Bab Tujuh Belas : Meleleh

Vio mengerjap pelan, memperhatikan cincin yang disodorkan oleh Amar sambil berlutut lalu memperhatikan Amar yang menatapnya penuh damba dan penyesalan.

"Mas, bangun ah, malu tahu." Vio menarik tangan Amar agar berdiri dari berlututnya.

"Aku akan tetap berlutut sampai kamu maafin aku." Amar tetap pada posisinya.

Vio menghentakkan kakinya lalu hendak masuk ke dalam rumahnya, tapi belum sempat kakinya menginjak lantai ruang keluarga, dia kembali lagi lalu berdiri di depan Amar yang masih tetap berlutut.

"Berdiri nggak Mas!" perintah Vio dengan tangan bersedekap di dada.

"Maafin dulu," pinta Amar dengan senyum manis dan wajahnya berkali-kali lipat lebih ganteng.

Vio melengos sambil mengulum senyumnya, lalu ketika ia sudah menguasai diri, ia kembali menatap Amar. "Tapi janji nggak kayak gitu lagi."

"Iya aku janji Babe." Amar tersenyum semakin lebar.

"Ya udah sekarang berdiri, malu sama Bunda!"

Amar pun menyematkan cincin bertahta berlian itu ke jari manis Vio, mencium cincin itu lalu berdiri dan menggenggam tangan Vio.

"Kamu udah sembuh kan?" tanya Amar sambil mengelus kepala Vio.

"Udah, cuman belum berani capek-capek."

"Hire orang dong Vi, biar kerjaan kamu lebih ringan," usul Amar.

"Rencananya iya sih Mas, lagi nyari orangnya, lagian klienku semakin banyak sekarang, nggak mungkin aku handle semua-semuanya sendiri."

"Maaf ya Vi waktu itu Mas nuduh kamu kayak gitu." Amar menggenggam tangan Vio lembut.

"Aku sebenarnya males sih Mas, menjalin hubungan tapi nggak ada kepercayaan seperti itu, rasanya pasti lelah banget." Vio memutar pelan cincin yang telah melingkar di jari manisnya yang akhirnya membuat ia meleleh.

"Kan tadi udah dimaafin, kok masih nggak pengen ngelanjutin hubungan kita?" tanya Amar hati-hati.

"Harusnya tuh aku yang cemburuan lho Mas, mengingat Mas dikelilingi cewek-cewek cantik dan menarik," gumam Vio pelan.

"Di mataku kamu yang lebih menarik dan lebih segala-galanya dari mereka. Kamu membuat aku jadi nggak fokus pegang kemudi, padahal banyak nyawa yang mengandalkan aku." ucap Amar sungguh-sungguh.

Vio mengerjap dan menatap Amar dengan raut bingung, bagaimana bisa Amar setertarik itu kepadanya dalam waktu sesingkat itu, sedangkan Dante saja butuh waktu dua tahun lebih untuk menyadari perasaannya kepada Vio.

"Kenapa?" tanya Amar.

Vio menggeleng. "Bingung, nggak percaya, masak secepat itu Mas tertarik sama aku."

"Salah ya?" tanya Amar mendadak kelu, pasalnya dia beneran suka dan cinta terhadap Vio. Amar juga tak tahu pasti kenapa pesona Vio begitu saja masuk dan membelenggu dirinya, padahal Amar bukanlah orang yang mudah jatuh cinta, apalagi setelah kejadian yang terakhir kalinya begitu membuatnya trauma.

"Nggak salah Mas, cuman aku bingung aja, kok Mas Amar segitu cepatmya menjatuhkan pilihan ke aku."

"Nggak tahu Babe, aku merasa yakin dan percaya sama kamu. Sama kamu aku pasti bisa."

"Bisa apa?" tanya Vio.

"Ya bisa semuanya."

Vio hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya pelan, tak percaya pria segarang Amar ternyata pinter melontarkan kalimat yang membuat wajah Vio merona.

"Aku pulang dulu ya, besok aku kesini lagi," pamit Amar rasanya enggan untuk pergi dari rumah itu.

"Iya Mas, ati-ati di jalan ya, langsung istirahat, aku juga mau istirahat lagi, belum boleh banyak aktivitas kata Bunda."

Amar berdiri, taksi online yang dipesannya sudah sampai ke titik penjemputan. Amar menatap Vio sekali lagi, lalu dengan spontan menarik Vio ke dalam pelukannya.

Berulang-ulang Amar mengecup puncak kepala Vio. "I love you Babe," bisik Amar serak.

Vio membeku, antara shock dan takut ketahuan sama bundanya. Pasti perempuan cantik itu akan mengomel panjang lebar karena baru hitungan minggu berpacaran, tapi mereka sudah berani peluk-pelukan.

"Mas, takut diomelin Bunda." Vio mengurai pelukannya perlahan.

"Oh iya ini oleh-oleh buat keluarga kamu." Amar menyerahkan paper bag berisi keripik dan kue khas Singapura.

"Makasih ya Mas, buat cincinnya sama oleh-oleh nya." Vio tersenyum sambil mengantarkan Amar sampai ke depan pagar rumahnya.

Amar mengusap kepala Vio sekali lagi, lalu buru-buru masuk ke dalam taksi yang sudah menunggunya, bisa gawat kalau kelamaan dia di rumah itu, bisa-bisa dia enggan pulang.

Saat Vio masuk ke dalam rumah, Rissa sudah menunggu sambil tersenyum penuh arti.

"Coba liat cincinnya?" pinta Rissa sambil tersenyum lebar.

"Bunda tahu?" Wajah Vio mendadak merona.

"Tahulah, gimana gentleman nya Amar saat sedang berlutut tadi," jawab Rissa sambil menggulir media sosialnya.

"Gimana Vio nggak meleleh Bun, dia ternyata se gentle itu."

"Coba liat." Rissa mengulurkan tangannya untuk meminta tangan Vio yang terdapat cincin dari Amar tadi.

"Bagus ini kan, pasti mahal harganya, dijaga ya, berarti Amar sungguh-sungguh sama kamu, dikasih cincin dan sudah dikenalkan sama kedua orang tuanya, mesti mawas diri, jangan sampai merusak kepercayaan Amarta dengan bertemu cowok lain," ucap Rissa sambil tersenyum bahagia.

"Iya ya Bun, aku nggak mikir sampai sana."

"Tapi bukankah yang bener begitu, perkenalan, cocok dan berlanjut ke jenjang serius," ucap Rissa.

"Tapi kalo bisa wisuda dulu ya Kak, sayang kan kuliah kamu tinggal sidang dan wisuda." Tiba-tiba Rama muncul dari pintu penghubung antara garasi dan ruang tengah.

"Pasti Yah." Vio menjawab mantap.

"Mumpung masih single, selesaiin kuliah, raih mimpimu, nanti kalo sudah nikah kamu bakalan sibuk dengan keluargamu dan nggak bakalan sempat mikirin diri sendiri," ucap Rama lagi.

"Aku kan nggak akan cepet-cepet nikah, pacaran aja baru hitungan minggu."

"Jadi udah baikan nih?" goda Rama.

"Ya gimana ya Yah, dia memang se gentle itu, bikin hati Vio meleleh, apalagi Vio juga udah dikenalin sama keluarganya juga, rasanya memang yang ini lebih pas sama Vio dibanding yang sebelumnya."

"Ayah, Bunda mendoakan yang terbaik untuk kamu Sayang."

Episodes
1 Bab satu : Teman rasa Pacar
2 Bab dua : Sesuatu di pesta
3 Bab tiga : Nyenggol lagi
4 Bab empat : Dia, dia dan dia lagi
5 Bab lima : Ditolong orang itu
6 Bab enam : Semenarik itu
7 Bab tujuh : Bertemu Vio
8 Bab delapan : Gentleman
9 Bab sembilan : Mungkin ini yang terbaik
10 Bab sepuluh : Perasaan Dante
11 Bab sebelas : Dinner tak biasa
12 Bab dua belas : Makan malam yang menegangkan
13 Bab Tiga Belas : Andai bisa memutar waktu
14 Bab Empat Belas : Lebih baik selesai sekarang
15 Bab Lima Belas : Konfrontasi
16 Bab Enam Belas : Makna Dari Kesetiaan
17 Bab Tujuh Belas : Meleleh
18 Bab Delapan Belas : Kamu Cantik.
19 Bab Sembilan Belas : Menyeriusi Kamu
20 Bab Dua Puluh : Tugas yang mendebarkan
21 Bab Dua puluh satu : Persaingan
22 Bab Dua puluh dua : Oh ya udah kalo gitu, bye sayang.
23 Bab Dua puluh tiga : Nasi padang dan tentang Safira
24 Bab 24 : Adu ketegangan
25 Bab 25 : Membuat nyaman dan mengerti
26 Bab 26 : Mobil misterius
27 Bab 27 : Cerita tentang masa itu.
28 Bab 28 : Kita tak bisa memilih lahir darimana
29 Bab 29 : Berartinya Dirimu
30 Bab 30 : She's mine!
31 Bab 31 : Harus A
32 Bab 32 : Dicintai dengan ugal-ugalan
33 Bab 33 : Pertemuan tak terduga
34 Bab 34 : Belum seserius itu kok
35 Bab 35 : Ada apa dengan keluarga Mahendra
36 Bab 36 : Wisuda dan kejutan manis
37 Bab 37 : Curahan hati Amar
38 Bab 38 : Jangan berfikir aneh-aneh
39 Bab 39 : Kudu kuat-kuat mental
40 Bab 40 : Tidak bisa mundur lagi
41 Bab 41 : Terungkap
42 Bab 42 : Nggak sengajain buat pamer!
43 Bab 43 : Ancaman Asa
44 Bab 44 : Bibit pengkhianat
45 Bab 45 : Diperjuangkan
46 Bab 46 : Lamaran
47 Bab 47 : Bertemu Mama
48 Bab 48 : Menikah denganmu
49 Bab 49 : Landasan pacu
50 Bab 50 : Perjalanan menuju ke Eropa
51 Bab 51 : London dan pesonanya
52 Bab 52 : Masih tentang bulan madu
53 Bab 53 : Kehidupan baru dimulai
54 Bab 54 : Drama oleh-oleh
55 Bab 55 : Pasti kangen banget
56 Bab 56 : Penisirin!
57 Bab 57 : Kehabisan kata-kata
58 Bab 58 : Rumah baru kita
59 Bab 59 : Pindah ke rumah baru
60 Bab 60 : Bulan madu di rumah saja
61 Bab 61 : Klien Ter-rese
62 Bab 62 : Cemburu itu berat
63 Bab 63 : Diperkarakan
64 Bab 64 : Lawan tangguh
65 Bab 65 : Susahnya bilang maaf
66 Bab 66 : Aku nggak mandul!
67 Bab 67 : Menenangkan diri
68 Bab 68 : Jangan dengarkan omongan orang
69 Bab 69 : Nasi goreng termahal
70 Bab 70 : Permintaannya semakin aneh!
71 Bab 71 : Korban selanjutnya
72 Bab 72 : Ngidam jadi alasan
73 Bab 73 : Hello... Sydney!
74 Bab 74 : Bukan cinta terlarang
75 Bab 75 : Keluarga bahagia versi kami
76 Bab 76 : Let's Go!
77 Bab 71 Jalan-jalan sekaligus bulan madu
78 Bab 78 : Jalan-jalan sekaligus bulan madu part dua
79 Bab 79 : Candu Banget
80 Bab 80 : Ada apa ini?
81 Bab 81 : Bad Mood
82 Bab 82 : Masa lalu yang menyapa
83 Bab 83 : Semua jadi sasaran
84 Bab 84 : Alasan di balik Vio badmood
85 Bab 85 : Menularkan kebahagiaan
86 Bab 86 : Jadi masalah lagi
87 Bab 87 : Para shareholders
88 Bab 88 : Membumi
89 Bab 89 : Lega
90 Bab 90 : Mumet
91 Bab 91 : Bahagia itu diusahakan bukan dapat gratis
92 Bab 92 : Bukan ajang pamer diri
93 Bab 93 (Ending) : Bahagia selamanya
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab satu : Teman rasa Pacar
2
Bab dua : Sesuatu di pesta
3
Bab tiga : Nyenggol lagi
4
Bab empat : Dia, dia dan dia lagi
5
Bab lima : Ditolong orang itu
6
Bab enam : Semenarik itu
7
Bab tujuh : Bertemu Vio
8
Bab delapan : Gentleman
9
Bab sembilan : Mungkin ini yang terbaik
10
Bab sepuluh : Perasaan Dante
11
Bab sebelas : Dinner tak biasa
12
Bab dua belas : Makan malam yang menegangkan
13
Bab Tiga Belas : Andai bisa memutar waktu
14
Bab Empat Belas : Lebih baik selesai sekarang
15
Bab Lima Belas : Konfrontasi
16
Bab Enam Belas : Makna Dari Kesetiaan
17
Bab Tujuh Belas : Meleleh
18
Bab Delapan Belas : Kamu Cantik.
19
Bab Sembilan Belas : Menyeriusi Kamu
20
Bab Dua Puluh : Tugas yang mendebarkan
21
Bab Dua puluh satu : Persaingan
22
Bab Dua puluh dua : Oh ya udah kalo gitu, bye sayang.
23
Bab Dua puluh tiga : Nasi padang dan tentang Safira
24
Bab 24 : Adu ketegangan
25
Bab 25 : Membuat nyaman dan mengerti
26
Bab 26 : Mobil misterius
27
Bab 27 : Cerita tentang masa itu.
28
Bab 28 : Kita tak bisa memilih lahir darimana
29
Bab 29 : Berartinya Dirimu
30
Bab 30 : She's mine!
31
Bab 31 : Harus A
32
Bab 32 : Dicintai dengan ugal-ugalan
33
Bab 33 : Pertemuan tak terduga
34
Bab 34 : Belum seserius itu kok
35
Bab 35 : Ada apa dengan keluarga Mahendra
36
Bab 36 : Wisuda dan kejutan manis
37
Bab 37 : Curahan hati Amar
38
Bab 38 : Jangan berfikir aneh-aneh
39
Bab 39 : Kudu kuat-kuat mental
40
Bab 40 : Tidak bisa mundur lagi
41
Bab 41 : Terungkap
42
Bab 42 : Nggak sengajain buat pamer!
43
Bab 43 : Ancaman Asa
44
Bab 44 : Bibit pengkhianat
45
Bab 45 : Diperjuangkan
46
Bab 46 : Lamaran
47
Bab 47 : Bertemu Mama
48
Bab 48 : Menikah denganmu
49
Bab 49 : Landasan pacu
50
Bab 50 : Perjalanan menuju ke Eropa
51
Bab 51 : London dan pesonanya
52
Bab 52 : Masih tentang bulan madu
53
Bab 53 : Kehidupan baru dimulai
54
Bab 54 : Drama oleh-oleh
55
Bab 55 : Pasti kangen banget
56
Bab 56 : Penisirin!
57
Bab 57 : Kehabisan kata-kata
58
Bab 58 : Rumah baru kita
59
Bab 59 : Pindah ke rumah baru
60
Bab 60 : Bulan madu di rumah saja
61
Bab 61 : Klien Ter-rese
62
Bab 62 : Cemburu itu berat
63
Bab 63 : Diperkarakan
64
Bab 64 : Lawan tangguh
65
Bab 65 : Susahnya bilang maaf
66
Bab 66 : Aku nggak mandul!
67
Bab 67 : Menenangkan diri
68
Bab 68 : Jangan dengarkan omongan orang
69
Bab 69 : Nasi goreng termahal
70
Bab 70 : Permintaannya semakin aneh!
71
Bab 71 : Korban selanjutnya
72
Bab 72 : Ngidam jadi alasan
73
Bab 73 : Hello... Sydney!
74
Bab 74 : Bukan cinta terlarang
75
Bab 75 : Keluarga bahagia versi kami
76
Bab 76 : Let's Go!
77
Bab 71 Jalan-jalan sekaligus bulan madu
78
Bab 78 : Jalan-jalan sekaligus bulan madu part dua
79
Bab 79 : Candu Banget
80
Bab 80 : Ada apa ini?
81
Bab 81 : Bad Mood
82
Bab 82 : Masa lalu yang menyapa
83
Bab 83 : Semua jadi sasaran
84
Bab 84 : Alasan di balik Vio badmood
85
Bab 85 : Menularkan kebahagiaan
86
Bab 86 : Jadi masalah lagi
87
Bab 87 : Para shareholders
88
Bab 88 : Membumi
89
Bab 89 : Lega
90
Bab 90 : Mumet
91
Bab 91 : Bahagia itu diusahakan bukan dapat gratis
92
Bab 92 : Bukan ajang pamer diri
93
Bab 93 (Ending) : Bahagia selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!