Bab delapan : Gentleman

"Mas Amar kerja di mana?" tanya Rama, saat ini mereka berbincang di ruang keluarga, ada Rissa dan juga... Vio yang menatap ayahnya dengan wajah ditekuk dan ingin komplain.

Dia hanya berteman dengan Amar, tapi seolah-olah mereka sudah berpacaran hingga ayahnya harus memulai sesi tanya jawabnya dengan Amar.

"Saya pilot Om," jawab Amar sopan, tak ada keraguan saat ia diajak berbicara oleh ayah dari perempuan yang ia temui ini.

"Pilot?!" Bahu Rissa menegak, kata pilot itu membuatnya waspada.

"Iya tante di maskapai Star One," jawab Amar sambil menyunggingkan senyumnya ramah.

"Pil... " Tangan Rama menggenggam tangan Rissa lembut, meminta sang istri untuk menahan apapun kalimat yang akan ia ucapkan.

Rissa melengos dan Vio cukup tahu bahwa bundanya kurang srek dengan lelaki yang kali ini datang ke rumah mereka untuk menemui dirinya.

"Untuk penerbangan domestik atau internasional?" tanya Rama lagi.

"Delapan puluh persen domestik, dua puluh persen internasional, tapi masih sekitaran Asean rutenya Om."

Rama menganggukkan kepalanya mengerti. "Amarta... Om harap kamu nggak tersinggung diajak Om berbicara saat kamu bertandang ke rumah kami untuk yang pertama kalinya. Om hanya ingin mengenal teman anak-anak Om, agar Om bisa menjaga pergaulannya. Saya juga bukan orang tua yang kolot yang membatasi mereka untuk berteman dengan siapa saja, asalkan teman mereka baik itu cukup bagi kami sebagai orang tua, apalagi Vio ini anak perempuan kami satu-satunya, kamu tahu maksud Om kan?" ucap Rama panjang lebar.

"Iya Om, Tante, saya ngerti, mumpung saya bertemu dengan Om sama Tante, saya mau minta ijin buat mengenal Vio lebih dekat lagi. Saya ngerti Om, profesi saya mungkin untuk sebagian orang ada stigma negatif, memang karena kelakuan beberapa orang, stigma orang yang bekerja di bidang ini dicap jelek, tapi saya dari dulu bekerja dengan profesional dan nggak tertarik berhubungan atau menyalah gunakan pekerjaan untuk hal-hal yang nggak baik, Om boleh cek orang-orang di sekitar saya nanti. " Amar menjawab keraguan yang terlintas dalam pikiran ke dua orang tua di depannya itu.

Vio anak yang cantik, pinter, baik dan juga dari keluarga berada, tidak mungkin orang tuanya mengijinkan sembarang orang untuk mendekatinya apalagi sampai menawarkan sebuah hubungan, pastilah Rama dan Rissa akan screening dulu orang itu.

"Orang tua masih ada Mar?" tanya Rama lagi.

"Masih Om, Bapak sama Ibu masih ada."

"Bekerja di?"

"Punya usaha Om, tapi sekarang ini sudah didelegasikan ke kakak saya."

"Kamu berapa bersaudara?" tanya Rama.

"Dua Om, cowok semua."

"Kok nggak pengen jadi pengusaha aja?" tanya Rama penasaran.

"Meminimalisir konflik Om, lagian saya lebih suka jadi Pilot," jawab Amar.

"Udah dong Yah, masak sesi tanya jawabnya seperti Ayah nanyain calon mantu aja sih!" ketus Vio jengah, pasalnya dulu saat Dante pertama kali ke rumah mereka, ayahnya dan bundanya ini tidak seperti ini.

"Lho itu memang tugas Ayah Kak, Ayah nggak mau kamu membuang-buang waktu kamu untuk orang yang pengennya main-main sama kamu!" ucap Rama tegas.

Vio cemberut dan membuang mukanya ke samping. Vio jadi mengingat Dante lagi, dua tahun harus terjebak dalam hubungan tanpa status sama orang yang masih terikat sama masa lalunya.

"Kamu single kan Mar?" tanya Rissa tiba-tiba. Amar terbatuk pelan.

"Single Tante, belum pernah menikah dan sedang nggak terlibat dalam hubungan manapun," jawab Amar ramah.

Saat Rissa masih ingin melanjutkan beberapa pertanyaan lagi, Asa keluar dari kamarnya sudah rapi dan wangi.

"Kamu mau kemana Dek?!" Vio menatap galak ke Asa yang sudah memegang kunci motornya.

"Keluar sebentar Kak, ada urusan!" jawab Asa santai.

"Ini udah malem, besok kamu masih harus sekolah, masih mau kelayapan?!" omel Vio dengan wajah galak.

Amar, Rama dan Rissa melihat adegan di depannya dengan senyum dikulum. Bagi ke dua orang tua itu, tugas marah-marah dan menasehati Asa itu adalah tugas Vio sebagai anak pertama di rumah ini. Karena Asa lebih mendengarkan omelan Vio daripada Rissa apalagi Rama.

"Sebentar doang Kak, jam sembilan janji udah nyampai rumah kok." Asa mengangkat dua jarinya membentuk V.

"Awas ya kalo nggak pulang jam segitu, aku kunciin pintu gerbangnya!" ancam Vio galak.

"Iya, bawel!" Lalu Asa mencium pipi Vio dan juga kedua orang tuanya.

"Liat kan Mar, dia galak dan juga manja, harus ekstra sabar menghadapi dia," ledek Rama membuat Vio tersenyum masam.

"Ya udah yuk Yang, temenin aku kerja." Rama menggenggam tangan Rissa lalu mereka masuk ke dalam ruang kerja Rama.

"Ayah sama Bunda kamu harmonis ya Vi, " puji Amar saat mereka tinggal berdua saja.

"Maafin ayah sama bundaku ya Mas, mereka hanya orang tua yang terlalu aware sama anaknya." Vio tak menanggapi pujian Amar malah meminta maaf atas kelakuan kedua orang tuanya yang terlihat begitu ingin tahunya.

"Nggak papa Vi, aku paham kok maksud mereka apa," sahut Amar.

"Ya intinya kalo Mas mau main-main nggak usah diterusin, lagian kita ini belum lama saling kenal lho, aku nggak mau Mas terlalu menaruh ekspektasi terlalu tinggi ke aku, " ucap Vio sopan sekedar meminta secara sopan agar Amarta mundur dari keinginannya untuk mengenal Vio lebih dalam lagi.

"Tapi aku nggak ingin mundur Vi, meski kita baru kenalan tapi aku ngerasa cocok dan suka sama kepribadian kamu, boleh kan aku kenal kamu lebih dalem lagi?" tanya Amar membuat Vio ketap-ketip karena bingung mau menjawab apa, terlalu cepat dan terkesan buru-buru.

"Tapi kita kan baru kenal Mas, aku nggak mau buru-buru," tolak Vio lagi, dia masih trauma sama hubungannya dengan Dante.

"Kita jalaninnya pelan-pelan aja, tapi aku serius pengen kenal lebih dalam sama kamu, jadi kamu jangan bingung kalo aku akan semakin sering menghubungi kamu dan menemui kamu nanti."

Dan Vio hanya bisa menatap Amar tanpa berkedip.

Terpopuler

Comments

Diana Resnawati

Diana Resnawati

bagus Amar.itu br namanya lelaki sejati.pantang menyerah.gasken....

2025-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab satu : Teman rasa Pacar
2 Bab dua : Sesuatu di pesta
3 Bab tiga : Nyenggol lagi
4 Bab empat : Dia, dia dan dia lagi
5 Bab lima : Ditolong orang itu
6 Bab enam : Semenarik itu
7 Bab tujuh : Bertemu Vio
8 Bab delapan : Gentleman
9 Bab sembilan : Mungkin ini yang terbaik
10 Bab sepuluh : Perasaan Dante
11 Bab sebelas : Dinner tak biasa
12 Bab dua belas : Makan malam yang menegangkan
13 Bab Tiga Belas : Andai bisa memutar waktu
14 Bab Empat Belas : Lebih baik selesai sekarang
15 Bab Lima Belas : Konfrontasi
16 Bab Enam Belas : Makna Dari Kesetiaan
17 Bab Tujuh Belas : Meleleh
18 Bab Delapan Belas : Kamu Cantik.
19 Bab Sembilan Belas : Menyeriusi Kamu
20 Bab Dua Puluh : Tugas yang mendebarkan
21 Bab Dua puluh satu : Persaingan
22 Bab Dua puluh dua : Oh ya udah kalo gitu, bye sayang.
23 Bab Dua puluh tiga : Nasi padang dan tentang Safira
24 Bab 24 : Adu ketegangan
25 Bab 25 : Membuat nyaman dan mengerti
26 Bab 26 : Mobil misterius
27 Bab 27 : Cerita tentang masa itu.
28 Bab 28 : Kita tak bisa memilih lahir darimana
29 Bab 29 : Berartinya Dirimu
30 Bab 30 : She's mine!
31 Bab 31 : Harus A
32 Bab 32 : Dicintai dengan ugal-ugalan
33 Bab 33 : Pertemuan tak terduga
34 Bab 34 : Belum seserius itu kok
35 Bab 35 : Ada apa dengan keluarga Mahendra
36 Bab 36 : Wisuda dan kejutan manis
37 Bab 37 : Curahan hati Amar
38 Bab 38 : Jangan berfikir aneh-aneh
39 Bab 39 : Kudu kuat-kuat mental
40 Bab 40 : Tidak bisa mundur lagi
41 Bab 41 : Terungkap
42 Bab 42 : Nggak sengajain buat pamer!
43 Bab 43 : Ancaman Asa
44 Bab 44 : Bibit pengkhianat
45 Bab 45 : Diperjuangkan
46 Bab 46 : Lamaran
47 Bab 47 : Bertemu Mama
48 Bab 48 : Menikah denganmu
49 Bab 49 : Landasan pacu
50 Bab 50 : Perjalanan menuju ke Eropa
51 Bab 51 : London dan pesonanya
52 Bab 52 : Masih tentang bulan madu
53 Bab 53 : Kehidupan baru dimulai
54 Bab 54 : Drama oleh-oleh
55 Bab 55 : Pasti kangen banget
56 Bab 56 : Penisirin!
57 Bab 57 : Kehabisan kata-kata
58 Bab 58 : Rumah baru kita
59 Bab 59 : Pindah ke rumah baru
60 Bab 60 : Bulan madu di rumah saja
61 Bab 61 : Klien Ter-rese
62 Bab 62 : Cemburu itu berat
63 Bab 63 : Diperkarakan
64 Bab 64 : Lawan tangguh
65 Bab 65 : Susahnya bilang maaf
66 Bab 66 : Aku nggak mandul!
67 Bab 67 : Menenangkan diri
68 Bab 68 : Jangan dengarkan omongan orang
69 Bab 69 : Nasi goreng termahal
70 Bab 70 : Permintaannya semakin aneh!
71 Bab 71 : Korban selanjutnya
72 Bab 72 : Ngidam jadi alasan
73 Bab 73 : Hello... Sydney!
74 Bab 74 : Bukan cinta terlarang
75 Bab 75 : Keluarga bahagia versi kami
76 Bab 76 : Let's Go!
77 Bab 71 Jalan-jalan sekaligus bulan madu
78 Bab 78 : Jalan-jalan sekaligus bulan madu part dua
79 Bab 79 : Candu Banget
80 Bab 80 : Ada apa ini?
81 Bab 81 : Bad Mood
82 Bab 82 : Masa lalu yang menyapa
83 Bab 83 : Semua jadi sasaran
84 Bab 84 : Alasan di balik Vio badmood
85 Bab 85 : Menularkan kebahagiaan
86 Bab 86 : Jadi masalah lagi
87 Bab 87 : Para shareholders
88 Bab 88 : Membumi
89 Bab 89 : Lega
90 Bab 90 : Mumet
91 Bab 91 : Bahagia itu diusahakan bukan dapat gratis
92 Bab 92 : Bukan ajang pamer diri
93 Bab 93 (Ending) : Bahagia selamanya
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab satu : Teman rasa Pacar
2
Bab dua : Sesuatu di pesta
3
Bab tiga : Nyenggol lagi
4
Bab empat : Dia, dia dan dia lagi
5
Bab lima : Ditolong orang itu
6
Bab enam : Semenarik itu
7
Bab tujuh : Bertemu Vio
8
Bab delapan : Gentleman
9
Bab sembilan : Mungkin ini yang terbaik
10
Bab sepuluh : Perasaan Dante
11
Bab sebelas : Dinner tak biasa
12
Bab dua belas : Makan malam yang menegangkan
13
Bab Tiga Belas : Andai bisa memutar waktu
14
Bab Empat Belas : Lebih baik selesai sekarang
15
Bab Lima Belas : Konfrontasi
16
Bab Enam Belas : Makna Dari Kesetiaan
17
Bab Tujuh Belas : Meleleh
18
Bab Delapan Belas : Kamu Cantik.
19
Bab Sembilan Belas : Menyeriusi Kamu
20
Bab Dua Puluh : Tugas yang mendebarkan
21
Bab Dua puluh satu : Persaingan
22
Bab Dua puluh dua : Oh ya udah kalo gitu, bye sayang.
23
Bab Dua puluh tiga : Nasi padang dan tentang Safira
24
Bab 24 : Adu ketegangan
25
Bab 25 : Membuat nyaman dan mengerti
26
Bab 26 : Mobil misterius
27
Bab 27 : Cerita tentang masa itu.
28
Bab 28 : Kita tak bisa memilih lahir darimana
29
Bab 29 : Berartinya Dirimu
30
Bab 30 : She's mine!
31
Bab 31 : Harus A
32
Bab 32 : Dicintai dengan ugal-ugalan
33
Bab 33 : Pertemuan tak terduga
34
Bab 34 : Belum seserius itu kok
35
Bab 35 : Ada apa dengan keluarga Mahendra
36
Bab 36 : Wisuda dan kejutan manis
37
Bab 37 : Curahan hati Amar
38
Bab 38 : Jangan berfikir aneh-aneh
39
Bab 39 : Kudu kuat-kuat mental
40
Bab 40 : Tidak bisa mundur lagi
41
Bab 41 : Terungkap
42
Bab 42 : Nggak sengajain buat pamer!
43
Bab 43 : Ancaman Asa
44
Bab 44 : Bibit pengkhianat
45
Bab 45 : Diperjuangkan
46
Bab 46 : Lamaran
47
Bab 47 : Bertemu Mama
48
Bab 48 : Menikah denganmu
49
Bab 49 : Landasan pacu
50
Bab 50 : Perjalanan menuju ke Eropa
51
Bab 51 : London dan pesonanya
52
Bab 52 : Masih tentang bulan madu
53
Bab 53 : Kehidupan baru dimulai
54
Bab 54 : Drama oleh-oleh
55
Bab 55 : Pasti kangen banget
56
Bab 56 : Penisirin!
57
Bab 57 : Kehabisan kata-kata
58
Bab 58 : Rumah baru kita
59
Bab 59 : Pindah ke rumah baru
60
Bab 60 : Bulan madu di rumah saja
61
Bab 61 : Klien Ter-rese
62
Bab 62 : Cemburu itu berat
63
Bab 63 : Diperkarakan
64
Bab 64 : Lawan tangguh
65
Bab 65 : Susahnya bilang maaf
66
Bab 66 : Aku nggak mandul!
67
Bab 67 : Menenangkan diri
68
Bab 68 : Jangan dengarkan omongan orang
69
Bab 69 : Nasi goreng termahal
70
Bab 70 : Permintaannya semakin aneh!
71
Bab 71 : Korban selanjutnya
72
Bab 72 : Ngidam jadi alasan
73
Bab 73 : Hello... Sydney!
74
Bab 74 : Bukan cinta terlarang
75
Bab 75 : Keluarga bahagia versi kami
76
Bab 76 : Let's Go!
77
Bab 71 Jalan-jalan sekaligus bulan madu
78
Bab 78 : Jalan-jalan sekaligus bulan madu part dua
79
Bab 79 : Candu Banget
80
Bab 80 : Ada apa ini?
81
Bab 81 : Bad Mood
82
Bab 82 : Masa lalu yang menyapa
83
Bab 83 : Semua jadi sasaran
84
Bab 84 : Alasan di balik Vio badmood
85
Bab 85 : Menularkan kebahagiaan
86
Bab 86 : Jadi masalah lagi
87
Bab 87 : Para shareholders
88
Bab 88 : Membumi
89
Bab 89 : Lega
90
Bab 90 : Mumet
91
Bab 91 : Bahagia itu diusahakan bukan dapat gratis
92
Bab 92 : Bukan ajang pamer diri
93
Bab 93 (Ending) : Bahagia selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!