Beberapa bulan kemudian
"Kamu yakin?" tanya max
"Yakin kak, kebetulan papa mengajakku untuk bekerja dengannya di lembaga pengadilan." jawab vida
"Baiklah kalau begitu, terima kasih karena kamu sudah banyak membantuku di lab. Aku sudah transfer gajih kamu ke rekening melvin." ucap max sembari tersenyum
"Terima kasih kak, kalau begitu aku permisi." vida pun lalu melangkah pergi
________
Singkat cerita kino Vida sudah sampai di rumah kedua orangtuanya
"Papa." ucap vida menghampiri sang ayah
"Vida." sapa ayah vida dengan ramah dan lembut
"Tumben jam segini papa sudah di rumah?"
"Kebetulan pekerjaan papa sudah selesai. Kamu baru pulang dari lab?"
"Iya pa. Ohya pa, untuk besok apa saja yang perlu aku bawa ke kantor?"
"Kamu tidak perlu membawa apapun, sampai kantor kamu langsung saja ke ruangan papa, nanti papa akan beritahu apa saja yang harus kamu kerjakan."
"Iya pa."
"Bagaimana pernikahanmu, apa melvin memperlakukan putri kesayangan papa dengan baik?"
"Tentu saja pa, melvin sangat baik padaku, ia selalu memperlakukanku seperti ratu. Ia memperlakukanku sangat-sangat baik sama seperti papa dan mama memperlakukanku dengan sangat baik. Melvin adalah pria idaman para wanita." ucap vida tersenyum
"Syukurlah kalau melvin memperlakukan putri papa dengan sangat baik. Lalu bagaimana apa kamu sudah hamil?"
"Belum pa." ucap vida dengan raut wajah yang sedih
"Apa kamu sudah periksa ke dokter?"
"Belum."
"Pernikahan kalian sudah setengah tahun berjalan, seharusnya kalian periksa kesehatan kalian berdua ke dokter."
"Kami memang berencana akan periksa diri ke dokter, hanya saja kami belum mempunyai waktu luang pa."
"Bagaimana kalau kalian program bayi tabung saja, papa yang akan membiayai semuanya."
"Tidak perlu pa, lagipula itu terlalu dini. Aku juga tidak ingin membebani papa dengan masalahku."
"Yasudah kalau memang itu keinginanmu, nanti kalau kamu perlu sesuatu dan perlu bantuan papa, katakan saja papa pasti akan membantumu."
"Terima kasih papa." ucap vida sembari memeluk sang ayah
_______
Waktu demi waktu pun telah berlalu
"Sayang hasil lab nya sudah keluar." ucap melvin menghampiri vida yang tengah duduk bersantai di teras belakang rumah
"Benarkah? Lalu apa kata dokter?" sahut vida dengan penasaran
"Aku m**dul, aku tidak bisa memberikanmu seorang anak, maafkan aku sayang." ucap melvin menundukan kepala
"M-m**ndul? Apa kamu yakin? Kamu tidak asal bicara kan? Kamu bohong kan?"
"Aku serius sayang, aku tidak bohong." Vida lalu terduduk lemas sembari meneteskan air mata
"Sayang maafkan aku, ini semua salahku. Inilah akibatnya karena dulu aku tidak mau mendengar ucapanmu, aku terlalu sering minum alko*** dsn sekarang akibatnya seperti ini. Aku sungguh minta maaf sayang." ucap melvin memeluk vida
Vida tidak bisa berkata-kata, ia hanya menangis dan menangis
"Maafkan aku sayang, sekarang aku serahkan semua keputusan padamu."
"Siapa yang mandul?" tanya max tiba-tiba datang menghampiri
"Kak max!" Melvin sangat terkejut dengan kedatangan kakaknya yang sangat tiba-tiba itu, belum lagi tatapan mata max membuat melvin merasa ketakutan
"M-maafkan aku kak, akulah yang m**dul. Aku dan vida tidak akan bisa mempunyai anak." ucap melvin menundukan kepala
"Apa? Apa kamu yakin dengan ucapanmu itu? Dalam keluarga kita tidak ada yang mempunyai riwayat itu, apa kamu menyembunyikan aib istrimu?" tegas max dan membuat vida langsung tercengang dengan perkataan max
"Yang di katakan kamu tidak benar kak, istriku baik-baik saja akulah yang sakit. Kalau kakak tidak percaya kakak bisa tanyakan langsung pada kak selin, dia saksinya."
Max menatap Vida dan Melvin lalu melangkah pergi. Melvin pun lalu memeluk vida dengan erat
"Maafkan aku sayang, maafkan juga atas perkataan kakakku. Aku sungguh tidak becus menjadi kepala keluarga, aku sungguh minta maaf." Melvin masih memeluk vida dengan erat sedangkan vida masih tetap menangis sesegukan
Skip_
_______
LEMBAGA PENGADILAN
"Hei, aku perhatikan dari tadi kamu melamun terus, kamu baik-baik saja?" tanya salah satu staff bernama Cindy
"Iya aku baik-baik saja." jawab vida
"Kamu yakin? Cerita dong kalau kamu memang sedang ada masalah."
"Sungguh aku baik-baik saja, hanya saja kepalaku sedikit pusing." sahut vida
"Kamu sakit? Lebih baik kamu istirahat saja dulu di klinik kantor."
"Ya. Aku ke klinik dulu ya." vida pun lalu melangkah menuju klinik kantor
________
KLINIK KANTOR
"Kenapa semua ini harus terjadi dengan pernikahanku, kenapa hal yang sangat aku inginkan tuhan tidak mengijinkan. Apa salahku dan juga suamiku ya tuhan?" ucap vida sembari menangis sesegukan
Dddrrttt... Ddrrtt...
Call📞
"Hallo?" ucap vida
"Ada apa dengan suaramu? Kamu menangis?" ucap max dari seberang telefon
"T-tidak. Ada apa kakak menelfonku?"
"Kebetulan saat ini aku ada di cafe dekat kantormu, apa kamu sudah makan siang?"
"Maaf kak aku sudah kenyang kak." jawab vida
"Datanglah kesini ada yang ingin aku bicarakan." ucap max
"Bicara lewat telefon saja ya kak."
"Tidak bisa. Aku ingin kita bicara fase to fase."
"Kalau begitu nanti saja saat di rumah."
"Kemungkinan aku akan pulang larut malam jadi tidak ada waktu untuk mengobrol di rumah."
"Tapi----"
"Aku tunggu di cafe senja sekarang." max lalu menutup telefonnya
Dengan berat hati vida pun lalu melangkah pergi menuju cafe tersebut
_______
CAFE SENJA
"Kak max." sapa vida
"Vida, duduklah." balas max
"Matamu sembab, kamu sungguh habis menangis? Apa kamu menangis karena perkataanku kemarin?" tanya max
"Tidak kak, tadi mataku kemasukan binatang kecil. Kak max ingin bicara apa?" sahut vida
"Aku minta maaf atas perkataanku kemarin, aku sadar kalau sudah menyinggung perasaanmu. Sejujurnya aku tidak bermaksud berkata seperti itu. Sebenarnya aku juga sangat terkejut mendengar berita itu, sekali lagi maafkan aku."
"Kak max tidak perlu minta maaf seperti itu, lagipula siapapun yang mendengar berita itu pasti akan berfikir sama dengan kakak. Mereka juga pasti mengira aku yang sakit."
"Aku sangat menyesal karena berkata seperti itu." ucap max sembari menundukan kepala
"Jangan seperti itu kak, sebenarnya aku tidak memikirkan hal ini lagi."
"Lalu apa yang sedang kamu pikirkan? Melvin?" (Vida lalu terdiam)
"Lalu apa yang akan kamu lakukan dengan pernikahanmu? Melvin tidak bisa membuatmu h***l, apa kamu akan meninggalkan adikku?" tanya max
"Tidak kak, aku sangat mencintai melvin jadi tidak mungkin aku meninggalkannya. Susah maupun senang kami akan tetap bersama." jawab vida
"Sebesar itukah cintamu terhadap melvin?" tanya max
"Iya kak, melvin pria terbaik yang pernah aku temui. Terima kasih karena kakak sudah mendidik melvin menjadi pria yang murah hati." jawab vida sembari tersenyum
Max hanya menatap Vida
Skip..
_________
Malam harinya 22.00 WIB
"Vida, kenapa kamu belum tidur?" ucap selin menghampiri vida yang tengah duduk di ruang tamu
"Aku sedang menunggu suamiku, kakak sendiri kenapa belum tidur?" ucap vida
"Kakak juga sedang menunggu suami kakak." jawab selin
"Ternyata kak max tidak bohong, dia sungguh pulang larut malam." batin vida
"Vida, setelah kamu tau kebenaran tentang melvin, kamu tidak akan meninggalkannya kan?" tanya selin
"Tentu saja tidak kak, aku sangat mencintai melvin, ia pria yang sangat baik."
"Sebenarnya kakak ingin curhat padamu, akhir-akhir ini suami kakak sangat berubah. Kurang lebih 2 bulan ini suami kakak tidak pernah menjamah kakak, apa jangan-jangan ia selingkuh?" ucap selin
"Kakak jangan berfikir negatif seperti itu, tidak mungkin kak max selingkuh. Saat aku masih menjadi asistennya, ia tidak pernah sibuk dengan ponselnya, ia selalu fokus dengan pekerjaannya. Kemungkinan kak max kelelahan kak." sahut vida
"Benarkah?" ucap selin masih tidak percaya
"Percaya padaku kak, kak max berhasil mendidik melvin menjadi pria yang rendah hati, masa iya kak max tidak seperti itu juga." ucap vida mencoba menenangkan selin
"Iya juga sih, semoga saja hal buruk yang aku pikirkan tidak terjadi. Terima kasih vida." ucap selin tersenyum
"Sama-sama kak." balas vida tersenyum
Skip..
_____>>>
1 tahun kemudian
"Kapan kamu akan pergi seminar?" tanya melvin
"Minggu depan."
"Berapa lama?"
"Hanya 2 minggu saja sayang." sahut vida
"Hanya? Sayang... Satu hari saja aku tidak bertemu denganmu itu terasa 1 tahun bagiku. Aku tidak bisa jauh darimu." ucap melvin sembari memegang kedua tangan vida
"Hahaha... Sayang kamu lucu sekali. Aku hanya pergi 2 minggu saja, lagipula kita bisa melakukan VC kalau kamu merindukanku."
"Hhhh..." melvin hanya bisa menghela nafas
"Ehh ehh.. Bayi besarku jangan ngambek seperti itu, kamu kan tau kalau aku pergi seminar karena pekerjaan. Apa perlu aku resign saja agar aku bisa menemanimu 1x24 jam?"
"Jangan dong sayang, maafkan aku. Tapi kamu harus janji, saat kamu sudah tiba di Penang segera hubungi aku."
"Tentu saja suamiku, aku pasti akan memberimu kabar setiap detik setiap menit setiap waktu." Melvin dan Vida pun lalu tertawa bersama
Di sisi lalin__
"Vida akan pergi seminar ke Penang." batin max
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments