Bab 10: Kapan Punya Anak?

Sejak percekcokkan kemarin, Rudi menjadi sedikit berubah. Ia selalu pulang ke rumah. Meskipun lembur, paling lambat jam 10 ia sudah ada di rumah. Hal itu membuat perasaan Lina menjadi tenang.

Setiap akhir pekan, Rudi tak lagi sibuk dengan pekerjaan. Ia melakukan tugasnya menjadi suami yang baik membantu istrinya memasak dan membereskan rumah. Hubungan mereka bisa dikatakan membaik. Lina juga percaya jika suaminya kini akhirnya berubah.

"Sayang, sepertinya cuciannya sudah selesai. Tolong bantu dijemur, ya!" pinta Lina yang sedang sibuk dengan masakannya.

"Oke, Sayang!" sahut Rudi. Ia yang baru selesai menyapu langsung bergegas menuju ke tempat laundry untuk mengambil pakaian yang akan dijemur. Saat melewati Lina di dapur, ia menyempatkan diri untuk memberikan ciuman. Sikap romantisnya membuat Lina tampak berbunga-bunga.

Lina semakin bersemangat menyajikan masakannya di atas meja makan. Ia melakukannya sembari bersenandung riang.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ia mengambil ponselnya yang tergeletak di meja makan. Telepon dari ibunya.

"Halo, Ibu," sapa Lina. Ia menekan mode pengeras suara agar bisa mendengarkan telepon tanpa harus mendekatkan ke telinga.

"Halo, Lina. Kamu sedang apa?" tanya sang ibu dari seberang telepon.

"Aku baru selesai memasak untuk sarapan, Bu," jawab Lina.

"Suamimu mana?" tanya ibu.

Lina menoleh ke arah halaman samping. "Oh, Mas rudi masih menjemur pakaian," jawabnya.

"Oh, begitu. Suamimu baik sekali, perhatian, mau membantu istri. Tidak seperti ayahmu!" puji ibu.

Lina hanya senyum-senyum mendengar ucapan ibunya. Ia memang merasa beruntung bisa menikah dengan lelaki sebaik Rudi.

"Ibu juga mau berterima kasih, transferan dari kamu sudah ibu ambil untuk biaya sekolah adikmu dan juga biaya hidup sehari-hari," kata Ibu.

"Iya, sama-sama, Ibu." jawab Lina.

Lina sangat bahagia mendengar ibunya bisa menggunakan uang pemberiannya. Ia sadar keluarganya memang hanya keluarga yang sangat sederhana. Jika bukan karena Rudi, mungkin sampai saat ini mereka akan kesulitan keuangan.

Rudi tak pernah membatasi transferan yang akan ia berikan kepada keluarganya. Namun, sebagai wanita yang tahu diri, ia menyisihkan sebagian gaji suaminya untuk diberikan kepada ibunya dan ibu mertuanya secara adil. Masing-masing ia berikan rutin 10 juta.

Orang tua Rudi juga sangat baik terhadap Lina. Bahkan mereka tak mengharapkan transferan darinya karena merasa penghasilan dari bisnis konveksi yang dimiliki sudah cukup untuk hidup sehari-hari. Namun, Lina tetap memberikan jatah bulanan kepada keluarga Rudi.

"Ibu doakan kalian selalu sehat dan tambah sukses. Juga bisa segera punya anak," ucap Ibu.

Lina tersenyum getir saat ibunya menyinggung soal anak. "Iya, ibu. Doakan saja yang terbaik untuk kami," jawabnya.

Lina juga merasa heran kenapa dia belum juga hamil. Padahal kebanyakan wanita setelah menikah bisa langsung hamil.

"Jadi, apa sudah ada tanda-tanda kehamilan? Kalian kan sudah satu bulan pindah ke sana," kata Ibu. Ia ingin tahu kondisi anaknya.

"Ah, belum, Bu. Doakan saja," jawab Lina lagi. Ia seakan bingung untuk memberikan jawaban lain.

"Coba kamu konsultasi ke dokter di sana. Ibu khawatir ada masalah denganmu. Bagaimana kalau kamu tidak bisa punya anak?"

Ibu memang selalu begitu, mengkhawatirkan kondisi Lina.

"Jangan bicara seperti itu, Bu. Doakan saja yabg terbaik," pinta Lina.

"Itu sudah pasti, Lina. Ibu selalu mendoakanmu. Tapi, kamu juga harus ada usaha. Semakin cepat tahu penyebabnya, semakin cepat bisa diatasi. Jangan sampai ke depannya jadi masalah. Mungkin sekarang suami dan mertuamu tidak mempermasalahkan. Namun, orang itu bisa berubah, Lina. Berusahalah untuk bisa memiliki anak supaya kamu dianggap sebagai wanita sejati."

Lina menghela napas. Ucapan ibunya justru semakin membebani dirinya. Ia heran kenapa di dunia ini kesuksesan seorang wanita hanya dinilai dari dua hal: menikah dan melahirkan anak. Seolah wanita yang belum menikah adalah sebuah aib besar. Apalagi dirinya menikah hampir di usia akhir 20an. Sementara, teman-temannya menikah di awal 20an.

Setelah menikah, jangan berharap bisa hidup tenang kalau belum bisa melahirkan anak. Wanita yang menikah tapi belum memiliki anak sepertinya dianggap wanita jadi-jadian, bukan wanita seutuhnya. Semua penilaian orang bahkan menambah penderitaan bagi seorang wanita.

"Iya, ibu. Nanti aku akan coba periksa," ucap Lina. Ia merasa lebih baik menurut supaya tidak lebih panjang perdebatan dengan ibunya. Tak ada gunanya ia membantah, orang tuanya hanya akan berhenti jika dia sudah hamil.

"Ya sudah kalau begitu. Ibu tutup dulu teleponnya. Kamu jaga kesehatan baik-baik," pesan ibu.

"Iya, Ibu juga jaga kesehatan di sana."

Lina mematikan sambungan telepon setelah percakapannya selesai. Ia langsung lemas mengingat tanggung jawabnya untuk bisa melahirkan anak.

"Telepon dari siapa?" tanya Rudi yang baru selesai menjemur pakaian.

"Oh, tadi ibu telepon," jawab Lina.

"Ibu telepon? Ada apa?" tanya Rudi penasaran seraya menarik kursi dan duduk di hadapan Lina.

"Tidak ada apa-apa, Mas. Ibu hanya menyampaikan terima kasih karena transferannya sudah sampai," jawab Lina.

Ia tidak mungkin menyampaikan apa yang sebenarnya dibicarakan dengan ibunya. Ia takut hal itu akan membebani Rudi.

Lina mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya. Setelah itu, mereka sarapan bersama.

Terpopuler

Comments

niktut ugis

niktut ugis

duh beruntung nya ortu + mertua Lina...mantu q tiap bulan cm ksh 500rb cukup g cukup egp 😌

2024-12-13

0

Carloz Loco

Carloz Loco

belum menikah disuruh menikah,,hbs menikah masih ad ujian ttg kehadiran atau belum punya anak,,,kenapa hrs begitu,,,tujuan menikah ap hny untuk biikin anak ???

2025-01-22

0

Lucia

Lucia

Jangan " Rudy Mandul.. tdk jujur sm lina. Semoga baik" saja

2025-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pertemuan Tak Terduga
2 Bab 2: Pengorbanan Trian
3 Bab 3: Gagal Terpuaskan
4 Bab 4: Bertamu
5 Bab 5: Makan Malam Bersama
6 Bab 6: Mengingat Masa Lalu
7 Bab 7: Menginap
8 Bab 8: Sarapan Bersama
9 Bab 9: Cekcok
10 Bab 10: Kapan Punya Anak?
11 Bab 11: Periksa Kesuburan
12 Bab 12: Kepergok Sedang Enak-Enak
13 Bab 13: Rahasia Dara
14 Bab 14: Obrolan Dua Orang Kesepian
15 Bab 15: Malam Panas Dara
16 Bab 16: Dara yang Gila
17 Bab 17: Misteri Pembalut yang Hilang
18 Bab 18: Tingkah Aneh Rudi
19 Bab 19: Giliran Trian yang Gila
20 Bab 20: Kekhilafan Pertama
21 Bab 21: Sebuah Kesalahan Fatal
22 Bab 22: Menyulut Perselingkuhan
23 Bab 23: Jangan Bertemu Lagi
24 Bab 24: Ketahuan Dara
25 Bab 25: Lina Sakit
26 Bab 26: Dimana Suamiku?
27 Bab 27: Pembalut Dalam Tas Suami
28 Bab 28: Siapa Tamu Itu?
29 Bab 29: Tidak Mungkin Suamiku Begitu
30 Bab 30: Ketahuan
31 Bab 31: Tabiat Asli Rudi
32 Bab 32: Mengungsi
33 Bab 33: Pulang ke Rumah Orang Tua
34 Bab 34: Meminta Dukungan Orang Tua
35 Bab 35: Sogokan
36 Bab 36: Kutunggu Jandamu
37 Bab 37: Kedatangan Rudi
38 Bab 38: Lina Sakit
39 Bab 39: Kabar Kehamilan
40 Bab 40: Mulai Awal Baru (Revisi)
41 Bab 41: Kekuatan Hidup (Revisi)
42 Bab 42: Perjalanan ke Kantor
43 Bab 43: Seperti Orang Asing
44 Bab 44: Menyebalkan
45 Bab 45: Pengakuan Arjun
46 Bab 46: Ingatan yang Hilang
47 Bab 47: Pak, Anda Sedang Apa?
48 Bab 48: Shick Shack Shock
49 Bab 49: Ada Apa Dengan Diriku?
50 Bab 50: Seperti Hampir Mati
51 Bab 51: Apa Anda Puas Sekarang
52 Bab 52: Bagaimana Kalau Kita Tinggal Bersama?
53 Bab 53: Urusan Mendadak
54 Bab 54: Kekesalan Orang Kaya
55 Bab 55: Langkah Awal yang Manis
56 Bab 56: Anda Jangan Gila!
57 Bab 57: Laporan Reno
58 Bab 58: Ketukan Tengah Malam
59 Bab 59: Bolehkah Aku Menginap?
60 Bab 60: Pendekatan Ugal-Ugalan
61 Bab 61: Sikapnya yang Hangat
62 Bab 62: Kepulangan Direktur
63 Bab 63: Mainan Milik Lina
64 Bab 64: Kamu Milikku!
65 Bab 65: Kamu Bisa Mengandalkanku
66 Bab 66: Modus Pak Direktur
67 Bab 67: Jebakan Orang Kaya
68 Bab 68: Bertemu Mantan Mertua
69 Bab 69: Penolakan Lina
70 Bab 70: Ulah Mantan Mertua
71 Bab 71: Permintaan Rudi
72 Bab 72: Apa Janu Anakku?
73 Bab 73: Maju Terus Pantang Mundur
74 Bab 74: Panggil Aku Ayah
75 Bab 75: Pamer
76 Bab 76: Ini Ayahku!
77 Bab 77: Rayuan Maut Trian
78 Bab 78: Hari Apes yang Memalukan
79 Bab 79: Cucu Melisa
80 Bab 80: Trian di Luar Nalar
81 Bab 81: Calon Mertua Baik Hati
82 Bab 82: Mandi Bersama
83 Bab 83: Kamu Puas Aku Lemas
84 Bab 84: Pertemuan Mengharukan
85 Bab 85: Negosiasi Trian
86 Bab 86: Semakin Dekat
87 Bab 87: Bertemu Keluarga Trian
88 Bab 88: Bandung Bondowoso Versi Modern
89 Bab 89: Pernikahan
90 Bab 90: Arjun Patah Hati
91 Bab 91: Jangan Ngambek, Sayang!
92 Bab 92: Singa yang Kelaparan
93 Bab 93: Bercocok Tanam
94 94: Kembali Bekerja
95 Bab 95: Istriku Semangatku
96 Bab 96: Minta Jatah di Kantor
97 Bab 97: Hati yang Berubah
98 Bab 98: Hampir Saja
99 Bab 99: Keputusan Gila Arjun
100 Bab 100: Ada Saja Masalah
101 Bab 101: Trian Kecelakaan
102 Bab 102: Kehadiran Mertua
103 Bab 103: Serpihan Masa Lalu
104 Bab 104: Ingatan yang Ambigu
105 Bab 105: Bibir Manis Arjun
106 Bab 106: Sentuhan Suami Tercinta
107 Bab 107: Penyesalan dan Kelegaan
108 Terjebak Pernikahan
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1: Pertemuan Tak Terduga
2
Bab 2: Pengorbanan Trian
3
Bab 3: Gagal Terpuaskan
4
Bab 4: Bertamu
5
Bab 5: Makan Malam Bersama
6
Bab 6: Mengingat Masa Lalu
7
Bab 7: Menginap
8
Bab 8: Sarapan Bersama
9
Bab 9: Cekcok
10
Bab 10: Kapan Punya Anak?
11
Bab 11: Periksa Kesuburan
12
Bab 12: Kepergok Sedang Enak-Enak
13
Bab 13: Rahasia Dara
14
Bab 14: Obrolan Dua Orang Kesepian
15
Bab 15: Malam Panas Dara
16
Bab 16: Dara yang Gila
17
Bab 17: Misteri Pembalut yang Hilang
18
Bab 18: Tingkah Aneh Rudi
19
Bab 19: Giliran Trian yang Gila
20
Bab 20: Kekhilafan Pertama
21
Bab 21: Sebuah Kesalahan Fatal
22
Bab 22: Menyulut Perselingkuhan
23
Bab 23: Jangan Bertemu Lagi
24
Bab 24: Ketahuan Dara
25
Bab 25: Lina Sakit
26
Bab 26: Dimana Suamiku?
27
Bab 27: Pembalut Dalam Tas Suami
28
Bab 28: Siapa Tamu Itu?
29
Bab 29: Tidak Mungkin Suamiku Begitu
30
Bab 30: Ketahuan
31
Bab 31: Tabiat Asli Rudi
32
Bab 32: Mengungsi
33
Bab 33: Pulang ke Rumah Orang Tua
34
Bab 34: Meminta Dukungan Orang Tua
35
Bab 35: Sogokan
36
Bab 36: Kutunggu Jandamu
37
Bab 37: Kedatangan Rudi
38
Bab 38: Lina Sakit
39
Bab 39: Kabar Kehamilan
40
Bab 40: Mulai Awal Baru (Revisi)
41
Bab 41: Kekuatan Hidup (Revisi)
42
Bab 42: Perjalanan ke Kantor
43
Bab 43: Seperti Orang Asing
44
Bab 44: Menyebalkan
45
Bab 45: Pengakuan Arjun
46
Bab 46: Ingatan yang Hilang
47
Bab 47: Pak, Anda Sedang Apa?
48
Bab 48: Shick Shack Shock
49
Bab 49: Ada Apa Dengan Diriku?
50
Bab 50: Seperti Hampir Mati
51
Bab 51: Apa Anda Puas Sekarang
52
Bab 52: Bagaimana Kalau Kita Tinggal Bersama?
53
Bab 53: Urusan Mendadak
54
Bab 54: Kekesalan Orang Kaya
55
Bab 55: Langkah Awal yang Manis
56
Bab 56: Anda Jangan Gila!
57
Bab 57: Laporan Reno
58
Bab 58: Ketukan Tengah Malam
59
Bab 59: Bolehkah Aku Menginap?
60
Bab 60: Pendekatan Ugal-Ugalan
61
Bab 61: Sikapnya yang Hangat
62
Bab 62: Kepulangan Direktur
63
Bab 63: Mainan Milik Lina
64
Bab 64: Kamu Milikku!
65
Bab 65: Kamu Bisa Mengandalkanku
66
Bab 66: Modus Pak Direktur
67
Bab 67: Jebakan Orang Kaya
68
Bab 68: Bertemu Mantan Mertua
69
Bab 69: Penolakan Lina
70
Bab 70: Ulah Mantan Mertua
71
Bab 71: Permintaan Rudi
72
Bab 72: Apa Janu Anakku?
73
Bab 73: Maju Terus Pantang Mundur
74
Bab 74: Panggil Aku Ayah
75
Bab 75: Pamer
76
Bab 76: Ini Ayahku!
77
Bab 77: Rayuan Maut Trian
78
Bab 78: Hari Apes yang Memalukan
79
Bab 79: Cucu Melisa
80
Bab 80: Trian di Luar Nalar
81
Bab 81: Calon Mertua Baik Hati
82
Bab 82: Mandi Bersama
83
Bab 83: Kamu Puas Aku Lemas
84
Bab 84: Pertemuan Mengharukan
85
Bab 85: Negosiasi Trian
86
Bab 86: Semakin Dekat
87
Bab 87: Bertemu Keluarga Trian
88
Bab 88: Bandung Bondowoso Versi Modern
89
Bab 89: Pernikahan
90
Bab 90: Arjun Patah Hati
91
Bab 91: Jangan Ngambek, Sayang!
92
Bab 92: Singa yang Kelaparan
93
Bab 93: Bercocok Tanam
94
94: Kembali Bekerja
95
Bab 95: Istriku Semangatku
96
Bab 96: Minta Jatah di Kantor
97
Bab 97: Hati yang Berubah
98
Bab 98: Hampir Saja
99
Bab 99: Keputusan Gila Arjun
100
Bab 100: Ada Saja Masalah
101
Bab 101: Trian Kecelakaan
102
Bab 102: Kehadiran Mertua
103
Bab 103: Serpihan Masa Lalu
104
Bab 104: Ingatan yang Ambigu
105
Bab 105: Bibir Manis Arjun
106
Bab 106: Sentuhan Suami Tercinta
107
Bab 107: Penyesalan dan Kelegaan
108
Terjebak Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!