Bab 9 Pertemuan Singkat

Aaron masuk ke dalam kamar Chika. Chika mulai tenang. Bu Soraya mengambil rambut Chika yang rontok di atas tempat tidur. Bu Soraya menuju balkon memberikan rambut Chika kepada Keenan untuk dicocokkan DNA dengan punya Calista.

Aaron menggunakan kesempatannya untuk berkenalan dengan Chika. Ternyata Chika sangat ramah, dalam beberapa menit mereka mulai akrab. Aaron meminta nomor ponsel Chika, Chika bilang tidak mempunyai ponsel. Aaron menulis nomor ponselnya di atas kertas dan memberikannya kepada Chika

"Senang berkenalan denganmu Chika. Kamu harus janji, segera hubungi aku ya. Kalau tidak aku akan terbang lagi kemari,"

"Hmmm, iya," jawab Chika tersipu.

"Bu, Chika, malam ini saya akan kembali ke kota saya bersama Keenan. Karena ada hal penting yang harus kami urus di sana."

"Semoga kita bisa bertemu lagi," kata Chika.

"Jangan lupa, hubungi aku ya," Aaron berpamitan.

"Bu, Chika, saya juga permisi," Keean juga berpamitan.

Keenan memberikan sampel rambut Chika dan Calista kepada Dokter Gita untuk dites kecocokannya.

Keenan dan Aaron malam itu juga terbang ke Kota A dengan pesawat pribadi Keenan. Aaron tidak banyak bicara, dia memilih untuk beristirahat melepas lelah penat di dalam pesawat, dalam satu hari melakukan perjalanan bolak balik dari Kota A ke kota E dan kembali lagi.

Aaron masih tidak terima Keenan beranggapan Calista adalah orang yang telah menghancurkan rumah tangga kakaknya. Sakit hatinya, Aaron sangat yakin Calista bukan orang seperti itu. Aaron akan membuktikan bahwa firasatnya tidak salah.

Setengah perjalanan, Aaron membuka mata. Keenan duduk berseberangan dengan Aaron. Keenan memberitahu Aaron bahwa dia dan keluarganya tinggal di Kota A. Setelah Kak Alya mengalami kecelakaan, Keenan yang ditugaskan untuk mengawasi kantor cabang yang ada di Kota E. Keenan selama seminggu ini juga menyelidiki apa yang terjadi dengan Kak Alya. Keenan meminta pengertian Aaron, karena saat kecelakaan terjadi, identitas Calista ditemukan di dalam tas Kak Alya.

"Seharusnya kamu selidiki dulu sebelum menuduh Calista pelakor! Dan aku tidak bisa membayangkan apa yang terjadi pada Chika. Mungkin saja kamu mengira Chika adalah Calista. Dan kamu berbuat hal-hal yang membuat dia terluka!" Aaron mengepalkan kedua tangannya.

"Seandainya kamu diposisi ku, kamu pasti akan melakukan hal yang sama," kata Keenan.

"Aku tidak sama sepertimu. Aku tidak akan bertindak ceroboh. Aku akan berusaha mencari kebenarannya,"

Keenan hanya diam, dia teringat Chika. Keenan orang pertama yang melukai Chika. Sampai kapanpun rasa sesal di dalam hati tak kan bisa pergi.

Aaron penasaran mengapa Keenan berbaik hati kepada Chika. Bukannya Chika adalah pelakor rumah tangga kakaknya. Keenan mengaku menemukan Chika tergeletak di jalan raya. Dan setelah Chika keluar dari rumah sakit, Chika sempat diculik oleh orang yang mengaku korban Calista Amani.

Dan dari keterangan polisi, Chika dan Calista adalah dua orang yang berbeda.

Keenan yakin Chika ada hubungannya dengan Calista. Karena itulah Keenan menolongnya sekaligus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aaron memandang tajam ke arah Keenan. Aaron tidak percaya sepenuhnya dengan Keenan. Aaron yakin Keenan telah melakukan kesalahan.

Tibalah mereka di bandara Kota A. Mereka dijemput sopir Keenan. Aaron memberikan lokasi rumah sakit tempat Calista dirawat. Sebelum itu, Aaron meminta Keenan berjanji untuk tidak membuat takut Calista apalagi melukainya. Keenan setuju.

Mereka masuk ke dalam rumah sakit. Aaron dan Keenan naik lift khusus VVIP. Keenan yakin Aaron mempunyai perasaan khusus pada Calista. Dia memberikan pelayanan rumah sakit terbaik untuk Calista.

Aaron bertemu dengan Dokter yang merawat Calista. Betapa senangnya Aaron mendengar kabar Calista sudah sadar. Tapi untuk sementara harus menggunakan kursi roda. Aaron segera masuk ke ruangan Calista diikuti Keenan.

Setelah mereka selesai mandi dan sarapan, mereka masuk ke dalam kamar Calista. Aaron duduk di samping Calista dan mengusap lembut rambutnya. Keenan semakin yakin Aaron mempunyai perasaan lebih terhadap Calista.

Calista merasa nyaman, sentuhan Aaron membangunkannya dari tidur nyenyak.

"Pagi Calista, apa kamu masih ingat aku?" sapa Aaron lembut.

"Bang Aaron, Bang, aku takut. Ada yang memfitnahku, beberapa orang datang mencari ku. Mereka memukuli ku," Calista memeluk lengan Aaron.

"Kamu salah apa?"

"Aku dituduh sebagai pelakor, menggerogoti harta orang. Sumpah Bang, aku tidak begitu," Calista tersedu.

"Ambil napas yang panjang, buang. Jika sudah tenang ceritakan, mengapa kecelakaan itu sampai terjadi? Untung Bang Aaron waktu itu yang menemukanmu."

Calista mengambil napas panjang, perlahan membuangnya terus begitu berulang-ulang. Calista menceritakan pertemuannya dengan beberapa orang sebelum tiba di kampus dan sepulang dari kampus. Calista sempat beradu jotos dengan mereka.

Setiba dirumahnya, Calista diusir mamanya. Dan Calista bertemu dengan Kak Alya. Aaron bertanya siapa Kak Alya. Dia adalah orang yang ditolong Calista sewaktu kecopetan di jalan. Calista berhasil menggagalkan aksi copet.

Aaron memberikan tanda kepada Keenan agar diam dan jangan mendekat. Keenan mengurungkan niatnya untuk bertanya kepada Calista.

Calista meneruskan ceritanya. Calista melihat Kak Alya bertengkar dengan mantan suaminya. Kak Alya meminta Calista untuk menemaninya mengejar mantan suaminya. Kalau Calista menolak ikut, Kak Alya dengan sedikit bercanda bilang, di dalam tas Kak Alya ada identitas Calista yang tertinggal di dalam mobil. Jika terjadi apa-apa dengan Kak Alya, Calista akan jadi tersangka utama.

Keenan langsung terduduk di sofa. Keenan menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Lagi-lagi Keenan salah paham.

Calista juga bercerita tentang mobil Kak Alya yang tiba-tiba oleng. Calista sempat melihat Kak Alya menginjak pedal rem yang tidak berfungsi. Dan Kak Alya mencoba menyelamatkan Calista dengan mendorongnya keluar dari mobil. Dan kecelakaan itupun terjadi.

"Calista, kenalkan yang duduk di sana adalah Keenan. Dia adik Kak Alya,"

Calista mencari Keenan yang terduduk lesu di sofa.

"Kak Alya, bagaimana keadaan Kak Alya?" tanya Calista.

"Kak Alya sekarang koma," jawab Keenan.

"Bang Keenan, bolehkah aku menemui Kak Alya?" ucap Calista.

"Boleh, tapi sebelumnya bisakah kamu ceritakan apa yang membuat Kak Alya bertengkar dengan Suaminya?" tanya Keenan.

"Maaf, kalo tidak salah dengar, mantan Suami Kak Alya bilang 'Kita sudah berakhir, kamu tidak mungkin mau di madu kan'," Calista mencoba memutar balik ingatannya.

"Kak Alya dikabarkan ingin bunuh diri dengan menabrakkan mobilnya," kata Keenan.

"Bohong Bang. Aku bersama Kak Alya hari itu. Kak Alya ingin mengejar Suaminya. Tapi jujur, permasalahan yang sebenarnya terjadi aku tidak mengetahuinya," ujar Calista.

"Keenan, apa sekarang sudah jelas? Calista apa semua yang kamu ucapkan bisa kamu pertanggungjawabkan?" tanya Aaron.

"Aku bersumpah, aku tidak bohong. Dan aku bukan pelakor!" ucap Calista tegas.

Keenan hanya diam. Keenan berharap Kak Alya cepat sadar dari koma. Keenan harus mendengarkan penjelasan dari Kak Alya. Mungkin saja Calista berbohong untuk menutupi kesalahannya. Keenan masih belum meyakinkan dirinya. Tapi Keenan akan terus menyelidiki dan mencari tahu Calista.

Seandainya ada yang menjebak Calista dan juga sampai menyeret Chika, siapa pelakunya dan apa motifnya. Pasti orang itu orang terdekat Calista dan orang yang mengenal Chika. Keenan berusaha menahan dirinya agar tidak emosi dan setenang mungkin di hadapan Calista. Keenan tidak ingin kesalahan yang sama terulang kembali.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Queen

Queen

pasti org yg sangat membenci mereka

2024-07-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!