" Mas, kenapa sih akhir - akhir ini kamu tu cuek banget, di ajak nonton juga ga mau. " ucap Anisa.
" Bukannya ga mau, tapi aku kan sibuk. Aku sambil kuliah, jadi aku harus bisa membagi waktu ku antara kerja dan kuliah! "
" Masih lama ya? "
" Sepertinya, emangnya kenapa? "
" Emangnya mas ga ingat, kalau mas selesai S2 nya, kita tunangan? "
Dante terdiam.
" Tunangan? "
" Astaga , gimana sih? "
" Oh ia, aku baru ingat. Maaf ya! "
Dante termenung
" Sebenarnya aku tu ga cinta sama kamu, Nisa. Trus apa dong alasannya, supaya aku ga jadi nikah sama dia! " gumam Dante.
Selesai makan siang bareng, mereka kembali ke kantor. Dante melihat kalau ruangannya tampak bersih dan harum.
Siang itu Dante ingin minum kopi. Seperti biasa, Dante menyuruh sekretarisnya itu. Tak berapa lama, Elsa pun tiba membawakan secangkir kopi. Dante terus menatap wajah cantik Elsa.
" Elsa, "
" Ia Pak"
" Kamu betah kerja disini! "
" Betah lah Pak. "
" Asal kamu dari mana? "
" Aku dari Purwokerto, Pak! "
" Oh gitu. Uda lama merantau di Jakarta? "
" Belum, Pak. Baru aja kok! "
" Sebelumnya kamu kerja dimana? "
" Di desa Pak, hanya buruh tani! "
Karena keasyikan cerita, Elsa tidak sadar ia pun duduk di hadapan Dante. Begitu juga Dante, ia pun tak sadar kalau Elsa sudah di hadapannya. Layaknya seperti seorang klien.
" Orang tua kamu masih hidup? "
" Masih Pak, tapi? "
" Tapi kenapa? "
" Orang tua ku, sudah menikah kembali. Aku ga tahu mereka ada dimana, Pak! "
" Oh gitu. Sabar ya. Ya udah kamu lanjut kerja sana! "
" Ia, Pak. Elsa pamit ya pak ! "
Elsa pun berlalu dari ruangan Dante.
" Anaknya baik, cantik lagi! " gumam Dante.
Dante kembali melanjutkan pekerjaannya. Seperti biasa, Dante lembur. Anisa tahu kalau Dante lembur. Ia pun ikut lembur. Anisa semakin mencintai Dante. Baginya Dante adalah laki - laki yang selalu mengerti keadaannya.
Hari sudah malam. Dante pun kembali.
" Maaasss, bareng dong! " pinta Anisa.
" Boleh. Oh ya, kenapa lampu di ruangan semua pada masih hidup? "
" Elsa lagi lembur "
" Lembur? "
" Siapa yang suruh ? "
" Aku"
" Astaga, Anisa, kamu itu ga ada hak nyuruh OG ata OB untuk lembur! "
" Emangnya kenapa?"
" Itu bukan hak kamu. Itu urusan kepala kepegawaian."
" Ini kantor kamu mas, itu artinya aku juga ada wewenang untuk semua pegawai di kantor kamu ini! "
" Kamu belum jadi istri aku. Gimana kalau kamu jadi istri aku, semua dong kamu handle? "
" Emangnya ga boleh?
" Anisa, itu semua uda ada bagian - bagiannya. Kalau kamu juga yang ngurusin OB / OG yang mending Rania aku pecat aja! "
" Aneh deh kamu mas, dibantuin malah ga trima! "
" Anisa, dengerin aku dulu. Kamu itu hanya fokus di bagian keuangan, keuangan kantor pusat dan cabang. Itu urusan kamu. Masalah OG/ OB itu buka urusan kamu. Kamu ngerti?"
"Ia deh! "
Dante menemui Elsa dan Satria
" Elsa - Satria, mulai besok, kalian ga perlu lembur lagi ya! " titah Dante.
Elsa dan Satria pun saling menatap.
" Baik, Pak! " jawab mereka serentak.
Dante dan Anisa pun berlalu dari ruangan itu.
" Sa, ada yang aneh ya? "
" Kenapa? "
" Pak Dante uda mulai baik. Biasanya dia itu galak banget, tau! "
" Oh ya? "
" Ia, aku uda lama kenal sama Pak Dante, beliau itu suka marah, emosian, suka main pecat pegawai. Tapi aneh, sekarang dia malah baik, malah sama OB /OG seperti itu, dia itu baik banget! "
" Ia ya, kenapa ya? "
" Jangan - jangan, karena kamu, hahahahah! "
" Huuusss... ngawur aja. "
" Disini itu kamu paling cantik! "
" Hahahah, ada - ada aja, kamu! "
****
Dante dan Anisa pun tiba.
" Mas, ga mau mampir dulu? "
" Ga, makasih! "
" Maafin aku ya, aku uda keterlaluan! "
" Lain kali kamu nanya, apakah anak - anak itu bisa lembur atau ga! "
Anisa menganggukkan kepalanya.
" Mampir dong, kemarin papa dan mama nanyain kamu, mas! "
" Bilang aja, aku lagi sibuk. Kamu tahu kan, aku itu banyak kerjaan. Belum lagi tugas kampus! "
" Ia deh, ya uda, aq turun ya! "
Anisa keluar dari dalam mobil Dante. Tanpa ada kecup di kening. Dante pun berlalu dari hadapan Anisa.
" Anisaaaaa...! " panggil mama nya.
Anisa menoleh ke arah suara.
" Mamaaaa? "
" Kenapa malam sekali pulangnya? "
" Ia ma, tadi ada kerjaan dikit. "
" Kamu pulang bareng siapa? "
" Mas Dante. "
" Kenapa ga kamu ajak masuk? "
" Mas Dante banyak tugas kuliah, ma. Jadi dia buru - buru. Oh ya, papa uda bobo? "
" Belum, tu lagi di ruang kerja! "
Anisa dan mama nya pun masuk kedalam rumah. Santi, mama Anisa adalah seorang ibu yang rela meninggalkan anak kandungnya demi menikah dengan pria mapan, Dodi. Dari pernikahan mereka, mereka mempunyai anak, Anisa Rahma. Santi adalah mama kandung dari Elsa. Santi pergi minggat dari rumah, karena kehidupannya yang sangat susah.
Begitu juga, ayah Elsa. Wira, ia juga telah menikahi gadis kaya asal Malaysia. Dan sudah menetap di negara jiran itu.
Santi dan Wira rela meninggalkan bayi mereka di saat Elsa berumur masih 1 bulan. Pertengkaran yang hebat karena faktor ekonomi yang membuat mereka harus berpisah. Wira, tidak mau bekerja, ia hanya berharap pada utang piutang. Sedangkan Santi, ia ingin hidupnya enak seperti kebanyakan orang. Dan Elsa lah yang jadi korban dari perbuatan mereka. Pakde dan Bude nya lah yang harus merawat Elsa. Elsa pun mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari Pakde dan Bude nya. Elsa bisa menamatkan dirinya sampai SMA, karena hasil perjuangannya sendiri. Pulang sekolah, Elsa harus bekerja menjadi buruh tani, agar ia bisa sekolah.
Elsa hidup melebihi seorang pembantu. Pakde dan Budenya tidak pernah memberikan kasih sayang, makanan, apalagi membelikan nya pakaian. Pakaiannya selalu saja hasil dari pemberian orang - orang desa.
Paras wajah cantik Elsa, membuat orang kadang merasa kasihan padanya. Kehidupannya sangatlah menderita.
Dan sekarang, kedua orang tua nya sudah hidup serba mewah. Sedikit pun mereka tidak lagi mengingat Elsa. Bahkan di usia Elsa yang sekarang,
****
Awal bulan tiba. Seperti janji Satria, kalau Elsa sudah menerima upah hasil kerja nya, Satria akan membantu Elsa untuk pindahan kos. Karena kosan Elsa tidak lah sangat layak untuk di huni.
Akhirnya, Elsa dan Satria satu kos. Tempat nya bersih, tidak terlalu mahal dan tidak terlalu jauh dari tempat bekerja. Elsa merasa senang, akhirnya ia mendapatkan upah yang jauh lebih banyak dari upah hasil buruh tani nya dulu.
" Tri, karena kamu uda bantuin aku, gimana kalau kita makan! "
" Cinnnn, emang nya uang mu masih cukup? "
" Masih, "
" Ga usah. Kamu simpen aja! "
" Ga pa-pa, to !"
" Hidup di kota itu mahal, jadi kamu simpen aja uang mu. Masalah makan, kapan - kapan aja! "
" Gitu ya, ya wes! "
Ternyata Dante mendengar kan percakapan mereka. Dante hanya diam menatap mereka.
" Elsa, kenapa kopi saya ga kamu buatin? "
" Bapak? maaf pak, kata bu Anisa, bu Anisa aja yang buatin kopi bapak! "
" Lho, kenapa jadi bu Anisa? "
" Ya ndak tahu, pak! "
Dante pergi meninggalkan ruangan pantry dan menemui Anisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments