Di sepanjang perjalanan Jee dan Rakha mengobrol, Rakha tak mau karena dengan penampilan Jee yang seperti ini suasana malah semakin tambah canggung.
Sekitar 30 menitan akhirnya mereka tiba di halaman mansion besar keluarga Bernand, Jee dapat melihat mobil hitam Rei sudah ada di sana.
Wanita itu terdiam sesaat sebelum turun, kenapa rasanya menakutkan apa karena penampilannya?.
"Ah tidak-tidak." Jee menggelengkan kepala berusaha menggubris.
"Ayo." Rakha membukakan pintu, digandengnya tangan Rakha oleh wanita cantik itu.
Rakha dan Jeni sepakat untuk tidak memberitahukan dulu kepada kedua orang tuanya jika mereka telah memilih berpisah, biar nanti saja Rakha yang memberitahu tapi tidak sekarang setelah dirinya benar-benar bisa melepas dan mengikhlaskan.
Keduanya memasuki rumah besar keluarga Bernand, sudah lama Jeni tak kesana dan banyak sekali perubahan.
Terdengar suara orang mengobrol ketika mereka mendekati ruang tamu.
"Ya ampun!." Excited Merry saat melihat Rakha dan Jee tiba di sana, sehingga semua yang sudah berkumpul tertuju melihat mereka berdua.
"Hallo tante." Sopan Jee, keduanya berpelukan.
"What??." Terkejut Luke yang ada di sana tepat di samping Rei. "Itu sekretaris Jeni?."
Sorot mata tajam Rei terus menatap wanita cantik yang berstatus sekretarisnya itu, apa-apaan dia ini? di kantor hanya berpakaian formal serba tertutup dan membosankan dengan ciri khasnya, dan di luar seperti ini??.
Setelah bersalaman juga dengan Damian, kini Jee duduk di samping Rakha.
Deg!
Wanita itu menelan saliva saat adu tatap dengan Rei yang tepat berada di hadapannya, namun Jee langsung tersenyum ramah menutupi ketakutannya akan tatapan itu.
"Ternyata bertemu lagi bu Jeni." Sapa Luke."
"Haha iya tuan Luke."
Beda dengan yang lain, Rei dingin acuh tak acuh padahal Jee sekretarisnya, kesal tangannya gatal apalagi Rei tak bisa lepas dari menatap penampilan cantik Jee, sorot mata tajamnya tertuju pada belahan dada besar itu walaupun sudah tertutup outer tapi Jeni mampu membuat dirinya berimajinasi tak tertolong.
PLAK!!
"Rei!?."
Semua orang terkejut saat Rei menepuk jidatnya dengan sangat keras.
Wajah tampan Rei merah, barusan ia kesal dengan pikiran gilanya sampai menepuk jidat tak tahu tempat. "Bukan apa-apa lanjut saja mengobrol-nya."
"Kau tidak apa-apa?." Tanya Luke memastikan.
"No!." Lirih Rei, namun ia langsung berdiri dan pergi ke luar.
Jee yang memang sudah tak bisa menebak atasannya itu menggaruk kepala tak gatal, memang umur Rei sudah 33 tahun tapi selalu ada gebrakan yang membuatnya terlihat masih kekanak-kanakan, ini di mata Jeni.
Mama Merry tersenyum. "Biasa mungkin Rei sedang capek dengan kerjaannya."
"Iya tante."
Damian menatap Rakha dan Jee bergantian. "Apa kalian sudah ada rencana untuk masuk ke jenjang yang lebih serius?."
Jee dan Rakha saling tatap.
"Ah itu belum kita bicarakan lagi pah." Jawab Rakha, ia tak mau Jee tak nyaman dengan pertanyaan seperti itu sedangkan keduanya juga kini statusnya sudah berbeda.
"Menunggu Rei memberikan cucu sangat lama, papa juga jadi berharap dari kalian berdua."
Semuanya tertawa..
Jee tersenyum lalu ia menunduk meremas ujung bajunya, andai tuan Damian dan tante Merry tahu jika cucu mereka telah lahir dari rahimnya sendiri. Noah.
Mereka terus mengobrol dengan sesekali diiringi gelak tawa.
Sementara itu.
Di halaman samping, tepi kolam renang..
Rei jongkok meremas rambutnya dengan kuat, di tatapnya pantulan diri dari dalam air kolam. "Pria gila! b*jingan! bisa-bisanya kau berfantasi terhadap wanita itu!." Maki Rei pada dirinya sendiri, yang ia rasa dirinya jadi aneh setelah bertemu dengan Jeni.
Wajah tampannya sangat merah sekali, setiap melihat ke arah lain malah dada besar itu yang nampak.
"Aaargh!." Resah Rei, ia seperti kehilangan jiwanya.
Tak lama...
"Rei??." Panggil Merry.
Rei langsung berdiri sontak merapikan penampilannya.
"Iya ma?."
"Ayo masuk makan malamnya dimulai."
"Oke, menyusul."
Lagi-lagi Rei berhadapan dengan sekretarisnya Jenifer, Rakha dengan Jeni dirinya dengan Luke.
Makan malam itu terasa hangat dengan kehadiran Jee, anaknya ceria, good attitude, dan ada saja hal lain yang membuat orang nyaman jika mengobrol santai dengannya di tambah dengan parasnya yang jelita, benar-benar nyaris sempurna.
Rakha menunjukkan perhatiannya pada Jee, dan wanita cantik itu merespon baik.
Semuanya tak lepas dari pantauan Rei, kini ia melihat dirinya dan Luke yang berada di samping.
"Apa?." Tanya Luke.
Seketika Rei merinding.
"Apa-apaan dia ini?." Batin Luke kepada sahabatnya, yang dirasa memunculkan gejala aneh.
Makan malam bersama itu berjalan khidmat hingga selesai, terkecuali Rei ia mengecualikan diri.
Hingga akhirnya para anak-anak itu pamitan untuk pulang, dan Rakha kembali akan mengantar Jee.
"Ya sudah hati-hati anak-anak."
"Iya."
Di parkiran..
Rei yang sedang menunggu Luke melihat Jee berjalan sedikit kesulitan karena heelsnya, saat ia ingin menghampiri wanita itu tiba-tiba Rakha datang dan langsung melingkarkan tangannya pada perut ramping Jee.
"HUAACHIHHHH!!!."
Siapa yang tak terkejut mendengar bersin Rei, Luke saja terhenyak begitupun dengan Jee dan Rakha.
"Sebentar.." Dirasa atasannya seperti sedang sakit, Jeni menghampiri Rei.
"Tuan apa kau baik-baik saja?."
"Menurutmu?." Dingin Rei yang tatapannya mulai turun ke area dada. "Ck!."
"Saya tidak tahu makanya bertanya untuk memastikan." Balas Jee, karena bagaimanapun ia sekretarisnya dan harus melayani dengan baik.
Rakha yang melihat itu langsung menghampiri mereka berdua.
"Tidak ada." Bantah Rei, pria itu seketika melepas jas hitamnya lalu mengenakan pada Jeni. "Lain kali berpakaian lah yang benar, kembalikan besok saja."
Tanpa menunggu Jeni dan Rakha berucap, Rei langsung masuk mobil dan melaju pergi duluan.
.
Cus tinggalkan jejaknya para readers kesayangan!🤗🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Lilis Ernawati
/Joyful//Joyful//Joyful/ kasian bener tu jidat jd sasaraaannn
2024-10-08
0
Ning Suswati
udah rei gk usah gengsi, kan udah tau siapa jee, diembat aja daripada kena tikung, kan sdh tau juga kalau yg pernah ditiduri itu sdh didepan mata, mau apalagi, kan sdh pisah juga dg isteri perjodohannay
2024-09-26
0
Okto Mulya D.
Hahaha Rei langsung pusing liat dada mentok ituuu...teringat 3 tahun laluu
2024-08-12
0