"Yang mulai Queen, air sudah siap".kedua pelayan kembali dari bilik,
Aku mengangguk kemudian masuk kedalam bilik. Alangkah terkejutnya aku saat melihat ruangan bilik yang sangat mewah ini. terdapat bak berendam dengan ukuran kolam untuk anak-anak di bumi, wastafel dan juga cermin. Bak sudah diisi dengan air dan berbagai jenis bunga tak lupa pula dengan wewangian yang sudah di campurkan.
Fiona menghentikan aktivitas celingak-celinguk nya dan memilih untuk memulai aksinya membersihkan diri.
"ah, segar sekali dan harum sekali. Parfum apa yang mereka tuangkan ini, wanginya sangat membuatku rileks". Ucapnya sembari memejamkan matanya.
dia puluh menit berlalu, Fiona menyudahi aktivitas mandinya kemudian keluar dari bilik itu.
"kalian belum pergi?" tanya Fiona terkejut.
"ampun Yang Mulia Queen, kami harus mendandani Yang Mulia Queen. Itu pesan Yang Mulia Lord Gerald keadaan kami". jelas Emily
Fiona hanya mengangguk setuju.
Setelah mengenakan gaunnya, Fiona di persilahkan untuk duduk didepan meja rias dengan segala macam peralatan make up dan parfum yang telah tersedia.
Kini pilihan gaunnya jatuh kepada gaun biru denim dengan dihiasi mutiara-mutiara kecil dibagian bawahnya, gaun dengan tangan sepanjang pergelangan tangan itu sangat as dengan ukuran tubuhnya.
salah satu pelayan mulai memoles wajahnya, yang satunya mulai merapikan Surai hitamnya sedangkan Emily bertugas menyiapkan mahkota yang akan Fiona gunakan.
Beberapa ment kemudian ritual make up bersama dengan riasan kepala sudah selesai kemudian ditutup dengan Emily memakaikan kalung, anting dan cincin kristal pada Fiona.
"anda sangat luar biasa, Yang Mulia Queen". Ucap salah satu pelayan.
Fiona melihat dirinya didepan cermin, "apa ini tidak berlebihan?" tanya Fiona memperhatikan pantulan dirinya.
Ketiga pelayan menggeleng, "tentu saja tidak, Yang Mulia Queen".
"baiklah, terima kasih". Ucapnya ada akhirnya.
"sudah menjadi tugas kami, Yang Mulia Queen. kalau begitu kami keluar". Ucap ketiga pelayan itu kemudian berlalu meninggalkan Fiona.
Visual Yang Mulia Queen Fiona".
............
Sedangkan disisi lain...
"kaum Anggel berada dipihak siapa?" tanya Gerald kepada raja Hercules.
Saat ini Gerald sedang berada di istana langit tempat Raja Hercules bersembunyi. Pantas saja tidak ada yang mengetahui tempat ini, ternyata untuk masuk kesini harus menembus tujuh belas lapisan awan tebal yang tentunya sulit dilewati bagi kaum lain selain Gerald.
Raja Hercules menunduk malu, tetua dari kaumnya lah yang telah mengutuk Gerald menjadi seekor kucing dan dibuang ke bumi. "Maafkan kami Yang Mulia Lord Gerald". Ucap raja Hercules sembari sujud meminta ampun tepat di kaki Gerald.
Gerald berjalan menjauhi Raja Hercules yang masih bersujud, "jika bukan karena pangeran Jean, kemungkinan lehermu sudah berpisah dari tubuh mu". Ucap Gerald sembari naik pada singgasana raja Hercules.
Raja Hercules gemetaran, terlihat dari tubuhnya yang sedikit berguncang. "ampun Yang Mulia Lord, maafkan hamba". Ucap lelaki berusia sekitar enam puluh tahunan itu sembari mengatupkan telapak tangannya. "Akan hamba pastikan bahwa kaum Anggel berada di pihak Yang Mulia Lord Gerald". lanjutnya.
Gerald mengangguk, "duduk lah, berikan aku informasi mengenai Glean".
Raja Hercules menuruti perintah Gerald, "semenjak Glean menjadi Kisar, immorland sangat tidak terkendali. Ia selalu mengambil paksa bahan-bahan pokok dari para penduduk seluruh kerajaan dan menarik paksa seluruh putri kerajaan untuk memuaskan dirinya".
'kenapa tidak ada yang melawan?" tanya Gerald dengan rahang yang mulai mengeras.
"kaum Demigod hampir punah karena berusaha menentang kebijakan dari Glean, Yang Mulia Lord Gerald".
.
.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments