STOK 10: Pasangan Miskin

Kepulangan Tara disambut oleh Sulis, Yani, dan juga Hafiz. Ini adalah hari minggu dimana Hafiz libur dari sekolah. Saat ini Hafiz duduk dibangku SMP kelas 3 dan bersiap untuk masuk SMA.

Banyak yang adik dari Hilya itu persiapkan. Mulai dari latihan otak hingga latihan fisik.

" Apa benar kamu mau masuk AKMIL, Fiz?"

" Iya Mas, aku mau masuk sana. Tapi katanya itu ya?"

Tara terkekeh mendengar ucapan dari Hafiz. Sekarang dia pahan mengapa kata AKMIL sangat familier di telinganya. Bibi dan pamannya serta sepupunya semuanya adalah lulusan AKMIL. Keluarga Bibinya itu hingga sekarang masih aktif di kesatuan karena memang belun pensiun. Bahkan pamannya adalah orang Magelang yang mana tempat dimana AKMIL berada.

" Aku harap cita-citamu terkabul ya Fiz."

" Aamiin, iya Mas. Oh iya, apa Mas sekarang udah baik-baik aja. Hafiz kaget lho saat tahu Mas pingsan. Kata Bu'e sampai berdarah kepalanya."

Tara mengusap kepala Hafiz dengan lembut, ia bersyukur karena keluarga Hilya baik juga kepadanya. Bukan hanya Sulis dan Yani tapi juga Hafiz. Meskipun awalnya Hafiz menunjukkan aura pertentangan saat ia menikahi Hilya, tapi lambat laun anak itu mau menerimanya juga. Mungkin karena dirinya tidak bersikap yang aneh.

" Mas udah nggak apa-apa kok Fiz."

Jawaban dari Tara ternyata tidak serta membuat ekspresi wajah Hafiz menjadi tenang. Wajah anak itu masih murung seperti memiliki banyak permasalahan.

Tara menjadi penasaran apa yang saat ini dipikirkan oleh Hafiz. " Kamu lagi mikir apa sih Fiz, kok kayak berat banget. Ujiannya nggak lancar kah?"

" Eh, ndak Mas. Bukan itu. Alhamdulillah ujiannya lancar kok. Ya meskipun ada beberapa soal yang sulit tapi aku bisa ngerjainnya. Ini soal lain mas."

Semakin penasaran saja Tara dibuatnya. Hafiz jelas menyimpan sesuatu yang sepertinya sulit untuk diucapkan. Berkali-kali dia menoleh ke arah pintu, seakan takut ada yang mendengar.

" Fiz, sini coba bisikin ke telinga Mas."

Hafiz mengangguk, ia lalu mendekatkan bibirnya di telinga Hafiz. Anak itu mengatakan banyak hal, dan ternyata itu adalah sesuatu yang selama ini tidak ia ketahui.

Tara menghela nafasnya, kemarin dia memang bodoh dna terkesan acuh atas apa yang terjadi di sekitar. Tapi tentu sekarang dia tidak akan membiarkannya kali ini.

" Jadi semua orang bilang gitu?"

" Ya ndak semuanya sih Mas, yang jelas orang-orang yang bilang begitu tuh karena mereka ndak suka Mbak Hilya nikah sama Mas. Mbak Hilya dikatain goblok karena nikah sama pengangguran yang ndak bisa ngapa-ngapain. Ups, maaf Mas bukannya maksud Hafiz bilang gitu tentang Mas," ucap Hafiz. Ia merasa tidak enak mengatakan hal seperti itu. Tapi orang-orang bahkan lebih buruk membicarakan mengenai kakak dan kakak iparnya.

" Hahahah, nggak apa-apa Fiz. Sebenarnya ucapan mereka emang nggak salah sih. Aku kan emang pengangguran sekarang, mana nggak bisa bantu-bantu lagi. Tapi tenang Fiz, mulai besok aku akan rajin membantu Hilya, Bapak dan Bu'e."

Ya selama dia berpura-pura amnesia, maka dia harus bersikap seperti biasanya. Tapi mungkin dia harus lebih berusaha untuk melakukan apa saja yang bisa ia lakukan untuk membantu keluarga sang istri.

***

Hari berikutnya, saat ini kebun milik Hilya sedang panen kentang. Awalnya Hilya menyuruh Tara untuk diam saja di rumah mengingat kemarin baru saja dia pulang dari rumah sakit. Tapi Tara tidak mau, dia bertekad untuk membantu Hilya memanen kentang.

" Mas yakin?"

" Yakin lah. Ya kali aku nunggu di rumah sedangkan istriku capek-capek di kebun."

Hilya tersenyum simpul mendengar ucapan Tara. Ia tidak pernah memaksa Tara untuk bisa melakukan pekerjaan yang selama ini ia kerjakan. Jika memang Tara tidak bisa ya tidak masalah. Dalam pikiran Hilya, mungkin saja Tara memang tidak pernah melakukan pekerjaan semacam itu. Memori yang hilang itu tentu menjelaskan siapa Tara sebenarnya dan ham tersebut belum terungkap karena Tara belum pulih ingatannya.

Itulah yang ada di kepala Hilya, tanpa ia tahu sebenarnya Tara sudah mengingat sebagian besar ingatannya yang hilang itu. Keduanya berjalan berdampingan menuju ke kebun menyusul Sulis dan Yani yang sudah pergi duluan.

" Cie, pasangan miskin."

Sebuah ucapan kasar dan tentunya itu masuk dalam kekerasan verbal kembali didengar oleh Hilya. Saat ia menoleh ke sumber suara, ternyata dugaan Hilya benar. Itu adalah Anjar, istri dari kepala desa. Tatapan mata tidak suka jelas bisa Hilya rasakan. Namun dia memilih untuk mengacuhkannya. Jelas dia tidak ingin ribut di pagi hari yang cerah ini.

" Huh, udah miskin, budeg lagi," imbuhnya lagi.

" Hil kamu nggak apa-apa?" bisik Tara tepat ditelinga Hilya.

" Tenang aja Mas, kupingku dah kebal. Nggak usah dihiraukan, orang kurang setengah otaknya kan gitu."

Tara tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Hilya. Ia tidak menyangka bahwa istrinya yang ia tahu selalu berbicara lembut bisa juga bicara seperti tadi. Tapi Tara suka sisi Hilya yang seperti ini, acuh terhadap sesuatu yang sekiranya memang tidak penting dan tidak berguna.

" Eeeh laah berani-beraninya nyuekin aku. Heh gadis sombong, kamu ki lho mentang-mentang lulusan sarjana perilakumu ndak sopan sama orang tua. Aku lagi bicara sama kamu, kamu malah nylonong aja."

Anjar semakin menjadi. Ucapannya yang tidak dihiraukan oleh Hilya membuatnya geram. Star syndrom, mungkin Anjar menderita hal sejenis itu. Dia selalu ingin dihormati dan dipuji serta apa yang ia lakukan dan ucapkan ingin didengar oleh orang lain.

Hilya yang mendengar umpatan Anjar seketika langung menghentikan langkah kakinya. Pun dengan Tara. Tadi dia memang biasa saja tapi kali ini Tara pun merasa jengkel dengan mulut pedas Anjar. Rasanya ia ingin menyumpal mulut wanita itu. Padahal apa yang diucapkan oleh Anjar tidak berkorelasi sama sekali.

" Maaf Ibu Anjarwati yang terhormat. Saya tidak merasa Anda berbicara kepada saya. Bahkan nama saya tidak sekalipun keluar dari mulut Anda. Jadi kata-kata Anda tidak tepat ditujukan kepada saya, permisi."

" Woaah, luar biasa," gumam Tara lirih sambil bertepuk tangan pelan. Dia benar-benar salut dengan sikap tenang dan ucapan tegas yang Hilya lakukan baru saja.

Mereka berdua kembali berjalan menjauh dari tempat Anjar berdiri. Sesekali Tara menoleh ke belakang dan ia masih bisa melihat dengan pasti bahwa raut wajah Ajar memerah karena saking marahnya. Wanita itu bahkan menghentakkan kakinya saat berbalik lalu berjalan dengan langkah kaki yang besar.

" Istriku, kamu memang hebat."

" Ish, apaan sih Mas. Biasa aja. Emang sekali-kali tuh mulut harus dibungkam dengan fakta. Bisanya cuma ngejudge mulu. Entah mulai kapan tuh orang jadi nggak suka sama aku dan keluargaku. Huft."

Tara langsung diam, dia tentu tahu penyebab beberapa orang termasuk Anjar menjadi tidak suka kepada istri dan keluarga istrinya itu. Dari cerita Hafiz kemarin, semua perlakuan dan perkataan buruk itu sejak Hilya menikah dengannya. Tara merasa bersalah, semua gara-gara dirinya.

" Tenang saja Hil, aku akan membuat mereka berhenti melakukan itu kepada mu."

TBC

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Kayak gitu kok jadi Ibu kepala desa ya ... gimana model suaminya ya....🤔🤔🤔🤔😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫😵‍💫

2024-12-19

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

star syndrome itu bahasa kerenya kalau bahasa lokalnya GILA HORMAT...

2024-09-22

0

Siti Sopiah

Siti Sopiah

Star syndrom kan penyakit nya si mister X atau Hugo musuh bebuyutannya mister Sun/ Kai

2024-09-13

1

lihat semua
Episodes
1 STOK 01: Bagaimana Kalau Aku Ini Penjahat?
2 STOK 02: Namaku Seperti Bukan Namaku
3 STOK 03: Abang, Pulanglah
4 STOK 04: Status Janda Tidak Jadi Masalah
5 STOK 05: Taraka Abyaz Dwilaga
6 STOK 06: The Beautiful Golden Sunset
7 STOK 07: Istriku Cantik
8 STOK 08: Dikerjain Bos
9 STOK 09: Aku Akan Membuat Diriku Sejajar Denganmu
10 STOK 10: Pasangan Miskin
11 STOK 11: Kamu Siapa?
12 STOK 12: Bos, Maunya Apa Sih?
13 STOK13: Rencana Tara
14 STOK 14: Jadi Istri Tara, Bukan Raka
15 STOK 15: Pertama
16 STOK 16: Sedikit Membingungkan
17 STOK 17: Orang Terkait
18 STOK 18: 1 Milyar, TUNAI!!!
19 STOK 19: Karena Aku Mencintaimu
20 STOK 20: Ini Aku, dan Ini Bukan Aku
21 STOK 21: Menjelaskan
22 STOK 22: Ini Palsu!
23 STOK 23: Ketemu!
24 STOK 24: Dejavu
25 STOK 25: Takut Joni Menciut
26 STOK 26: Golden Sunrise Bukit Sikunir
27 STOK 27: Rasa Syok yang Hakiki
28 STOK 28: Menuju Ke Rumah
29 STOK 29: Tertuduh
30 STOK 30: Apa Dijual Bebas?
31 STOK 31: Rapat Beruntun
32 STOK 32: Satu Langkah Tertinggal
33 STOK 33: Pertama Yang Selanjutnya
34 STOK 34: Wasiat Mengancam Nyawa
35 STOK 35: Hilya Melihat Sesuatu
36 STOK 36: Lauterbrunnen
37 STOK 37: Akting Kedua Bunda
38 STOK 38: Rencana Helena
39 STOK 39: Tamu Tak Diundang
40 STOK 40: Harta Romario
41 STOK 41: Cerita Singkat Dores
42 STOK 42: Bersyukur Punya Kamu
43 STOK 43: Sedikit Lagi
44 STOK 44: Kena Kau!
45 STOK 45: Sudah Ahli Merawat
46 STOK 46: Bener-bener Dah Kakak-beradik ini
47 STOK 47: Setelah Ini, Lalu Apa?
48 STOK 48: Deep Talk
49 STOK 49: Akting Kunjungan
50 STOK 50: Yaah Ketangkep
51 STOK 51: Drama Usai
52 STOK 52: Masa Tenang
53 STOK 53: Lakukan Apa Yang Diinginkan
54 STOK 54: Syok Dikit
55 STOK 55: Kehangatan Keluarga
56 STOK 56: Kembali Ke Jakarta
57 STOK 57: Hilya Aneh
58 STOK 58: Pemilik Selanjutnya
59 STOK 59: Pittore Yang Sama
60 STOK 60: Panik
61 STOK 61: Positif
62 STOK 62: Orang Tua Yang Baik
63 STOK 63: Say Godbay Lauterbrunnen
64 STOK 64: Kena Omel
65 STOK 65: Mau Sampai Kapan?
66 STOK 66: Semakin Jadi
67 STOK 67: Es Serut
68 STOK 68: Kena Ledek Ayah
69 STOK 69: Firasat Hilya
70 STOK 70: Kami Pasrah
71 STOK 71: Akhirnya Diamankan
72 STOK 72: Wellcome Baby Zyandru ( END STOK)
73 KARYA BARU SPIN OF DARI STOK: Bu Dosen I Love You!
74 Spin of Bu Dosen 1: Bu Dosen I Love You
75 Spin Of Bu Dosen 02: Rein Lucu Lho Sha
76 Spin Of Bu Dosen 03: Mau Nemuin Ayang Beb
77 Spin Of Bu Dosen 04: Mana Tulus Mana Modus
78 Bu Dosen 05: Kesepakatan
79 Bu Dosen 06: Senjata Makan Tuan
80 Bu Dosen 07: Rencana Pergi
81 Bu Dosen 08: Lho Kok Tiba-tiba
82 Bu Dosen 09: Udang Dibalik Bakwan eh Batu
83 Bu Dosen 10: Impulsifnya Rein
84 Bu Dosen 11: Mafia Ujian PMB
85 Bu Dosen 12: Suka Deket Jendela
86 Bu Dosen 13: Gerakan Pertama Visha
87 Bu Dosen 14: Rencana Masih Berlanjut
88 Bu Dosen 15: Masih Belum Menyerah Nih Anak
89 Bu Dosen 16: Pertemuan Rahasia
90 Bu Dosen 17: Kelakuan Buruk Anjas
91 Bu Dosen 18: Kok Jadi Mistis
92 Bu Dosen 19: Guna-guna?
93 Bu Dosen 20: Tidak Sesuai Ekspektasi Valen
94 Bu Dosen 21: Ada Harga Yang Harus Dibayar
95 Bu Dosen 22: Sederhana
96 Bu Dosen 23: Tidak Akan Pernah
97 Bu Dosen 24: Kenapa Bukan Aku
98 Bu Dosen 25: Merasa Menang
99 Bu Dosen 26: Membuat Yang Tidak Ada Menjadi Ada
100 Bu Dosen 27: Yaaah Kecewa
101 Bu Dosen 28: ( Bab Baru) Ternyata
102 Bu Dosen 29: Masih Berusaha Culas
103 Bu Dosen 30: Visha Tetep Maju
104 Bu Dosen 31: Sering-sering Aja Mancing
105 Bu Dosen 32: Pengakuan Visha
106 Bu Dosen 33: Persiapan Visha
107 Bu Dosen 34: Rein Menyamar
108 Bu Dosen 35: Terpesona
109 Bu Dosen 36: Sedikit Lagi Jadi Milikku
110 Bu Dosen 37: Menjebak Apa Terjebak?
111 Bu Dosen 38: Ampun, Saya Khilaf
112 Bu Dosen 39: Gawat Bos
113 Bu Dosen 40: Khayalan Tinggi
114 Bu Dosen 41: Belum Kapok Ternyata
115 Bu Dosen 42: Manusia Serakah
116 Bu Dosen 43: Aku Mencintaimu Rein
117 Bu Dosen 44: Saling Berusaha
118 Bu Dosen 45: Terimakasih
Episodes

Updated 118 Episodes

1
STOK 01: Bagaimana Kalau Aku Ini Penjahat?
2
STOK 02: Namaku Seperti Bukan Namaku
3
STOK 03: Abang, Pulanglah
4
STOK 04: Status Janda Tidak Jadi Masalah
5
STOK 05: Taraka Abyaz Dwilaga
6
STOK 06: The Beautiful Golden Sunset
7
STOK 07: Istriku Cantik
8
STOK 08: Dikerjain Bos
9
STOK 09: Aku Akan Membuat Diriku Sejajar Denganmu
10
STOK 10: Pasangan Miskin
11
STOK 11: Kamu Siapa?
12
STOK 12: Bos, Maunya Apa Sih?
13
STOK13: Rencana Tara
14
STOK 14: Jadi Istri Tara, Bukan Raka
15
STOK 15: Pertama
16
STOK 16: Sedikit Membingungkan
17
STOK 17: Orang Terkait
18
STOK 18: 1 Milyar, TUNAI!!!
19
STOK 19: Karena Aku Mencintaimu
20
STOK 20: Ini Aku, dan Ini Bukan Aku
21
STOK 21: Menjelaskan
22
STOK 22: Ini Palsu!
23
STOK 23: Ketemu!
24
STOK 24: Dejavu
25
STOK 25: Takut Joni Menciut
26
STOK 26: Golden Sunrise Bukit Sikunir
27
STOK 27: Rasa Syok yang Hakiki
28
STOK 28: Menuju Ke Rumah
29
STOK 29: Tertuduh
30
STOK 30: Apa Dijual Bebas?
31
STOK 31: Rapat Beruntun
32
STOK 32: Satu Langkah Tertinggal
33
STOK 33: Pertama Yang Selanjutnya
34
STOK 34: Wasiat Mengancam Nyawa
35
STOK 35: Hilya Melihat Sesuatu
36
STOK 36: Lauterbrunnen
37
STOK 37: Akting Kedua Bunda
38
STOK 38: Rencana Helena
39
STOK 39: Tamu Tak Diundang
40
STOK 40: Harta Romario
41
STOK 41: Cerita Singkat Dores
42
STOK 42: Bersyukur Punya Kamu
43
STOK 43: Sedikit Lagi
44
STOK 44: Kena Kau!
45
STOK 45: Sudah Ahli Merawat
46
STOK 46: Bener-bener Dah Kakak-beradik ini
47
STOK 47: Setelah Ini, Lalu Apa?
48
STOK 48: Deep Talk
49
STOK 49: Akting Kunjungan
50
STOK 50: Yaah Ketangkep
51
STOK 51: Drama Usai
52
STOK 52: Masa Tenang
53
STOK 53: Lakukan Apa Yang Diinginkan
54
STOK 54: Syok Dikit
55
STOK 55: Kehangatan Keluarga
56
STOK 56: Kembali Ke Jakarta
57
STOK 57: Hilya Aneh
58
STOK 58: Pemilik Selanjutnya
59
STOK 59: Pittore Yang Sama
60
STOK 60: Panik
61
STOK 61: Positif
62
STOK 62: Orang Tua Yang Baik
63
STOK 63: Say Godbay Lauterbrunnen
64
STOK 64: Kena Omel
65
STOK 65: Mau Sampai Kapan?
66
STOK 66: Semakin Jadi
67
STOK 67: Es Serut
68
STOK 68: Kena Ledek Ayah
69
STOK 69: Firasat Hilya
70
STOK 70: Kami Pasrah
71
STOK 71: Akhirnya Diamankan
72
STOK 72: Wellcome Baby Zyandru ( END STOK)
73
KARYA BARU SPIN OF DARI STOK: Bu Dosen I Love You!
74
Spin of Bu Dosen 1: Bu Dosen I Love You
75
Spin Of Bu Dosen 02: Rein Lucu Lho Sha
76
Spin Of Bu Dosen 03: Mau Nemuin Ayang Beb
77
Spin Of Bu Dosen 04: Mana Tulus Mana Modus
78
Bu Dosen 05: Kesepakatan
79
Bu Dosen 06: Senjata Makan Tuan
80
Bu Dosen 07: Rencana Pergi
81
Bu Dosen 08: Lho Kok Tiba-tiba
82
Bu Dosen 09: Udang Dibalik Bakwan eh Batu
83
Bu Dosen 10: Impulsifnya Rein
84
Bu Dosen 11: Mafia Ujian PMB
85
Bu Dosen 12: Suka Deket Jendela
86
Bu Dosen 13: Gerakan Pertama Visha
87
Bu Dosen 14: Rencana Masih Berlanjut
88
Bu Dosen 15: Masih Belum Menyerah Nih Anak
89
Bu Dosen 16: Pertemuan Rahasia
90
Bu Dosen 17: Kelakuan Buruk Anjas
91
Bu Dosen 18: Kok Jadi Mistis
92
Bu Dosen 19: Guna-guna?
93
Bu Dosen 20: Tidak Sesuai Ekspektasi Valen
94
Bu Dosen 21: Ada Harga Yang Harus Dibayar
95
Bu Dosen 22: Sederhana
96
Bu Dosen 23: Tidak Akan Pernah
97
Bu Dosen 24: Kenapa Bukan Aku
98
Bu Dosen 25: Merasa Menang
99
Bu Dosen 26: Membuat Yang Tidak Ada Menjadi Ada
100
Bu Dosen 27: Yaaah Kecewa
101
Bu Dosen 28: ( Bab Baru) Ternyata
102
Bu Dosen 29: Masih Berusaha Culas
103
Bu Dosen 30: Visha Tetep Maju
104
Bu Dosen 31: Sering-sering Aja Mancing
105
Bu Dosen 32: Pengakuan Visha
106
Bu Dosen 33: Persiapan Visha
107
Bu Dosen 34: Rein Menyamar
108
Bu Dosen 35: Terpesona
109
Bu Dosen 36: Sedikit Lagi Jadi Milikku
110
Bu Dosen 37: Menjebak Apa Terjebak?
111
Bu Dosen 38: Ampun, Saya Khilaf
112
Bu Dosen 39: Gawat Bos
113
Bu Dosen 40: Khayalan Tinggi
114
Bu Dosen 41: Belum Kapok Ternyata
115
Bu Dosen 42: Manusia Serakah
116
Bu Dosen 43: Aku Mencintaimu Rein
117
Bu Dosen 44: Saling Berusaha
118
Bu Dosen 45: Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!