STOK 07: Istriku Cantik

Malam hari di rumah sakit, ternyata Hilya tetap datang untuk menemani Tara. Dia terlihat begitu khawatir, dan membawakan beberapa makanan yang selama ini disukai oleh Tara. Selama dua bulan hidup di bersama keluarga Hilya, sebenarnya Tara tidak memilih soal makanan. Dia termasuk pemakan segala karena bundanya di rumah dulu sering memasak makanan untuknya. Hanya saja Tara tidak pernah memakan makanan instan.

Pernah mengalami penyakit serius dimasa ia kecil mengakibatkan Tara menjaga makanan yang masuk ke dalam tubuhnya. Beruntung Hilya dan Yani tidak pernah sekalipun menyajikan makanan instan kepada Tara.

" Mas udah bilang, kamu istirahat di rumah aja," ucap Tara kepada Hilya yang saat ini tengah sibuk mengeluarkan kotak makanan dari tote bag yang ia bawa.

" Mas, gimana aku bisa istirahat dengan tenang di rumah kalau kamu tidur di rumah sakit. Kalau tiba-tiba kamu sakit kepala lagi gimana? Ya bener sih ada perawat dan dokter. Tapi kan nggak langsung gercep buat ambil tindakan kalau nggak ada yang ngasih tahu."

Tara tersenyum dengan ucapan panjang lebar dari Hilya. Hatinya terasa hangat setiap kali mendengar Hilya berbicara dengan lembut dan wajah yang tersenyum. Meskipun istrinya itu terlihat kesal pada dirinya, namun sebisa mungkin Hilya menahannya. Pipinya akan menggembung dan itu membuat Tara menjadi gemas.

Baru sekarang dia menyadari bahwa segala hal tentang dirinya akan dipahami oleh Hilya dengan mudah. Dan baru sekarang juga dia mengerti bahwa ia sudah terbiasa dengan keberadaan Hilya di sisinya.

" Apa ada sesuatu di muka ku Mas.dari tadi lihatin aku terus?"

" Nggak, aku hanya pengen lihat istriku yang cantik."

Blushh

Wajah Hilya seketika memerah bagai tomat maska yang dipanen di kebun mereka. Baru kali ini Hilya mendengar Tara berbicara seperti itu kepada dirinya. Tentu ini adalah hal yang sangat tiba-tiba. Maka dari itu Hilya terlihat salah tingkah.

" Ughh lucu," gumam Tara lirih. Dia sungguh belum pernah melihat sisi seperti sekarang dari gadis yang sudah jadi istrinya.

" Udah deh Mas, jangan bercanda. Ayo makan dulu, habis itu tidur biar besok pagi langsung pulang."

" Ya, baiklah istriku. Aku akan makan"

Tara tersenyum, ia mulai menyendok nasi dan memasukkannya ke dalam mulut. Seperti halnya tidur siang tadi, makan malam ini pun serasa nikmat masuk ke dalam mulut dan perut Tara. Ia benar-benar menikmati setiap kunyahan. Sudah lama dia tidak senikmat ini saat makan.

" Aaaak."

" Mas, aku udah makan tadi di rumah. Dan, aku juga bisa makan sendiri."

Hilya memutar sendok yang Raka arahkan kepadanya, dan kemudian menyuapkan ke mulut Tara. Hilya tidak tahu, sedari tadi sikap Tara sungguh aneh. Tapi Hilya tidak menganggap semuanya itu serius sampai dimana Tara memintanya untuk tidur disampingnya.

" Mas, ini mana muat buat kita berdua. Lagi pula Mas pasti nggak nyaman. Mesti kerasa sempit."

Sreeet " Kalau gini, nggak sempit kan?"

Tara bergeser ke samping dan memiringkan tubuhnya. Mata Hilya seketika membulat saat Tara menepuk sisi ranjang. Jantungnya berdegup kencang. Selama ini dia sama sekali tidak pernah dekat dengan pria. Dan Tara adalah pria pertama baginya.

" Ta-tapi Mas," ucapnya ragu.

" Hil, kamu pasti lelah seharian bekerja di ladang ditambah mengkhawatirkan keadaanku. Bukan hanya fisikmu yang lelah tapi juga psikis mu. Jadi mari kit tidur malam ini dengan tenang."

Tara meraih tangan Hilya dan menariknya hingga tubuh Hilya jatuh ke sebelahnya. Dengan canggung, Hilya meluruskan tubuhnya. Tara tersenyum melihat wajah kikuk sang istri.

" Nah, sekarang mari kita tidur. Selamat malam istriku. Semoga mimpimu malam ini indah."

Hilya hanya tersenyum, sungguh dia tidak bisa harus menjawab ucapan selamat tidur dari Tara seperti apa. Mereka memang suami istri tapi selama ini tidak lebih hanya seperti teman. Dan sekarang ini adalah kali pertama keduanya tidur bersama.

Hanya dalam hitungan menit Hilya sudah menutup matanya. Tara mencoba menguji wanita itu, apakah pura-pura tidur atau benar-benar terlelap. Tara menusuk-nusuk pipi Hilya dengan jarinya, dan tidak ada reaksi apapun.

" Baiklah istriku, selamat tidur. Wajahmu kelihatan lelah banget. Maaf ya, aku bener-bener nyusahin kamu. Tapi setelah malam ini, aku nggak akan lagi membuatmu susah."

Tara bangkit dari ranjang, ia membenarkan posisi Hilya, menaikkan kepala istrinya itu hingga ke bantal dan juga memasang selimut.

Tap tap tap

Cekleek

Raka keluar dari ruang rawat miliknya. Tidak lupa jarum infus juga ia cabut. Ia melenggang menuju ke taman, ada hal yang harus ia lakukan saat ini yang mana tidak boleh samapi ketahuan oleh Hilya.

Sraak

Tara mengeluarkan ponsel pinjaman dari Dokter Rudi. Sore tadi, saat Dokter Rudi mengunjunginya, ia langsung meminta dokter itu meminjamkan ponselnya. Awalnya ia ingin meminjam uang untuk membeli ponsel tapi itu urung dilakukan. Untuk sementara ia ingin tinggal di rumah istrinya sebagai Raka. Jadi dia tidak akan membawa ponsel untuk jangka waktu yang belum ia tentukan.

" Halo, Zam dengarkan baik-baik. Jangan menyela, jangan bertanya dulu, dan jangan kebanyakan protes. Pergi ke Kabupaten Wonosobo 2 hari setelah ini, bawa barang yang aku butuhkan. Nggak usah kebanyakan nanya. Nanti kalau sudah sampai terminal Wonosobo aku akan ngubungi kamu, mengerti? Ah iya, belikan aku ponsel yang biasa. Yang harganya 2 jutaan aja."

" Bosss!"

Tuuuut

Tara masih sempat mendengar teriakan Nizam yang memanggil namanya. Ia yakin saat ini Nizam pasti tengah menggerutu dan memakinya di seberang sana. Dan mungkin saja dia sedang kebingungan, tapi Tara yakin asisten pribadinya itu pasti bisa menyelesaikan tugas yang diberikan. Sekarang ada hal lain yang harus ia lakukan yang tidak kalah pentingnya, yakni menghubungi rumah.

" Halo, Assalamualaikum. Bisa bicara dengan Tavisha Kala Dwilaga?"

" Waalaikumsalam, ya dengan saya sendiri. Maaf ini siapa ya?

Tara diam untuk sesaat, ia sungguh merindukan suara sang adik. Bukan hanya adik nya tapi ayah beserta bundanya juga. Ia sangat rindu dengan mereka semua.

" Dek, apa lupa sama suara ini?"

" Hah! Abang? Apa benar ini Abang! Aaaaaah hiks ... "

Drap drap drap

Terdengar suara langkah kaki yang begitu cepat. Bisa Tara duga bahwa saat ini Visha tengah berlari. Ia maklum, dan tahu apa yang saat ini akan dilakukan oleh adik perempuannya.

dugh dugh dugh

" Ayaaah, Bundaaa! Ini Abaang! Abaang telpon!"

Visha mengetuk pintu kamar kedua orang tuanya dengan sangat keras. Ia bahkan sangat tidak sabar menunggu keduanya membuka pintu. Dan ketika Yasa serta Kaluna keluar Visha langsung mengaktifkan mode loudspeaker.

" Bang, ini Ayah."

" Sayang, ini Bunda nak."

" Iya Ayah, Bunda, Ini Tara. Tara kangen Ayah Bunda dan Visha."

TBC

Jika ada yang masih bingung siapa Tara, dia adalah anak Yasa dan Kaluna, cucu Radi dan Hasna. Kisah masa kecilnya di judul " Jangan Menangis Bunda"

Terimakasih.

Terpopuler

Comments

Lala lala

Lala lala

bener tebakanku...daerah dingin ya wonosobo... kampung mbahkung yg elok permai

2024-11-05

0

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

ngetan sitik arah TEMANGGUNG...
juga sama dingin di arah pegunungan..

2025-03-26

0

Yudi Christian

Yudi Christian

/Drool/

2025-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 STOK 01: Bagaimana Kalau Aku Ini Penjahat?
2 STOK 02: Namaku Seperti Bukan Namaku
3 STOK 03: Abang, Pulanglah
4 STOK 04: Status Janda Tidak Jadi Masalah
5 STOK 05: Taraka Abyaz Dwilaga
6 STOK 06: The Beautiful Golden Sunset
7 STOK 07: Istriku Cantik
8 STOK 08: Dikerjain Bos
9 STOK 09: Aku Akan Membuat Diriku Sejajar Denganmu
10 STOK 10: Pasangan Miskin
11 STOK 11: Kamu Siapa?
12 STOK 12: Bos, Maunya Apa Sih?
13 STOK13: Rencana Tara
14 STOK 14: Jadi Istri Tara, Bukan Raka
15 STOK 15: Pertama
16 STOK 16: Sedikit Membingungkan
17 STOK 17: Orang Terkait
18 STOK 18: 1 Milyar, TUNAI!!!
19 STOK 19: Karena Aku Mencintaimu
20 STOK 20: Ini Aku, dan Ini Bukan Aku
21 STOK 21: Menjelaskan
22 STOK 22: Ini Palsu!
23 STOK 23: Ketemu!
24 STOK 24: Dejavu
25 STOK 25: Takut Joni Menciut
26 STOK 26: Golden Sunrise Bukit Sikunir
27 STOK 27: Rasa Syok yang Hakiki
28 STOK 28: Menuju Ke Rumah
29 STOK 29: Tertuduh
30 STOK 30: Apa Dijual Bebas?
31 STOK 31: Rapat Beruntun
32 STOK 32: Satu Langkah Tertinggal
33 STOK 33: Pertama Yang Selanjutnya
34 STOK 34: Wasiat Mengancam Nyawa
35 STOK 35: Hilya Melihat Sesuatu
36 STOK 36: Lauterbrunnen
37 STOK 37: Akting Kedua Bunda
38 STOK 38: Rencana Helena
39 STOK 39: Tamu Tak Diundang
40 STOK 40: Harta Romario
41 STOK 41: Cerita Singkat Dores
42 STOK 42: Bersyukur Punya Kamu
43 STOK 43: Sedikit Lagi
44 STOK 44: Kena Kau!
45 STOK 45: Sudah Ahli Merawat
46 STOK 46: Bener-bener Dah Kakak-beradik ini
47 STOK 47: Setelah Ini, Lalu Apa?
48 STOK 48: Deep Talk
49 STOK 49: Akting Kunjungan
50 STOK 50: Yaah Ketangkep
51 STOK 51: Drama Usai
52 STOK 52: Masa Tenang
53 STOK 53: Lakukan Apa Yang Diinginkan
54 STOK 54: Syok Dikit
55 STOK 55: Kehangatan Keluarga
56 STOK 56: Kembali Ke Jakarta
57 STOK 57: Hilya Aneh
58 STOK 58: Pemilik Selanjutnya
59 STOK 59: Pittore Yang Sama
60 STOK 60: Panik
61 STOK 61: Positif
62 STOK 62: Orang Tua Yang Baik
63 STOK 63: Say Godbay Lauterbrunnen
64 STOK 64: Kena Omel
65 STOK 65: Mau Sampai Kapan?
66 STOK 66: Semakin Jadi
67 STOK 67: Es Serut
68 STOK 68: Kena Ledek Ayah
69 STOK 69: Firasat Hilya
70 STOK 70: Kami Pasrah
71 STOK 71: Akhirnya Diamankan
72 STOK 72: Wellcome Baby Zyandru ( END STOK)
73 KARYA BARU SPIN OF DARI STOK: Bu Dosen I Love You!
74 Spin of Bu Dosen 1: Bu Dosen I Love You
75 Spin Of Bu Dosen 02: Rein Lucu Lho Sha
76 Spin Of Bu Dosen 03: Mau Nemuin Ayang Beb
77 Spin Of Bu Dosen 04: Mana Tulus Mana Modus
78 Bu Dosen 05: Kesepakatan
79 Bu Dosen 06: Senjata Makan Tuan
80 Bu Dosen 07: Rencana Pergi
81 Bu Dosen 08: Lho Kok Tiba-tiba
82 Bu Dosen 09: Udang Dibalik Bakwan eh Batu
83 Bu Dosen 10: Impulsifnya Rein
84 Bu Dosen 11: Mafia Ujian PMB
85 Bu Dosen 12: Suka Deket Jendela
86 Bu Dosen 13: Gerakan Pertama Visha
87 Bu Dosen 14: Rencana Masih Berlanjut
88 Bu Dosen 15: Masih Belum Menyerah Nih Anak
89 Bu Dosen 16: Pertemuan Rahasia
90 Bu Dosen 17: Kelakuan Buruk Anjas
91 Bu Dosen 18: Kok Jadi Mistis
92 Bu Dosen 19: Guna-guna?
93 Bu Dosen 20: Tidak Sesuai Ekspektasi Valen
94 Bu Dosen 21: Ada Harga Yang Harus Dibayar
95 Bu Dosen 22: Sederhana
96 Bu Dosen 23: Tidak Akan Pernah
97 Bu Dosen 24: Kenapa Bukan Aku
98 Bu Dosen 25: Merasa Menang
99 Bu Dosen 26: Membuat Yang Tidak Ada Menjadi Ada
100 Bu Dosen 27: Yaaah Kecewa
101 Bu Dosen 28: ( Bab Baru) Ternyata
102 Bu Dosen 29: Masih Berusaha Culas
103 Bu Dosen 30: Visha Tetep Maju
104 Bu Dosen 31: Sering-sering Aja Mancing
105 Bu Dosen 32: Pengakuan Visha
106 Bu Dosen 33: Persiapan Visha
107 Bu Dosen 34: Rein Menyamar
108 Bu Dosen 35: Terpesona
109 Bu Dosen 36: Sedikit Lagi Jadi Milikku
110 Bu Dosen 37: Menjebak Apa Terjebak?
111 Bu Dosen 38: Ampun, Saya Khilaf
112 Bu Dosen 39: Gawat Bos
113 Bu Dosen 40: Khayalan Tinggi
114 Bu Dosen 41: Belum Kapok Ternyata
115 Bu Dosen 42: Manusia Serakah
116 Bu Dosen 43: Aku Mencintaimu Rein
117 Bu Dosen 44: Saling Berusaha
118 Bu Dosen 45: Terimakasih
Episodes

Updated 118 Episodes

1
STOK 01: Bagaimana Kalau Aku Ini Penjahat?
2
STOK 02: Namaku Seperti Bukan Namaku
3
STOK 03: Abang, Pulanglah
4
STOK 04: Status Janda Tidak Jadi Masalah
5
STOK 05: Taraka Abyaz Dwilaga
6
STOK 06: The Beautiful Golden Sunset
7
STOK 07: Istriku Cantik
8
STOK 08: Dikerjain Bos
9
STOK 09: Aku Akan Membuat Diriku Sejajar Denganmu
10
STOK 10: Pasangan Miskin
11
STOK 11: Kamu Siapa?
12
STOK 12: Bos, Maunya Apa Sih?
13
STOK13: Rencana Tara
14
STOK 14: Jadi Istri Tara, Bukan Raka
15
STOK 15: Pertama
16
STOK 16: Sedikit Membingungkan
17
STOK 17: Orang Terkait
18
STOK 18: 1 Milyar, TUNAI!!!
19
STOK 19: Karena Aku Mencintaimu
20
STOK 20: Ini Aku, dan Ini Bukan Aku
21
STOK 21: Menjelaskan
22
STOK 22: Ini Palsu!
23
STOK 23: Ketemu!
24
STOK 24: Dejavu
25
STOK 25: Takut Joni Menciut
26
STOK 26: Golden Sunrise Bukit Sikunir
27
STOK 27: Rasa Syok yang Hakiki
28
STOK 28: Menuju Ke Rumah
29
STOK 29: Tertuduh
30
STOK 30: Apa Dijual Bebas?
31
STOK 31: Rapat Beruntun
32
STOK 32: Satu Langkah Tertinggal
33
STOK 33: Pertama Yang Selanjutnya
34
STOK 34: Wasiat Mengancam Nyawa
35
STOK 35: Hilya Melihat Sesuatu
36
STOK 36: Lauterbrunnen
37
STOK 37: Akting Kedua Bunda
38
STOK 38: Rencana Helena
39
STOK 39: Tamu Tak Diundang
40
STOK 40: Harta Romario
41
STOK 41: Cerita Singkat Dores
42
STOK 42: Bersyukur Punya Kamu
43
STOK 43: Sedikit Lagi
44
STOK 44: Kena Kau!
45
STOK 45: Sudah Ahli Merawat
46
STOK 46: Bener-bener Dah Kakak-beradik ini
47
STOK 47: Setelah Ini, Lalu Apa?
48
STOK 48: Deep Talk
49
STOK 49: Akting Kunjungan
50
STOK 50: Yaah Ketangkep
51
STOK 51: Drama Usai
52
STOK 52: Masa Tenang
53
STOK 53: Lakukan Apa Yang Diinginkan
54
STOK 54: Syok Dikit
55
STOK 55: Kehangatan Keluarga
56
STOK 56: Kembali Ke Jakarta
57
STOK 57: Hilya Aneh
58
STOK 58: Pemilik Selanjutnya
59
STOK 59: Pittore Yang Sama
60
STOK 60: Panik
61
STOK 61: Positif
62
STOK 62: Orang Tua Yang Baik
63
STOK 63: Say Godbay Lauterbrunnen
64
STOK 64: Kena Omel
65
STOK 65: Mau Sampai Kapan?
66
STOK 66: Semakin Jadi
67
STOK 67: Es Serut
68
STOK 68: Kena Ledek Ayah
69
STOK 69: Firasat Hilya
70
STOK 70: Kami Pasrah
71
STOK 71: Akhirnya Diamankan
72
STOK 72: Wellcome Baby Zyandru ( END STOK)
73
KARYA BARU SPIN OF DARI STOK: Bu Dosen I Love You!
74
Spin of Bu Dosen 1: Bu Dosen I Love You
75
Spin Of Bu Dosen 02: Rein Lucu Lho Sha
76
Spin Of Bu Dosen 03: Mau Nemuin Ayang Beb
77
Spin Of Bu Dosen 04: Mana Tulus Mana Modus
78
Bu Dosen 05: Kesepakatan
79
Bu Dosen 06: Senjata Makan Tuan
80
Bu Dosen 07: Rencana Pergi
81
Bu Dosen 08: Lho Kok Tiba-tiba
82
Bu Dosen 09: Udang Dibalik Bakwan eh Batu
83
Bu Dosen 10: Impulsifnya Rein
84
Bu Dosen 11: Mafia Ujian PMB
85
Bu Dosen 12: Suka Deket Jendela
86
Bu Dosen 13: Gerakan Pertama Visha
87
Bu Dosen 14: Rencana Masih Berlanjut
88
Bu Dosen 15: Masih Belum Menyerah Nih Anak
89
Bu Dosen 16: Pertemuan Rahasia
90
Bu Dosen 17: Kelakuan Buruk Anjas
91
Bu Dosen 18: Kok Jadi Mistis
92
Bu Dosen 19: Guna-guna?
93
Bu Dosen 20: Tidak Sesuai Ekspektasi Valen
94
Bu Dosen 21: Ada Harga Yang Harus Dibayar
95
Bu Dosen 22: Sederhana
96
Bu Dosen 23: Tidak Akan Pernah
97
Bu Dosen 24: Kenapa Bukan Aku
98
Bu Dosen 25: Merasa Menang
99
Bu Dosen 26: Membuat Yang Tidak Ada Menjadi Ada
100
Bu Dosen 27: Yaaah Kecewa
101
Bu Dosen 28: ( Bab Baru) Ternyata
102
Bu Dosen 29: Masih Berusaha Culas
103
Bu Dosen 30: Visha Tetep Maju
104
Bu Dosen 31: Sering-sering Aja Mancing
105
Bu Dosen 32: Pengakuan Visha
106
Bu Dosen 33: Persiapan Visha
107
Bu Dosen 34: Rein Menyamar
108
Bu Dosen 35: Terpesona
109
Bu Dosen 36: Sedikit Lagi Jadi Milikku
110
Bu Dosen 37: Menjebak Apa Terjebak?
111
Bu Dosen 38: Ampun, Saya Khilaf
112
Bu Dosen 39: Gawat Bos
113
Bu Dosen 40: Khayalan Tinggi
114
Bu Dosen 41: Belum Kapok Ternyata
115
Bu Dosen 42: Manusia Serakah
116
Bu Dosen 43: Aku Mencintaimu Rein
117
Bu Dosen 44: Saling Berusaha
118
Bu Dosen 45: Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!