Bab 5 Pertemuan

Di depan ruangan operasi, Keenan tidak melihat Azmi. Keenan menghampiri salah seorang dari mereka yang duduk di depan ruang operasi. Keenan mengaku kenalan Azmi. Kebetulan Keenan tadi melihat Azmi. Pria muda itu mengaku adik ipar Azmi. Keenan mencoba mengorek informasi dari keluarga istri Azmi. Keenan juga membawa sekeranjang buah untuk mereka.

Azmi dan Fai baru satu tahun menikah, mereka sebelumnya tinggal di Kota A. Dan Fai memilih untuk tinggal di Kota E setelah melahirkan, karena orang tuanya ada di sini. Adik ipar Azmi menunjukkan foto pernikahan Azmi dan Fai yang dilangsungkan mewah di Hotel Bintang Lima Kota E lewat media sosial Fai.

Keenan bilang ke adik ipar Azmi, dia tidak mendapatkan undangan pernikahan dari Azmi. Adik ipar Azmi mengatakan Kak Azmi seorang yatim piatu. Dia tidak mempunyai saudara dan teman karena itu lah pernikahan mereka tidak dihadiri keluarga atau teman dari Kak Azmi.

Keenan berakting sedih, dia bilang tidak pernah menyangka seorang Azmi yang dia kenal bisa seperti ini. Keenan mengaku sebagai sahabat dekat Azmi. Azmi pernah menikah lima tahun yang lalu dengan sahabat Keenan. Azmi hanya mengeruk harta sahabatnya sampai habis. Setelah hartanya habis dia menceraikan istrinya yang sekarang sedang koma di rumah sakit.

Adik ipar, mertua Azmi yang ada di sana pada saat itu kaget sekaget-kagetnya mendengar penuturan Keenan. Mereka sama sekali tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. Mereka menganggap Keenan hanya mengarang cerita. Mereka marah dan mengusir Keenan dari hadapan mereka.

"Baiklah jika kalian tidak percaya, besok kalian akan mendengar berita tentang Azmi. Saya harap kalian akan terus bersama Azmi setelah mengetahui keadaan Azmi yang sesungguhnya. Selamat malam," Keenan berlalu meninggalkan keluarga istri Azmi.

Terdengar suara makian dari ibu mertua Azmi. Beliau tidak terima menantu yang selama ini baik di matanya dituduh mengeruk harta dari mantan istrinya. Yang mereka tahu Azmi belum pernah menikah. Azmi mempunyai sebuah perusahaan di Kota A.

"Mungkin dia musuh dari Kak Azmi Bu. Kak Azmi kan seorang CEO, banyak yang ingin menghancurkan kehidupannya," Adik ipar Azmi menenangkan ibunya yang masih syok.

Keenan keluar dari rumah sakit untuk menemui orang-orang kepercayaannya. Keenan meminta mereka menyelidiki istri Azmi. Keenan menunjukkan media sosial milik Fai.

"Tolong selidiki wanita ini. Apa mungkin dia ada hubungannya dengan Calista Amani," perintah Keenan.

"Baik Bos," jawabnya.

Roy dan Bu Soraya kembali ke rumah sakit. Keenan menghampiri mereka. Roy memberitahu Keenan tentang keadaan rumah Bu Soraya yang rusak parah. Lagi-lagi ini semua kerjaan dari para korban Calista Amani. Mereka sangat yakin Chika adalah Calista Amani setelah melihat fotonya.

"Mengapa dalam satu hari banyak orang mencari Chika? Dan menganggapnya sebagai Calista Amani? Mereka memukuli Chika dan tahu dimana Chika tinggal. Siapa dalang di balik semua ini!" Bu Soraya sesenggukan.

"Keselamatan Chika terancam. Bu, untuk sementara berkenan kah Ibu bekerja di tempat saya?" tanya Keenan.

"Bekerja apa Nak?"

"Ibu bisa apa? Saya tinggal sendirian di rumah. Kebetulan rumah saya besar, ada tempat untuk Ibu dan Chika beristirahat. Ibu dan Chika akan aman di sana. Sementara itu, saya akan membantu mencaritahu siapa Calista Amani," ujar Keenan.

"Ibu bisa masak dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Sebenarnya Ibu punya usaha warung makan, tapi dengan kondisi seperti ini kayaknya tidak aman untuk Ibu jualan," Bu Soraya menghapus air matanya.

"Baiklah, Ibu akan bekerja di tempat saya. Maaf Bu, saya dan Roy permisi dulu. Kami akan datang lagi besok. Dan Ibu gunakan ponsel ini untuk menghubungi kami," Keenan memberikan sebuah ponsel untuk Ibu Soraya.

Keenan sebelum berpamitan memberitahu Bu Soraya keadaan Chika yang mengalami amnesia.

- Di dalam ruang perawatan Chika.

Setelah meminum obat pereda nyeri dari perawat, Chika terlelap. Chika masuk ke alam mimpinya. Chika berdiri di depan cermin besar. Ini lah pertama kali Chika memandangi dirinya di cermin. Di dalam mimpi itu Chika menatap punggung seorang gadis yang duduk sendiri sambil menundukkan kepalanya. Chika yang penasaran perlahan melangkahkan kaki sambil mengintip apa yang dilakukan gadis itu.

Gadis itu memegang pisau dapur di tangannya. Dari sudut matanya mengucur deras butiran bening. Gadis itu tidak menyadari kehadiran Chika. Sepertinya gadis itu ingin bunuh diri. Chika perlahan mendekat dan merebut pisau itu dari tangannya dan melempar sejauh-jauhnya.

Gadis itu mendongakkan kepalanya. Chika dan gadis itu saling tatap. Mata mereka terbuka lebar. Chika dan gadis itu sama-sama terkejut. Mengapa wajah mereka begitu mirip.

"Ka ... kamu siapa?" tanya Chika.

"Aku Calista," jawabnya.

"Mengapa wajah kita sama?" Chika terus menatap Calista.

"Aku juga tidak tahu. Kamu siapa?" kali ini Calista yang bertanya.

"Orang-orang memanggilku Chika. Kamu kenapa? Apa yang kamu lakukan?"

Calista terduduk lesu, kembali dia meneteskan air mata. Chika duduk di sampingnya dan memeluknya sambil mengusap lembut punggungnya. Calista bilang dia lelah. Dia sudah tidak sanggup lagi hidup. Calista ingin mengakhiri hidupnya.

Calista menunjukkan luka-luka yang ada di tubuhnya kepada Chika. Bekas pukulan di wajah, tangan, kaki sampai perutnya. Chika mencoba bertanya apa yang sebenarnya terjadi kepada Calista. Calista juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Yang Calista ingat dia dituduh sudah mengambil suami dan harta orang.

Hampir setiap hari orang-orang mencari dirinya. Setelah bertemu dengannya, orang-orang itu terus saja memukul tanpa mendengarkan penjelasan Calista. Calista merasa dia terancam, kemana pun dia pergi maut selalu mengintainya.

Chika kemudian bertanya kemana orang tuanya. Apakah mereka tahu keadaan Calista. Calista menjawab dia mempunyai mama, papa dan seorang adik perempuan. Setelah banyak orang yang datang mencarinya dan mengatakan dia seorang pelakor, bukannya mereka mencari tahu dan membela dirinya, mereka mengusir Calista dari rumah dengan alasan malu punya anak membuat aib keluarga. Karena itu lah Chika ingin mengakhiri hidupnya.

Chika merasakan apa yang dirasa Calista. Chika ingin membawa pulang Calista ke rumahnya. Chika bilang pintu rumahnya akan selalu terbuka untuknya. Calista berterima kasih kepada Chika. Ternyata masih ada yang perhatian kepada dirinya. Dan Calista juga bertanya apakah Chika percaya dengan semua yang diceritakannya, padahal mereka baru saja bertemu. Chika melihat kejujuran dari sorot mata Calista.

Wajah Calista yang tadinya terlihat muram, sekarang berubah menjadi cerah. Senyumannya menyejukkan hati Chika. Calista sungguh sangat berharap dia dan Chika akan terus bersama. Calista ingin berbagi cerita dan mempunyai seorang teman seperti Chika. Begitu juga sebaliknya Chika merasakan hal yang sama. Chika merasa telah menemukan saudaranya yang selama ini telah hilang.

"Chika ada yang memanggilmu," Calista menunjukkan tangannya ke atas.

"Dimana?" Chika mencari suara yang didengar Calista.

"Di sana," Calista menunjuk ke atas lagi.

"Chika, Chika,"

AAAAAAAAAA!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Queen

Queen

😭

2024-07-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!