Bab 19: Giliran Trian yang Gila

"Sayang, ayo fotokan kami berdua!" pinta Dara.

Ia menarik tangan Lina agar mendekat padanya. Mereka memilih berpose di depan replika Brontosaurus yang bisa bergerak-gerak.

Trian tiba-tiba menjadi seorang fotografer. Ia sibuk mengambil foto kedua wanita merepotkan yang sedari tadi minta difoto. Kalau dia menolak, istrinya sudah pasti akan tantrum.

Saat sedang mengambil foto, tatapannya fokus kepada Lina. Wanita itu terlihat cantik di kamera. Ia iseng memfokuskan beberapa foto hanya untuk mengambil gambar Lina. Ia rasa tidak apa-apa karena ponsel yang ia gunakan adalah miliknya sendiri.

Dara dan Lina asyik sendiri berkeliling di taman yang menurut Trian tidak ada seru-serunya itu. Ia merasa hanya dijadikan pengawal dan tukang foto. Dara bahkan menitipkan tas kepadanya.

"Tunggu sebentar! Ada telepon masuk!" ucap Dara tiba-tiba.

Ia menjauh dari Lina seraya berbicara serius dengan ponselnya. Seakan itu merupakan sebuah telepon penting.

"Dara ditelepon siapa kira-kira? Kok seperti rahasia begitu?" tanya Lina penasaran.

"Entahlah! Aku juga tidak tahu," jawab Trian.

Mereka akhirnya berhenti sembari menunggu Dara menerima telepon itu. Diam-diam Trian mengambil foto Lina beberapa kali.

Beberapa saat kemudian, Dara kembali menghampiri mereka setelah mengakhiri telepon.

"Lina, kamu tunggu sebentar di sini. Aku mau bicara dengan Trian dulu!" kata Dara.

Ia menarik tangan Trian agar mengikutinya. Mereka menjauh sekitar beberapa meter dari Lina.

"Ada apa?" tanya Trian heran.

Dara terlihat senang dengan senyuman yang terus melekat di wajahnya. "Ternyata caramu berhasil!" ucapnya dengan riang.

Trian mengerutkan dahinya. "Cara? Cara apa?" tanyanya bingung.

"Kamu kan pernah memberiku saran untuk berhenti menghubungi Rival. Aku sudah melakukannya," jawab Dara.

"Oh, jadi tadi telepon dari Rival?" tebak Trian.

Dara mengangguk-angguk. Trian menghela napas panjang. Beberapa hari ini Dara sudah lebih baik. Tapi, ternyata tetap saja penyakitkan kambuh lagi. "Dasar Rival sialan," pekiknya lirih.

"Apa katamu?" tanya Dara yang tidak jelas mendengar ucapan Trian.

Trian menunjukkan senyuman. "Tidak, bukan apa-apa. Jadi, kamu mau bilang apa setelah dapat telepon dari Rival?"

"Dia sekarang ada di sini. Aku sudah bilang kalau aku sedang di taman hiburan. Dia mau menjemputku," ucap Dara bahagian. Belum sampai satu minggu, Rival sudah menemuinya lagi. Semua berkat ide dari Trian.

"Kamu ini bicara apa? Kita sedang bersama Lina di sini. Kamu tega meninggalkannya?" tanya Trian sembari menunjuk ke arah Lina yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Kamu sendiri yang minta Lina untuk menemanimu jalan-jalan. Sekarang, kamu tidak mau bertanggung jawab hanya karena ada lelaki breng ...." Trian tak sanggup melanjutkan ucapannya. Ia merasa sangat kesal dengan istrinya.

Dara memanyunkan bibirnya. "Aku juga tidak menyangka kalau dia mau datang sekarang. Kamu tolong temani Lina, ya! Ini urusan penting, aku tidak bisa mengabaikannya," pintanya dengan raut wajah memelas.

Trian membuang muka. Sebenarnya pendapat dia juga tidak ada gunanya. Dara akan melakukan apa yang mau dilakukannya.

"Kalau begitu, aku pergi dulu! Sampai bertemu di rumah!" kata Dara berpamitan. Ia mencium pipi Trian sebelum akhirnya berlari pergi.

Trian hanya bisa menghela napas. Ia mengepalkan kedua tangannya. Seandainya saja bisa, ia ingin sekali menghajar Rivaldo sampai habis-habisan.

"Loh, kok Dara pergi. Kenapa? Kalian bertengkar?" tanya Lina heran. Bahkan Dara tak berpamitan dengannya.

Trian menggeleng. "Dia ada urusan penting, makanya pergi," jawabnya.

"Pergi bareng selingkuhannya itu, ya?" tebak Lina.

Trian hanya tersenyum. "Sudahlah, biarkan saja! Ayo kita teruskan jalan sampai pintu keluar!" ajaknya.

Trian melenggang berjalan duluan. Lina sampai harus berlari untuk mengejarnya. Lelaki itu memang terlalu santai menghadapi istrinya yang selingkuh.

"Kamu kenapa, sih? Memangnya tidak bisa sekali-kali melarangnya pergi? Heran dengan sikapmu ini!" oceh Lina.

Bagi Lina, lelaki sempurna seperti Trian tidak pantas memiliki garis hidup seperti itu. Trian itu tampan, banyak wanita yang suka padanya. Tapi, lelaki itu malah bertahan dengan wanita yang sama sekali tidak mencintainya.

"Dia kan punya kaki, punya otak, punya jalan pikirannya sendiri, aku bisa apa? Ya biarkan saja," jawab Trian yang terus berjalan tanpa mempedulikan perkataan Lina.

"Dicoba juga belum tapi sudah menyerah," sindir Lina.

Trian langsung berhenti dan berbalik menghadap Lina. Wanita itu terkejut karena menabrak tubuh Trian.

"Kok kamu tiba-tiba berhenti!" ucap Lina kesal.

"Lina ... Kalau aku bisa, aku juga ingin dunia ini berjalan sesuai dengan kemauanku. Aku juga ingin semua orang menjadi seperti apa yang aku pikirkan. Tapi, mau bagaimana lagi? Setiap orang punya jalan pikirannya masing-masing. Apa aku harus memaksa?" tanya Trian dengan tatapan wajahnya yang dingin.

"Setidaknya kamu coba dulu ...."

"Kamu juga sama. Kenapa kamu menikah dengan orang lain?" tanya Trian memotong perkataan Lina.

Lina sampai tertegun keheranan. "Apa hubungannya?" tanyanya.

"Kamu tidak setia. Perasaanmu berubah," jawab Trian.

"Apa?" Ingin rasanya Lina tertawa. Trian sangat konyol membawa-bawa masa lalu mereka.

"Gila ya, kamu bahkan menikah jauh lebih lama dariku, dasar stres!" gumam Lina. Ia memiringkan telunjuknya di dahi.

"Tapi perasaanku masih sama seperti yang dulu," kilah Trian.

Lina semakin tercengang. Mungkin saja Trian ketularan gila seperti Dara. Kelakuan dan tutur katanya sangat di luar nalar.

"Jangan pura-pura amnesia deh! Dulu kamu loh yang minta putus secara sepihak. Main tinggal tanpa kejelasan. Kamu kira aku baik-baik saja gara-gara kelakuanmu? Susah payah aku melupakan sisa luka yang kamu tinggalkan sampai aku bisa menjalani hidup lebih baik seperti sekarang!" gerutu Lina.

"Aku kan hanya meminta putus, bukan menyuruhmu melupakan hubungan kita. Apalagi menikah dengan orang lain," kilah Trian.

Lina geleng-geleng kepala tak percaya. "Sudahlah! Kamu seperti orang tidak waras!" ucapnya seraya meneruskan langkah.

Lina terus berjalan lurus mencari jalan keluar. Ia sepertinya tidak tahan berlama-lama dengan orang aneh seperti Trian.

Lelaki itu masih membuntutinya di belakang, namun ia mencoba mengabaikan.

"Sudah sana! Cari jalan lain! Jangan mengikutiku terus!" pinta Lina. Ia merasa terganggu karena Trian tidak hentinya membuntuti dirinya.

Lina mencoba melihat sekeliling, tempat itu sudah sangat sepi. Tak ada orang selain mereka.

"Aduh, gawat! Sepertinya tempat ini akan segera tutup. Aku harus cepat menemukan jalan keluar!" gumam Lina.

Ia kembali berjalan sambil memperhatikan arah rute yang terpasang di pinggiran jalan. Sayangnya, ada satu papan arah yang terjatuh. Ia menggaruk-garuk kepala bingung menentukan jalan yang harus dipilih. Ada tiga percabangan dari tempatnya.

"Aaahhh!" teriak Lina kencang.

Tiba-tiba lampu di ruangan itu mati. Keadaan menjadi gelap gulita. Taman yang mereka datangi memang dibangun di dalam gedung. Biasanya setelah jam operasional berakhir, semua lampu akan dimatikan.

"Trian! Trian! Kamu dimana?" panggil Lina. Ia sama sekali tak melihat apapun.

Muncul sebuah cahaya. Trian menyalakan senter dari ponselnya. "Tadi katanya aku disuruh pergi," ledeknya.

Terpopuler

Comments

Carloz Loco

Carloz Loco

oh wanita wanita,,,bibir dan hatinya sllu bohong tidak serasi

2025-01-24

0

Yeyet Faranova

Yeyet Faranova

modus berujung sambutan nih trian

2024-10-13

1

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Ah sudah.Pg sampai kemalaman/Joyful//Joyful//Joyful/

2024-09-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pertemuan Tak Terduga
2 Bab 2: Pengorbanan Trian
3 Bab 3: Gagal Terpuaskan
4 Bab 4: Bertamu
5 Bab 5: Makan Malam Bersama
6 Bab 6: Mengingat Masa Lalu
7 Bab 7: Menginap
8 Bab 8: Sarapan Bersama
9 Bab 9: Cekcok
10 Bab 10: Kapan Punya Anak?
11 Bab 11: Periksa Kesuburan
12 Bab 12: Kepergok Sedang Enak-Enak
13 Bab 13: Rahasia Dara
14 Bab 14: Obrolan Dua Orang Kesepian
15 Bab 15: Malam Panas Dara
16 Bab 16: Dara yang Gila
17 Bab 17: Misteri Pembalut yang Hilang
18 Bab 18: Tingkah Aneh Rudi
19 Bab 19: Giliran Trian yang Gila
20 Bab 20: Kekhilafan Pertama
21 Bab 21: Sebuah Kesalahan Fatal
22 Bab 22: Menyulut Perselingkuhan
23 Bab 23: Jangan Bertemu Lagi
24 Bab 24: Ketahuan Dara
25 Bab 25: Lina Sakit
26 Bab 26: Dimana Suamiku?
27 Bab 27: Pembalut Dalam Tas Suami
28 Bab 28: Siapa Tamu Itu?
29 Bab 29: Tidak Mungkin Suamiku Begitu
30 Bab 30: Ketahuan
31 Bab 31: Tabiat Asli Rudi
32 Bab 32: Mengungsi
33 Bab 33: Pulang ke Rumah Orang Tua
34 Bab 34: Meminta Dukungan Orang Tua
35 Bab 35: Sogokan
36 Bab 36: Kutunggu Jandamu
37 Bab 37: Kedatangan Rudi
38 Bab 38: Lina Sakit
39 Bab 39: Kabar Kehamilan
40 Bab 40: Mulai Awal Baru (Revisi)
41 Bab 41: Kekuatan Hidup (Revisi)
42 Bab 42: Perjalanan ke Kantor
43 Bab 43: Seperti Orang Asing
44 Bab 44: Menyebalkan
45 Bab 45: Pengakuan Arjun
46 Bab 46: Ingatan yang Hilang
47 Bab 47: Pak, Anda Sedang Apa?
48 Bab 48: Shick Shack Shock
49 Bab 49: Ada Apa Dengan Diriku?
50 Bab 50: Seperti Hampir Mati
51 Bab 51: Apa Anda Puas Sekarang
52 Bab 52: Bagaimana Kalau Kita Tinggal Bersama?
53 Bab 53: Urusan Mendadak
54 Bab 54: Kekesalan Orang Kaya
55 Bab 55: Langkah Awal yang Manis
56 Bab 56: Anda Jangan Gila!
57 Bab 57: Laporan Reno
58 Bab 58: Ketukan Tengah Malam
59 Bab 59: Bolehkah Aku Menginap?
60 Bab 60: Pendekatan Ugal-Ugalan
61 Bab 61: Sikapnya yang Hangat
62 Bab 62: Kepulangan Direktur
63 Bab 63: Mainan Milik Lina
64 Bab 64: Kamu Milikku!
65 Bab 65: Kamu Bisa Mengandalkanku
66 Bab 66: Modus Pak Direktur
67 Bab 67: Jebakan Orang Kaya
68 Bab 68: Bertemu Mantan Mertua
69 Bab 69: Penolakan Lina
70 Bab 70: Ulah Mantan Mertua
71 Bab 71: Permintaan Rudi
72 Bab 72: Apa Janu Anakku?
73 Bab 73: Maju Terus Pantang Mundur
74 Bab 74: Panggil Aku Ayah
75 Bab 75: Pamer
76 Bab 76: Ini Ayahku!
77 Bab 77: Rayuan Maut Trian
78 Bab 78: Hari Apes yang Memalukan
79 Bab 79: Cucu Melisa
80 Bab 80: Trian di Luar Nalar
81 Bab 81: Calon Mertua Baik Hati
82 Bab 82: Mandi Bersama
83 Bab 83: Kamu Puas Aku Lemas
84 Bab 84: Pertemuan Mengharukan
85 Bab 85: Negosiasi Trian
86 Bab 86: Semakin Dekat
87 Bab 87: Bertemu Keluarga Trian
88 Bab 88: Bandung Bondowoso Versi Modern
89 Bab 89: Pernikahan
90 Bab 90: Arjun Patah Hati
91 Bab 91: Jangan Ngambek, Sayang!
92 Bab 92: Singa yang Kelaparan
93 Bab 93: Bercocok Tanam
94 94: Kembali Bekerja
95 Bab 95: Istriku Semangatku
96 Bab 96: Minta Jatah di Kantor
97 Bab 97: Hati yang Berubah
98 Bab 98: Hampir Saja
99 Bab 99: Keputusan Gila Arjun
100 Bab 100: Ada Saja Masalah
101 Bab 101: Trian Kecelakaan
102 Bab 102: Kehadiran Mertua
103 Bab 103: Serpihan Masa Lalu
104 Bab 104: Ingatan yang Ambigu
105 Bab 105: Bibir Manis Arjun
106 Bab 106: Sentuhan Suami Tercinta
107 Bab 107: Penyesalan dan Kelegaan
108 Terjebak Pernikahan
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1: Pertemuan Tak Terduga
2
Bab 2: Pengorbanan Trian
3
Bab 3: Gagal Terpuaskan
4
Bab 4: Bertamu
5
Bab 5: Makan Malam Bersama
6
Bab 6: Mengingat Masa Lalu
7
Bab 7: Menginap
8
Bab 8: Sarapan Bersama
9
Bab 9: Cekcok
10
Bab 10: Kapan Punya Anak?
11
Bab 11: Periksa Kesuburan
12
Bab 12: Kepergok Sedang Enak-Enak
13
Bab 13: Rahasia Dara
14
Bab 14: Obrolan Dua Orang Kesepian
15
Bab 15: Malam Panas Dara
16
Bab 16: Dara yang Gila
17
Bab 17: Misteri Pembalut yang Hilang
18
Bab 18: Tingkah Aneh Rudi
19
Bab 19: Giliran Trian yang Gila
20
Bab 20: Kekhilafan Pertama
21
Bab 21: Sebuah Kesalahan Fatal
22
Bab 22: Menyulut Perselingkuhan
23
Bab 23: Jangan Bertemu Lagi
24
Bab 24: Ketahuan Dara
25
Bab 25: Lina Sakit
26
Bab 26: Dimana Suamiku?
27
Bab 27: Pembalut Dalam Tas Suami
28
Bab 28: Siapa Tamu Itu?
29
Bab 29: Tidak Mungkin Suamiku Begitu
30
Bab 30: Ketahuan
31
Bab 31: Tabiat Asli Rudi
32
Bab 32: Mengungsi
33
Bab 33: Pulang ke Rumah Orang Tua
34
Bab 34: Meminta Dukungan Orang Tua
35
Bab 35: Sogokan
36
Bab 36: Kutunggu Jandamu
37
Bab 37: Kedatangan Rudi
38
Bab 38: Lina Sakit
39
Bab 39: Kabar Kehamilan
40
Bab 40: Mulai Awal Baru (Revisi)
41
Bab 41: Kekuatan Hidup (Revisi)
42
Bab 42: Perjalanan ke Kantor
43
Bab 43: Seperti Orang Asing
44
Bab 44: Menyebalkan
45
Bab 45: Pengakuan Arjun
46
Bab 46: Ingatan yang Hilang
47
Bab 47: Pak, Anda Sedang Apa?
48
Bab 48: Shick Shack Shock
49
Bab 49: Ada Apa Dengan Diriku?
50
Bab 50: Seperti Hampir Mati
51
Bab 51: Apa Anda Puas Sekarang
52
Bab 52: Bagaimana Kalau Kita Tinggal Bersama?
53
Bab 53: Urusan Mendadak
54
Bab 54: Kekesalan Orang Kaya
55
Bab 55: Langkah Awal yang Manis
56
Bab 56: Anda Jangan Gila!
57
Bab 57: Laporan Reno
58
Bab 58: Ketukan Tengah Malam
59
Bab 59: Bolehkah Aku Menginap?
60
Bab 60: Pendekatan Ugal-Ugalan
61
Bab 61: Sikapnya yang Hangat
62
Bab 62: Kepulangan Direktur
63
Bab 63: Mainan Milik Lina
64
Bab 64: Kamu Milikku!
65
Bab 65: Kamu Bisa Mengandalkanku
66
Bab 66: Modus Pak Direktur
67
Bab 67: Jebakan Orang Kaya
68
Bab 68: Bertemu Mantan Mertua
69
Bab 69: Penolakan Lina
70
Bab 70: Ulah Mantan Mertua
71
Bab 71: Permintaan Rudi
72
Bab 72: Apa Janu Anakku?
73
Bab 73: Maju Terus Pantang Mundur
74
Bab 74: Panggil Aku Ayah
75
Bab 75: Pamer
76
Bab 76: Ini Ayahku!
77
Bab 77: Rayuan Maut Trian
78
Bab 78: Hari Apes yang Memalukan
79
Bab 79: Cucu Melisa
80
Bab 80: Trian di Luar Nalar
81
Bab 81: Calon Mertua Baik Hati
82
Bab 82: Mandi Bersama
83
Bab 83: Kamu Puas Aku Lemas
84
Bab 84: Pertemuan Mengharukan
85
Bab 85: Negosiasi Trian
86
Bab 86: Semakin Dekat
87
Bab 87: Bertemu Keluarga Trian
88
Bab 88: Bandung Bondowoso Versi Modern
89
Bab 89: Pernikahan
90
Bab 90: Arjun Patah Hati
91
Bab 91: Jangan Ngambek, Sayang!
92
Bab 92: Singa yang Kelaparan
93
Bab 93: Bercocok Tanam
94
94: Kembali Bekerja
95
Bab 95: Istriku Semangatku
96
Bab 96: Minta Jatah di Kantor
97
Bab 97: Hati yang Berubah
98
Bab 98: Hampir Saja
99
Bab 99: Keputusan Gila Arjun
100
Bab 100: Ada Saja Masalah
101
Bab 101: Trian Kecelakaan
102
Bab 102: Kehadiran Mertua
103
Bab 103: Serpihan Masa Lalu
104
Bab 104: Ingatan yang Ambigu
105
Bab 105: Bibir Manis Arjun
106
Bab 106: Sentuhan Suami Tercinta
107
Bab 107: Penyesalan dan Kelegaan
108
Terjebak Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!