STOK 02: Namaku Seperti Bukan Namaku

Seorang tetangga melintas dengan menggunakan sepeda motor dan seketika itu juga menolong Hilya untuk membawa Raka ke rumah. Tampak ia begitu baik, ya memang ada beberapa tetangga yang bersikap baik kepada Hilya dan suaminya.

" Raka keno opo Hil?"

" Ndak tahu pakde. Katanya kepalanya sakit terus malah pingsan."

Pria yang berusia seperti ayah dari Hilya itu hanya mengangguk paham. Ia lalu turun dari motor untuk membantu Hilya menaikkan Raka ke motor.Ia meminta Hilya memegangi Raka kuat, dan pada akhirnya mereka berboncengan tiga.

Sampai di rumah, Haryani sangat terkejut melihat mata Raka yang terpejam. " Iki nopo nduk?"

" Ndak tahu Bu'e, tiba-tiba Mas sakit kepala lalu pingsan. Bawa masuk aja dulu Bu."

Yani mengangguk, dia membantu Hilya untuk menurunkan Raka dan membawanya masuk. Mereka meletakkan Raka di kamarnya.

Yani kembali ke luar untuk mengucapkan terima kasih kepada tetangga yang sudah menolongnya. Ia bersyukur masih banyak tetangga yang baik dan menerima keberadaan menantunya yang datang entah dari mana itu.

Namun tidak bisa ia hindari bahwa ada beberapa tetangga yang tidak suka bahkan mencemooh Raka. Tentu saja awalnya Yani acuh, namun lama kelamaan ia gerah juga. Walaupun awalnya Yani tidak setuju dengan pernikahan putri sulungnya yang dadakan, tapi dia kini sudah bisa menerima dengan ikhlas. Maka dari itu Yani tidak suka jika ada orang yang menjelekkan menantu dan putrinya.

" Tck, kan sudah ku tebak. Beban tok, percuma ganteng tapi beban. Punya suami kok mung dadi beban hidup."

Baru saja dia hendak masuk ke dalam rumah, sudah ada saja tikus yang mencicit. Yani acuh, kali ini dia sedang tidak ingin ribut. Apalagi Raka sedang dalam kondisi tidak baik.

" Lha kan takut susah Mbakyu, mending Hilya suruh pegat (cerai) wae dari suami yang ndak guna itu. Perempuan nikah itu tuh biar ada yang ngidupin. Lah ini malah kebalikan. Mana ndak jelas lagi asal usulnya. Ya kalau dia orang baik kalau ternyata penjahat buron bagaimana?"

Yani memejamkan matanya, ia mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Rasanya ingin sekali dia berkata kasar tapi agaknya sebisa mungkin dia harus menahan. Terlebih orang yabg berbicara kepadanya itu adalah istri dari kepala desa.

" Maaf ya Bu, saya harus masuk. Banyak pekerjaan yang harus saya lakuin. Permisi."

" Owalaah, wong kere tapi sombonge rakaru-karuan( sombongnya nggak ketulungan."

Anjarwati, wanita berusia 40 tahunan yang merupakan istri dari Roni Antoro itu nampak kesal. Dia sangat kesal karena diacuhkan oleh Haryani yang notebene adalah orang kecil, menurut dia. Dia sebagai istri kepala desa wilayah setempat seakan-akan adalah penguasa yang harus dihormati. Maka dari itu dia amat kesal jika ada yang mengacuhkan dirinya.

Tapi bukan itu yang membuatnya kesal sebenarnya, pasalnya Hilya yang cantik dan cerdas itu sudah lama ia incar untuk jadi menantunya. Namun siapa sangka malah Hilya menikah dengan pria yang tidak jelas.

Maka dari itu Anjar amat kesal kepada keluarga Hilya. Terlebih Hilya ini lulusan sarjana, dimana di daerah itu sangat jarang ada gadis yang bersekolah hingga jenjang universitas. Niat hati ia ingin membanggakan anaknya nanti karena berhasil menikahi gadis yang berpendidikan tinggi. Tapi semua hanyalah khayalan Anjar sendiri.

" Cih, aku mesti isoh dapet mantu yang lebih dari Hilya. Lagian opo yang dibanggakke. Punya bojo ra jelas kayak gitu."

Anjar menggerutu marah, dia lalu melenggang pergi dari depan rumah Hilya.

Sedangkan di dalam rumah, Hilya dan Yani merasa lega dan mengucapkan syukur karena Raka sudah sadar dari pingsannya. Meskipun pria itu mengeluhkan kepalanya yang sakit. Hilya gerak cepat mengambilkan makan dan juga obat. Tapi Raka menggeleng, dia sama sekali tidak ingin makan.

" Mas, makan dikit ya. Buat lapisan minum obat," pinta Hilya dengan wajah penuh kekhawatiran. Raka yang awalnya enggan pun mengalahkan egonya dan mulai menyendokkan nasi ke mulutnya. Meskipun rasanya di mulut sungguh tidak karuan namun Raka berhasil memakan 3 suap nasi.

Hilya tersenyum lega, dia lalu mengambilkan obat dan memberikannya kepada Raka.

Gluk gluk gluk.

" Alhamdulillaah. Sekarang Mas istirahat aja ya," ucap Hilya. Ia membantu Raka untuk kembali berbaring.

" Makasih ya Hil, maaf sudah selalu merepotkan mu. Maaf ya bu, saya sungguh hanya merepotkan." Raka mengucapkan kata itu dengan wajah sendu dan juga sangat menyesal. Ia tahu keberadaan dirinya di rumah ini hanyalah menjadi beban.

" Wes, ndak usah mikir aneh-aneh. Kamu emang lagi sakit, nanti kalau udah sembuh total Bu'e suruh kamu macul (nyangkul) semua kebun."

Selorohan dari Yani membuat Raka dan Hilya tertawa. Wanita paruh baya itu lalu melenggang keluar kamar meninggalkan anak dan menantunya.

" Mas, kamu tadi kenapa kok tiba-tiba sakit kepala."

Raka terdiam dia mencoba mengingat apa yang tadi terjadi pada dirinya. Pada dasarnya tidak ada yang istimewa. Dia hanya berjalan-jalan, bergandengan tangan dengan Hilya karena diajak untuk kembali ke rumah, dan terakhir ia mendengar seorang anak kecil yang memanggil kedua orang tuanya dengan panggilan " Bunda dan Ayah", ya hanya itu saja.

" Tunggu, apa aku bereaksi dengan kata bunda dan ayah?" gumam Raka lirih tapi masih bisa di dengar oleh Hilya,

" Mas, apa mungkin Mas Raka memanggil kedua orang tua Mas dengan panggilan itu, jadi hal itu memacu ingatan Mas Raka. Bukankah kata dokter Mas akan mengalami sakit kepala kalau ada sesuatu yang berhubungan dengan ingatan?"

Raka mengangguk setuju dengan ucapan Hilya. Ia pun mencoba untuk mengucapkan kata 'bunda' berkali-kali. Raka berharap akan ada sekelebat kenangan yang muncul di kepalanya, namun nihil. Yang ada malah kepalanya semakin berdenyut.

Greb

Hilya menggenggam tangan Raka, dan kepalanya menggeleng cepat. " Mas berhenti di sini, jangan dipaksakan. Kepala Mas akan sakit jika memaksakannya. Biar mengalir aja ya. Sekarang istirahatlah Mas. Aku harus keluar untuk menyelesaikan penyemaian bibit."

Raka mengangguk, ia lalu memejamkan matanya ketika Hilya meninggalkan kamar. Kamar yang ia pakai saat ini adalah kamar milik Hilya sebenarnya. Jadi sebagian barang-barang milik Hilya jelas berada di sana. Salah satunya adalah sebuah toga wisuda dan selempang. Di sana tertulis Hilya Nadhira, S. P Cumlaude. Hal itu berarti bahwa Hilya adalah sarjana pertanian dengan lulusan terbaik. Hanya saja Raka heran, menganga gadis itu memilih untuk bertani dari pada bekerja di perusahan.

" Sungguh gadis yang lain dari biasanya," gumam Raka dengan mata yang terpejam. Tapi pada akhirnya ia kembali membuka matanya. Dirinya sama sekali tidak ingin tidur saat ini.

Raka bangun dan mencari barang-barang miliknya. Siapa tahu dia menemukan sesuatu di sana yang bisa membuatnya kembali mengingat. Tapi satu-satunya hal yang dia miliki hanyalah pakaian dan sebuah jaket dengan bordiran nama kecil di bagian bawah. Tampak seperti tersembunyi.

" Raka Pittore, ini namaku tapi seperti bukan nama ku yang sebenarnya. Raka, apakah benar aku dipanggil seperti itu?"

TBC

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Lanjuuut Kak

2024-12-19

0

Memyr 67

Memyr 67

tempatnya hilya itu, kepala desa dipilih atau ditunjuk? kalau ditunjuk, apes warga desa, dapat kepala desa yg mulut istrinya kayak mercon. kalau dipilih, kok satu desa bodoh ya? mau aja milih kepala desa yg mulut istrinya kayak mercon.

2024-12-09

2

Sandisalbiah

Sandisalbiah

penasaran dgn jati didi Raka sebenarnya

2024-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 STOK 01: Bagaimana Kalau Aku Ini Penjahat?
2 STOK 02: Namaku Seperti Bukan Namaku
3 STOK 03: Abang, Pulanglah
4 STOK 04: Status Janda Tidak Jadi Masalah
5 STOK 05: Taraka Abyaz Dwilaga
6 STOK 06: The Beautiful Golden Sunset
7 STOK 07: Istriku Cantik
8 STOK 08: Dikerjain Bos
9 STOK 09: Aku Akan Membuat Diriku Sejajar Denganmu
10 STOK 10: Pasangan Miskin
11 STOK 11: Kamu Siapa?
12 STOK 12: Bos, Maunya Apa Sih?
13 STOK13: Rencana Tara
14 STOK 14: Jadi Istri Tara, Bukan Raka
15 STOK 15: Pertama
16 STOK 16: Sedikit Membingungkan
17 STOK 17: Orang Terkait
18 STOK 18: 1 Milyar, TUNAI!!!
19 STOK 19: Karena Aku Mencintaimu
20 STOK 20: Ini Aku, dan Ini Bukan Aku
21 STOK 21: Menjelaskan
22 STOK 22: Ini Palsu!
23 STOK 23: Ketemu!
24 STOK 24: Dejavu
25 STOK 25: Takut Joni Menciut
26 STOK 26: Golden Sunrise Bukit Sikunir
27 STOK 27: Rasa Syok yang Hakiki
28 STOK 28: Menuju Ke Rumah
29 STOK 29: Tertuduh
30 STOK 30: Apa Dijual Bebas?
31 STOK 31: Rapat Beruntun
32 STOK 32: Satu Langkah Tertinggal
33 STOK 33: Pertama Yang Selanjutnya
34 STOK 34: Wasiat Mengancam Nyawa
35 STOK 35: Hilya Melihat Sesuatu
36 STOK 36: Lauterbrunnen
37 STOK 37: Akting Kedua Bunda
38 STOK 38: Rencana Helena
39 STOK 39: Tamu Tak Diundang
40 STOK 40: Harta Romario
41 STOK 41: Cerita Singkat Dores
42 STOK 42: Bersyukur Punya Kamu
43 STOK 43: Sedikit Lagi
44 STOK 44: Kena Kau!
45 STOK 45: Sudah Ahli Merawat
46 STOK 46: Bener-bener Dah Kakak-beradik ini
47 STOK 47: Setelah Ini, Lalu Apa?
48 STOK 48: Deep Talk
49 STOK 49: Akting Kunjungan
50 STOK 50: Yaah Ketangkep
51 STOK 51: Drama Usai
52 STOK 52: Masa Tenang
53 STOK 53: Lakukan Apa Yang Diinginkan
54 STOK 54: Syok Dikit
55 STOK 55: Kehangatan Keluarga
56 STOK 56: Kembali Ke Jakarta
57 STOK 57: Hilya Aneh
58 STOK 58: Pemilik Selanjutnya
59 STOK 59: Pittore Yang Sama
60 STOK 60: Panik
61 STOK 61: Positif
62 STOK 62: Orang Tua Yang Baik
63 STOK 63: Say Godbay Lauterbrunnen
64 STOK 64: Kena Omel
65 STOK 65: Mau Sampai Kapan?
66 STOK 66: Semakin Jadi
67 STOK 67: Es Serut
68 STOK 68: Kena Ledek Ayah
69 STOK 69: Firasat Hilya
70 STOK 70: Kami Pasrah
71 STOK 71: Akhirnya Diamankan
72 STOK 72: Wellcome Baby Zyandru ( END STOK)
73 KARYA BARU SPIN OF DARI STOK: Bu Dosen I Love You!
74 Spin of Bu Dosen 1: Bu Dosen I Love You
75 Spin Of Bu Dosen 02: Rein Lucu Lho Sha
76 Spin Of Bu Dosen 03: Mau Nemuin Ayang Beb
77 Spin Of Bu Dosen 04: Mana Tulus Mana Modus
78 Bu Dosen 05: Kesepakatan
79 Bu Dosen 06: Senjata Makan Tuan
80 Bu Dosen 07: Rencana Pergi
81 Bu Dosen 08: Lho Kok Tiba-tiba
82 Bu Dosen 09: Udang Dibalik Bakwan eh Batu
83 Bu Dosen 10: Impulsifnya Rein
84 Bu Dosen 11: Mafia Ujian PMB
85 Bu Dosen 12: Suka Deket Jendela
86 Bu Dosen 13: Gerakan Pertama Visha
87 Bu Dosen 14: Rencana Masih Berlanjut
88 Bu Dosen 15: Masih Belum Menyerah Nih Anak
89 Bu Dosen 16: Pertemuan Rahasia
90 Bu Dosen 17: Kelakuan Buruk Anjas
91 Bu Dosen 18: Kok Jadi Mistis
92 Bu Dosen 19: Guna-guna?
93 Bu Dosen 20: Tidak Sesuai Ekspektasi Valen
94 Bu Dosen 21: Ada Harga Yang Harus Dibayar
95 Bu Dosen 22: Sederhana
96 Bu Dosen 23: Tidak Akan Pernah
97 Bu Dosen 24: Kenapa Bukan Aku
98 Bu Dosen 25: Merasa Menang
99 Bu Dosen 26: Membuat Yang Tidak Ada Menjadi Ada
100 Bu Dosen 27: Yaaah Kecewa
101 Bu Dosen 28: ( Bab Baru) Ternyata
102 Bu Dosen 29: Masih Berusaha Culas
103 Bu Dosen 30: Visha Tetep Maju
104 Bu Dosen 31: Sering-sering Aja Mancing
105 Bu Dosen 32: Pengakuan Visha
106 Bu Dosen 33: Persiapan Visha
107 Bu Dosen 34: Rein Menyamar
108 Bu Dosen 35: Terpesona
109 Bu Dosen 36: Sedikit Lagi Jadi Milikku
110 Bu Dosen 37: Menjebak Apa Terjebak?
111 Bu Dosen 38: Ampun, Saya Khilaf
112 Bu Dosen 39: Gawat Bos
113 Bu Dosen 40: Khayalan Tinggi
114 Bu Dosen 41: Belum Kapok Ternyata
115 Bu Dosen 42: Manusia Serakah
116 Bu Dosen 43: Aku Mencintaimu Rein
117 Bu Dosen 44: Saling Berusaha
118 Bu Dosen 45: Terimakasih
Episodes

Updated 118 Episodes

1
STOK 01: Bagaimana Kalau Aku Ini Penjahat?
2
STOK 02: Namaku Seperti Bukan Namaku
3
STOK 03: Abang, Pulanglah
4
STOK 04: Status Janda Tidak Jadi Masalah
5
STOK 05: Taraka Abyaz Dwilaga
6
STOK 06: The Beautiful Golden Sunset
7
STOK 07: Istriku Cantik
8
STOK 08: Dikerjain Bos
9
STOK 09: Aku Akan Membuat Diriku Sejajar Denganmu
10
STOK 10: Pasangan Miskin
11
STOK 11: Kamu Siapa?
12
STOK 12: Bos, Maunya Apa Sih?
13
STOK13: Rencana Tara
14
STOK 14: Jadi Istri Tara, Bukan Raka
15
STOK 15: Pertama
16
STOK 16: Sedikit Membingungkan
17
STOK 17: Orang Terkait
18
STOK 18: 1 Milyar, TUNAI!!!
19
STOK 19: Karena Aku Mencintaimu
20
STOK 20: Ini Aku, dan Ini Bukan Aku
21
STOK 21: Menjelaskan
22
STOK 22: Ini Palsu!
23
STOK 23: Ketemu!
24
STOK 24: Dejavu
25
STOK 25: Takut Joni Menciut
26
STOK 26: Golden Sunrise Bukit Sikunir
27
STOK 27: Rasa Syok yang Hakiki
28
STOK 28: Menuju Ke Rumah
29
STOK 29: Tertuduh
30
STOK 30: Apa Dijual Bebas?
31
STOK 31: Rapat Beruntun
32
STOK 32: Satu Langkah Tertinggal
33
STOK 33: Pertama Yang Selanjutnya
34
STOK 34: Wasiat Mengancam Nyawa
35
STOK 35: Hilya Melihat Sesuatu
36
STOK 36: Lauterbrunnen
37
STOK 37: Akting Kedua Bunda
38
STOK 38: Rencana Helena
39
STOK 39: Tamu Tak Diundang
40
STOK 40: Harta Romario
41
STOK 41: Cerita Singkat Dores
42
STOK 42: Bersyukur Punya Kamu
43
STOK 43: Sedikit Lagi
44
STOK 44: Kena Kau!
45
STOK 45: Sudah Ahli Merawat
46
STOK 46: Bener-bener Dah Kakak-beradik ini
47
STOK 47: Setelah Ini, Lalu Apa?
48
STOK 48: Deep Talk
49
STOK 49: Akting Kunjungan
50
STOK 50: Yaah Ketangkep
51
STOK 51: Drama Usai
52
STOK 52: Masa Tenang
53
STOK 53: Lakukan Apa Yang Diinginkan
54
STOK 54: Syok Dikit
55
STOK 55: Kehangatan Keluarga
56
STOK 56: Kembali Ke Jakarta
57
STOK 57: Hilya Aneh
58
STOK 58: Pemilik Selanjutnya
59
STOK 59: Pittore Yang Sama
60
STOK 60: Panik
61
STOK 61: Positif
62
STOK 62: Orang Tua Yang Baik
63
STOK 63: Say Godbay Lauterbrunnen
64
STOK 64: Kena Omel
65
STOK 65: Mau Sampai Kapan?
66
STOK 66: Semakin Jadi
67
STOK 67: Es Serut
68
STOK 68: Kena Ledek Ayah
69
STOK 69: Firasat Hilya
70
STOK 70: Kami Pasrah
71
STOK 71: Akhirnya Diamankan
72
STOK 72: Wellcome Baby Zyandru ( END STOK)
73
KARYA BARU SPIN OF DARI STOK: Bu Dosen I Love You!
74
Spin of Bu Dosen 1: Bu Dosen I Love You
75
Spin Of Bu Dosen 02: Rein Lucu Lho Sha
76
Spin Of Bu Dosen 03: Mau Nemuin Ayang Beb
77
Spin Of Bu Dosen 04: Mana Tulus Mana Modus
78
Bu Dosen 05: Kesepakatan
79
Bu Dosen 06: Senjata Makan Tuan
80
Bu Dosen 07: Rencana Pergi
81
Bu Dosen 08: Lho Kok Tiba-tiba
82
Bu Dosen 09: Udang Dibalik Bakwan eh Batu
83
Bu Dosen 10: Impulsifnya Rein
84
Bu Dosen 11: Mafia Ujian PMB
85
Bu Dosen 12: Suka Deket Jendela
86
Bu Dosen 13: Gerakan Pertama Visha
87
Bu Dosen 14: Rencana Masih Berlanjut
88
Bu Dosen 15: Masih Belum Menyerah Nih Anak
89
Bu Dosen 16: Pertemuan Rahasia
90
Bu Dosen 17: Kelakuan Buruk Anjas
91
Bu Dosen 18: Kok Jadi Mistis
92
Bu Dosen 19: Guna-guna?
93
Bu Dosen 20: Tidak Sesuai Ekspektasi Valen
94
Bu Dosen 21: Ada Harga Yang Harus Dibayar
95
Bu Dosen 22: Sederhana
96
Bu Dosen 23: Tidak Akan Pernah
97
Bu Dosen 24: Kenapa Bukan Aku
98
Bu Dosen 25: Merasa Menang
99
Bu Dosen 26: Membuat Yang Tidak Ada Menjadi Ada
100
Bu Dosen 27: Yaaah Kecewa
101
Bu Dosen 28: ( Bab Baru) Ternyata
102
Bu Dosen 29: Masih Berusaha Culas
103
Bu Dosen 30: Visha Tetep Maju
104
Bu Dosen 31: Sering-sering Aja Mancing
105
Bu Dosen 32: Pengakuan Visha
106
Bu Dosen 33: Persiapan Visha
107
Bu Dosen 34: Rein Menyamar
108
Bu Dosen 35: Terpesona
109
Bu Dosen 36: Sedikit Lagi Jadi Milikku
110
Bu Dosen 37: Menjebak Apa Terjebak?
111
Bu Dosen 38: Ampun, Saya Khilaf
112
Bu Dosen 39: Gawat Bos
113
Bu Dosen 40: Khayalan Tinggi
114
Bu Dosen 41: Belum Kapok Ternyata
115
Bu Dosen 42: Manusia Serakah
116
Bu Dosen 43: Aku Mencintaimu Rein
117
Bu Dosen 44: Saling Berusaha
118
Bu Dosen 45: Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!