bab 4

11 Januari di ruang perawatan maya.

Nyonya Surya yang mengetahui maya putri nya, melahirkan seorang cucu perempuan melupakan sejenak amarah nya, pada Wahyu sang menantu karna merasa begitu bahagia walau pun putri yang baru saja di lahir kan oleh maya bukanlah cucu perempuan pertama untuk nya, namun dia tetap merasa begitu bahagia.

" aduh...aduh... Cucu nenek cantik nya. "

Wahyu yang sedang berdiri di samping ranjang rawat maya sambil menggendong putri nya, yang baru saja di lahir kan oleh maya tersenyum pada mommy maya yang sedang mengelus pipi putri nya, sambil terus memuji kecantikan sang putri.

maya yang sedang berbaring di ranjang nya, ikut tersenyum kecil melihat kebagian sang mommy walaupun dirinya masih merasa begitu lemah.

" mommy mau menggendong nya juga. "

Wahyu mencoba menawarkan ibu mertua nya, untuk ikut menggendong sang cucu agar ibu mertua nya, itu melupakan amarah yang tadi begitu menggebu pada nya.

" tidak mommy sudah menggendong nya, tadi lagi pula dia sudah tertidur letakkan saja kembali di tempat tidur nya, kasian dia tidak nyaman kalau kita terus menggendong nya. "

Mendengar ucapan dari sang ibu mertua Wahyu mengangguk kan kepala nya, dan berjalan ke arah tempat tidur bayi yang ada di samping tempat tidur maya.

Maya yang sedang berbaring di ranjang nya, terus memperhatikan Wahyu yang begitu telaten mengurus putri mereka.

" mas hp kamu mana? tadi aku nelpon kamu terus tapi gak kamu angkat mas. "

Wahyu yang baru saja selesai meletakkan putri nya, di tempat tidur bayi terkejut saat mendengar pertanyaan dari maya istri nya.

" a..a ada sayang! Tadi mas ada rapat sayang jadi mas lupa membawa hp nya, sayang mas akan meminta tolong Dirwan untuk mengambil kan nya, di ruang kerja mas sayang. "

Wahyu yang terkejut mendengar pertanyaan dari maya menjawab dengan terbata-bata sambil mengusap tengkuknya dengan terus melihat ke arah mertua nya, yang terlihat sedang melihat nya, dengan sinis.

" mas! Mas minta maaf sayang mas gak ada di saat kamu membutuhkan mas sayang. "

" gak pa-pa mas may ngerti kok mas pasti sedang sibuk kerja kan.?"

Wahyu yang mendengar jawaban dari maya yang terlihat masih begitu lemas terdiam di tempatnya karna merasa bersalah pada maya istri nya.

" mas.. Mas.."

maya yang melihat Wahyu hanya diam saja memanggil Wahyu berulang-ulang.

" i.. iya sayang ma.. Maaf mas tadi agak melamun mas teringat mayu di rumah sayang pasti dia sedang menunggu kita sayang. "

mommy maya yang sedang duduk di sofa tidak jauh dari ranjang maya terlihat mencibir Wahyu.

" iya mas maya juga kepikiran terus sama mayu mas soalnya tadi dia nangis mas waktu mau kami tinggal ke rumah sakit mayu ngotot mau ikut juga mas. "

" ya.. Udah mas pulang sebentar boleh mas mau jemput mayu sekalian mau ngambil beberapa barang kamu dan si kecil yang belum ke bawa sayang. "

maya yang mendengar permintaan dari Wahyu suami nya, langsung mengangguk kan kepala nya, dengan cepat.

Wahyu yang melihat hal tersebut tersenyum pada maya sambil menoleh ke arah ibu mertua nya, dengan penuh rasa sungkan.

" mam boleh kah Wahyu titip maya dan si kecil sebentar Wahyu akan pulang ke rumah untuk menjemput mayu sekalian mengambil beberapa kebutuhan maya yang belum ke bawa mam. "

" iya pergilah mommy yang akan menemani maya di sini. "

mommy maya yang masih terlihat sinis pada Wahyu bicara dengan penuh rasa malas pada menantu nya, itu.

Wahyu yang melihat hal tersebut hanya bisa menghela nafas nya, dengan kasar.

" sayang mas pulang ya.. kalau ada apa-apa kamu minta tolong ke mommy untuk menghubungi Dirwan ya.. Karna hp mas masih di kantor mas akan meminta tolong pada Dirwan untuk mengambil kan nya, dan membawakan nya, kembali ke sini ya! "