Dihantui

03.00 WIB

Adzan awal berkumandang. Mesjid yang tak jauh dari rumah warga persis letaknya ada di tengah-tengah pemukiman, dengan begitu ketika adzan atau pengumuman yang terdengar dari toa mesjid langsung menyebar dan bisa didengarkan jelas oleh warga.

*Di Pos jaga*

"Mandra pulang Lu sana! Udah adzan tuh. Bentar lagi subuh." Pak Parto balik memperingatkan Mandra. Alasannya karena Mandra yang paling muda diantara mereka, lagi pula Mandra harusnya pergi sekolah esok pagi.

"Anter pulang nya Mang!" Rengek Mandra. Ternyata sedari tadi Mandra gelisah seperti itu alasannya memang karena ketakutan.

"Ketahuan deh, gini nih modelan anak zaman sekarang, sama hantu takut Lo? Kesiangan sekolah bodo amat!" Cercah Pak Parto yang paling tidak suka dengan sikap Mandra. "Tadi siang Lu diantar si Hardi, sekarang apa mau gue panggilkan si Hardi lagi?" ejeknya masih tidak terima.

Mandra hanya manyun saja, sepertinya dia berniat kemanapun perginya Pak Parto dia milih ikut saja, meskipun harus sampai pagi jaga pos.

"Udahlah, udah gak bener. Tidur aja Mandra! Tidur!" Timpal satu orangnya lagi yang sedang bersama. Kebetulan jaga pos malam itu ada 3 orang dengan Anton, kecuali Mandra dia hanya ikut-ikutan dan Anton tidak datang malam itu.

Mandra menoleh ke arah Mang Tono yang sudah meringkuk di dalam sarung, tubuhnya benar-benar terbungkus sempurna wajar saja karena Mang Tono perawakannya tidak terlalu tinggi jadi tidak begitu kesulitan bagi mang Tono untuk melakukannya.

Mandra diam, sesekali dia melihat ke arah Pak Parto, ajaib sekali Pak Parto yang tidak terlihat mengantuk padahal sudah dari awal Pak Parto datang ke pos.

Mandra menoleh lagi ke tempat motor-motor ketiganya yang diparkirkan di samping Pos, dia jadi kembali diingatkan Anton, biasanya dia dan Anton selalu bersama jaga di pos. Tapi setelah BI Inggit meninggal_

Pikiran Mandra terhenti tak berarti. Dia langsung mengubur dalam-dalam tentang kematian BI Inggit seolah tak ingin dibahasnya lagi.

"Dra, lu sama Anton kan?" Pak Parto bicara padanya di tengah sunyi dan sepi subuh itu.

Menyebut nama Anton langsung membuat Mandra semakin cemberut saja. Artinya dia tidak ingin membahas hal apapun yang akan mengingatkannya tentang BI Inggit.

"IA!" Jawab Mandra singkat dengan nada bete.

"Astaga. Ini anak kebangetan deh. Lu kenapa sih Mandra takut bener sama hantu? Kayaknya lu harus ketemu hantu beneran deh." Ucapan serapah pak Parto yang tidak disaring itu membuat Mandra syok. Mandra sudah merasa tidak enak hati tidak enak tetap duduk bersama Pak Parto.

Tanpa bicara dengan sikapnya yang terlihat bete, kesal, Mandra langsung berjalan ke arah motornya. Menghidupkan motor dan langsung pergi dengan begitu saja.

Pak Parto hanya melotot tak paham. "Kayaknya si Mandra benar-benar tersinggung." Gumamnya.

"Mang Parto!" Panggil seseorang sambil berteriak.

Mang Parto sampai terkejut. "BI Inggit ngapa sih bikin kaget aja, jantungan nih. Mau pulang apa? Si Anton gak datang Bi, dia gak datang karena_" cerocos mulut Parto kemudian terhenti sekaligus. "BI Inggit udah mati ya." Simpulnya dalam hati. Pak Parto diam seribu bahasa, tubuhnya membatu saat itu juga.

"Mau pergi ke desa sebelah, katanya ada yang mau lahiran. Udah ah, mang Parto lagian aku mau pergi sendiri." Masih terdengar jelas nyaring suara Bi Inggit yang kemudian setelahnya hanya meninggalkan hening.

Pak Parto mematung, otaknya sedang berdebat tentang BI Inggit dan lama kelamaan dia jadi tidak mau membahas BI Inggit bahkan sekalipun terpikirkan tentang BI Inggit rasanya enggan sekali.

Di tengah suasana hening, beberapa menit Parto masih enggan membagikan pandangannya ke arah manapun. Dia bertekad apapun yang terjadi selama itu dia akan menutup mata seterusnya. Saking takutnya Mang Parto.

"PARTO!" Bentakan suara seseorang bak terdengar seperti bom yang diledakkan di samping telinga.

Parto terperanjat kaget menatap orang di sampingnya, Parto terlihat hanya melotot dengan tatapan syok dan mulut setengah terbuka.

"Ngompol Lu aki-aki!" Tegas lagi Mang Tono bicara pada Parto. Kemudian Mang Tono mulai sibuk membuka sarung yang tadi dipakainya. "Basah ... basah deh, bau ompol aki-aki. Udah kaya kesetanan gitu Lu Parto... parto." Gerutunya mengomentari Parto yang masih diam saja.

menit berlalu barulah Parto bisa mengumpulkan kesadarannya perlahan.

"Setan Ton!" Ucap Parto. "Setan!" di ulang nya lagi. Membuat Tono yang saat itu sedang sibuk langsung alih memperhatikannya dengan totalitas.

"Setan? Mana?" Tanya Tono. "Dasar! Lu setannya Parto. Nambah-nambah kerjaan istri gua aja." Gerutu Tono tak hentinya. Dia kesal dan mengabaikan apa yang mungkin sangat sulit ingin dijelaskan Parto saat itu.

"Gua balik aja. Lu diem-diem Baek ya! jangan pulang!" Bahkan ketika Tono berjalan ke arah motornya Parto masih syok dan tidak bisa bicara banyak, dia masih mengatur napas dalam-dalam, berusaha mencari mengendalikan dirinya.

Tono sudah pergi dengan motor, sekarang hanya tinggal Parto yang mematung dan terus memandangi motor antiknya.

"Setan! Ada setan!" Ucap Parto lirih beberapa kali sambil merengek seperti anak kecil. Padahal tadi dia mengejek habis-habisan Mandra seperti anak kecil, Mandra yang penakut, tapi nyatanya dia sampai terhipnotis setelah didatangi BI Inggit.

####

_Di rumah Anton_

"Bu! Mau pipis! Bu!" Rengek tita beberapa kali membangunkan ibunya. Karena tak berani pergi sendirian Tita terus berusaha membuat Ibunya bangun.

"Bu!" Panggilnya lagi sambil terus menggoyahkan tubuh Ibunya yang sedang enak tidur dengan kedua tangan Tita.

Berhasil, ulah Tita membuat Tari Ibunya memperlihatkan reaksi akan bangun. "Cepet Bu, mau pipis!" Rengekan Tita dengan sedikit menaikan nada bicaranya.

"Jam berapa sih ini Tita? Mau pipis pergi aja sendiri!" Cerocos nya jengkel karena sedang enak-enaknya tidur malah harus bangun.

Meski enggan untuk bangun, terpaksa Tari harus terjaga memenuhi permintaan Tita putrinya. "Ayo cepat bangun!" Ajaknya pada Tita dengan nada marah.

Akhirnya keduanya pergi bersama ke kamar mandi. Kebetulan kamar mandi ada di belakang, jadi ketika keluar kamar pasti melewati ruang tamu dan kamar BI Inggit.

Beberapa kali Tari mengucek mata sambil berdiri di ambang pintu yang akan masuk ke dapur, samar-samar dia memperhatikan jam dinding. "Baru jam 3 lebih, Teh Nyai belum pulang kali ya, masih sepi gini." Gumamnya sambil kembali menguap.

"Bu!" Ucap Tita baru keluar dari kamar mandi.

"Ayo cepat tidur lagi! Masih jam segini dan kayaknya Ua Nyai belum pulang." Sambil menguap Tari terus mengoceh.

Sedangkan Tita yang beberapa kali mendengarkan nama ua nyai disebut dia hanya bisa memandangi ibunya dengan tatapan aneh, sekaligus takut. Tak bisa dipungkiri sejak menginap di rumah Bi Inggit Tita terus-menerus merasa merinding, karena rasa takutnya yang berlebih dia juga sampai membangunkan Ibunya hanya untuk sekedar pergi ke kamar mandi. Rasa takut Tita kian menjadi-jadi kala melintasi kamar Ua nyai, dari tadi sudut mata tita melihat risih ke arah kamar.

"Lelet banget jalannya! Cepat!" Merasa jengkel karena tita cukup lambat ketika jalan sampai tertinggal di belakang.

Tita terperanjat kaget, dia cepat menyusul berjalan cepat ke arah kamar Anton untuk tidur lagi. sejauh ini Tita hanya manut nurut saja dengan perkataan ibunya, dia tidak berkomentar atau memperingatkan bahwa Ua Nyai yang disebut-sebut itu sudah meninggal, pikir Tita mungkin Ibunya lupa tentang Ua Nyai.

Sesampainya di kamar, Tita yang terakhir mau kembali naik ke atas kasur sekilas matanya menangkap sesuatu yang aneh di bawah kolong kasur. Seperti rambut?

Sedangkan Tari yang sudah setengah sadar dia sudah menarik selimut dan tidur lagi.

Tita masih berdiri ngeri, dia jelas melihat sebuah rambut di kolong tempat tidur. Tak banyak berpikir tita yang sudah ketakutan sejak Ibunya terus menyebut Ua Nyai, sekarang pikirannya mulai semakin berfantasi jika yang ada di bawah kolong kasur adalah_

"IIBUUUU!!!" Teriak Tita kencang sekali sampai-sampai Tari yang sudah terlelap tidur itu terperanjat dan terjaga.

####

Terpopuler

Comments

Tiara Andini

Tiara Andini

jangan😭😳

2024-08-04

0

𖤍ᴹᴿ᭄☠BanxJeki Hiatus,GC.2th

𖤍ᴹᴿ᭄☠BanxJeki Hiatus,GC.2th

Horor kocak kerenn 🌹 kamu Thor ceritanya seru

2024-07-26

1

Rudy 59

Rudy 59

astaga

2024-07-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!