"AAPAAAA?"
"CHIKA?"
"Ok," Keenan menutup telponnya.
"Keenan ada apa?" Aaron khawatir mendengar nama Chika.
"Aaron bagaimana ini? Chika di sana diteror orang, sedangkan di sini Kak Alya ...." Keenan lemas.
"Kamu tetaplah di sini, biar aku yang akan menemui Chika,"
"Aaron, apa kamu menyukai Chika?"
"Iya, kamu juga kan?"
"Aaron, aku yang menyukainya lebih dulu."
"Maaf, bukan kamu yang memutuskan. Biar Chika yang memilih aku atau kamu." Aaron berjalan menuju rumah sakit untuk menjemput Calista.
"Aaron," panggil Keenan.
Aaron berpaling ke arah Keenan.
"Tes DNA menunjukkan ada kecocokan antara Chika dan Calista. Jadi sudah bisa dipastikan mereka saudara."
"Terus?" Aaron mengernyit.
"Bukankah kamu menganggap Calista adalah Adikmu? Bagaimana dengan Chika?"
"Calista adalah Adikku. Dan Chika calon Istriku." Aaron terus melangkahkan kakinya meninggalkan Keenan yang mengepalkan kedua tangannya.
Sesampainya di rumah sakit Aaron berpamitan kepada keluarga Keenan dan Kak Alya yang tersadar dari pingsannya. Aaron dan Calista akan berangkat ke Kota E. Keenan juga meminta izin kepada orang tuanya dan juga Kak Alya kembali ke Kota E dengan alasan terlalu banyak pekerjaan yang menunggu karena lama ditinggalkan.
Malam itu juga mereka terbang ke Kota E menggunakan pesawat pribadi Keenan.
"Bang, kok mendadak. Ada urusan apa?" tanya Calista kepada Aaron.
"Calista, apa kamu mantap untuk meninggalkan orang tuamu dan tinggal bersama Bang Aaron?"
"Aku gak punya siapa-siapa selain Bang Aaron," jawab Calista sambil menundukkan kepalanya.
"Mulai besok kita akan pindah ke Kota E. Kebetulan Bang Aaron bekerja di sana. Dan kamu juga akan kuliah di sana," kata Aaron.
"Serius?" Keenan memastikan pendengarannya.
"Aku selalu serius dalam mengambil keputusan," Aaron dengan tatapan meyakinkan.
"Hmmm, Bang. Aku masih trauma ketemu banyak orang. Apalagi sekarang aku ini buronan para Istri yang harta dan Suaminya dirampas pelakor siluman," terlihat kedua alis Calista mengerut dan menekan area di sekitar hidung serta bibirnya menyempit.
"Nanti Bang Aaron pikirkan. Sekarang kamu istirahat, esok ada kejutan untukmu," Aaron mengusap lembut kepala Calista.
Calista memejamkan matanya, sambil menikmati nyamannya fasilitas di pesawat pribadi yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Enaknya menjadi orang kaya, batin Calista.
Keenan malam ini tidak bisa tidur. Keenan mendapatkan saingan berat. Tak disangka Aaron akan menetap di Kota E. Itu semakin mendekatkan dirinya pada Chika. Keenan harus bisa mengambil hati Chika.
Mereka pun mendarat di bandara Kota E. Suasana dini hari terasa dingin, matahari pun masih malu-malu bersembunyi dibalik awan. Calista masih enggan membuka matanya, setelah masuk ke dalam mobil Keenan, Calista melanjutkan tidurnya. Tidak dengan Keenan, selama penerbangan Keenan tidak bisa memejamkan mata. Muncul lingkaran hitam di bawah matanya. Aaron tertawa melihat Keenan yang nampak frustasi.
"Kenapa dengan matamu Bro?" tunjuk Aaron.
Keenan membuang pandangannya. Aaron terus saja tertawa mengejeknya. Keenan menelpon Roy untuk memberitahu kedatangannya kepada Bu Soraya dan menyiapkan sarapan untuk mereka.
"Akhirnya Bos pulang juga. Kerjaan numpuk Bos," terdengar suara Roy yang lelah.
Keenan menutup teleponnya. Dan mempersiapkan diri untuk bertemu Chika. Selama dua minggu tidak berjumpa. Jujur Keenan sangat merindukannya.
Aaron membangunkan Calista. Calista membuka matanya dan melihat mereka sudah berada di dalam pekarangan rumah yang begitu luas. Rumah yang besar, Calista yakin ini adalah rumah Keenan.
Di depan pintu mereka sudah ditunggu Roy, Bu Soraya dan Chika. Keenan langsung menuju ke arah Chika yang tersenyum menyambutnya.
"Tuan Keenan selamat datang,"
"Hmmm, jangan panggil Tuan," Keenan merasa tidak enak dipanggil Tuan oleh Chika.
"Kak Keenan, selamat datang,"
"Bagaimana keadaanmu Chika" tanya Keenan.
"Baik, terima kasih sudah mengijinkan kami tinggal di sini," ucap Chika.
"Chika,"
Chika mengalihkan pandangannya ke belakang Keenan. Chika tersenyum lebar bisa bertemu kembali dengan Aaron. Keenan sungguh tidak suka melihat Chika yang begitu bahagia melihat Aaron.
"Kak Aaron," sapa Chika.
Lagi-lagi Keenan tidak suka mendengar Chika memanggil Aaron dengan sebutan Kak. Sedangkan dirinya dipanggil dengan sebutan Tuan. Apa karena Bu Soraya dan Chika tinggal dan bekerja di rumah Keenan sehingga Keenan dianggap Bos oleh mereka. Keenan sungguh merasa tak nyaman melihat kedekatan Chika dan Aaron.
"Aku punya kejutan untukmu," Aaron memberikan senyuman termanisnya untuk Chika.
Dan Aaron perlahan menarik seseorang yang ada di belakangnya. Calista yang masih mengantuk mengedip-ngedipkan matanya. Calista mengucek kedua matanya. Dan Calista juga mencubit pipinya. Begitu juga dengan Chika melakukan hal yang sama. Mereka berdua saling menatap dan mereka menghampiri satu sama lain.
"Wajahmu mengapa sangat mirip denganku?" Chika memegang wajah Calista.
"Tidak mungkin, ini bukan mimpi, ini nyata." Calista juga memegang wajah Chika.
"Kalian berdua benar-benar mirip," Bu Soraya menangis menghampiri mereka.
Keenan mengajak mereka semua masuk ke dalam rumah. Bu Soraya menggandeng Chika dan Calista masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu Keenan dan Aaron menceritakan semua yang terjadi kepada Chika dan Calista. Chika yang masih amnesia tidak bisa menceritakan apa yang terjadi kepada dirinya. Calista juga bercerita tentang dirinya yang difitnah sebagai pelakor kepada Bu Soraya dan Chika.
Dan berkat keyakinan Aaron yang begitu kuat, akhirnya Aaron bisa bertemu dengan Chika dan meminta tes DNA untuk Chika dan Calista.
"Bu, Chika, Calista. Ini laporan tes DNA kalian. Dan ternyata kalian berdua adalah saudara," Keenan menunjukkan hasil tes DNA kepada mereka.
Bu Soraya, Chika dan Calista saling berpelukan dalam keharuan. Calista kemudian bertanya kepada Bu Soraya jadi orang tua mereka siapa. Apakah Bu Soraya? Ataukah orang tuanya yang ada di Kota A?
Bu Soraya kemudian mengatakan kepada Chika dan Calista bahwa beliau bukan orang tua mereka. Bu Soraya menikah dengan papanya Chika waktu Chika masih berusia 6 bulan. Dan selama pernikahan mereka, papa Chika tidak pernah bilang kalau dia mempunyai anak kembar. Chika tentu saja kaget bukan main, ternyata Bu Soraya adalah mama tiri yang sangat menyayanginya.
Calista juga bercerita tentang dirinya. Calista tinggal bersama mama, papa dan adik perempuannya. Dan Calista menganggap mereka adalah orang tua kandungnya. Dan sekarang mereka mengusirnya karena tidak terima Calista sebagai pelakor yang membuat aib keluarga.
"Kamu juga Anak Mama sayang. Walaupun Mama bukan orang tua kandung kalian, tapi Mama akan menyayangi kalian," Bu Soraya menghapus air mata.
"Terima kasih Ma, selama ini Mama menjaga dan merawatku," Chika memeluk dan menciumi Bu Soraya.
"Terima kasih Ma," Calista juga memeluk Bu Soraya.
Dan tiba-tiba saja, suasana mengharu biru berubah menjadi mencekam. Chika menangis. Tangisannya begitu memilukan. Lama-kelamaan tangisan itu berubah menjadi suara tertawa tinggi melengking. Calista ketakutan bersembunyi di belakang Aaron.
"Chika sadar ini Mama sayang," Bu Soraya memeluk erat Chika.
Chika dengan keras mendorong Bu Soraya sampai terjungkal. Chika mengangkat kedua tangannya, tubuhnya melayang di udara.
"Chika, apa yang terjadi?" Keenan memegangi kaki Chika takut Chika akan jatuh karena Chika melayang lumayan tinggi.
"Dia harus mati, dia harus mati!" teriak Chika dengan suara berat dan serak.
"Chika kesurupan. Siapa kamu? Apa kesalahannya?" Aaron menatap tajam ke arah Chika yang bukan lagi dirinya.
"Karena dia menghancurkan rumah tangga Bosku. Dia harus mati!" teriak Chika.
"Dia tidak bersalah!" sahut Keenan.
"Ha, ha, ha. Bukannya kamu juga sebelumnya menyiksa dia. Mengapa waktu itu tidak kamu habisi saja dia! Dia pembawa bencana! Dia pantas matiiiiiiiiiiii!
Keenan diam tidak dapat bicara apa-apa. Aaron tiba-tiba saja meloncat memeluk Chika dan berguling-guling di atas lantai ruang tamu. Chika berontak, matanya melotot ke arah Aaron. Chika menancapkan kukunya ke lengan Aaron. Aaron menatap mata Chika sambil membacakan sesuatu di dalam hatinya.
"AAAAAAAAAA!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Na!
wawwww
2024-07-13
1
Queen
😱
2024-07-13
1
Queen
🤣🤣🤣
2024-07-13
1