BAB 6 PENYATUAN

Emma langsung bisa menemukan Rosela yang bersembunyi di samping salah satu ban mobil bagian depan. Saat ini, ia sedang dikuasai penuh oleh iblis karena kemarahan dan dendam yang ada dihatinya.

“Ketemu kau!” geramnya sambil menyunggingkan senyum. Iapun langsung berlari cepat ke tempat persembunyian Rosela yang sudah ketakutan.

Iblis jahat itu benar-benar menjadikan Rosela sebagai tumbalnya dan itu atas perintah ibu tiri Rosela. Emma melompati mobil dan ia akan langsung menyerang Rosela tanpa ampun, tapi Emma yang sudah kerasukan itu kaget karena mangsanya telah menghilang. Padahal beberapa detik lalu, ia yakin kalau Rosela ada di samping ban mobil depan dibawahnya. Sekarang hawa keberadaan Rosela hilang tanpa jejak.

“Arrrrrrrrgggghhh! Kurang ajaaaaarrr! Di mana kau Roselaaa!” teriak Emma dengan kencang saking kalapnya karena gagal mendapat mangsa. Iblis yang ada dalam diri Emma juga tahu siapakah dalang di balik hilangnya Rosela.

Ternyata, sedetik sebelum Emma melompat ke atas kup mobil depan, Hans mendadak muncul dan menghilang sambil membawa Rosela pergi dari area parkir. Rosela sendiri sangat shock karena ia mengira kalau dirinya bakal mati dibunuh oleh Emma yang sedang kerasukan iblis sekutunya.

“Kau sudah aman. Buka matamu,” pinta Hans mengamati wajah pucat istrinya. Napas istrinya tersengal-sengal seperti orang yang baru saja lari 500 meter.

“Kita di mana?” tanya Rosela bingung.

“Di rumahku. Hanya tempat ini yang paling aman dan jauh dari jangkauan para iblis jahat. Hutan ini memiliki pelindung ajaib yang dibuatkan kakekku. Hanya aku dan keluargaku saja yang bisa keluar masuk dari batas pelindung itu. Binatang buas dan berbagai jenis iblis tidak akan pernah bisa masuk.”

Lega karena ia selamat dari bahaya, Rosela mulai mencari-cari sosok arwah Vira. “Apakah … Vira juga … tidak bisa masuk ke sini?”

Hans menggelengkan kepala. “Tidak bisa. Aku juga tidak menemukan dia lagi. Mungkin ia tahu keberadaan iblis jahat itu makanya dia menghindar. Bukan hanya dia saja, hantu-hantu gentayangan yang lain juga menjauh dari jangkauan sang iblis jahat.”

“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Apa mau bersembunyi di tempat ini terus?”

“Siapa bilang kita sembunyi? Kita tidak sembunyi.”

“Terus? Ngapain kita di sini?”

“Bulan madu,” jawab Hans enteng.

“Kau jangan bercanda.”

“Aku serius. Kita harus bersatu mala mini juga atau iblis itu akan terus mengincarmu. Jika kau keluar dari sini. Dia akan langsung menemukanmu melalui bau tubuhmu. Tapi setelah kau bersatu denganku. Baumu akan terasa berbeda. Iblis tidak akan suka. Karena kau sudah jadi milikku.”

Rosela melongo. Dengan kata lain dia dipaksa memilih mati atau hidup. Kalau mati berarti rela jadi tumbal. Kalau ma uterus hidup ya harus bercinta dengan suaminya.

Yang membuat Rosela tidak habis pikir adalah, entang sekali Hans bicara seperti itu sementara dirinya langsung malu dan salting sendiri.

“Bagaimana?” tanya Hans lagi.

“Apanya?”

“Haish aku sudah tidak tahan lagi. Kenapa kau tidak peka sama sekali. Kau hanya tinggal pilih enak atau nggak enak. Itu saja. Aku juga buka tipe orang yang main kasar. Seluruh kakek’kakekku mengajariku bagaimana cara memperlakukan wanita saat hendak bersatu padu.”

“Emang ada caranya?” Rosela tidak mengerti apa yang dikatakan suaminya. Ia baru tahu kalau berhubungan suami istri itu ada caranya. “Bukannya itu alamiah. Manusia normal kalau sudah menikah meski tidak pernah melakukan hubungan suami istri sebelumnya pasti tahu sendiri secara alami tanpa harus dipelajari”.

Hans lupa kalau kakeknya yang mendapat julukan Pak Po makhluk astral dari zaman kuno dan agak lain dari yang lain. Ia pernah dikasih tahu kalau Pak po harus menuruti panduan dari raja demit Refald agar tercipta ibunya. Itupun penuh dengan drama Korea yang menguras emosi jiwa.

“Ya sudah, ayo kita lakukan.” Ajak Rosela siap menyerahkan diri pada suami demonnya.

“Uh?”mata Hans melotot menatap istrinya.

“Apanya uh? Ayo, katanya aku nggak peka. Sekarang aku sudah peka. Jadi kita lakukan saja penyatuan tubuh kita berdua.” Rosela berjalan masuk ke dalam kamar.

“Kau mau ke mana?”

“Masa iya kita melakukannya di sini. Kan dinding rumahmu yang di sini transparan dan dapat dilihat dari luar? Kita lakukan di dalam kamar saja dan tidak boleh dilihat oleh siapapun. Ayo!” Rosela membuka pintu kamar.

Tapi ganti Hans yang linglung dengan perubahan sikap istrinya. Niat hati ingin menggoda Rosela malah dia sendiri yang kena mental.

"Kau yakin mau melakukannya?"

"Ya yakinlah, pilihanku kan cuma 2. Mau mati apa hidup. Ya aku pilih hidup. Lagipula kita kan sudah menikah dan saling cinta juga. Apa salahnya."

Hans terdiam menatap Rosela yang tersenyum padanya.

Kakek, kakek yakin aku harus melakukannya malam ini dengan Rosela? tanya Hans pada Refald melalui telepati.

Tentu, kami sudah berjaga di luar pagar pembatas yang kubuat. Begitu kalian mulai menyatukan bagian intim masing-masing, iblis jahat itu datang dan mencoba menggagalkan acara syahdu kalian. Saat itulah aku dan kakekmu si oneng Pak Po bakal menangkap mereka. Terang Refald melalui telepati juga.

Di suatu tempat nan jauh dan tepat dibawah kemerlipnya bintang-bintang bertebaran di angkasa. Refald, si raja demit yang paling ditakuti alias kakek dari Hans berdiri melayang di atas lingkaran pembatas yang ia buat untuk melindungi kediaman cucunya dari serangan berbagai macam iblis yang mengincar Hans dan istrinya.

Refald tidak sendiri, ada Pak Po disampingnya dan sedang mengamati sekeliling. “Raja, Raaajaaa, Raja,” bisik Pak Po pada Refald dengan suara super duper pelan. Sepertinya, Pak Po sedang bosan.

“Kau tak perlu bisik-bisik Pak Po! Tak ada yang mengupingmu! Untuk apa kau gelantungan di pohon kelapa begitu? turun! Kau pikir kau itu koala?” sengal Refald kesal juga dengan tingkah pola pocong satu itu.

“Lah ini kan emang tempat mangkal saya Raja. Masa tidak boleh."

"Sejak kapan pocong mangkal di pohon kelapa? Adanya itu di pohon pisang. Memangnya kau mau jadi tukang jual es degan apa? Turun nggak? Kulempar sendal nih!" ancam Refald sudah mau melepas sandalnya tapi tidak jadi karena Pak Po keburu meluncur turun kearahnya.

"Sebenarnya, saya mau tanya Raja."

"Tanya apa?" sengal Refald karena dia sangat kesal.

"Apa … Hans bisa melakukan malam pertama? Saat kita memperlihatkan tutorial cara berhubungan yang baik dengan pasangan dia molor terus sambil ngorok-ngorok.”

“Kalau dia meniruku, dia pasti tahu. tapi kalau dia menirumu, ya wassalam saja."

"Darimana kita tahu dia sudah jebol gawang atau tidak. Dia tidak mungkin memberitahu kita kan?"

"Kalau iblis jahat itu datang. Maka Hans berhasil menjebol gawang. Tapi jika malam ini iblis itu tidak datang, maka Hans gagal. Kita akan kesulitan menangkap iblis jahat itu besok karena dia akan menggunakan segala macam cara untuk melenyapkan Rosela.

"Sebab, bulan ini, adalah bulan paling kuat bagi para iblis. Kau pasti bisa merasakan kekuatanmu semakin bertambah. Tapi kekuatan Hans dan anak cucuku lainnya melemah. Mereka harus mengasingkan diri dari dunia selama sebulan penuh dan menghindari kontak dengan para iblis jahat yang ada di dunia ini. Jika tidak, hal buruk bisa saja terjadi.

“Dewa dan Rey sudah ada di tempat aman. Mereka dekat dengan paman Byon dan ayahku. Tapi tidak dengan Hans. Istrinya sudah dijadikan target tumbal oleh manusia pemuja iblis. Lawan Hans bukan lagi manusia, tapi iblis terkuat di dunia. Sangat sulit menangkapnya jika malam ini Hans tak berhasil menjebol gawang istrinya.”

Pak Po manggut-manggut paham dengan apa yang dikatakan Refald. Sebagai raja demit, ia tak terpengaruh pada bulan sakral bagi para makhluk astral. Tapi anak dan keturunannya, bulan sakral ini adalah kelemahan mereka. Tugas Refald di sini adalah melindungi keluarganya dari mara bahaya apapun karena dialah manusia terkuat sekarang.

“Sampai kapan kita harus menunggu Raja?”

“Sampai tengah malam. Lewat dari itu … kita akan kewalahan. Konsekuensi dari semua ini, kau … akan jadi manusia salama sebulan Pak Po. Sampai bulan ini berakhir. Sebab, ini adalah ahri di mana kau diubah oleh Fey jadi manusia. Kau ingat. Ini adalah hari pernikahanmu dengan Divani. Di mana kala itu Fey mengubahmu menjadi manusia. Hingga bisa memiliki keturunan. Lalu kau mengorbankan diri kembali menjadi makhluk astral. Semua tergantung pada gagal atau tidaknya Hans dalam melakukan tugasnya.”

Pak Po melihat langit-langit. Ini sudah hampir tengah malam dan Hans masih belum menyentuh Rosela.

BERSAMBUNG

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***