STOK 04: Status Janda Tidak Jadi Masalah

Beberapa hari berlalu setelah kejadian Raka pingsan, kini kondisinya sudah lumayan lebih baik. Ia juga bisa beraktivitas dengan baik. Tapi, tanpa sepengetahuan Hilya dan keluarganya, setiap malam sakit kepala yang dialami oleh Raka semakin sering dan juga rasa sakitnya semakin hebat.

Keringat dingin sampai keluar dari pori-pori kulitnya jika itu terjadi. Dan menjelang pagi ia pasti akan berganti pakaian lalu mencuci sendiri pakaian yang basah oleh keringat.

" Mas beneran nggak apa-apa. Kok pucet sih Mas, ke dokter aja yuk periksa."

Raka menggelengkan kepalanya pelan ketika Hilya mengatakan hal tersebut. Baginya semua yang sudah dilakukan Hilya bersama bapak dan ibunya sudah cukup selama ini. Dia tidak ingin merepotkan lebih banyak lagi.

" Hil, ada nggak ya yang bisa aku kerjain. Aku ini suami mu tapi aku belum pernah ngasih nafkah untukmu. Bahkan mas kawin yang kuberikan saat kita nikah aja sepertinya tidak pantas."

Hilya terdiam sejenak, mencoba memikirkan sekiranya apa yang Raka akan coba lakukan. Tapi melihat kondisi Raka yang seperti itu agaknya Hilya juga tidak bisa meminta pria itu mengerjakan pekerjaan yang berat atau kasar.

" Sementara ini bantuin aku aja Mas di kebun. Bentar lagi mau panen, nah pasti banyak yang harus dikerjain."

Raka menghembuskan nafasnya secara perlahan. Sepertinya memang tidak banyak yang ia bisa lakukan. Ia pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kepada Hilya. Saat ini ia sedang membantu Hilya memberi pupuk di kebun. Walaupun perlahan dan tampak kaku namun kali ini Raka bisa melakukannya dengan sangat baik.

Brussshhhh

Hujan tiba-tiba datang. Raka meraih tangan Hilya dan membawa istrinya ke gubuk yang ada di sekitar kebun sayur itu. Tidak ada tanda-tanda akan turun hujan hari ini, langit tampak cerah tidak ada sedikitpun awan mendung. Maka dari itu mereka pun juga tidak membawa payung ataupun jas hujan.

" Yaah ujan," keluh Hilya sambil mengibas-ibaskan air yang sudah terlanjur mengenai baju dan juga hijabnya.

"Jangan khawatir, paling ini nggak lama. Duduk sini dulu aja Hil," ucap Raka. Ia menepuk bangku sebelah dirinya duduk di sana. Hilya tersenyum cerah dan mengikuti Raka yang duduk.

Kini mereka terdiam, keduanya bingung apa yang harus mereka bicarakan saat ini. Tapi beruntung suara hujan membuat suasana di tengah kebun itu menjadi tidak sepi dan tidak canggung pastinya.

" Hil, bagaimana kamu dulu, maksudku kamu dulu kuliah dimana dan kenapa kok kamu nggak milik kerja di perusahaan atau perkebunan? Kita menikah sudah dua bulan, tapi aku nggak tahu apapun soal kamu. Ya walaupun pernikahan kita ini tidak sepeti pernikahan pada umumnya."

Hilya sedikit merasa heran, selama ini tidak pernah mereka berbicara seperti ini. Mereka tidak pernah membicarakan tentang diri mereka.

" Aku dulu kuliah di Jogja. Ehmm, aku emang ngambil jurusan pertanian karena mau ngembangin perkebunan punya bapak dan ibu. Ini adalah satu-satu mata pencaharian mereka, dan dengan ini pula aku bisa kuliah. Aku juga mau perkebunan ini lebih berkembang dengan ilmu yang aku miliki. Gimanapun juga masih ada Hafiz kan, aku mau Hafiz bisa menggapai cita-citanya juga yang tinggi."

Raka takjub dengan apa yang dikatakan oleh Hilya. Usia Hilya baru 23 tahun, tapi pola pikir wanita itu sungguh luar biasa dewasa. Biasanya wanita seusia Hilya akan memilih perkejaan yang bergengsi, apalagi dia lulusan terbaik di salah satu universitas ternama di Yogyakarta. Pasti banyak perusahaan yang akan meminangnya.

" Emangnya apa cita-cita Hafiz?"

" Tentara, anak itu bercita-cita untuk masuk AKMIL, Mas."

Tara Tersenyum mendengar cita-cita Hafiz--adik dari Hilya itu. Dia sepeti mengingat sesuatu. Kata tentara dan jenis profesi itu seperti tidak asing baginya. Tapi lagi-lagi dia tidak bisa mengingat apapun.

" Waah cita-cita yang keren, semoga Hafiz bisa mewujudkan apa yang ia inginkan. Aamiin."

Rupanya saling berbicara seperti ini mengasyikan juga. Karena akhirnya Raka banyak mengenal Hilya dna juga keluarganya. Setidaknya jika suatu hari dia mengingat tentang siapa dirinya maka ia akan membalas budi atas semua kebaikan yang Hilya dan keluarganya berikan.

Tidak terasa obrolan mereka menjadi panjang, dan hujan pun berhenti. Hilya tampak senang, ia mengajak Raka untuk pulang ke rumah saja dan meninggalkan pekerjaan di kebun. Hilya masih khawatir jika Raka akan kembali sakit.

" Ujannya deres, untung kalian nggak basah," ucap Yani kepada Hilya dan Raka.

" Iya Bu'e tadi ngiyup (neduh) di gubuk."

Yani tersenyum melihat anak dan menantunya itu, tapi saat keduanya masuk ke kamar masing-masing, senyumnya tiba-tiba hilang. Ia tahu pernikahan ini hanya untuk menyelamatkan nama anaknya dan memberi tempat untuk Raka. Bahkan pernikahan mereka tidak didaftarkan pada kantor urusan setempat. Bagaimana mau di daftarkan jika Raka sama sekali memiliki kartu identitas diri.

Sungguh ini membuat Yani berpikir keras. Jika suatu hari nanti ingat siapa dirinya sesungguhnya, pastilah pemuda itu akan kembali ke kehidupannya. Dan bukankah nanti putrinya akan menjadi janda? Aaah, itulah yang menjadi beban pikiran Yani. Status janda selalu tidak baik dalam masyarakat.

" Aku rapopo Bu'e, mungkin kita emang diminta Gusti Allah buat nolong orang itu."

Seperti itulah ucapan Hilya waktu itu. Hilya, gadis yang hidup bersama kedua orang tuanya memang gadis yang baik dan tidak aneh-aneh. Maka dari itu banyak yang mengincar Hilya untuk dijadikan menantu. Dan kedatangan pemuda asing serta tidak dikenal membuat orang-orang yang menginginkan Hilya menjadi istri atau menantu mereka menjadi kecewa.

Efek dari pernikahan Hilya juga bukannya biasa-biasa saja. Beberapa orang yang awalnya memuji HIlya menjadi mencemooh. salah satu sepeti yang dilakukan oleh Anjar--istri dari kepala desa setempat.

Cekleek

" Nduk, ada yang mau Bu'e omongin," ucap Yani kepada putrinya.

Hilya mengangguk lalu duduk berhadapan dengan Yani. Kesepuluh jarinya saling bertaut dan meremass satu sama lain. Hilya memiliki sebuah firasat bahwa Ibunya itu akan membicarakan perihal Raka.

" Apa rencanamu ke depannya nduk? Maksud ibu, setelah Raka kembali mengingat dirinya?"

" Ehmm, ya nanem kentang lagi, atau cabe, atau apalah yang jelas musimnya cocok buat nanem."

Yani membuang nafasnya kasar. Dari jawaban anak perempuannya jelas sekali bahwa Hilya berpikir dengan sangat sederhana dan tidak peduli akan dirinya.

Yani sangat paham anaknya adalah anak yang cerdas. Jadi ia pasti paham kemana arah pembicaraan sang ibu.

" Nduk bukan itu yang Bu'e maksud."

" Bu'e, jika Mas Raka mengingat semuanya dan pergi ya itu emang udah seharusnya. Lagi pula dari awal kan emang Hilya setuju menikah. Dan jika nanti Mas Raka menjatuhkan talak sehingga Hilya berstatus janda ya ndak ada masalah. Bu.e jangan khawatir tentang hal-hal yang tidak perlu. Semua akan baik-baik saja hmmm."

Hilya meraih tangan Yani dan menggenggamnya erata. Air mata Yani luruh. Diluar dia memang terlihat tegar ketika anaknya dihujat tapi ketika melihat sang putri rasa sesak di dadanya meluap.

" Bu'e, Hilya baik-baik saja. Jangan menangis. Kalau omongan tetangga kebangetan, Bu'e tinggal pergi aja. Jangan didengerin."

" Ya nduuk, kamu udah gede. Bu'e yakin kamu tahu yang terbaik buat dirimu sendiri."

Nyuuut

Dibalik ruangan tersebut, rupanya Raka mendengarkan semua yang diucapkan oleh ibu dan anak itu. Dadanya terasa ngilu sepeti disayat tajamnya bilah bambu. Ia baru sepenuhnya menyadari bahwa Hilya sungguh-sungguh tulus dalam menolongnya.

Selama ini dia acuh dengan omongan para tetangga. Tanpa ia sadari itu membuat keluarga Hilya merasa sakit hati.

" Aku berjanji, jika ingatanku kembali, aku tidak akan meninggalkanmu Hilya."

TBC

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Semoga Taraka cepet ingat semuanya.... Aamiin

2024-12-19

0

🌹🪴eiv🪴🌹

🌹🪴eiv🪴🌹

sama sekali tidak memiliki

2024-11-03

1

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

semoga mas Raka lekas ingat

2024-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 STOK 01: Bagaimana Kalau Aku Ini Penjahat?
2 STOK 02: Namaku Seperti Bukan Namaku
3 STOK 03: Abang, Pulanglah
4 STOK 04: Status Janda Tidak Jadi Masalah
5 STOK 05: Taraka Abyaz Dwilaga
6 STOK 06: The Beautiful Golden Sunset
7 STOK 07: Istriku Cantik
8 STOK 08: Dikerjain Bos
9 STOK 09: Aku Akan Membuat Diriku Sejajar Denganmu
10 STOK 10: Pasangan Miskin
11 STOK 11: Kamu Siapa?
12 STOK 12: Bos, Maunya Apa Sih?
13 STOK13: Rencana Tara
14 STOK 14: Jadi Istri Tara, Bukan Raka
15 STOK 15: Pertama
16 STOK 16: Sedikit Membingungkan
17 STOK 17: Orang Terkait
18 STOK 18: 1 Milyar, TUNAI!!!
19 STOK 19: Karena Aku Mencintaimu
20 STOK 20: Ini Aku, dan Ini Bukan Aku
21 STOK 21: Menjelaskan
22 STOK 22: Ini Palsu!
23 STOK 23: Ketemu!
24 STOK 24: Dejavu
25 STOK 25: Takut Joni Menciut
26 STOK 26: Golden Sunrise Bukit Sikunir
27 STOK 27: Rasa Syok yang Hakiki
28 STOK 28: Menuju Ke Rumah
29 STOK 29: Tertuduh
30 STOK 30: Apa Dijual Bebas?
31 STOK 31: Rapat Beruntun
32 STOK 32: Satu Langkah Tertinggal
33 STOK 33: Pertama Yang Selanjutnya
34 STOK 34: Wasiat Mengancam Nyawa
35 STOK 35: Hilya Melihat Sesuatu
36 STOK 36: Lauterbrunnen
37 STOK 37: Akting Kedua Bunda
38 STOK 38: Rencana Helena
39 STOK 39: Tamu Tak Diundang
40 STOK 40: Harta Romario
41 STOK 41: Cerita Singkat Dores
42 STOK 42: Bersyukur Punya Kamu
43 STOK 43: Sedikit Lagi
44 STOK 44: Kena Kau!
45 STOK 45: Sudah Ahli Merawat
46 STOK 46: Bener-bener Dah Kakak-beradik ini
47 STOK 47: Setelah Ini, Lalu Apa?
48 STOK 48: Deep Talk
49 STOK 49: Akting Kunjungan
50 STOK 50: Yaah Ketangkep
51 STOK 51: Drama Usai
52 STOK 52: Masa Tenang
53 STOK 53: Lakukan Apa Yang Diinginkan
54 STOK 54: Syok Dikit
55 STOK 55: Kehangatan Keluarga
56 STOK 56: Kembali Ke Jakarta
57 STOK 57: Hilya Aneh
58 STOK 58: Pemilik Selanjutnya
59 STOK 59: Pittore Yang Sama
60 STOK 60: Panik
61 STOK 61: Positif
62 STOK 62: Orang Tua Yang Baik
63 STOK 63: Say Godbay Lauterbrunnen
64 STOK 64: Kena Omel
65 STOK 65: Mau Sampai Kapan?
66 STOK 66: Semakin Jadi
67 STOK 67: Es Serut
68 STOK 68: Kena Ledek Ayah
69 STOK 69: Firasat Hilya
70 STOK 70: Kami Pasrah
71 STOK 71: Akhirnya Diamankan
72 STOK 72: Wellcome Baby Zyandru ( END STOK)
73 KARYA BARU SPIN OF DARI STOK: Bu Dosen I Love You!
74 Spin of Bu Dosen 1: Bu Dosen I Love You
75 Spin Of Bu Dosen 02: Rein Lucu Lho Sha
76 Spin Of Bu Dosen 03: Mau Nemuin Ayang Beb
77 Spin Of Bu Dosen 04: Mana Tulus Mana Modus
78 Bu Dosen 05: Kesepakatan
79 Bu Dosen 06: Senjata Makan Tuan
80 Bu Dosen 07: Rencana Pergi
81 Bu Dosen 08: Lho Kok Tiba-tiba
82 Bu Dosen 09: Udang Dibalik Bakwan eh Batu
83 Bu Dosen 10: Impulsifnya Rein
84 Bu Dosen 11: Mafia Ujian PMB
85 Bu Dosen 12: Suka Deket Jendela
86 Bu Dosen 13: Gerakan Pertama Visha
87 Bu Dosen 14: Rencana Masih Berlanjut
88 Bu Dosen 15: Masih Belum Menyerah Nih Anak
89 Bu Dosen 16: Pertemuan Rahasia
90 Bu Dosen 17: Kelakuan Buruk Anjas
91 Bu Dosen 18: Kok Jadi Mistis
92 Bu Dosen 19: Guna-guna?
93 Bu Dosen 20: Tidak Sesuai Ekspektasi Valen
94 Bu Dosen 21: Ada Harga Yang Harus Dibayar
95 Bu Dosen 22: Sederhana
96 Bu Dosen 23: Tidak Akan Pernah
97 Bu Dosen 24: Kenapa Bukan Aku
98 Bu Dosen 25: Merasa Menang
99 Bu Dosen 26: Membuat Yang Tidak Ada Menjadi Ada
100 Bu Dosen 27: Yaaah Kecewa
101 Bu Dosen 28: ( Bab Baru) Ternyata
102 Bu Dosen 29: Masih Berusaha Culas
103 Bu Dosen 30: Visha Tetep Maju
104 Bu Dosen 31: Sering-sering Aja Mancing
105 Bu Dosen 32: Pengakuan Visha
106 Bu Dosen 33: Persiapan Visha
107 Bu Dosen 34: Rein Menyamar
108 Bu Dosen 35: Terpesona
109 Bu Dosen 36: Sedikit Lagi Jadi Milikku
110 Bu Dosen 37: Menjebak Apa Terjebak?
111 Bu Dosen 38: Ampun, Saya Khilaf
112 Bu Dosen 39: Gawat Bos
113 Bu Dosen 40: Khayalan Tinggi
114 Bu Dosen 41: Belum Kapok Ternyata
115 Bu Dosen 42: Manusia Serakah
116 Bu Dosen 43: Aku Mencintaimu Rein
117 Bu Dosen 44: Saling Berusaha
118 Bu Dosen 45: Terimakasih
Episodes

Updated 118 Episodes

1
STOK 01: Bagaimana Kalau Aku Ini Penjahat?
2
STOK 02: Namaku Seperti Bukan Namaku
3
STOK 03: Abang, Pulanglah
4
STOK 04: Status Janda Tidak Jadi Masalah
5
STOK 05: Taraka Abyaz Dwilaga
6
STOK 06: The Beautiful Golden Sunset
7
STOK 07: Istriku Cantik
8
STOK 08: Dikerjain Bos
9
STOK 09: Aku Akan Membuat Diriku Sejajar Denganmu
10
STOK 10: Pasangan Miskin
11
STOK 11: Kamu Siapa?
12
STOK 12: Bos, Maunya Apa Sih?
13
STOK13: Rencana Tara
14
STOK 14: Jadi Istri Tara, Bukan Raka
15
STOK 15: Pertama
16
STOK 16: Sedikit Membingungkan
17
STOK 17: Orang Terkait
18
STOK 18: 1 Milyar, TUNAI!!!
19
STOK 19: Karena Aku Mencintaimu
20
STOK 20: Ini Aku, dan Ini Bukan Aku
21
STOK 21: Menjelaskan
22
STOK 22: Ini Palsu!
23
STOK 23: Ketemu!
24
STOK 24: Dejavu
25
STOK 25: Takut Joni Menciut
26
STOK 26: Golden Sunrise Bukit Sikunir
27
STOK 27: Rasa Syok yang Hakiki
28
STOK 28: Menuju Ke Rumah
29
STOK 29: Tertuduh
30
STOK 30: Apa Dijual Bebas?
31
STOK 31: Rapat Beruntun
32
STOK 32: Satu Langkah Tertinggal
33
STOK 33: Pertama Yang Selanjutnya
34
STOK 34: Wasiat Mengancam Nyawa
35
STOK 35: Hilya Melihat Sesuatu
36
STOK 36: Lauterbrunnen
37
STOK 37: Akting Kedua Bunda
38
STOK 38: Rencana Helena
39
STOK 39: Tamu Tak Diundang
40
STOK 40: Harta Romario
41
STOK 41: Cerita Singkat Dores
42
STOK 42: Bersyukur Punya Kamu
43
STOK 43: Sedikit Lagi
44
STOK 44: Kena Kau!
45
STOK 45: Sudah Ahli Merawat
46
STOK 46: Bener-bener Dah Kakak-beradik ini
47
STOK 47: Setelah Ini, Lalu Apa?
48
STOK 48: Deep Talk
49
STOK 49: Akting Kunjungan
50
STOK 50: Yaah Ketangkep
51
STOK 51: Drama Usai
52
STOK 52: Masa Tenang
53
STOK 53: Lakukan Apa Yang Diinginkan
54
STOK 54: Syok Dikit
55
STOK 55: Kehangatan Keluarga
56
STOK 56: Kembali Ke Jakarta
57
STOK 57: Hilya Aneh
58
STOK 58: Pemilik Selanjutnya
59
STOK 59: Pittore Yang Sama
60
STOK 60: Panik
61
STOK 61: Positif
62
STOK 62: Orang Tua Yang Baik
63
STOK 63: Say Godbay Lauterbrunnen
64
STOK 64: Kena Omel
65
STOK 65: Mau Sampai Kapan?
66
STOK 66: Semakin Jadi
67
STOK 67: Es Serut
68
STOK 68: Kena Ledek Ayah
69
STOK 69: Firasat Hilya
70
STOK 70: Kami Pasrah
71
STOK 71: Akhirnya Diamankan
72
STOK 72: Wellcome Baby Zyandru ( END STOK)
73
KARYA BARU SPIN OF DARI STOK: Bu Dosen I Love You!
74
Spin of Bu Dosen 1: Bu Dosen I Love You
75
Spin Of Bu Dosen 02: Rein Lucu Lho Sha
76
Spin Of Bu Dosen 03: Mau Nemuin Ayang Beb
77
Spin Of Bu Dosen 04: Mana Tulus Mana Modus
78
Bu Dosen 05: Kesepakatan
79
Bu Dosen 06: Senjata Makan Tuan
80
Bu Dosen 07: Rencana Pergi
81
Bu Dosen 08: Lho Kok Tiba-tiba
82
Bu Dosen 09: Udang Dibalik Bakwan eh Batu
83
Bu Dosen 10: Impulsifnya Rein
84
Bu Dosen 11: Mafia Ujian PMB
85
Bu Dosen 12: Suka Deket Jendela
86
Bu Dosen 13: Gerakan Pertama Visha
87
Bu Dosen 14: Rencana Masih Berlanjut
88
Bu Dosen 15: Masih Belum Menyerah Nih Anak
89
Bu Dosen 16: Pertemuan Rahasia
90
Bu Dosen 17: Kelakuan Buruk Anjas
91
Bu Dosen 18: Kok Jadi Mistis
92
Bu Dosen 19: Guna-guna?
93
Bu Dosen 20: Tidak Sesuai Ekspektasi Valen
94
Bu Dosen 21: Ada Harga Yang Harus Dibayar
95
Bu Dosen 22: Sederhana
96
Bu Dosen 23: Tidak Akan Pernah
97
Bu Dosen 24: Kenapa Bukan Aku
98
Bu Dosen 25: Merasa Menang
99
Bu Dosen 26: Membuat Yang Tidak Ada Menjadi Ada
100
Bu Dosen 27: Yaaah Kecewa
101
Bu Dosen 28: ( Bab Baru) Ternyata
102
Bu Dosen 29: Masih Berusaha Culas
103
Bu Dosen 30: Visha Tetep Maju
104
Bu Dosen 31: Sering-sering Aja Mancing
105
Bu Dosen 32: Pengakuan Visha
106
Bu Dosen 33: Persiapan Visha
107
Bu Dosen 34: Rein Menyamar
108
Bu Dosen 35: Terpesona
109
Bu Dosen 36: Sedikit Lagi Jadi Milikku
110
Bu Dosen 37: Menjebak Apa Terjebak?
111
Bu Dosen 38: Ampun, Saya Khilaf
112
Bu Dosen 39: Gawat Bos
113
Bu Dosen 40: Khayalan Tinggi
114
Bu Dosen 41: Belum Kapok Ternyata
115
Bu Dosen 42: Manusia Serakah
116
Bu Dosen 43: Aku Mencintaimu Rein
117
Bu Dosen 44: Saling Berusaha
118
Bu Dosen 45: Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!