"AAAAAAAAAA!" teriak Chika.
"Chika, Chika sadar. Chika sadarlah," Aaron mengusap lembut kepala Chika.
Chika menatap ke arah Aaron yang berada di atasnya. Jantung Chika berdetak sangat cepat. Aaron membangunkan Chika dan duduk di sampingnya.
"Chika, apa yang kamu lihat?" tanya Aaron.
"Setan Ka. Dia ingin membawaku," Chika memegang lengan Aaron.
"Bu, apa tidak keberatan kalo hari ini Chika kita bawa ke tempat kenalan saya? Beliau sangat mengerti tentang hal beginian. Saya takut Chika kenapa-kenapa," ucap Aaron.
"I ... Iya. Boleh." Jawab Bu Soraya.
Setelah mandi dan sarapan, Aaron mengajak Keenan, Chika, Calista dan Bu Soraya ke tempat kenalan Aaron menggunakan mobil Keenan. Sepanjang perjalanan Keenan yang tidak bisa tidur akhirnya bisa terlelap.
Aaron terus bertanya kepada Chika, sejak kapan Chika diganggu setan. Semenjak di rumah sakit setan itu terus mengganggu. Dia bilang Chika sudah menghancurkan rumah tangga Bosnya. Chika pantas mati.
"Bang, apakah masalah Chika ada hubungannya denganku?" tanya Calista.
"Kemungkinan orang yang sama. Bang Keenan akan menyelidikinya. Mereka mengira Chika adalah dirimu karena wajah kalian mirip." Jawab Aaron.
"Maafin aku Chika." Calista memeluk Chika.
"Aku tidak mengerti," kata Chika.
Bu Soraya dengan sabar menceritakan kejadian saat preman-preman datang dan mengobrak-abrik rumah mereka. Mereka saat itu mencari Calista Amani. Mereka yakin Chika adalah Calista dan mengganti namanya. Dan sebagian foto Chika di rumah menghilang.
Chika ditemukan Roy dan Keenan di jalan raya. Atas kebaikan mereka, Chika dirawat di rumah sakit. Dan ketika Chika keluar dari rumah sakit Chika diculik oleh orang yang mengaku korban Calista Amani. Dan Chika dipukul dengan kejam di dalam gudang karena itulah Chika amnesia.
"Maaf, sekali lagi maaf," Calista merasa dia sudah menyeret Chika ke dalam masalah yang dia sendiri pun tidak tahu.
"Chika, itu semua hanya fitnah yang dituduhkan pada Calista. Percaya lah," Aaron menatap Chika dari balik kaca spion.
Chika memegang kepalanya. Terlintas diingatannya seorang pria yang memakai masker memukulinya dan melemparkan botol kearahnya.
"Chika, ada yang sakit?" Bu Soraya melihat Chika banyak mengeluarkan keringat.
"Ma, Chika melihat seorang pria memakai masker memukuli Chika di jalan raya dan pria itu juga melemparkan botol ke arah Chika. Mata itu, mata itu, sepertinya Chika pernah melihatnya," Chika menahan sakit di kepala.
"Minum obat pereda nyeri dulu sayang," Bu Soraya mengambil air mineral dan obat untuk Chika.
Belum lagi Chika meminum obatnya, lagi-lagi Chika kesurupan. Kali ini Chika mencekik leher Calista. Calista berusaha melepaskan tangan Chika. Bu Soraya juga berusaha memisahkan mereka.
Keenan dibangunkan paksa oleh Aaron karena Aaron sedang fokus dengan setirnya. Dalam keadaan setengah sadar Keenan menahan tangan Chika yang terus berusaha mencekik Calista.
"Kamu! Bukannya kamu juga ingin membunuhnya! Dia telah merusak rumah tangga Kakakmu. Ayo kita sama-sama membunuhnya!" Chika menyeringai menatap Keenan.
"Kita sudah sampai," Aaron segera membuka pintu mobil dan mengeluarkan Calista.
Aaron mengangkat Chika yang mulai mencakar-cakar lengannya.
"Chika, sadar. Lawan makhluk itu jangan sampai kamu dikuasainya." Aaron langsung disambut sepasang suami-isteri di depan rumah mereka.
Aaron menurunkan tubuh Chika. Aaron memegangi Chika yang mengamuk.
"Aaron, tahan sebentar ya. Om dan Tante akan mengusir setan yang merasukinya," kata Om Rizky.
Om Rizky dan istrinya membaca doa. Chika matanya melotot. Terus berteriak kesakitan dan berontak dalam pelukan Aaron. Keenan merasa kasian melihat kondisi Chika yang sangat mengerikan.
"Katakan siapa yang mengirimmu?" tanya Om Rizky.
"Kamu tidak perlu tahu. Dia telah menghancurkan rumah tangga Bosku!"
"Bukan dia pelakunya. Kalian salah sasaran. Pelaku sebenarnya bekerja sama dengan Raja Jin. Pulang ke Bosmu katakan dia berada di Kota A," Om Rizky meminta dengan baik-baik.
Setan itu menurut pada Om Rizky dan pergi. Chika kembali tidak sadarkan diri. Istri Om Rizky menyuruh Aaron untuk memasukkan Chika ke dalam kamar tamu untuk beristirahat. Keenan sempat mengintip dari pintu kamar tamu betapa perhatiannya Aaron pada Chika. Keenan merasa cemburu.
Aaron meninggalkan Chika di kamar tamu dan bergabung duduk di kursi tamu. Aaron mengenalkan Om Rizky dan Tante Rima kepada Keenan, Bu Soraya dan Calista. Mereka berdua adalah sahabat dari papa Aaron.
Om Rizky bertanya kepada Calista apakah dia mempunyai musuh di Kota A. Calista menjawab tidak tahu. Calista cerita beberapa minggu yang lalu dia dicari orang yang mengaku istri dari seseorang yang Calista sendiri tidak mengenalinya. Tidak hanya satu tapi beberapa orang mencarinya. Mereka kasar kepada Calista dan Calista sempat berkelahi dengan mereka.
Om Rizky menerawang dengan mata batinnya. Semua ini bukan perbuatan Calista dan Chika diserang karena mereka mengira Chika adalah Calista. Mereka mengirimkan santet melalui foto Chika. Bu Soraya ingat sewaktu rumahnya diobrak-abrik preman beberapa foto Chika hilang.
"Om jadi pelakunya siapa?" tanya Calista.
"Dia sangat dendam kepada Mamamu. Dia ingin mengirim santet kepada Mamamu tapi selalu gagal. Dia menggunakan cara ini untuk menghancurkan rumah tangga Mamamu. Hanya ini yang Om tahu," jawab Om Rizky.
Keenan kembali diam. Ternyata keyakinan Aaron benar. Calista tidak bersalah. Kak Alya juga sudah menceritakan semuanya. Dan Chika korban kekerasan Keenan. Keenan kembali mengingat kejadian itu. Keenan tidak tahu apa yang akan terjadi bila Chika tahu orang yang memukulinya adalah dirinya.
Chika perlahan membuka matanya. Apa yang terjadi tiba-tiba dia sudah berada di dalam kamar. Tubuhnya terasa pegal, di kukunya ada bekas darah. Chika menyentuh darah itu masih baru. Chika keluar bergabung duduk di ruang tamu.
"Chika kamu sudah sadar?" Aaron menyuruhnya untuk duduk di sampingnya.
"Apa yang terjadi?" tanya Chika.
"Chika tadi setan itu kembali merasukimu Nak. Untung ada Om Rizky dan Tante Rima" jawab Bu Soraya.
"Chika, minumlah air ini," Bu Rima memberikan segelas air putih kepada Chika.
Chika meminumnya dan kembali terlintas diingatan Chika, pria memakai masker yang memukuli dan melempar botol ke arahnya. Chika menutup mata dan perlahan membuka mata. Saat itu entah kenapa Chika dan Keenan berpandangan. Chika menatap Keenan.
CRAANNG!
Chika tanpa sengaja melepaskan gelas yang ada di tangannya. Gelas itu jatuh ke lantai dan pecah. Chika berkeringat dingin, tubuhnya gemetar.
"Jangan, jangan!" Chika berlari keluar rumah.
"Chikaaaaa," Keenan mengejar Chika.
"Permisi Om, Tante, Bu," Aaron juga mengejar Chika.
"Chika, Chikaaaa," Keenan berhasil menarik tangan Chika dan menghentikan langkahnya. Mereka sekarang berada di pinggir jalan dekat rumah Om Rizky.
"Jangan, jangan, ampun," Chika mengatupkan kedua tangannya memohon kepada Keenan.
"Chika, apa kamu mengingat sesuatu?" tanya Keenan.
"Tolong, jangan pukul. Apa kesalahanku?" Chika duduk lemas di jalan sambil terus mengatupkan kedua tangannya.
"Chika, tolong maafkan aku. Aku minta maaf. Aku akan menjelaskan semuanya. Aku salah, aku salah." Keenan berlutut di hadapan Chika.
"Chika, Keenan. Apa yang kalian lakukan?" Aaron menghampiri mereka.
"Ampun, ampun," lirih Chika.
Aaron menarik tubuh Keenan agar berdiri dan meminta penjelasan apa yang terjadi. Apa Keenan melakukan sesuatu pada Chika. Aaron juga meminta penjelasan apa benar yang dikatakan setan yang merasuki Chika bahwa Keenan ingin menyingkirkan Chika. Dan apakah Keenan orang yang memukuli Chika di jalan raya dan melemparkan botol ke arahnya.
Dengan meneteskan sedikit air mata dengan jantan Keenan mengaku, "Iya, aku yang melakukannya."
BUGH!
BUGH!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Astrid Bakrie S
Ini pasti ulah mama kandung Calista dan Chika, yg kirimkan santet
2024-07-29
2