Malam hari
Mansion Reino..
"Rei sepertinya sekretaris mu itu wanita gak bener, nada bicaranya tampak angkuh tak sopan kepadaku aku tak suka dan tak mau ada interaksi di antara kalian berdua!." Ujar Cassie terang-terangan.
"Dia tidak berulah dan aku tak menemukan kesalahan apapun, apa yang kau rasakan? jangan aneh-aneh dia tidak melakukan apapun kepadamu tadi." Rei benar-benar sudah muak dengan sikap istrinya.
"Kau membela wanita tadi?."
Pria itu menatap dingin istrinya. "Jangan kekanak-kanakan!."
Cassie semakin sakit hati. "Aku hanya menyampaikan rasa tak suka ku Rei, kenapa kau selalu bertindak dingin akhir-akhir ini? aku istrimu hargailah!."
Rei yang capek dan sudah muak menghela nafas panjang. "Kau yang sudah tak menghargaiku sebagai seorang suami, lanjutkan kehidupan mu silahkan kembali ke LA."
Mendengar LA disebut, Cassie tampak sumringah langsung menahan tubuh Rei, dunia modelnya akan terus berjalan. "Apa kita akan kembali lagi ke sana?."
"Kau saja, rumah tangga ini tak akan bertahan lama lagi."
Deg!!
"Rei!? apa yang kau katakan?." Gemetar Cassie jantungnya berdebar kencang panik tak karuan.
"Rei!?."
"Tidak melihat masa depan, dan kau tak bisa memberiku keturunan! kurasa alasan itu sudah cukup." Dingin Rei langsung melangkah pergi.
"No Rei!!." Cassie menahan tubuh suaminya. "Hanya karena seorang anak kamu seperti ini? aku tak siap jadi ibu aku tak bisa bentuk tubuhku berubah, lagian gak harus punya anak kan kita bisa sama-sama terus sampai tua."
"Salah aku menikahimu." Rei menepis tangan Cassie. "Kembalilah ke LA, Luke sudah menyiapkan penerbangan."
Setelah berucap pria itu langsung masuk ke dalam kamar dan menguncinya.
"Rei!!?.." Pekik Cassie, ia tak mau jika harus berpisah dengan Reino tapi ia juga tak siap memberikan keturunan.
"Aaargh sialan!."
.
.
Sementara itu di tempat lain
"Apa!!???."
Jee langsung membungkam mulut sahabatnya. "Pelan-pelan Mel.."
"Sorry sorry." Melly langsung memelankan suara walaupun itu di dalam kamar.
"Lo tiba-tiba datang membawa kabar seperti ini Jee? ya tuhan sekarang pria itu malah jadi atasanmu?." Melly dibuat ruwet dengan kisah sahabatnya.
"Aku rasa dia lupa dan tak tahu, itu kejadian lama 3 tahun yang lalu." Ujar Jee.
"Bukan soal itunya Jee terserah, tapi tetap saja Reino Bernand bapak dari anak lo Noah."
"Ya siapa bilang Noah anak kodok Mel?."
Melly menepuk jidatnya. "Serius!."
Jee menekuk wajahnya cemberut ia memeluk guling yang ada di kamar Melly. "Iya Noah memang anak dia, dan aku berharap tidak ada seorang pun yang tahu karena aku tidak mau melibatkan diri dalam masalah lagi."
"Gue paham dan setuju melihat situasi lo sekarang Jee, tapi ke depannya apalagi kalau Noah sudah gede lo gak mungkin bungkam terus, Noah butuh sosok ayah." Ucap Melly.
"Ya aku tahu."
"Tapi kalau soal Rei lupa kejadian malam itu sepertinya nggak deh, ini feeling aku ya Jee secara kan kalian sekarang dipertemukan lagi kurasa bukan sebuah kebetulan." Lanjut Melly.
Jeni tak langsung menjawab ia diam dengan ucapan sahabatnya.
"Kalau soal lupa mungkin bagaimana bentuk wujud lo doang Jee, tapi untuk tragedi ranjang kalian aku rasa tidak."
"Fyuuuhh." Jee menghela nafas panjang-panjang. "Sebenarnya tak masalah kalau pun pada akhirnya dia ingat, kehidupan kita berbeda dan sudah memiliki pasangan masing-masing."
"Iya tapi masalahnya ketika dia tahu Noah anaknya, bagaimana Rei akan bertindak terhadap Rakha?." Timpal Melly.
"Nah itu." Jee dibuat gila karena terjebak dengan si kembar, kakaknya ayah dari anak sendiri dan adiknya pasangan dia saat ini. "Jadi harus bagaimana?."
"Nikahi saja dua-duanya." Celetuk Melly.
Jee memutar mata malas dengan ide gesrek sahabatnya. "Biar apa?."
"Biar menyala suami kembar ku! wuanjay."
"Sinting."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
cha_cha96
🤣🤣 duuhhh menyala ya mel
2024-11-18
0
fsf
wkwkwk....menyala suami kembarku 🤣🤣🤣
2024-11-30
1
Lilis Ernawati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-10-08
0