AMP~BAB 4

Lingga tersenyum sinis melihat ekspresi Dista yang sepertinya sangat kelaparan sekarang. “Baguslah, sekarang habiskan sisa makanku..” Ucap Lingga tanpa beban sedikitpun. 

Tentu saja Dista terkejut mendengarnya, karna sisa makanan Lingga sungguh tidak layak untuk dimakan. Bahkan kucing saja enggan makan itu, tapi kenapa Lingga setega itu menyuruh Dista untuk memakan sisa dipiringnya. 

“Tapi, Tuan.. Ini lebih layak jika diberikan kepada binatang, sementara aku_”

“Bagiku kau sama saja seperti mereka, tidak ada bedanya. Bukankah begitu, kau setuju tidak?” Sela Lingga dengan ekspresi wajah tanpa merasa bersalah sedikitpun. 

“Huh, aku tahu kau itu memang pemilih makanan. Baiklah, sebaiknya kau tidak usah makan saja. Biar aku_”

“Kemarikan, Tuan.. Aku akan menghabiskan nya, aku lapar sekali..” Dista mengalah saja, ia sangat lapar sekarang. Lebih tepatnya Dista menangis di dalam hati sebenarnya, dirinya sungguh tidak ada harga diri bagi Lingga. 

Lingga tersenyum puas, ia memang menyerahkan piringnya kepada Dista. Bukan dengan memberikan pakai cara yang baik, melainkan menjatuhkan piring itu di lantai. Benar-benar seperti binatang Dista diperlakukan oleh Lingga, bahkan tidak merasa bersalah sedikitpun. 

Dista menatap sendu kearah Lingga yang seperti mengejeknya. Tangan Lingga menunjuk kearah lantai, dimana piring itu berada disana. “Silahkan makan, aku tidak suka kursi mahal ku ini kau duduki..” Perintahnya. 

Menghela napas panjang, Dista berusaha tersenyum sembari mengangguk kepada Lingga yang terus tersenyum puas. Dista duduk bersila di lantai, memaksa memakan bekas sisa makanan milik Lingga tadi. Begitu sulit Dista mengunyah setiap makanan, hatinya terlalu sakit dengan semua perlakuan Lingga kali ini. 

Sementara Lingga sudah pasti puas sudah melakukan hal buruk itu kepada sosok Dista yang tidak bersalah sedikitpun. Lingga bangkit dari duduknya, bahkan menyempatkan menendang kaki Dista hingga sang empu hampir saja terjatuh. Tidak ada kata maaf, Lingga terus berjalan tanpa menghiraukan tatapan sedih dari Dista. 

Kepergian Lingga, Dista langsung mengembalikan piring itu di lantai. Ia menangis tersedu-sedu sambil memukul dadanya sendiri. Rasa sakit hati ini tidak seberapa dengan rasa harga diri Dista yang sudah dicabik-cabik oleh Lingga. Dista menangis tanpa suara, berulang kali mengigit lengannya sendiri agar tidak mengeluarkan apapun. 

“Habiskan semua itu, jika kau masih ingin hidup.” Suara itu membuat Dista kembali melanjutkan makanannya. Sekalipun sangat sulit ditelan Dista tetap memaksakan diri hingga porsi bekas makanan Lingga tadi habis tidak tersisa. 

Dista bangkit membawa piring itu menuju wastafel, ia ingin muntah karna makan terburu-buru tadi. Dista membasuh mukanya dengan air kran, ia tidak ingin terlihat rapuh lagi dihadapan sang suami. 

“Dista!” Suara menggelegar itu membuat Dista terkejut. Cepat-cepat Dista mencuci tangannya, ia berlari menuju Lingga yang sedari tadi terus menjeritkan namanya. 

Terlihat Lingga sedang sibuk dengan berkas-berkas yang berserakan dimeja ruang santai. Dista menuju sang suami, ia tidak tahu hal apa yang sedang dilakukan Lingga. 

“Kau dari mana saja? Kenapa lama sekali?!” Tanya Lingga dengan nada kesal, bahkan melempar Dista dengan remote TV ditangannya. 

Remote itu tepat mengenai wajah cantik Dista, ia hanya meringis saja karna rasanya sedikit sakit. “Tidak usah banyak drama, cepat pijat punggung ku!” Perintah Lingga dengan suara yang cukup tinggi. 

Dista langsung melakukan permintaan sang suami, ia memijat punggung belakang Lingga sambil melihat apa yang dilakukan pria itu. 

“Kau kemarin tidak ada membawa pakaian sedikitpun?” Tanya Lingga. 

“Tidak ada, Tuan..”

“Bagus, karna pakaian mu sungguh tidak pantas. Aku sudah belikan pakaian seperti yang kau pakai kemarin, sebaiknya perhatikan penampilan mu sekarang.” Ucap Lingga yang mendapatkan anggukan mantap dari Dista. 

Disebalik itu terbitlah senyuman tipis dari Dista, ia sedikit terharu karna Lingga memperhatikan cara berpenampilannya. 

“Sudah, jangan pijat lagi!” Cepat-cepat Lingga menjauhkan tangan Dista dari atas pundaknya. 

Dista pun diam, ia beralih berdiri dihadapan Lingga yang fokus mengerjakan sesuatu hal yang tidak dimengerti oleh Dista sama sekali. 

Sejujurnya Dista sangat ingin berbicara baik dengan sang suami, tapi rasanya sangat sulit sekali. 

“Pergilah mandi, kau bau!” Perintah Lingga, tentu saja Dista langsung mencium aroma tubuhnya sendiri. Dan benar saja yang dikatakan Lingga, memang sedikit bau karna tidak mandi dari kemarin. 

Dista mengangguk saja, ia menunduk hormat lalu pergi meninggalkan Lingga yang tengah asik dengan pekerjaannya. Sepanjang perjalanan menuju kamar, Dista tiada henti menatap kearah Lingga yang masih fokus sama seperti tadi. 

“Sepertinya tidak sulit bagiku untuk menganggap mu nyata sebagai suamiku..” Gumam Dista didalam hati. 

Sungguh lucu Dista dengan apa yang ia alami sekarang, menikah tidak mandi terlebih dahulu. Sungguh aneh seorang Lingga Maheswara, Dista juga tidak berani memohon untuk menyempatkan mandi tadi. 

“Mandi atau tidak, pernikahan ini tetap tidak penting bagiku!”

Itulah kata-kata Lingga, masih terngiang dengan baik di telinga Dista. “Tidak penting? Lalu kenapa dia menikahi ku?” 

~

Dista baru saja selesai mandi, dengan handuk yang terlilit untuk menutupi bagian tubuh sensitif nya. Dista menuju ruang ganti, lemari berukuran besar itu ia buka sepenuhnya. Dista terkejut kala melihat jejeran gamis yang selalu ia pakai tersusun rapi disana. Dengan warna-warna yang cukup Dista sukai. 

“Kau belum selesai juga?”

Suara itu mengejutkan Dista, hampir saja handuk itu jatuh sempurna. Dista berbalik badan, terlihat Lingga yang berdiri dengan bersandar pada pintu. 

•••••••

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Jeni Safitri

Jeni Safitri

Apakah lingga lahir dr rahim seorang jalang dan di besarkan di pinggir jalan hingga setelah kaya balas dendam tingkahnya sdh seperti hewan di jalan

2024-11-25

1

Sweet Girl

Sweet Girl

Jahat banget

2024-11-22

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Nahkan...

2024-11-22

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 84 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!