Benar saja, akibat bersentuhan dengan Anna respon tubuh Leo mulai bereaksi. Tiba-tiba kepalanya terasa pusing, mulas dan mual, itulah yang Leo rasakan saat ini. Shitt ... gue belum sepenuhnya sembuh, rasa aneh itu tetap ada. Batin Leo.
"Leo kamu kenapa? Sedang tidak fit atau bagaimana? Kening kamu berkeringat sangat banyak sekali, wajahmu juga pucat." Ucap Anna yang menangkup kedua pipi Leo dengan kedua tangannya.
"Anna, tolong .. Menjauh Anna." Ucap Leo yang menepis kedua tangan Anna di wajahnya.
"Men-menjauh?"
"Jangan dekat-dekat!"
"Apa maksud kamu Leo? Kenapa kamu bersikap seperti itu padaku?" Ucap Anna panik.
Leo tidak menjawab satupun pertanyaan dari Anna, pria itu sibuk menelpon Oscar, tapi Leo teringat akan perkataanya sebelum berangkat ke cafe pada Oscar ... (Gue bakal kasih lo bonus waktu pulang cepat Oscar, silahkan nikmati waktu lo ... gue mau bersenang-senang sore ini, jadi gue harus membagikan sedikit kesenangan gue ini sama lo juga) Karna bonus waktu pulang kantor sangatlah langka di berikan Leo, Oscar langsung pergi dari kantor setelah perintah tersebut, pria itu mematikan ponselnya agar Leo tidak bisa mengganggu waktu berharganya sore ini.
Argh Oscar ... Sialan lo!
"Leo, ayo kita ke rumah sakit. Aku yakin kamu sedang tidak baik-baik saja." Ucap Anna yang berinisiatif.
"Jj-jangan ... Jangan rumah sakit, saya gak sakit." Tolak Leo dengan susah payah, tubuhnya semakin mual saat Anna terus mendekat memeriksa keadaannya.
"Yasudah, dimana rumahmu? Biar aku antar ... " Paksa Anna.
Leo akhirnya memutuskan untuk memberitahu alamat apartemennya, agar penderitaannya cepat berakhir, lagipula dia butuh Eca saat ini, bukan dokter atau perawat yang biasa menangani orang sakit seperti biasanya.
Anna dibantu oleh beberapa staff cafe untuk memasukan Leo ke dalam mobilnya. Leo meminta untuk duduk di kursi belakang ... Dengan alasan ingin berbaring, padahal di tidak ingin memperburuk keadaan dengan duduk di samping Anna.
.
.
***
Sampai di pintu apartemen Leo.
Leo masuk dengan tergopoh-gopoh di bantu oleh Anna.
Eca yang sedang membersihkan rumah terkejut melihat Leo dengan keadaan seperti itu ."Eh kenapa ini?" Tanya Eca pada Anna.
Dengan cepat Leo langsung berpindah pegangan pada Eca, "Ca tolong gue ca, gue mual banget, kepala gue pusing... Lo tau kan harus apa?" Ucap Leo dengan suara paraunya.
Eca teringat jika Leo akan merasa mual jika berdekatan dengan wanita cantik dan sexy, dan itu semua ada pada Anna, wanita yang mengantar Leo saat ini.
Anna melihat penampilan Eca yang menggunakan kaos dan celana pendek dengan kemoceng di tangannya, Anna mengira Eca adalah asisten rumah tangga leo yang sedang bertugas. "Mbak, asisten rumah tangga disini? Tolong bawa Pak Leo kedalam kamarnya, tadi dia dropp tapi menolak di bawa ke rumah sakit." Jelas Anna.
A-apa? Asisten rumah tangga? Batin Eca.
"Ca, usir dia cepet ca." bisik Leo yang masih bersandar di bahu Eca.
"Baik mba, ... Mba silahkan pulang, biar saya yang mengurusnya."
Leo terus mengeluarkan suara seperti ingin memuntahkan isi perutnya, sedangkan Anna yang mendengar itu bergidik seperti merasa jijik, "Mbak cepet bawa masuk kamarnya, saya gak bisa lihat orang muntah." Titah Anna pada Eca.
"Iya mbak, mbak silahkan pergi dari sini, agar saya cepat mengurus Pak Leo."
Dengan cepat Anna keluar dari apartemen Leo, tanpa mengucapkan apapun pada pria itu, walaupun sekedar cepat sembuh, itu sama sekali tidak keluar dari mulutnya.
Haha ini yang namanya kencan ... Ledek Eca dalam hati.
"Ca, bawa gue ke kamar ca, gue lemes." Pinta Leo.
"Gaya-gayaan sih! Haha ... " Sahut Eca sambil membopong Leo.
Eh tapi tunggu, Kak Leo manggil aku Eca ... Sejak kapan? Aku baru sadar. Batin Eca.
Eca merebahkan tubuh Leo di atas tempat tidurnya, beruntung kamar Leo sudah di rapikan lebih dulu di banding tempat lainnya.
"Ah Nyaman ... " gumam Leo saat memandang langit-langit kamarnya.
Bersamaan dengan itu, Eca meninggalkan Leo pergi dari kamarnya. "Woy mau kemana?" Panggil Leo.
"Bikin air jahe!" Ucap Eca ketus.
Waktu gue sandaran tadi sama si gantungan kunci kok rasanya biasa aja ya, gue ngerasa nyaman ... Gue ngerasa lebih baik daripada gue ada dekat Anna tadi, kenapa begini? Apa jangan-jangan si gantungan kunci cewek jadi-jadian. Jadi respon tubuh gue gak seperti waktu dekat sama Anna.
Beberapa menit kemudian Eca datang membawa secangkir jahe madu, Leo memperhatikan dengan seksama, terutama di bagian dada Eca. Eh tapi ... Dadanya sama kayak pada wanita pada umumnya.
Eca yang menyadari di tatap bagian dadanya, reflek langsung menutup mata Leo dan sedikit mendorongnya, "Liatin apaan hah?!"
Bukan menjawab, Leo malah mengarahkan pandangannya pada bagian bawah tubuh Eca. "Kak Leo!!!!!!!!!!!!!! Apaan sih ah." Teriak Eca yang cukup menyadarkan kelakuan konyol suami kontraknya.
"Ng ... sorry, gue cuman mastiin sesuatu." Ucap Leo sambil terkekeh.
"Mastiin apa? Mesum banget! Tuh air jahenya!" Eca langsung bergegas keluar dari kamar Leo, karena merasa pandangan Leo sangat mencurigakan saat melihat tubuhnya.
.
.
***
Malam hari.
Eca sedang meeting zoom dengan mahasiswa lain untuk membicarakan tugas, kegiatan itu di pimpin oleh Erik ...
Erik selalu menggoda Eca di setiap perkataannya, seolah sedang memancing Eca untuk tertawa. Mahasiswa lain pun sedikit heran, karena jika di kelas Erik tidak bersikap seperti itu, baru kali ini mereka melihat sisi lain dari dosen killer tersebut.
Leo keluar kamar, sayup-sayup dia mendengar suara ... Dan matanya melihat Eca yang sedang tertawa di depan laptopnya.
Leo dengan sengaja berjalan di belakang sofa yang dimana Eca sedang bersandar. Otomatis Leo tertangkap kamera laptop, dan beberapa mahasiswa makin menggoda Eca termasuk juga Erik dengan menanyakan siapa pria yang tadi berjalan di belakang sofa.
Leo menyilangkan kakinya duduk di sofa yang berhadapan dengan Eca, dengan senyum jahilnya, Leo merasa puas jika sudah mengerjai Eca.
Udah enakan badannya, mulai deh nih jahilnya.
Eca menatap Leo dengan tatapan tajam, sedangkan Leo malah menjulurkan lidah, sebagai tanda meledek.
Eca kembali fokus pada laptopnya, " Ahhahaha itu sepupuku."
"Pak erik, denger tuh .. Sepupu pak! Masih ada kesempatan." ucap salah seorang mahasiswa di sebrang sana.
Erik salah tingkah di buatnya saat mahasiswa malah menggodanya dengan Eca, karena pembahasan tugas sudah selesai akhirnya meeting zoom pun di akhiri.
.
.
"Apa-apaan sih kak! Muncul kayak gitu .. bikin orang pada kepo tau gak!"
"Terserah gue dong, ini kan rumah gue."
"Tadi sore mohon-mohon minta bantuin, sekarang udah sembuh malah ngeselin lagi." Eca menutup laptopnya dengan kesal dan berjalan menuju kamarnya.
"Suke-suke lah ... " Leo meledek Eca dengan logat Melayu.
Eca menghentikan langkahnya, dengan cepat berbalik ke arah Leo. "Cie ... belom sembuh hahaha." seperti biasa Eca berlari ke dalam kamar setelah meledek Leo, tapi sayangnya Leo sudah dengan cepat mengejar Eca yang tidak bisa mengunci pintu kamarnya karena laptop yang masih berada di tangannya.
Leo langsung meraup kedua pipi Eca dengan jari tangannya, "Ngomong apa lo barusan hah?" Ucap Leo terengah-engah sambil tersenyum puas karena sudah berhasil menangkap Eca.
Please kasih tau kalau ada salah ketik nama, hehe. Makaciw♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ima Kristina
mungkin Eca pawang dari kelainan Leo
2025-03-04
0
lestari saja💕
iya eca siluman buaya putih
2025-03-04
0
lestari saja💕
makan tuh kencan🤣🤣🤣🤣
2025-03-04
0