Chapter 3: PARK Corp

 Dengan pakaiannya yang lusuh dan pikirannya benar-benar kacau. Tak heran jika seisi pengunjung taman menatap ke arahnya saat bepapasan. Belum lagi, air matanya yang masih menetes saat masih terngiang-ngiang kata dari bosnya tadii .

 Eun Hye berharap ini hanya sebuah mimpi buruk yang sedang dia alami bukan sebuah kenyataan pahit. Namun itu hanya angan-angan karena pada kenyataanya ini adalah kenyataan hidup yang harus Eun Hye lewati. Meskupun, dia sekarang masih mempunyai satu pekerjaan namun itu tak akan cukup untuk membiaya hidupnya sehari-hari, dia harus sesegara mungkin untuk mencari sebuah kerjaan baru .

Eun Hye hanya bisa menangis karena merasa bodoh dan tak bisa apa-apa. Pada akhirnya dia hanya berjalan menjauh tanpa memedulikan pandangan orang-orang yang menatapnya. Juga tak peduli saat tiba-tiba tubuhnya sedikit terdorong karena seseorang yang membentur pundaknya berpaspasan.

 Dia benar-benar tidak peduli, meskipun seseorang yang di tabraknya nyatanya masih menatap Eun Hye begitu intens dari belakang. Dia menatap sebelum akhirnya menyeringai. Diam-dian laki-laki itu mengambil kameranya yang tergantung di lehernya lalu memotret Eun hye dai jauh.

                         **************

  Ke Esokkan harinya Eun hye menyambangi beberapa toko untuk bertanya tentang lowongan pekerjaan. Meskipun tak ada, Eun Hye tak menyerah. Dia benar-benar langsung mencari pekerjaan lainnya. Tak peduli seberapa berantakan saat ini, Eun Hye harus segera mendapatkan pekerjaan. Apapun, dia akan melakukannya.

"Permisi, apa ada lowongan pekerjaan di sini?"

 Hari sudah terlalu sore saat dia mengetuk pintu toko yang ketujuh, dan Eun Hye masih tak menyerah. Pemilik toko yang melihat Eun Hye pun mengerutkan kening. Seingatnya, dia tak membutuhkan pekerja baru.

"Eum... Aku rasa aku tak menempel apa pun di pintu tokoku." ujar snag pemilik toko.

"Aku tahu , tapi mungkin saja anda membutuhkan seseorang untuk menjadi pegawai ? Aku ingin melamar_"

"Maaf, aku tak membutuhkan pegawai, pegawaiku sudah banyak."

 Eun hye mencoba bertanya kembali, tapi sayang, dia harus kembali di tolak saat pemilik toko tiba-tiba menutup pintu tokonya .

"Tuan!"

"Pergi dari sini!"

^^^Untuk sekian kalinya, dia harus menelan kekecewaan.^^^

Eun Hye pun kembali berjalan sambil menunduk meratapi nasibnya. Ini sudah sore, dan ini sore yang begitu menyedihkan. Tak ada yang bisa membantunya, dan lagi-lagi dia kembali menyalahkan ayahnya atas segala hal.

" Aku harus mencari pekerjaan di mana lagi?"

                           ***********

  Senyumnya mengembang saat memperhatikan sesuatu yang baru saja dia dapatkan. Dengan sebatang rokok di tanganya, dia menyadarkan tubuhnya di kursi sambil melihat wajah perempuan di foto itu.

"Eun Hye, kau baru saja di pecat?" Dia tersenyum begitu puas.

"Jangan menangis, Eun Hye. Aku sudah bilang aku tak suka melihatnya." Dia menyesap benda kecil itu sebelum menghembuskan asapnya.

"Kau tak usah khawatir. Jika kau kehilangan pekerjaan, aku bisa memberikannya. Aku akan memberikan apa pun yang kau mau selama kau mengizinkan ku untuk terus melihatmu." lagi-lagi dia tersenyum.

"Kau mau pekerjaan apa? Sekretaris? Ah sekretaris pribadiku? Agar kau bisa terus berada di dekatku?" sekali lagi dia terlihat begitu senang. Bahkan sedikit tertawa.

"Apa sekarang saatnya? Selama beberapa tahun mengikutimu, akhirnya aku punya kesempatan untuk lebih dekat denganmu. Aku bahkan tak perlu bersusah payah agar kau kembali kepadaku. Tuhan pun mengerti jika kau hanya milikku."

 Setelah itu dia menatap langit-langit kamar sambil lagi-lagi menyesap rokok di tangannya.

"Eun Hye, jangan salahkan aku jika sesuatu terjaadi padamu. Bukan aku yang membawamu, tapi kau yang datang sendiri kepada ku." Entah apa yang dia bicarakan, tapi suaranya kembali terdengar.

"Lihat saja, kau akan merasakan hal baru setelah bertemu denganku. Dan semoga...... Kau masih ingat aku."

  SEMOGA KAU MASIH INGAT AKU

 Ucapan itu yang terakhir keluar dari mulutnya. Tapi entah kenapa, sedetik kemudian, raut wajahnya tiba-tiba berubah menjadi menyeramkan.

"Semoga kau juga maih ingat semua hal yang sudah kau lakukan padaku dulu."

...                          ******************...

 Pada pagi hari, saat matahari baru menampakan keberadaanya, Eun Hye di kejutkan dengan selembaran yang berada di bawah pintu flat saat Eun Hye akan keluar untuk membeli bebeerapa barang kebutuhannya .

 Eun Hye makin tak mengerti karena ada yang tiba-tiba yang mengirikan surat ke sini. Siapa yang tahu tempat tinggalnya? Saking tak mengertinya, dia lebih memilih untuk buru-buru membuka surat itu. Dan dia membukanya, dia makin mengerutkan kening .

...                 LOWONGAN PEKERJAAN:...

...                         PARK CORP....

...                     Property company...

...                Mencari Sekretaris Pribadi...

...           ********************************************...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!