Fragmen 11

Bandara internasional kota Seul.

Sehelai kertas bertuliskan nama Suzi Kim diangkat tinggi oleh Gun. Satu per satu wajah yang muncul tak lepas dari pandangan. Tapi lagi-lagi mereka bukan yang dia tunggu.

Mungkinkah Suho Kim mulai pikun tentang tanggal dan memberinya waktu yang salah menjemput Suzi?

Pikiran Gun mulai kacau disengat kesal.

Dia terus mengumpat kasar dengan suara rendah. Ingin menyerah dan akan berbalik pergi, orang yang ditunggu tak jua muncul.

"Bau lumut rumah Archie lebih baik dari pada tempat sialan ini."

Kekesalannya muncul dari beberapa hari lalu. Tidak ada yang dia kerjakan lagi setelah lukisan nona muda selesai disempurnakan. Hanya merebah dan menunggu waktu kepulangan Suzi.

Markas besar Phantom bagi Gun juga bukan tempat yang menyenangkan. Melihat mereka berlatih bela diri dan menembak, atau menghabiskan waktu di ruang olahraga dengan para pegawai genit. Itu membosankan bagi seorang dia yang selalu bekerja di luar nalar.

"Sial! Aku bisa mati berdiri!"

Persetan dengan tugas pertama dari presiden. Dia akan mengundurkan diri dan kembali sebagai Gun si pelukis yang menyendiri dan Goblin yang bekerja ketika malam.

Membuang waktu menunggu seekor anak marmut yang lupa jalan. Pulang saja lalu merebah di sofa kenangan Hyena.

Keputusan yang tepat baginya, Gun benar-benar berjalan menuju parkiran di mana mobil yang dia bawa ada di sana.

Tapi belum sampai niatnya terealisasi ....

"Tasku! Kembalikan tasku!"

Perhatiannya tercuri oleh seorang gadis yang berlari mengejar seorang pria di area parkir. Satpam separuh tua dengan lari terengah mengikuti dari belakang.

"Apa-apaan mereka? Menugaskan orang yang hampir mati." Gun bersungut, mengomentari petugas keamanan yang tak lagi muda.

Akhirnya mengalah pada kenyataan, Gun menunda waktu untuk pulang. Kakinya tak tahan untuk bergerak, ikut-ikutan mengejar copet dengan wanita dan seorang satpam.

Tungkai kaki panjangnya bergerak cepat. Melompat dari satu atap mobil ke mobil lainnya hingga berakhir menendangkan kaki ke punggung sang pencopet.

Penjahat kecil itu tersungkur membentur pilar tinggi parkiran.

Satpam dan wanita yang mengejar terpelongo kaget langsung membeku diam, tak meneruskan langkah.

Seseorang baru saja melewati kepala mereka seperti seekor tupai.

"Kembalikan tas itu!"

Si wanita menatap punggung tegap yang berdiri di depan sana dengan perasaan takjub. "Ternyata bukan tupai raksasa," dia berguman spontan.

Sang copet meringsut takut, tas yang dicuri masih rekat dalam dekapannya. "Tidak!" Dia bergerak cepat dan berlari lagi, tak peduli sakit di punggung cukup menyiksa.

Gun tersenyum sinis. "Ternyata dia lebih suka dipaksa." Kemudian gegas mengejar dengan kecepatan sama dengan yang tadi.

Beberapa saat kemudian ....

"Ini tasmu!" Gun menyodorkan tas yang dia rebut dari pencopet pada pemiliknya.

"Ouh, tasku. Terima kas ... ih."

Tidak ada yang lebih menakjubkan dari ini. Wajah tampan tak manusiawi milik seorang pria yang baru saja menolongnya. "Tuhaaaan, kau mengirim malaikat hanya untuk menyelamatkan tasku? Bagaimana bisa seindah ini?''  Hatinya memekik takjub. Ini kali pertama dia melihat seraut wajah bisa begitu menyihir.

Bukan hanya dia, Gun juga nampak menelisik semua bagian wajah wanita di hadapannya itu.

Keduanya kini saling memandang, dalam makna berbeda.

"Kau ... apakah kau ... Nona Suzi Kim?"

Seketika gadis itu tersadar. "A-apa?!"

Gun mengulangi, "Apakah kau Nona Suzi Kim?"

Porsi wajah itu tak asing baginya, berjam-jam waktu dihabiskan untuk membentuk lukisan serupa di dinding kamar rumah presiden. Jelas saja dia tidak akan salah. Orang yang ditunggunya nyaris berlumut, adalah dia yang kini ada di hadapannya.

"K-kau ... mengenalku?" Terkejut karena pria yang sedari tadi dipujinya sedalam hati baru saja menyebut namanya dengan sangat lancar.

"Ya!" jawab Gun tanpa ragu. Satu tangan dirogohkan ke dalam saku celana. Sehelai kertas kini berada dalam genggaman. Ia lebarkan, lalu diperlihatkannya kertas bertuliskan sebuah nama itu ke wajah Suzi. "Aku pengawal yang diutus Tuan Presiden untuk menjemputmu."

Mengekspresikan betapa dia tidak percaya, Suzi melebarkan mata dan mulutnya sekaligus. "Benarkah?!"

"Aku tidak akan mengatakan kedua kali.”

Di sela itu, petugas yang tadi mendekat dan bertanya pada Gun, "Di mana pencopet itu? Apa kau berhasil menangkapnya?" Wajahnya celingukan ke sana sini dengan napas cepat.

Tidak ada siapa pun lagi di sana.

Pertanyaan itu juga mewakili Suzi. "Benar, di mana dia?"

Gun mendesah kasar. "Aku membiarkannya pergi. Dia datang bersama anaknya yang ingin makan. Aku mengambil beberapa helai dari dalam dompetmu dan memberikannya pada mereka," jelasnya tanpa beban.

"Ayo pergi."

Sikap seperti apa yang harus Suzi tunjukkan untuk pria itu, mulutnya seolah terkunci rapat saking takjubnya. Bukan perkara uangnya yang diambil dan diberikan pada pencopet, tapi ....

"Tadi dia mengatakan ... 'pengawal'?" tanya hatinya. Tak habis pikir sendiri. Seorang pengawal bagaimana bisa sesembrono itu?

Sekarang pria itu bahkan menarik tangannya tanpa canggung, padahal dia jelas tahu dirinya adalah putri seorang presiden.

Ya, putri presiden.

Walau sebenarnya gadis itu lebih mirip anak pengawal dibanding princess yang bermahkota. Sikap dan kelakuannya ceroboh. Suzi tidak kemayu seperti princess kebanyakan, kecuali tampil untuk beberapa kesempatan.

Habis urusan copet.

Di dalam mobil, Suzi terus mencuri pandang melalui spion dalam yang tergantung di dekat kepala Gun. Dia duduk di kursi bersilang arah dengan kemudi, mudah baginya mendapati wajah yang kini fokus ke jalanan dengan tangan sibuk memutar setir.

Sedikit bingung menyikapi keadaan. Biasanya Suho Kim mengirimkan Jae Won dan beberapa orang untuk menjemput atau mengantarnya kemana pun, tapi pengawal tampan itu hanya sendiri. Bagaimana jika dia menipu? Penculik dan lain sebagainya?

Tapi ....

Untuk mengatakan tidak percaya dengan jelas, kertas nama tadi bahkan bersegel khusus milik Phantom. Mobil yang kini dipakai juga yang sering digunakan Jae Won.

Sudah dua kali Krystal menghubungi Won, tapi pria itu tak menjawab panggilannya, apalagi sang ayah yang sudah pasti sibuk di jam-jam sepert ini. Setelah mereka berdua, tidak ada lagi yang Suzi percaya.

Jadi ....

"Apa kau benar-benar utusan ayahku?" Dia memberanikan diri untuk bertanya setelah pemikiran kotor lainnya muncul. “Bisa jadi Jae Won dirampok dan orang ini menggantikannya untuk kepentingan manipulasi.”

"Kenapa? Apa kau berpikir aku penjahat yang manipulatif?" Gun malah balik bertanya, terdengar seolah bisa membaca pikiran gadis di belakangnya.

"Umm ... tidak." Suzi merasa terintimidasi, kecerdasannya mendadak seperti kelinci.

Setelah itu keadaan kembali hening.

Gun tak peduli, pikirannya bukan tentang tugas yang kini dijalaninya. Bayangan foto seorang pejabat negara yang dikirim Archie melalui pesan, cukup mengganggu pikirannya. Pembunuh sebenarnya Hyena. Ada kebingungan yang terlukis di wajah yang seperti bukan dirinya.

"Aku harus memulai dari mana?" gumamnya seraya menepuk setir yang berada dalam kuasa tangannya.

Suzi mendengar itu segera mengerut kening. "Apa katamu?" tanyanya merasa pria itu bersuara [mungkin] untuk dirinya.

Menarik sesaat pandangannya ke belakang, Gun menjawab singkat, "Tidak ada."

Terlalu singkat dan sinis untuk seorang pengawal yang berbicara pada nonanya.

Memancing cebikan tipis di bibir Suzi. "Jelas-jelas kau barusan berbicara."

"Aku berbicara sendiri!"

Terpopuler

Comments

Usmi Usmi

Usmi Usmi

anak presiden kok gak ada ajudan satu pun mau tidak mau itu protokoler ke presiden nan

2024-11-29

0

Sutikno 23

Sutikno 23

Suho Kim anak presiden dijemput pengawal

2024-09-16

0

👣Sandaria🦋

👣Sandaria🦋

ahahaha😂 dan mungkin dia berencana menghabiskan gajinya di akhirat🤧

2024-08-17

2

lihat semua
Episodes
1 Fragmen 1
2 Fragmen 2
3 Fragmen 3
4 Fragmen 4
5 Fragmen 5
6 Fragmen 6
7 Fragmen 7
8 Fragmen 8
9 Fragmen 9
10 Fragmen 10
11 Fragmen 11
12 Fragmen 12
13 Fragmen 13
14 Fragmen 14
15 Fragmen 15
16 Fragmen 16
17 Fragmen 17
18 Fragmen 18
19 Fragmen 19
20 Fragmen 20
21 Fragmen 21
22 Fragmen 22
23 Fragmen 23
24 Fragmen 24
25 Fragmen 25
26 Fragmen 26
27 Fragmen 27
28 Fragmen 28
29 Fragmen 29
30 Fragmen 30
31 Fragmen 31
32 Fragmen 32
33 Fragmen 33
34 Fragmen 34
35 Fragmen 35
36 Fragmen 36
37 Fragmen 37
38 Fragmen 38
39 Fragmen 39
40 Fragmen 40
41 Fragmen 41
42 Fragmen 42
43 Fragmen 43
44 Fragmen 44
45 Fragmen 45
46 Fragmen 46
47 Fragmen 47
48 Fragmen 48
49 Fragmen 49
50 Fragmen 50
51 Fragmen 51
52 Fragmen 52
53 Fragmen 53
54 Fragmen 54
55 Fragmen 55
56 Fragmen 56
57 Fragmen 57
58 Fragmen 58
59 Fragmen 59
60 Fragmen 60
61 Fragmen 61
62 Fragmen 62
63 Fragmen 63
64 Fragmen 64
65 Fragmen 65
66 Fragmen 66
67 Fragmen 67
68 Fragmen 68
69 Fragmen 69
70 Fragmen 70
71 Fragmen 71
72 Fragmen 72
73 Fragmen 73
74 Fragmen 74
75 Fragmen 75
76 Fragmen 76
77 Fragmen 77
78 Fragmen 78
79 Fragmen 79
80 Fragmen 80
81 Fragmen 81
82 Fragmen 82
83 Fragmen 83
84 Fragmen 84
85 Fragmen 85
86 Fragmen 86
87 Fragmen 87
88 Fragmen 88
89 Fragmen 89
90 Fragmen 90
91 Fragmen 91
92 Fragmen 92
93 Fragmen 93
94 Fragmen 94
95 Fragmen 95
96 Fragmen 96
97 Fragmen 97
98 Fragmen 98
99 Fragmen 99
100 Fragmen 100
101 Fragmen 101
102 Fragmen 102
103 Fragmen 103
104 Fragmen 104
105 Fragmen 105
106 Fragmen 106
107 Fragmen 107
108 Fragmen 108
109 Fragmen 109
110 Fragmen 110
111 Fragmen 111
112 Fragmen 112
113 Fragmen 113
114 Fragmen 114
115 Fragmen 115
116 Fragmen 116
117 Fragmen 117
118 Fragmen 118
119 Fragmen 119
120 Fragmen 120
121 Fragmen 121
122 Fragmen 122
123 Fragmen 123
124 Fragmen 124
125 Fragmen 125
126 Fragmen 126
127 Fragmen 127
128 Fragmen 128
129 Fragmen 129
130 Fragmen 130
131 Fragmen 131
132 Fragmen 132
133 Fragmen 133
134 Fragmen 134
135 Fragmen 135
136 Fragmen 136
137 Fragmen 137
138 Fragmen 138
139 Fragmen 139
140 Fragmen 140
141 Fragmen 141
142 Fragmen 142
143 Fragmen 143
144 Fragmen 144
145 Fragmen 145
146 Fragmen 146
147 Fragmen 147
148 Fragmen 148
149 Fragmen 149
150 Fragmen 150
151 Fragmen 151
152 Fragmen 152
153 Fragmen 153
154 Fragmen 154
155 Fragmen 155
156 Fragmen 156
157 Fragmen 157
158 Fragmen 158
159 Fragmen 159
160 B O N U S
161 sᴇᴜᴛᴀs ʀᴀsᴀ ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴋᴀsɪʜ
162 NEW RILIS
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Fragmen 1
2
Fragmen 2
3
Fragmen 3
4
Fragmen 4
5
Fragmen 5
6
Fragmen 6
7
Fragmen 7
8
Fragmen 8
9
Fragmen 9
10
Fragmen 10
11
Fragmen 11
12
Fragmen 12
13
Fragmen 13
14
Fragmen 14
15
Fragmen 15
16
Fragmen 16
17
Fragmen 17
18
Fragmen 18
19
Fragmen 19
20
Fragmen 20
21
Fragmen 21
22
Fragmen 22
23
Fragmen 23
24
Fragmen 24
25
Fragmen 25
26
Fragmen 26
27
Fragmen 27
28
Fragmen 28
29
Fragmen 29
30
Fragmen 30
31
Fragmen 31
32
Fragmen 32
33
Fragmen 33
34
Fragmen 34
35
Fragmen 35
36
Fragmen 36
37
Fragmen 37
38
Fragmen 38
39
Fragmen 39
40
Fragmen 40
41
Fragmen 41
42
Fragmen 42
43
Fragmen 43
44
Fragmen 44
45
Fragmen 45
46
Fragmen 46
47
Fragmen 47
48
Fragmen 48
49
Fragmen 49
50
Fragmen 50
51
Fragmen 51
52
Fragmen 52
53
Fragmen 53
54
Fragmen 54
55
Fragmen 55
56
Fragmen 56
57
Fragmen 57
58
Fragmen 58
59
Fragmen 59
60
Fragmen 60
61
Fragmen 61
62
Fragmen 62
63
Fragmen 63
64
Fragmen 64
65
Fragmen 65
66
Fragmen 66
67
Fragmen 67
68
Fragmen 68
69
Fragmen 69
70
Fragmen 70
71
Fragmen 71
72
Fragmen 72
73
Fragmen 73
74
Fragmen 74
75
Fragmen 75
76
Fragmen 76
77
Fragmen 77
78
Fragmen 78
79
Fragmen 79
80
Fragmen 80
81
Fragmen 81
82
Fragmen 82
83
Fragmen 83
84
Fragmen 84
85
Fragmen 85
86
Fragmen 86
87
Fragmen 87
88
Fragmen 88
89
Fragmen 89
90
Fragmen 90
91
Fragmen 91
92
Fragmen 92
93
Fragmen 93
94
Fragmen 94
95
Fragmen 95
96
Fragmen 96
97
Fragmen 97
98
Fragmen 98
99
Fragmen 99
100
Fragmen 100
101
Fragmen 101
102
Fragmen 102
103
Fragmen 103
104
Fragmen 104
105
Fragmen 105
106
Fragmen 106
107
Fragmen 107
108
Fragmen 108
109
Fragmen 109
110
Fragmen 110
111
Fragmen 111
112
Fragmen 112
113
Fragmen 113
114
Fragmen 114
115
Fragmen 115
116
Fragmen 116
117
Fragmen 117
118
Fragmen 118
119
Fragmen 119
120
Fragmen 120
121
Fragmen 121
122
Fragmen 122
123
Fragmen 123
124
Fragmen 124
125
Fragmen 125
126
Fragmen 126
127
Fragmen 127
128
Fragmen 128
129
Fragmen 129
130
Fragmen 130
131
Fragmen 131
132
Fragmen 132
133
Fragmen 133
134
Fragmen 134
135
Fragmen 135
136
Fragmen 136
137
Fragmen 137
138
Fragmen 138
139
Fragmen 139
140
Fragmen 140
141
Fragmen 141
142
Fragmen 142
143
Fragmen 143
144
Fragmen 144
145
Fragmen 145
146
Fragmen 146
147
Fragmen 147
148
Fragmen 148
149
Fragmen 149
150
Fragmen 150
151
Fragmen 151
152
Fragmen 152
153
Fragmen 153
154
Fragmen 154
155
Fragmen 155
156
Fragmen 156
157
Fragmen 157
158
Fragmen 158
159
Fragmen 159
160
B O N U S
161
sᴇᴜᴛᴀs ʀᴀsᴀ ᴛᴇʀɪᴍᴀ ᴋᴀsɪʜ
162
NEW RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!