Terlihat Amanda dan Reza yang sedang bersiap menuju bandara, mereka juga sudah berpamitan dengan ibu Amanda, namun hati Amanda masih terasa berat untuk meninggal putri kecil nya itu, walau dai masih bisa bertegur sapa lewat virtual, tapi hati nya merasa dia tidak akan bertemu dengan Marisa lagi
" Ibu aku pamit, jika terjadi sesuatu atau ada masalah, tolong ibu hubungi saja aku " Amanda meminta agar ibunya tidak merasa segan kepada nya, mau bagaimana pun ibunya hanya punya dia karena kakak nya sama sekali tidak peduli dengan keadaan keluarga mereka
Ibu amanda menatap nya dan memberikan kecupan hangat untuk nya " kau tenang saja nak, di sini juga ada Rachel, ibu tidak akan merasa sedih atau kesepian "
Amanda mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya, itu terlihat seperti kotak gelang " ibu aku minta tolong berikan ini kepada Rachel jika ibu bertemu dengan nya, aku tidak sempat menyapa nya jadi aku ingin berikan ini kepada nya " memberikan kotak itu kepada ibunya
Ibu Amanda menerima kotak itu " baiklah sayang, kau cepat lah pergi, Reza sudah menunggu, Marisa akan di jemput di bandara atau ibu perlu ikut bersama nya untuk mengantarkan kalian? " menatap Marisa yang sudah siap untuk masuk ke dalam mobil
" Azka akan menjemput nya ibu, aku sudah mengatakan kepada nya bahwa Marisa akan ikut dengan ku, dia ingin mengantarkan ku sampai ke bandara " Tatapan Amanda sama sekali tidak bisa bohong, terlihat jelas dia sangat mencintai Azka namun dia mengorbankan nya, sudah terlambat jika dia meminta rujuk, karena kini dia sudah menjadi istri orang lain
" Ibu tau perasaan mu, tapi tolong jaga itu saat kau berada di depan Reza, tidak baik jika dia mengetahui bahwa kau masih menyimpan rasa kepada Azka "
Amanda menyalam ibu nya " Kami pamit Bu " pergi ke arah mobil, dan masuk ke dalam bersama Marisa dan Reza
...****************...
Di kantor Azka
Azka yang masih sibuk dengan berkas dan juga file nya, ada banyak deadline yang harus ia kerjakan, padahal ini baru sebentar semenjak dia meninggalkan perusahaan untuk membawa Nayla berobat, tetapi sudah banyak pekerjaan yang menunggu nya
Salah satu karyawan masuk dengan membawa berkas yang berisikan seluruh nama sekolah terbaik yang ada di jakarta, karena Marisa akan memasuki usia enam tahun, dia akan segera masuk ke sekolah dasar tahun ini
" Permisi pak, saya membawa file yang bapak minta dan juga lengkap dengan formulir pendaftaran nya langsung pak " menetap Azka yang sibuk dengan file nya
Azka menatap karyawan tersebut " baiklah letak saja di meja saya, ini sudah jam berapa? " Azka yang sangat sibuk hingga dia tidak bisa menatap jam tangan nya sendiri
" Pukul sepuluh malam pak "
Azka teringat dengan janji nya, dia akan menjemput Marisa di bandara pukul sepuluh " tolong kau rapikan meja ini dan file yang sudah saya kerjakan langsung susun di ruang rapat, rapat akan di adakan besok pagi " Azka mengambil berkas yang berisikan nama sekolah dan juga jas nya
" Baik pak " jawab karyawan tersebut
Azka mengambil mobil nya dan segera pergi ke bandara, dalam perjalanan Azka membeli beberapa buah tangan untuk Amanda dan juga Reza, Azka yang masih merasa tidak nyaman dengan hubungan Amanda dan Reza, tetapi dia tidak berbuat apapun karena itu adalah pilihan Amanda
...****************...
Amanda, Marisa dan Reza duduk di salah satu kursi, dari luar Azka sudah melihat putri kecil nya itu dengan sang ibu yang membuat nya sembuh dari masalah yang sangat dalam, Azka tersenyum melihat keduanya yang terlihat sangat bahagia
" Marisa " teriak Azka dari kejauhan sembari melambaikan tangan nya agar Marisa bisa melihat nya
Marisa langsung berlari menuju ayah nya " ayah " teriak nya, Marisa adalah anak yang beruntung, ia di rawat oleh paman nya namun kasih sayang yang di berikan oleh paman nya mampu membuat dia tidak kekurangan akan kasih sayang seorang ayah
Banyak orang yang iri dengan Marisa, paman nya yang selalu ada di sisinya dan juga memberi nya kasih sayang ibu dan ayah, menjadi kedua nya membuat Marisa merasa tidak haus akan kasih sayang, namun saat Marisa menemukan sosok ibu yang selama ini ia inginkan, ia malah di uji dengan di jauhkan dari ibu nya
Azka menangkap Marisa yang berlari ke arah nya " sayang kau sudah makan? " mengelus pipi Marisa
" Sudah ayah, ayah apakah itu untuk ibu " melihat sesuatu yang di bawa oleh Azka
Azka menatap Amanda dari jauh " benar, bisa tolong berikan pada ibu? " memberikan nya kepada Marisa
Marisa berlari menuju Amanda yang duduk di sebelah Reza, dia sangat senang karena ayah nya memberikan sesuatu untuk Amanda
" Ibu ini ada makanan yang diberikan ayah untuk ibu dan juga, nenek bilang padaku, ada adik di dalam perut ibu, ibu harus banyak makan dan juga jaga kesehatan, ibu tau semua orang akan khawatir jika terjadi seseorang kepada ibu " Marisa terus saja memberikan nasehat kepada Amanda
Amanda menatap nya dan menetes kan air mata, Amanda memegang pipi Marisa lalu memeluk nya dan nangis di dalam pelukan Marisa " sayang, maafkan ibu nak, ibu tidak bisa menjaga mu sampai kau dewasa sayang "
Marisa merasa aneh karena ini pertama kali Amanda menangis di hadapan nya " ibu kenapa bersedih? Kita masih bisa bertemu nanti saat aku libur sekolah dan juga ibu, kita masih bisa saling menelpon kan? " Marisa yang saat ini tiba-tiba bersikap dewasa, dia bersikap jauh di atas umur nya yang sekarang
" Sayang ibu merasa ini akan menjadi pertemuan terakhir kita nak, ibu tidak bisa lagi melihat mu sayang, ibu... ibu... " Amanda tidak bisa melanjutkan ucapannya karena dia merasa sangat sedih dia menangis sampai segugukan
Dengan tangan kecil Marisa, ia mengusap air mata Amanda yang sudah banjir di wajah nya " ibu tenang saja, jika ibu tidak bisa bertemu dengan ku, aku akan bertemu dengan ibu, apapun yang terjadi, dimana pun ibu aku akan ke sana " menggenggam tangan Amanda dengan tangan yang jauh lebih kecil dari tangan Amanda
" Sayang pesawat kita akan segera terbang, kita harus masuk untuk cek in " Reza yang membantu Amanda untuk berdiri karena dia mensejajarkan tubuh nya agar bisa melihat wajah Marisa
Azka dari kejauhan melihat Reza dan Amanda akan segera pergi, dia mendekat dan mengendong Marisa " sayang kau tidak boleh menangis ya, tuan putri ayah tidak boleh sedih " Azka menguat kan Marisa agar dia tidak menangis
Amanda dan Reza masuk kedalam, Amanda yang masih menatap Marisa yang berada di gendongan Azka, Marisa juga yang masih menatap Amanda sampai ia masuk dan tak terlihat lagi
" Ayah kenapa dada Marisa terasa sesak? " nada suara Marisa seperti ia menahan tangisan nya
Setelah Amanda tak terlihat, Azka mengusap pelan punggung Marisa secara berulang-ulang " nangis lah sayang, ibu sudah tidak ada, jika ibu masih ada dan Marisa menangis mungkin ibu akan lebih sedih dari tadi " jelas Azka, Marisa melepaskan tangisan nya, satu bandara melihat nya menangis di dalam gendongan ayah nya, Azka yang masih terus mengelus punggung nya agar dia merasa lege
Guys bantu like ya, karena satu like dari kalian membuat author semangat nulis dan update lagi, terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Bu Kus
sedih banget sih dan kasih Marisa
2024-07-05
2