ide

[Ya, ini laki loe 'kan?]

Sebuah pesan masuk dari Alifa yang hari itu memang cuti kerja karena ingin menemani keluarga kakaknya yang sedang berlibur ke sana. Setelah menikah memang kakak Alifa memilih tinggal di kota sang suami. Senang melihat kakak, ipar, dan para keponakannya datang, ia pun segera mengurus cuti agar bisa bersenang-senang dengan keluarga sang kakak.

Alifa mengajak keluarga kakaknya ke wahana permainan air. Di saat itulah Alifa tanpa sengaja melihat keberadaan Andrian yang sedang bermain air dengan gembira bersama Marissa dan Tania.

Alifa pun segera mengambil gambar Andrian, Marissa, dan Tania. Berikut siapa saja yang ada di sana. Bahkan saat Marissa hampir jatuh dan suami Ellena-Hasta langsung meraih pinggangnya pun tak luput dari jepretan kamera Alifa.

Yaya yang saat itu sedang memeriksa laporan keuangan pun segera membuka ponselnya. Ia pun membelalakkan matanya saat melihat deretan foto yang Alifa kirimkan.

Seketika Yaya tertawa miris. Sudut matanya sampai basah. Ia memukul-mukul dadanya yang kian sesak karena sikap dan kelakuan laki-laki yang baru satu bulan menikahinya itu.

"Mas Rian, sebenarnya apa mau mu? Apa hubunganmu dengannya? Sahabat macam apa itu sementara sikap dan perhatianmu padanya saja sudah sangat di luar batas. Kamu benar-benar keterlaluan Mas. Bukannya mencoba memperbaiki diri dan membuktikan kalau kalian tidak memiliki hubungan apapun, kalian justru pergi liburan."

Miris. Yaya merasa amat sangat miris. Memiliki suami yang lebih mementingkan dan memprioritaskan orang lain atas nama sahabat.

Sakit, benci, marah, kecewa kini campur aduk menjadi satu. Ingin rasanya Yaya berteriak sekencang mungkin untuk meluapkan segala emosi yang memenuhi rongga dadanya.

"Oh Tuhan, kenapa rasanya sesakit ini," lirih Yaya sambil memukul-mukul dadanya yang kian sesak.

[Ya, are you okay?]

Sebuah pesan masuk lagi dari Alifa. Dengan tangan bergetar, Yaya pun membalas pesan itu.

[Ya, i'm okay. Jangan khawatir! Aku perempuan kuat, kau tau bukan?]

[Ya, aku tau. Kau perempuan kuat. Jangan lemah, oke! Aku memang belum tau apa hubungan mereka, tapi aku tetap berharap, tak ada hubungan spesial diantara mereka dan aku pun akan berdoa agar rumah tanggamu baik-baik saja.]

[Terima kasih doanya, Bestie. You're the best. Emot tersenyum lebar.]

Pesan ditutup. Ingin melanjutkan pekerjaan, tapi Yaya sudah kehilangan semangat untuk melakukannya. Alhasil, Yaya memilih bercosplay menjadi pramusaji seperti yang biasa ia lakukan.

Sementara itu, di wahana permainan air.

"Sa, kata mama kamu mau ajak Mama ke butik, kok nggak ngajak Mbak sih?" tukas Ellena dengan wajah cemberut.

"Eh ... "

"Kalau mau ikut, ya ikut aja. Kamu nggak papa 'kan, Sa?"

"I-iya, Mbak. Kalau mau ikut, nggak papa. Ikut aja. Hehehe ... " ucapnya sambil tertawa kaku.

Alhasil, sepulangnya dari wahana permainan air, Marissa, Nurlela, dan Ellena memilih pergi ke butik. Sementara Tania memilih ikut Andrian dan Riko memilih ikut ayahnya, Hasta.

"Tania mau ikut Pa--- eh Om Iyan," pekik Tania yang hampir saja keceplosan.

"Tapi Nak, Om Iyan masih sibuk," ucap Marissa.

"Nggak Papa. Kalian pergi saja," ucap Andrian.

Hasta pun lantas ikut menimpali. "Iya, nanti kami ajak anak-anak makan es krim. Kalian pergi saja. Bagaimana Riko, Tania, kalian mau makan es krim?" tanya Hasta.

"Mau, Pa, mau, Om," seru keduanya bersamaan. Marissa mengangguk. Akhirnya ia, Nurlela dan Ellena pun segera pergi bersama, sementara Andrian dan Hasta membawa kedua anak kecil itu ke kedai es krim.

Sepanjang perjalanan, Andrian hanya satu sibuk dengan Tania, sementara Hasta dan putranya diam saja sebab Riko justru sibuk bermain gim di ponselnya.

...***...

Nurlela dan Ellena berdecak kagum saat tiba di sebuah butik yang terlihat begitu mewah dan berkelas. Butik bernama Alma Boutique yang menurut Marissa nama Alma merupakan singkatan namanya dan Andrian karena ia sangat menghargai persahabatan mereka. Jelas saja Nurlela dan Ellena menjadi semakin kagum saja.

Saat keduanya melangkah masuk ke dalam butik, mereka melangkah dengan pongah. Dagu terangkat. Jelas sekali mereka terlihat begitu bangga bisa masuk ke butik itu.

Karyawan Alma Boutique melihat keduanya dengan tatapan tak suka sebab cara keduanya berbicara benar-benar menyebalkan.

"Apa kau liat-liat, hah? Kau mau dipecat?" sentak Ellena pada salah seorang karyawan membuat karyawan itu terpaksa menunduk.

"Maafkan saya, Bu. Saya tidak bermaksud seperti itu. Tapi emang mata saya agak-agak gimana gitu ya, Bu. Kalau tidak percaya, lihat!" Karyawan wanita itu pun mengangkat kepalanya. Ellena tiba-tiba tersentak saat melihat bola mata karyawan itu sedikit juling.

"Ya sudah, sana-sana. Marissa milih karyawan gimana sih, kok aneh-aneh banget."

Maksudnya aneh sebab Ellena melihat ada beberapa karyawan yang tampak memiliki kekurangan fisik. Ada yang pincang, ada yang juling, ada yang memiliki tangan yang kecil (tidak tumbuh sempurna), dan ada yang menggunakan bahasa isyarat. Sepertinya orang itu mengalami gangguan pendengaran dan juga bisu. Butik itu memang mempekerjakan beberapa karyawan disabilitas. Biarpun mereka memiliki kekurangan, tapi ternyata mereka memiliki kelebihan. Beberapa dari mereka ada yang pandai memasang payet, menjahit tangan, dan membuat pola.

Melihat gaun-gaun yang terpajang di manekin membuat mata Nurlela dan Ellena berbinar-binar. Namun tidak dengan mata Marissa. Mata itu justru berpendar khawatir.

"Mama mau yang ini ya, Sa?"

"Kalau mbak yang hitam itu, bisa 'kan, Sa?"

'Aduh, gawat, kenapa mesti milih yang paling mahal sih?'

"Aduh, Ma, Mbak, bukannya nggak boleh, tapi itu pesanan orang. Orangnya malah udah bayar dan tinggal ambil aja. Kebetulan orangnya lagi ke luar negeri, makanya belum sempat diambil," ujar Marissa.

Terdengar helaan nafas kasar dari keduanya.

"Ya udah, kalau yang itu?"

"Yang itu juga, orangnya udah bayar DP."

"Kalau yang ini?"

"Itu sama aja. Itu pesanan customer yang rencananya sore ini akan segera diambil."

Sudah beberapa pakaian yang mereka tunjuk, tapi Marissa selalu menjawab kalau itu pesanan orang. Meskipun akhirnya mereka tetap membawa pulang gaun, tapi tentu yang mereka bawa pulang bukanlah gaun istimewa yang terpajang di manekin khusus. Mereka sedikit kecewa, tapi mengingat kalau baju mereka merupakan baju butik yang cukup ternama, membuat rasa kecewa itu perlahan sirna.

"Kenapa nggak Marissa aja sih yang jadi istri Rian? Daripada si Yaya itu, namanya aja anak dokter, taunya cuma karyawan doang."

"Kamu benar, Len. Coba aja Marissa pulangnya lebih cepat, pasti yang akan menikah dengan Rian itu Marissa, bukan anak haram itu," jawab Nurlela dengan bersungut-sungut.

"Dasar Rian aja yang bodoh masa' nggak tau silsilah keluarganya sih. Kalau tau 'kan, pas Marissa kembali, tinggalin aja si Yaya. Terus nikahin Marissa. Belum jadi keluarga aja, Marissa udah baik banget, apalagi setelah nikah sama Rian ya, Ma."

"Kamu benar. Rian juga sepertinya sebenarnya suka sama Marissa. Kamu liat 'kan gimana perhatiannya Rian sama Marissa dan Tania dibandingkan sama perempuan itu."

"Mama benar. Apa kita jodohin saja mereka?" ide licik muncul di benak Ellena.

"Sepertinya itu ide yang bagus," sahut Nurlela yang menyetujui ide anak perempuannya itu.

...***...

Maaf baru sempat update, D'wie sempat nggak enak badan. Capek banget jadi nggak sempat ngetik. Terima kasih.

...Happy reading 🥰🥰🥰 ...

Terpopuler

Comments

Bundanya Anaia

Bundanya Anaia

wkwkwk..Mang enak dikadalin...kykny tuh si markisa cm karyawan....yaaa level manajer lah mangkanya berani ngaku2 butik orang...mkn dah tuh kadal..puas bgt deh pastinya pas ketahuan belangnya nanti..sok we liatin pasti seru si mpo nurlela ma si bolenna julidin si markisa berjilid2🤭

2024-12-03

2

Budi Paryanti

Budi Paryanti

seperti xa tania adalah anak rian di luar nikah sebelum marissa pergi dan akhir xa kembali tapi justru di saat yg salah karna rian dagh kadung nikah sama yaya, alhasil mereka selalu mengganggu kebersamaan rian da yaya

2024-11-25

0

Yus Nita

Yus Nita

mamposko marisss diporotin klrga toxic.
santaisjabentar lgbutik lo bskalbangkrut
di buat mereka, apal lagi klussmpainikahsamaAndrian 😀😀😀

2024-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pesta Pernikahan
2 Malam pertama
3 Kecewa
4 Alasan kebencian
5 Di pantai
6 6
7 Pulang
8 Tempat kembali
9 Dilema
10 Layu sebelum berkembang
11 Pulang
12 Foto
13 Makan siang
14 Tercabik-cabik
15 ide
16 Mengikuti
17 Hancur
18 FWB
19 Akhirnya tahu
20 Geram
21 Djiwa in action
22 Pengadilan agama
23 Kedatangan ...
24 Curi-curi pandang
25 I-itu ...
26 Hati seorang ibu
27 Lho, kok ...
28 28
29 Dinding
30 Dia ...
31 Dapur
32 Kamar mandi
33 Tawaran tak terduga
34 Restoran
35 Pergi
36 Kehilangan
37 Di rumah sakit
38 Menyesal
39 Terbayang
40 Mall
41 Terbelalak dan menganga
42 42
43 43
44 44
45 Diusir
46 46
47 47
48 Suara familiar
49 49
50 50
51 51
52 Usaha Andrian
53 Jodohku
54 Ini ...
55 55
56 Misi
57 kerja sama
58 Berliku
59 Pingin buruan dihalalin
60 60
61 Kepergok
62 62
63 Laki-laki mokondo?
64 Terkezoet
65 Trauma
66 Kamu
67 67
68 68
69 Panic attack
70 Malu
71 Riuh
72 Teriak
73 Ambyar
74 Panas
75 75
76 Gagal lagi?
77 Sunshine, kamu ...
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 Patah
90 Ali
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109 (S2 bag. 1)
110 110 (S2 bag. 2)
111 111 (S2 bag. 3)
112 112 (S2 Bag. 4)
113 113 (S2 Bag. 5)
114 114 (S2 Bag. 6)
115 115 (S2 Bag. 7)
116 116 (S2 Bag. 8)
117 117 (S2 Bag. 9)
118 118 (S2 Bag. 10)
119 119 (S2 Bag. 11)
120 120 (S2 Bag. 12)
121 121 (S2 Bag. 13)
122 122 (S2 Bag. 14)
123 123 (S2 Bag. 15)
124 124 (S2 Bag. 16)
125 125 (S2 Bag. 17)
126 126 (S2 Bag. 18)
127 127 (S2 Bag. 19)
128 128 (S2 Bag. 20)
129 129 (S2 Bag. 21)
130 130 (S2 Bag. 22)
131 131 (S2 Bag. 23)
132 132 (S2 Bag. 24)
133 133 (S2 Bag. 25)
134 134 (S2 Bag. 26)
135 135 (S2 Bag. 27)
136 136 (S2 Bag. 28)
137 137 (S2 Bag. 29)
138 138 (S2 Bag. 30)
139 Bonchap uhuy
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Pesta Pernikahan
2
Malam pertama
3
Kecewa
4
Alasan kebencian
5
Di pantai
6
6
7
Pulang
8
Tempat kembali
9
Dilema
10
Layu sebelum berkembang
11
Pulang
12
Foto
13
Makan siang
14
Tercabik-cabik
15
ide
16
Mengikuti
17
Hancur
18
FWB
19
Akhirnya tahu
20
Geram
21
Djiwa in action
22
Pengadilan agama
23
Kedatangan ...
24
Curi-curi pandang
25
I-itu ...
26
Hati seorang ibu
27
Lho, kok ...
28
28
29
Dinding
30
Dia ...
31
Dapur
32
Kamar mandi
33
Tawaran tak terduga
34
Restoran
35
Pergi
36
Kehilangan
37
Di rumah sakit
38
Menyesal
39
Terbayang
40
Mall
41
Terbelalak dan menganga
42
42
43
43
44
44
45
Diusir
46
46
47
47
48
Suara familiar
49
49
50
50
51
51
52
Usaha Andrian
53
Jodohku
54
Ini ...
55
55
56
Misi
57
kerja sama
58
Berliku
59
Pingin buruan dihalalin
60
60
61
Kepergok
62
62
63
Laki-laki mokondo?
64
Terkezoet
65
Trauma
66
Kamu
67
67
68
68
69
Panic attack
70
Malu
71
Riuh
72
Teriak
73
Ambyar
74
Panas
75
75
76
Gagal lagi?
77
Sunshine, kamu ...
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
Patah
90
Ali
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109 (S2 bag. 1)
110
110 (S2 bag. 2)
111
111 (S2 bag. 3)
112
112 (S2 Bag. 4)
113
113 (S2 Bag. 5)
114
114 (S2 Bag. 6)
115
115 (S2 Bag. 7)
116
116 (S2 Bag. 8)
117
117 (S2 Bag. 9)
118
118 (S2 Bag. 10)
119
119 (S2 Bag. 11)
120
120 (S2 Bag. 12)
121
121 (S2 Bag. 13)
122
122 (S2 Bag. 14)
123
123 (S2 Bag. 15)
124
124 (S2 Bag. 16)
125
125 (S2 Bag. 17)
126
126 (S2 Bag. 18)
127
127 (S2 Bag. 19)
128
128 (S2 Bag. 20)
129
129 (S2 Bag. 21)
130
130 (S2 Bag. 22)
131
131 (S2 Bag. 23)
132
132 (S2 Bag. 24)
133
133 (S2 Bag. 25)
134
134 (S2 Bag. 26)
135
135 (S2 Bag. 27)
136
136 (S2 Bag. 28)
137
137 (S2 Bag. 29)
138
138 (S2 Bag. 30)
139
Bonchap uhuy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!