Bab 14: Obrolan Dua Orang Kesepian

"Kamu tidak takut istrimu selingkuh?" tanya Lina.

Trian hanya senyum-senyum dengan ucapan Lina yang tampak sedang ingin membalasnya.

Lina keheranan kenapa Trian bersikap santai seperti itu. "Aku pernah melihat Dara ... Di mall ... Bersama seorang polisi. Bahkan mereka tidak malu-malu berciuman di tempat umum." akhirnya Lina mengatakan hal itu.

Trian justru tertawa mendengar perkataan Lina.

"Kok kamu malah tertawa?" tanya Lina heran.

"Lina, aku ini suaminya. Aku lebih tahu tentang Dara dari pada siapapun," jawab Trian dengan santai.

Trian merasa kelelahan berdiri. Ia lantas duduk di lantai teras Lina dengan santainya. Lina yang penasaran dengan respon Trian akhirnya ikut duduk.

"Jadi, kamu sudah tahu kalau istrimu selingkuh?" tanya Lina penasaran.

Trian sangat senang memandangi wajah antusias nan penasaran yang Lina perlihatkan.

"Tentu saja!" jawab Trian.

Lina semakin terkejut. Matanya membulat menatap Trian tak percaya. "Kamu gila, ya? Tahu istri selingkuh tapi dibiarkan!" ia meninggikan suaranya.

"Aku menikahinya memang untuk menutupi perselingkuhannya," jawab Trian santai.

Lina memegangi kepalanya. Ia hanya berniat membuat Trian khawatir dengan istrinya yang kemungkinan selingkuh. Realitanya, justru ia sendiri yang terkejut dengan kenyataan yang ada.

"Trian, kamu gila ... Bisa-bisanya kamu melakukan hal itu," ujar Lina tak percaya.

Sejauh yang ia tahu, Trian merupakan orang yang teguh pada prinsipnya.

"Apa yang tidak bisa dilakukan orang demi uang? Aku juga sama seperti itu," ucap Trian.

Lina masih tidak percaya Trian menjadi orang seperti itu. Ia kira Trian selama ini menjalani kehidupan yang baik, karir baik, istri cantik, dan keuangan yang stabil. Tidak seperti dirinya yang harus bekerja keras demi menghidupi dirinya dan keluarganya. Kehidupan Lina juga membaik sejak berpacaran dengan Rudi sampai akhirnya mereka menikah.

"Kamu tidak mungkin seperti itu, Trian. Apa kamu sedang mengarang cerita untuk membodohiku?" tanya Lina sembari tertawa kecil.

Trian memandang lekat wajah Lina. Tatapannya serius. "Aku mengatakan yang sebenarnya," ucapnya.

Lina tak bisa berkata-kata lagi. Trian memang jelas sedang berbicara serius.

"Sebelum kami menikah, Dara sudah banyak masalah. Salah satunya dia jatuh cinta kepada suami orang, seorang polisi bernama Rivaldo," ucap Trian.

"Memang pihak keluarganya tidak ada yang menasihati?" tanya Lina.

Trian tertawa kecil. "Kalau menasihati sudah pasti sampai berbusa mengingatkan Dara untuk berhenti. Tapi, karakter Dara memang keras kepala, tidak bisa dinasihati."

"Pihak lelakinya bagaimana? Kenapa sudah punya istri tapi masih gatel pacaran dengan wanita lain?" Lina merasa kesal mendengar ceritanya.

"Namanya juga cinta. Mau dihalangi bagaimanapun juga tetap saja mereka punya cara untuk bisa bersama," timpal Trian.

"Kalau memang cinta, ceraikan dulu lah istrinya." gerutu Lina.

Trian memicingkan alisnya. "Kok malah aku yang kena marah?" protesnya.

"Siapa yang marah? Aku cuma emosi saja dengan ceritamu!" kesal Lina.

Trian tertawa melihat ekspresi Lina yang lucu. "Lina, tidak semua hal sesederhana yang kita pikirkan. Mengurus perceraian untuk abdi negara itu prosesnya sulit dan rumit. Apalagi mertuanya punya posisi yang tinggi. Kabarnya seorang jendral bintang satu. Bahkan dari pihak istri sah hampir ingin membunuh Dara karena dianggap sebagai selingkuhan Rivaldo. Untuk menutupi kenyataan itu, ayah Dara memintaku untuk menikahinya. Sebagai imbalan, aku diberi jabatan yang cukup tinggi di perusahaan. Bisnis keluargaku yang hampir bangkrut juga mereka beri modal tambahan. Jadi, seperti itu ceritanya aku bisa menikah dengan Dara."

Lina mendengarkan dengan cermat setiap kata yang keluar dari mulut Trian. Ia benar-benar menjadi kasihan dengan nasib mantan pacarnya itu.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Lina.

Meskipun Trian bercerita dengan santai seolah tak ada beban, ia tahu jika lelaki itu pasti mengalami kesulitan untuk menjalani hidupnya.

"Hahaha ...." Trian tertawa mendengar pertanyaan Lina. "Bagaimana ya caraku menjawabnya?"

Trian kembali menatap Lina. "Tentu saja aku tidak baik-baik saja," ucapnya.

Untung saja komplek perumahan mereka masih sepi tak berpenghuni. Dengan leluasa mereka bisa membahas hal serius semacam itu di luar rumah. Tak ada orang lain yang mendengar kecuali mereka berdua.

"Hidupmu sangat rumit," ujar Lina.

"Tidak tumit jika tidak dipikirkan. Cukup jalani saja apa adanya," kata Trian dengan santai.

"Pantas saja kalian sudah lima tahun menikah tapi belum memiliki anak," guman Lina.

Trian tersenyum. "Dara sudah punya anak," jawabnya.

"Apa?" Lina menoleh ke arah Trian sambil membulatkan mata. Lagi-lagi ia dibuat terkejut.

"Dara sudah punya anak dengan Rivaldo. Mungkin sekarang umurnya sudah 5 tahun," kata Trian.

Dara tertegun. Cerita Trian benar-benar jauh di luar ekspektasinya. Ia penasaran mengapa Trian bisa menyembunyikan hal sebesar itu selama ini.

"Lalu, dimana anak Dara sekarang?" tanya Lina. Ia benar-benar tidak menyangka Dara sudah pernah melahirkan anak. Tubuhnya masih terlihat bagus seperti wanita yang belum pernah melahirkan.

"Diasuh oleh orang tua Dara di Kota J. Namanya Valda. Di keluarga Dara statusnya adalah adik Dara," jawab Trian.

Lina tidak menyangka jika ada keluarga yang bertindak sejauh itu demi menutupi kelakuan buruk anaknya. Bahkan sampai mengakui cucu sebagai anaknya sendiri.

Dara yang di matanya terlihat sebagai wanita anggun, cantik dan berkelas, sungguh sangat tidak disangka-sangka bisa seperti itu. Dara terlihat sangat normal ketika berbicara. Bahkan tak segan memperlihatkan kemesraannya bersama Trian.

Pantas saja Trian seperti lelaki yang tidak terurus. Bahkan untuk memasak saja Dara tidak mau. Ternyata mereka hanya tinggal bersama, bukan berumah tangga.

"Kamu nggak mau nangis?" tanya Lina kasihan dengan nasib Trian.

Trian malah terkejut ditanya seperti itu. Aneh saja rasanya. "Kenapa aku harus nangis? Bukanya kamu yang harusnya nangis? Kamu kan ketahuan sedang ...."

Belum selesai Trian berbicara, Lina sudah memukulinya dengan kesal.

"Aduh! Aduh! Sakit! Hentikan, Lina!" teriak Trian sembari berusaha menepis pukulan wanita itu.

"Kamu menyebalkan, ya! Tadi kan sudah janji tidak mau membahasnya lagi!" kesal Lina. Rasa simpatinya kepada Trian langsung berubah jadi emosi.

"Hahaha ... Maaf, maaf ... Kita kan sekarang hanya berdua. Tidak ada yang tahu juga," kilah Trian.

"Tetap saja menyebalkan!" bentak Lina.

Trian tersenyum. Ia menepuk lembut puncak kepala Lina. "Tadi kan aku sudah banyak bercerita. Sekarang, aku mau mendengarkan alasanmu kenapa suka melakukan hal seperti itu?" tanyanya.

"Aku tidak hobi melakukan hal seperti itu! Tadi pagi aku baru mencobanya sekali, ya! Jangan menuduh aku sering melakukannya!" gerutu Lina protes.

Trian tertawa keras karena menganggap respon Lina sangat lucu.

"Iya, iya. Maksudku, kenapa kamu mencoba-coba melakukan hal seperti itu?" tanya Trian.

"Iseng!" jawab Lina sekenanya.

"Iseng? Seorang Lina bisa melakukan hal seperti itu untuk iseng?" guman Trian.

"Aku sering ditinggal suami lembur, Trian. Sebagai manusia biasa, kadang ada keinginan seperti itu tapi suami tidak bisa memberi. Apa salahnya memuaskan diri sendiri?" jawab Lina dengan kesal. Ia sangat malu hal itu terus-menerus dibahas.

"Sudah, sudah ... Sku minta maaf. Jangan dibahas lagi," kata Trian. Ia merasa sudah kelewatan mengajak Lina bercanda.

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

wah wah bisa nahaya nih ber dua sm² sepi hati bisa jd saling menghibur ngti nya

2024-12-25

0

Carloz Loco

Carloz Loco

dalam kebutuhan biologis perlu sentuhan ragawi

2025-01-23

0

Rosmawati Usman Fatban

Rosmawati Usman Fatban

hati.lina n.trian yg terabai.. jgn.slh kan mereka selingkuh..kerana tak pernh di hargai

2024-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pertemuan Tak Terduga
2 Bab 2: Pengorbanan Trian
3 Bab 3: Gagal Terpuaskan
4 Bab 4: Bertamu
5 Bab 5: Makan Malam Bersama
6 Bab 6: Mengingat Masa Lalu
7 Bab 7: Menginap
8 Bab 8: Sarapan Bersama
9 Bab 9: Cekcok
10 Bab 10: Kapan Punya Anak?
11 Bab 11: Periksa Kesuburan
12 Bab 12: Kepergok Sedang Enak-Enak
13 Bab 13: Rahasia Dara
14 Bab 14: Obrolan Dua Orang Kesepian
15 Bab 15: Malam Panas Dara
16 Bab 16: Dara yang Gila
17 Bab 17: Misteri Pembalut yang Hilang
18 Bab 18: Tingkah Aneh Rudi
19 Bab 19: Giliran Trian yang Gila
20 Bab 20: Kekhilafan Pertama
21 Bab 21: Sebuah Kesalahan Fatal
22 Bab 22: Menyulut Perselingkuhan
23 Bab 23: Jangan Bertemu Lagi
24 Bab 24: Ketahuan Dara
25 Bab 25: Lina Sakit
26 Bab 26: Dimana Suamiku?
27 Bab 27: Pembalut Dalam Tas Suami
28 Bab 28: Siapa Tamu Itu?
29 Bab 29: Tidak Mungkin Suamiku Begitu
30 Bab 30: Ketahuan
31 Bab 31: Tabiat Asli Rudi
32 Bab 32: Mengungsi
33 Bab 33: Pulang ke Rumah Orang Tua
34 Bab 34: Meminta Dukungan Orang Tua
35 Bab 35: Sogokan
36 Bab 36: Kutunggu Jandamu
37 Bab 37: Kedatangan Rudi
38 Bab 38: Lina Sakit
39 Bab 39: Kabar Kehamilan
40 Bab 40: Mulai Awal Baru (Revisi)
41 Bab 41: Kekuatan Hidup (Revisi)
42 Bab 42: Perjalanan ke Kantor
43 Bab 43: Seperti Orang Asing
44 Bab 44: Menyebalkan
45 Bab 45: Pengakuan Arjun
46 Bab 46: Ingatan yang Hilang
47 Bab 47: Pak, Anda Sedang Apa?
48 Bab 48: Shick Shack Shock
49 Bab 49: Ada Apa Dengan Diriku?
50 Bab 50: Seperti Hampir Mati
51 Bab 51: Apa Anda Puas Sekarang
52 Bab 52: Bagaimana Kalau Kita Tinggal Bersama?
53 Bab 53: Urusan Mendadak
54 Bab 54: Kekesalan Orang Kaya
55 Bab 55: Langkah Awal yang Manis
56 Bab 56: Anda Jangan Gila!
57 Bab 57: Laporan Reno
58 Bab 58: Ketukan Tengah Malam
59 Bab 59: Bolehkah Aku Menginap?
60 Bab 60: Pendekatan Ugal-Ugalan
61 Bab 61: Sikapnya yang Hangat
62 Bab 62: Kepulangan Direktur
63 Bab 63: Mainan Milik Lina
64 Bab 64: Kamu Milikku!
65 Bab 65: Kamu Bisa Mengandalkanku
66 Bab 66: Modus Pak Direktur
67 Bab 67: Jebakan Orang Kaya
68 Bab 68: Bertemu Mantan Mertua
69 Bab 69: Penolakan Lina
70 Bab 70: Ulah Mantan Mertua
71 Bab 71: Permintaan Rudi
72 Bab 72: Apa Janu Anakku?
73 Bab 73: Maju Terus Pantang Mundur
74 Bab 74: Panggil Aku Ayah
75 Bab 75: Pamer
76 Bab 76: Ini Ayahku!
77 Bab 77: Rayuan Maut Trian
78 Bab 78: Hari Apes yang Memalukan
79 Bab 79: Cucu Melisa
80 Bab 80: Trian di Luar Nalar
81 Bab 81: Calon Mertua Baik Hati
82 Bab 82: Mandi Bersama
83 Bab 83: Kamu Puas Aku Lemas
84 Bab 84: Pertemuan Mengharukan
85 Bab 85: Negosiasi Trian
86 Bab 86: Semakin Dekat
87 Bab 87: Bertemu Keluarga Trian
88 Bab 88: Bandung Bondowoso Versi Modern
89 Bab 89: Pernikahan
90 Bab 90: Arjun Patah Hati
91 Bab 91: Jangan Ngambek, Sayang!
92 Bab 92: Singa yang Kelaparan
93 Bab 93: Bercocok Tanam
94 94: Kembali Bekerja
95 Bab 95: Istriku Semangatku
96 Bab 96: Minta Jatah di Kantor
97 Bab 97: Hati yang Berubah
98 Bab 98: Hampir Saja
99 Bab 99: Keputusan Gila Arjun
100 Bab 100: Ada Saja Masalah
101 Bab 101: Trian Kecelakaan
102 Bab 102: Kehadiran Mertua
103 Bab 103: Serpihan Masa Lalu
104 Bab 104: Ingatan yang Ambigu
105 Bab 105: Bibir Manis Arjun
106 Bab 106: Sentuhan Suami Tercinta
107 Bab 107: Penyesalan dan Kelegaan
108 Terjebak Pernikahan
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1: Pertemuan Tak Terduga
2
Bab 2: Pengorbanan Trian
3
Bab 3: Gagal Terpuaskan
4
Bab 4: Bertamu
5
Bab 5: Makan Malam Bersama
6
Bab 6: Mengingat Masa Lalu
7
Bab 7: Menginap
8
Bab 8: Sarapan Bersama
9
Bab 9: Cekcok
10
Bab 10: Kapan Punya Anak?
11
Bab 11: Periksa Kesuburan
12
Bab 12: Kepergok Sedang Enak-Enak
13
Bab 13: Rahasia Dara
14
Bab 14: Obrolan Dua Orang Kesepian
15
Bab 15: Malam Panas Dara
16
Bab 16: Dara yang Gila
17
Bab 17: Misteri Pembalut yang Hilang
18
Bab 18: Tingkah Aneh Rudi
19
Bab 19: Giliran Trian yang Gila
20
Bab 20: Kekhilafan Pertama
21
Bab 21: Sebuah Kesalahan Fatal
22
Bab 22: Menyulut Perselingkuhan
23
Bab 23: Jangan Bertemu Lagi
24
Bab 24: Ketahuan Dara
25
Bab 25: Lina Sakit
26
Bab 26: Dimana Suamiku?
27
Bab 27: Pembalut Dalam Tas Suami
28
Bab 28: Siapa Tamu Itu?
29
Bab 29: Tidak Mungkin Suamiku Begitu
30
Bab 30: Ketahuan
31
Bab 31: Tabiat Asli Rudi
32
Bab 32: Mengungsi
33
Bab 33: Pulang ke Rumah Orang Tua
34
Bab 34: Meminta Dukungan Orang Tua
35
Bab 35: Sogokan
36
Bab 36: Kutunggu Jandamu
37
Bab 37: Kedatangan Rudi
38
Bab 38: Lina Sakit
39
Bab 39: Kabar Kehamilan
40
Bab 40: Mulai Awal Baru (Revisi)
41
Bab 41: Kekuatan Hidup (Revisi)
42
Bab 42: Perjalanan ke Kantor
43
Bab 43: Seperti Orang Asing
44
Bab 44: Menyebalkan
45
Bab 45: Pengakuan Arjun
46
Bab 46: Ingatan yang Hilang
47
Bab 47: Pak, Anda Sedang Apa?
48
Bab 48: Shick Shack Shock
49
Bab 49: Ada Apa Dengan Diriku?
50
Bab 50: Seperti Hampir Mati
51
Bab 51: Apa Anda Puas Sekarang
52
Bab 52: Bagaimana Kalau Kita Tinggal Bersama?
53
Bab 53: Urusan Mendadak
54
Bab 54: Kekesalan Orang Kaya
55
Bab 55: Langkah Awal yang Manis
56
Bab 56: Anda Jangan Gila!
57
Bab 57: Laporan Reno
58
Bab 58: Ketukan Tengah Malam
59
Bab 59: Bolehkah Aku Menginap?
60
Bab 60: Pendekatan Ugal-Ugalan
61
Bab 61: Sikapnya yang Hangat
62
Bab 62: Kepulangan Direktur
63
Bab 63: Mainan Milik Lina
64
Bab 64: Kamu Milikku!
65
Bab 65: Kamu Bisa Mengandalkanku
66
Bab 66: Modus Pak Direktur
67
Bab 67: Jebakan Orang Kaya
68
Bab 68: Bertemu Mantan Mertua
69
Bab 69: Penolakan Lina
70
Bab 70: Ulah Mantan Mertua
71
Bab 71: Permintaan Rudi
72
Bab 72: Apa Janu Anakku?
73
Bab 73: Maju Terus Pantang Mundur
74
Bab 74: Panggil Aku Ayah
75
Bab 75: Pamer
76
Bab 76: Ini Ayahku!
77
Bab 77: Rayuan Maut Trian
78
Bab 78: Hari Apes yang Memalukan
79
Bab 79: Cucu Melisa
80
Bab 80: Trian di Luar Nalar
81
Bab 81: Calon Mertua Baik Hati
82
Bab 82: Mandi Bersama
83
Bab 83: Kamu Puas Aku Lemas
84
Bab 84: Pertemuan Mengharukan
85
Bab 85: Negosiasi Trian
86
Bab 86: Semakin Dekat
87
Bab 87: Bertemu Keluarga Trian
88
Bab 88: Bandung Bondowoso Versi Modern
89
Bab 89: Pernikahan
90
Bab 90: Arjun Patah Hati
91
Bab 91: Jangan Ngambek, Sayang!
92
Bab 92: Singa yang Kelaparan
93
Bab 93: Bercocok Tanam
94
94: Kembali Bekerja
95
Bab 95: Istriku Semangatku
96
Bab 96: Minta Jatah di Kantor
97
Bab 97: Hati yang Berubah
98
Bab 98: Hampir Saja
99
Bab 99: Keputusan Gila Arjun
100
Bab 100: Ada Saja Masalah
101
Bab 101: Trian Kecelakaan
102
Bab 102: Kehadiran Mertua
103
Bab 103: Serpihan Masa Lalu
104
Bab 104: Ingatan yang Ambigu
105
Bab 105: Bibir Manis Arjun
106
Bab 106: Sentuhan Suami Tercinta
107
Bab 107: Penyesalan dan Kelegaan
108
Terjebak Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!