Bab 4 Kesedihan Keenan

Chika sudah berada di ruang perawatan. Luka di kepalanya sudah dijahit. Dokter mengatakan Chika sudah melewati masa kritisnya. Chika kemungkinan dalam beberapa hari baru sadar. Kondisinya masih lemah. Kaki kanan dan tangan kanannya memakai gips.

"Hmmm, Ibu Soraya jangan khawatir tentang masalah biaya. Pemilik rumah sakit ini sangat baik. Beliau sudah melihat laporan yang kami kirimkan. Sekarang Ibu fokus untuk kesehatan Chika ya," kata Dokter Gita.

"Terima kasih banyak Dok, terima kasih," ucap Ibu Soraya.

Ibu Soraya menatap sedih Chika, anak dari mendiang suaminya yang dia besarkan seperti anak kandungnya sendiri. Chika anak yang baik, selalu meraih prestasi di sekolah. Karena bea siswa lah Chika bisa melanjutkan sekolah sampai tingkat SMA. Tidak pernah sekalipun Chika membuat susah ibu Soraya.

Ibu Soraya tak kuasa menahan isak tangis dan air mata. Apa kesalahan yang Chika perbuat sampai Chika harus menanggung perbuatan orang lain yang mirip dengannya. Ibu Soraya mendengar suara orang mengetuk pintu. Ternyata yang datang berkunjung Roy dan Keenan. Mereka membawakan sarapan untuk Ibu Soraya. Setelah menghabiskan sarapannya Ibu Soraya mendapat telepon dari tetangganya.

CRAANG!

Ibu Soraya memecahkan piring bekas makannya.

"Ada apa Bu?" tanya Roy.

"Ru .... rumah Ibu, dirusak orang asing," jawab Ibu Soraya.

"Roy, tolong antar pulang Bu Soraya ke rumahnya. Biar Chika saya yang jaga," kata Keenan.

Bu Soraya dengan perasaan yang campur aduk menitipkan Chika kepada Keenan. Keenan berdiri di samping Chika. Keenan mengambil foto Calista dan mengamati Chika. Mata, hidung, mulutnya sama persis seperti Calista. Tidak mungkin mereka hanya mirip, apakah mungkin mereka kembar itu yang ada di pikiran Keenan.

Ponsel Keenan berbunyi, "Hallo,"

"Bos, Pak Azmi berada di rumah sakit yang sama dengan Chika. Dia ada di depan ruangan operasi," suara anak buah Keenan.

"Baik," Keenan keluar dari ruangan Chika, masuk ke dalam lift dan menekan angka 1.

Setibanya di lantai 1 Keenan menuju ruangan operasi. Dan benar di sana ada Azmi yang masih berstatus sebagai suami dari kakak kandungnya. Keenan menarik tangan Azmi yang terlihat gelisah. Keenan mengajaknya ke belakang rumah sakit.

"Kak Azmi, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Keenan.

"Istriku akan di Caesar." Jawabnya.

"Istrimu? Jadi kalian sudah menikah!" Keenan meninggikan kalimatnya.

"Iya, kami sudah menikah dan akan mempunyai anak,"

"Kak, sekarang Kak Alya sedang koma di rumah sakit. Apa Kak Azmi tidak perduli lagi dengan Kak Alya?"

"Maaf Keenan, Alya sudah ku ceraikan. Secara agama kami sah bercerai." Jawab Azmi dengan entengnya.

"Apa kesalahan Kak Alya?"

"Karena dia tidak bisa memberikan aku keturunan."

BUGH!

Keenan melayangkan tinju ke wajah Azmi.

BUGH!

Keenan menendang perut Azmi sampai tubuhnya terpental ke belakang.

"Keenan, apa yang kamu lakukan!"

"Itu tidak sebanding dengan yang Kak Alya rasakan. Nikmatilah hari ini, karena mulai besok aku pastikan istrimu yang sekarang pasti akan segera meninggalkanmu. Kita lihat apakah dia akan tetap bersamamu setelah kamu tidak memiliki uang."

"Keenan, jangan lakukan. Please. Aku akan ke rumah sakit mengunjungi Alya. Aku akan kembali kepadanya," Azmi bertekuk lutut di hadapan Keenan sambil mengatupkan kedua tangannya.

"Ha, ha, ha. Aku sudah lama mengetahuinya. Kamu hanya mencintai uang dari Kak Alya. Kami sekeluarga menentang pernikahan kalian. Tapi demi kebahagiaan Kak Alya, dengan sangat terpaksa kami menyetujuinya. Nikmati hari terakhirmu, karena besok kamu akan kembali menjadi gembel."

"Keenan, Keenan," Azmi menarik ujung baju Keenan.

"Oh iya, sebagai Adik ipar yang baik. Aku akan mengirim sejumlah uang untuk biaya pengobatan luka di wajahmu. Setelah besok, kita hanyalah orang asing." Keenan mendorong tubuh Azmi dan meninggalkannya.

Azmi mengambil ponselnya, Keenan ternyata mentransfer uang sejumlah 1M ke dalam rekeningnya. Azmi berniat untuk segera mencairkannya, karena Azmi takut uang itu akan diambil lagi oleh Keenan keesokan harinya.

Keenan dengan perasaan kesal masuk kembali ke dalam ruangan Chika. Keenan berdiri di depan Chika. Tanpa sadar Keenan meneteskan air matanya. Keenan merasa sedih mengingat Kak Alya yang ternyata diceraikan suaminya. Mungkin karena itu Kak Alya ingin bunuh diri.

Air mata Keenan jatuh tepat mengenai mata Chika. Chika mengerjapkan matanya. Perlahan Chika membuka mata. Pandangannya masih samar-samar. Chika mendengar suara orang menangis, tidak begitu keras tapi cukup terdengar. Chika kembali membuka matanya. Chika mengamati seseorang yang berdiri mematung di sampingnya.

Keenan merasa ada seseorang yang memperhatikan. Mata Keenan beralih ke Chika yang sudah sadarkan diri. Keenan melihat air matanya jatuh ke mata dan pipi Chika. Keenan mengambil tisu yang ada di sampingnya dan mengusap lembut mata dan pipi Chika.

"Kamu siapa?" suara Chika lirih nyaris tak terdengar.

"Sa ... saya Keenan," Keenan menarik napas menyembunyikan kegugupannya. Entah kenapa tatapan Chika menggetarkan hatinya.

"Saya ada dimana?" Chika menyentuh kepala dan mencoba mengangkat tangan kanannya tapi tidak bisa. Chika melihat tangan dan kakinya yang terpasang gips.

"Di rumah sakit. Kamu mengalami kecelakaan," jawab Keenan.

"Saya siapa?" tanya Chika.

"Kamu tidak ingat?"

"Aagghh," Chika memegang kepalanya.

Keenan memencet bel yang ada di ruangan itu. Dokter Gita dan beberapa orang perawat masuk ke ruangan Chika dan memeriksa kondisi Chika.

"Ada yang sakit?" Dokter Gita dengan lembut bertanya.

"Kepala saya sakit, kenapa tangan dan kaki saya Dok?" tanya Chika.

"Dok, dia tidak ingat siapa dirinya," kata Keenan.

"Benarkah?" Dokter Gita menatap ke arah Chika.

Chika mengangguk dengan pelan seolah merasakan sakit yang menjalar di area kepalanya. Matanya menyipit, wajahnya mengerut.

"Hal ini biasa terjadi, Nona Chika mengalami benturan yang keras di area kepala. Perlahan teman Anda akan membantu mengingat," tunjuk Dokter Gita ke arah Keenan.

"Chika, nama saya Chika?" tanya Chika.

"Iya, baiklah jangan terlalu membebani diri dengan berusaha mengingat. Nanti kepalanya akan terasa sakit. Saya permisi," Dokter Gita dan para perawat keluar ruangan.

"Siapa Anda?" tanya Chika.

"Perkenalkan nama saya Keenan. Saya dan teman saya menemukan Anda di pinggir jalan sewaktu terjadi kecelakaan," jawab Keenan.

"Kecelakaan?"

"Motor kamu keserempet mobil," ada perasaan tak nyaman dirasakan Keenan ketika mengingat dengan brutalnya Keenan memukuli Chika yang sedang terluka saat itu. Dan juga saat di rumah tepi pantai. Chika yang masih terluka dilemparnya dengan botol.

Mata Keenan kembali berkaca-kaca, Keenan sangat mengutuk dirinya sendiri di dalam hati. Hati Keenan buta saat itu. Keenan sangat merasa bersalah kepada Chika.

"Kak Keenan menangis lah, jika itu membuat Kak Keenan tenang. Anggap aku tidak ada," Chika membalikkan pandangannya.

Keenan tak kuasa lagi menahan kesedihannya. Di satu sisi Keenan mengingat Kak Alya yang sudah dicerai suaminya dan dalam keadaan koma. Di satu sisi, Keenan kembali mengingat perbuatannya kepada Chika. Karena Keenan, kepala Chika terluka. Karena Keenan, perut, tangan, kaki dan wajahnya bengkak. Ditambah dengan siksaan wanita yang ada di gudang, Keenan tidak kuasa melihatnya.

Keenan akan bertanggung jawab kepada Chika. Biaya rumah sakit sepenuhnya ditanggung Keenan. Dan Keenan meminta bantuan Dokter Gita untuk memberitahu Ibu Soraya bahwa biaya rumah sakit dibayar pemilik rumah sakit. Keenan meminta perawatan yang terbaik untuk Chika dan dirawat di ruangan VIP.

Keenan kembali mengingat Azmi dan istrinya yang akan melakukan operasi Caesar. Keenan akan mencari tahu istri Azmi. Apakah ada hubungannya dengan Calista Amani.

"Chika, saya permisi sebentar. Jika kamu membutuhkan sesuatu pencet tombol ini," Keenan menunjuk tombol yang ada tepat di atas kepala Chika.

Chika mengangguk pelan. Keenan keluar dari ruangan Chika menuju ruangan operasi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Queen

Queen

nyesek banget

2024-07-06

1

Queen

Queen

😡👊

2024-07-06

1

Queen

Queen

ibu tiri yg baik

2024-07-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!