fragmen 128
129
Fragmen 129
130
Fragmen 130
131
Fragmen 131
132
Fragmen 132
133
Fragmen 133
134
Fragmen 134
135
Fragmen 135
136
Fragmen 136
137
Fragmen 137
138
Fragmen 138
139
Fragmen 139
140
Fragmen 140
141
Fragmen 141
142
Fragmen 142
143
Fragmen 143
144
Fragmen 144
145
Fragmen 145
146
Fragmen 146
147
Fragmen 147
148
Fragmen 148
149
Fragmen 149
150
Fragmen 150
151
Fragmen 151
152
Fragmen 152
153
Fragmen 153
154
Fragmen 154
155
Fragmen 155
156
Fragmen 156
157
Fragmen 157
158
Fragmen 158
159
Fragmen 159
160
B O N U S
161
sᴇᴜᴛᴀs ʀᴀsᴀ ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴋᴀsɪʜ
162
NEW RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!