Aaron mendarat dengan selamat di Kota E. Aaron langsung menuju ke alamat rumah Chika. Rumah Chika terlihat kosong dan bagian samping dan depan rumahnya rusak. Kaca jendela pecah, pintu rumah terlihat seperti habis didobrak. Aaron memberanikan diri untuk bertanya kepada tetangga Chika.
Tetangga Chika bertanya ada keperluan apa mencari Chika, mereka khawatir Aaron seperti orang-orang yang datang sebelumnya ingin mencelakakan Chika. Tapi Aaron dengan jujur mengatakan ingin bertemu dengan ibunya Chika ada hal penting yang ingin ditanyakan kepada beliau.
Tetangga Chika tentu saja tidak langsung percaya. Aaron dengan sopan mengeluarkan identitas dirinya takut dicurigai mata-mata. Aaron datang jauh-jauh dari Kota A hanya untuk menemui Ibu Chika. Karena ada hal yang sangat penting yang harus disampaikan kepada Ibu Chika.
Tetangga Bu Soraya akhirnya menghubungi Bu Soraya dan memberitahu ada orang yang mencarinya. Tetangganya sangat yakin bahwa Aaron orang baik. Akhirnya Bu Soraya mau bertemu Aaron dan beliau meminta Aaron menemuinya di depan mini market yang alamatnya dikirimkan Bu Soraya lewat aplikasi hijau.
Aaron sangat berterima kasih kepada tetangga Bu Soraya. Aaron segera menuju mini market yang di maksud. Aaron masuk ke dalam mini market membeli beberapa makanan ringan, minuman dan nasi kotak. Aaron duduk di depan mini market sambil menyantap makan malamnya. Tidak berapa lama ponsel Aaron berbunyi.
"Hallo," sapa Aaron.
"Saya Bu Soraya, apa kamu yang sedang makan di depan mini market?" tanya Bu Soraya.
"Iya Bu, saya Aaron," Aaron celingak-celinguk mencari Bu Soraya.
Bu Soraya mematikan ponselnya dan menghampiri Aaron. Bu Soraya duduk di depan Aaron. Aaron membagikan cemilan dan minuman ringan kepada Bu Soraya. Bu Soraya menyuruh Aaron menghabiskan makanannya.
"Maaf Bu, saya sudah mengganggu waktu Ibu," Aaron membereskan makannya.
"Katanya ada hal penting yang ingin ditanyakan, apa itu?" tanya Bu Soraya.
"Maaf Bu, saya ingin tanya apakah benar Chika adalah Anak Ibu?"
"Iya, kenapa Nak?" Bu Soraya penuh keheranan menatap Aaron.
"Apakah Chika mempunyai saudara?" tanya Aaron lagi.
"Tidak, memangnya kenapa Nak?"
"Maaf Bu, bolehkah saya melihat foto Chika?" Aaron dengan sopan meminta.
Bu Soraya menatap Aaron dengan lama. Tidak terlihat niat jahat di wajahnya. Bu Soraya membuka galeri foto ponselnya dan menunjukkan foto Chika. Aaron memperhatikan foto Chika dengan seksama. Giliran Aaron membuka galeri ponselnya dan menunjukkannya kepada Bu Soraya.
"Mengapa foto Chika ada di galerimu Aaron?"
"Coba Ibu perhatikan lagi, apakah itu benaran Chika?" Aaron memperbesar layar ponselnya.
Bu Soraya kembali mengamati foto yang ada di ponsel Aaron.
"Wajahnya mirip sekali dengan Chika. Ibu menemukan perbedaan mereka. Chika mempunyai tahi lalat di lehernya. Siapa dia? Apakah dia Calista Amani yang selama ini dicari orang?" Bu Soraya melebarkan matanya.
"Benar Bu, dia Calista Amani. Tapi saya berani jamin Calista bukan orang seperti itu. Inilah tujuan saya kemari untuk mengklarifikasi semua berita. Calista difitnah Bu,"
Aaron bercerita Calista Amani mengalami kecelakaan satu minggu yang lalu di Kota A. Tubuhnya penuh dengan pukulan dan luka akibat kecelakaan. Aaron menemukan Calista tergeletak di jalan raya sewaktu kejadian itu terjadi. Aaron adalah tetangga Calista sewaktu mereka masih kecil.
Setelah Calista mempunyai adik perempuan, papanya Calista mendapatkan pekerjaan mereka pindah rumah. Semenjak hari itu Aaron tidak bertemu dengan Calista lagi. Dan ini pertemuan pertama Aaron dengan Calista setelah bertahun-tahun tidak bertemu. Aaron dikejutkan dengan berita Calista sebagai pelakor dan semua istri korban mencarinya. Aaron harus menyelidiki kasus ini, karena nyawa Calista dan Chika terancam.
"Bu, bisakah saya minta tolong?" tanya Aaron.
"Kalau Ibu bisa, minta tolong apa?"
"Saya ingin bertemu Chika boleh?" Aaron harap-harap cemas.
"Kamu di sini tinggal dimana?" tanya Bu Soraya.
"Mungkin saya akan tinggal di hotel," jawab Aaron.
"Ikutlah bersama Ibu," Bu Soraya membereskan semua yang ada di meja dan membawanya.
"Tunggu sebentar Bu," Aaron juga membereskan meja bekas dia makan dan membuangnya ke tempat sampah.
Bu Soraya menyebrang jalan diikuti Aaron. Mereka berjalan kaki dan sampailah mereka di depan rumah sakit. Tepat pada saat itu Keenan menghampiri mereka. Bu Soraya mengenalkan Keenan pada Aaron. Bu Soraya memberitahu maksud kedatangan Aaron. Keenan menyambut baik Aaron. Dan akhirnya mereka menuju kamar Chika dirawat.
Aaron melihat Chika yang tertidur pulas di atas hospital bed. Sungguh bagai pinang di belah dua. Chika dan Calista sangatlah mirip. Aaron sangat yakin Chika dan Calista saudara kembar. Keenan mengajak Aaron dan Bu Soraya ke balkon agar mereka tidak menggangu istirahat Chika.
"Keenan, Chika dan Calista sangat mirip. Bolehkah aku minta tolong?" Aaron membuka ranselnya dan mengeluarkan sesuatu.
"Apa ini?" tanya Keenan.
"Bu, saya dengan kerendahan hati meminta izin Ibu untuk mencek DNA Chika dan Calista. Karena tidak mungkin di dunia ini ada orang yang begitu mirip tanpa ada ikatan darah. Saya yakin mereka saudara," ujar Aaron.
"Jadi ini adalah rambutnya Calista?" Keenan melihat beberapa helai rambut di dalam plastik kecil yang diberikan Aaron padanya.
"Iya, kita akan segera tahu setelah melakukan tes," jawab Aaron.
Bu Soraya memberikan izin. Bu Soraya juga penasaran apakah benar Chika dan Calista adalah saudara. Keenan melontarkan pertanyaan yang sama seperti Aaron kepada Bu Soraya, apakah Chika anak Bu Soraya. Mengapa Chika dan Calista bisa berwajah mirip.
Bu Soraya dengan tenang memberitahu mereka berdua, bahwa Chika anak suaminya. Bu Soraya menikah dengan suaminya ketika Chika baru berusia 6 bulan. Selama menikah papanya Chika tidak pernah sekalipun memberitahu Bu Soraya kalau Chika mempunyai saudara. Dan Bu Soraya juga tidak berani bertanya kemana mantan istrinya. Suaminya hanya mengatakan mantan istrinya memilih hidup bersama orang lain.
"AAAAAAAAA!" terdengar teriakan Chika dari dalam.
Bu Soraya, Keenan dan Aaron segera masuk ke dalam melihat keadaan Chika. Chika ketakutan, tubuhnya gemetar, Chika bersembunyi di dalam selimut.
"Chika, ada apa Nak?" Bu Soraya memeluk Chika.
"Se ... se ... setaaaaannnnn!" teriak Chika.
Kembali Bu Soraya membacakan ayat-ayat suci. Setan yang dilihat Chika menghilang.
"Setan itu ingin membunuh Chika Ma," kata Chika.
"Tidak akan Mama biarkan. Tenang sayang, setannya sudah pergi,"
Chika perlahan membuka selimutnya. Dihadapannya Chika melihat Keenan dan seorang pria yang tidak dia kenal. Bu Soraya mengenalkan Chika pada Aaron. Aaron dan Keenan kembali ke balkon, karena mereka melihat Chika masih belum tenang.
"Aaron apa yang kamu katakan benar? Apakah Calista bukan pelakor?" tiba-tiba Keenan menanyakan itu.
"Aku yakin, Calista tidak mungkin melakukan itu. Justru aku datang kemari ingin menyelidiki masalah ini dan kenapa Chika juga menjadi korban. Mengapa kamu menanyakan ini?" Aaron balik bertanya.
"Kakakku mengalami kecelakaan sekarang koma di rumah sakit. Dan di dalam tasnya ditemukan foto dan identitas Calista Amani," jawab Keenan.
"Apaaaa! Kapan kecelakaan itu terjadi?"
"Satu minggu yang lalu," jawab Keenan.
"Calista juga mengalami kecelakaan satu minggu yang lalu. Di jalan tol arah bandara Kota A. Calista semoga saja kamu segera sadar. Calista sekarang, juga berada di rumah sakit. Aku menyembunyikannya, karena banyak orang yang mencarinya."
"Maaf Aaron, bisakah aku bertemu dengan Calista? Selama ini aku mencurigainya sebagai pelakor dari pernikahan Kakakku,"
"Calista tidak seperti itu. Kamu akan menyesal!" Aaron marah tiba-tiba mencengkram kerah baju Keenan.
"Buktikan!"
"Baik, malam ini juga kita akan terbang ke Kota A," Aaron melepaskan cengkramannya, dengan kesal dia masuk ke dalam ruangan Chika.
Aku harus membuktikan sendiri apakah Calista tidak ada hubungannya dengan perceraian Kak Alya, batin Keenan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments