Episode 17: Hari Baru Di Akademi

Waktu pagi hari di sebuah rumah biasa, keheningan pagi yang tenang menyelimuti suasana. Di atas balkon terbuat dari kayu yang sudah sedikit usang namun masih kokoh, Fukari berdiri sendirian. Cahaya matahari pagi yang lembut mulai merayap di cakrawala, perlahan mengusir sisa-sisa gelap malam.

Fukari menyenderkan wajahnya di pinggiran balkon, pandangannya mengarah jauh ke depan, menyaksikan cakrawala yang mulai terang. Ekspresinya terlihat sendu, seolah pikirannya melayang jauh, terperangkap dalam kenangan atau masalah yang sedang dihadapinya.

Rambut kuning Fukari yang panjang dan halus tertiup lembut oleh angin pagi, mengkibar ringan di sekitarnya. Setiap helaian rambutnya tampak berkilau terkena sinar matahari yang baru muncul, menciptakan efek hampir seperti mahkota emas yang bergerak di udara. Angin pagi yang sejuk menyapu wajahnya, memberi sedikit kesegaran di tengah perasaan yang mungkin berat di dalam hatinya.

Matanya yang biasanya penuh semangat kini tampak sayu, seolah menanggung beban yang hanya dia yang tahu. Fukari berdiri di sana, di balkon kayu itu, seolah mencari jawaban di cakrawala yang semakin terang. Tangannya yang kokoh namun lembut menggenggam erat pinggiran balkon, seakan mencari pegangan untuk menstabilkan pikirannya yang kacau.

Di sekelilingnya, suasana pagi mulai hidup. Burung-burung mulai berkicau, menyambut hari yang baru dengan ceria. Cahaya matahari semakin menghangat, menerangi rumah dan lingkungan sekitar. Namun, di tengah keindahan pagi itu, Fukari tetap terdiam, tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Fukari menarik nafas dalam-dalam, membiarkan udara pagi yang segar memenuhi paru-parunya. Saat dia menghembuskannya perlahan, sebuah pertanyaan yang telah lama membebani pikirannya akhirnya terucap dengan suara pelan, hampir berbisik, "Kenapa... kamu membohongiku,"

Matanya yang sebelumnya menatap cakrawala kini tampak lebih berat, penuh dengan perasaan terluka dan kebingungan. Dari sudut mulutnya, dia mengucapkan kalimat terakhir dengan sangat pelan, seolah-olah takut jika ucapannya akan menguap begitu saja di udara pagi yang tenang, "...Rika."

Angin pagi terus bertiup, membawa serta kesedihan yang tersirat dalam kata-katanya. Rambut kuningnya berkibar lebih kencang, seolah angin itu sendiri turut merasakan kesedihannya. Wajah Fukari tetap menghadap ke cakrawala, mencari jawaban yang mungkin tidak akan pernah ditemukan di sana.

Disisi lain, pagi itu di kediaman megah milik komandan Setsuna Kurashina, Rika perlahan terbangun di kamar lantai atas. Rumah itu memiliki balkon yang menghadap ke lautan, dan sinar matahari pagi yang lembut menembus tirai, menyentuh wajahnya. Rika merasakan hatinya begitu sunyi, dan langkahnya tanpa sadar membawanya ke balkon.

Dia berdiri di sana, memandang luasnya lautan yang berkilauan di bawah sinar matahari pagi. Suara ombak yang berdebur pelan terdengar dari kejauhan, memberikan ketenangan sejenak pada pikirannya yang berkecamuk. Rika memegang pagar balkon dengan erat, mencoba menenangkan diri.

"Apa yang harus kulakukan, agar aku dapat melindungi teman-temanku," gumamnya, suaranya hampir tenggelam dalam suara angin laut yang sepoi-sepoi.

Pagi berlalu dengan cepat, dan pada pukul 06:20, Rika berjalan menuju ruang tengah. Dia baru saja akan duduk ketika seorang pelayan, yang tampaknya diberi tugas khusus oleh Setsuna, menghampirinya dengan tergesa-gesa.

"Nona Rika, ini ada pesan untukmu," kata pelayan itu sambil menyerahkan sebuah amplop kecil.

Rika mengambil amplop itu dan membukanya dengan hati-hati. Di dalamnya terdapat secarik kertas dengan tulisan tangan Setsuna yang rapi. Dia membaca pesan tersebut dengan seksama.

"Rika, untuk seminggu ke depan, pulanglah ke rumahku. Dan ketika ada masalah, pergilah ke Dokter Vermilion, dan jika situasi tidak memungkinkan, pergilah ke Miwel-sensei, bersama Fukari. Aku khawatir Eliot akan terus mengincarmu selama di Akademi. Sementara itu, aku mendapatkan misi menuju seberang dunia. Aku pasti akan kembali secepatnya. Dari, Setsuna Kurashina."

Rika menatap pesan itu dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, dia merasa lega mengetahui bahwa Setsuna selalu memikirkan keselamatannya. Namun di sisi lain, dia merasa khawatir dan bertanggung jawab atas keselamatan teman-temannya.

"Senpai," bisiknya pelan, memegang pesan itu erat-erat di dadanya.

Di kediaman keluarga Akagami yang megah, sebuah koridor panjang dengan lantai marmer yang berkilauan membentang di depan mata. Asuka berjalan dengan langkah mantap menuju akademi. Pakaiannya rapi, dengan seragam sekolah yang disetrika sempurna, dan rambutnya yang panjang berwarna merah mengkibar setiap kali dia melangkah. Wajahnya penuh dengan determinasi dan keseriusan.

Ketika Asuka melewati ruangan ayahnya, Renjiro, dia mendengar samar-samar percakapan antara ayahnya dan seseorang yang tidak dikenalnya. Pintu kayu yang tebal sedikit meredam suara, tetapi intonasi percakapan itu terdengar serius. Dengan langkah hati-hati, Asuka mendekat, mencoba mendengarkan lebih jelas.

Renjiro, dengan instingnya yang tajam, menyadari keberadaan putrinya di luar pintu. Dia segera menutup panggilan tersebut dan memanggil Asuka. "Asuka, kemarilah," kata Renjiro dengan suara yang tegas.

Pintu berdecit saat dibuka, menampilkan sosok Asuka yang berdiri dengan sopan dan patuh. Dia menatap ayahnya dengan hormat, menunggu instruksi dari perkataan ayahnya. Renjiro menatap putrinya dengan mata yang tajam, sorot matanya penuh perhitungan.

"Bagaimana prestasi akademimu, apakah memiliki kemajuan?" tanya Renjiro.

Asuka terdiam sejenak, menimbang kata-kata yang tepat. "Aku... sepertinya harus banyak berlatih, Ayahanda," jawabnya dengan nada rendah hati.

Renjiro menatap putrinya dengan penuh perhitungan. "Ayah tahu, kau kalah lagi dari Rika?"

Asuka mengangguk perlahan, wajahnya sedikit memerah karena malu, sedikit takut.

Renjiro menarik napas dalam-dalam, kemudian tersenyum, suasana tegang di ruangan itu seketika mencair. "Tidak apa-apa, Asuka. Rika memang perempuan yang jenius, meskipun dia sering merendahkan nama bangsawan dan selalu bersikap angkuh. Tapi ayah telah melihat sisi baiknya."

Mata Asuka sedikit melebar, terkejut mendengar perubahan pandangan ayahnya tentang Rika. "Apakah ayah bertemu dengan Rika?" tanyanya dengan nada penasaran.

Renjiro mengabaikan pertanyaan Asuka dan melanjutkan dengan nasihat yang serius. "Asuka, sebagai keluarga penerus Akagami, jagalah maiestas itu. Ayah rasa... kamu akan aman bersamanya."

Asuka tidak sepenuhnya mengerti apa yang dimaksud ayahnya, tetapi dia tahu bahwa dia harus patuh. "Baik, Ayah," jawabnya dengan hormat, meskipun hatinya dipenuhi oleh berbagai pertanyaan.

Pagi hari di Akademi Gargantia selalu memberikan pemandangan yang menakjubkan. Langit berwarna biru jernih tanpa awan, menciptakan kontras indah dengan bangunan megah akademi yang berdiri gagah di bawahnya.

Sinar matahari pagi yang hangat menyinari seluruh area, memantulkan cahaya ke kaca-kaca jendela yang berkilauan, menciptakan kilauan seperti permata.

Halaman akademi yang luas dipenuhi dengan tanaman hijau yang tertata rapi, bunga-bunga bermekaran dengan warna-warna cerah menghiasi taman-taman kecil di sekitar jalan setapak.

Di tengah halaman, terdapat air mancur besar yang memancarkan air jernih, suaranya menenangkan dan menambah suasana damai.

Para murid mulai berdatangan, berjalan dengan perlahan-lahan menuju kelas masing-masing. Mereka mengenakan seragam akademi yang elegan, dengan lambang akademi terpampang di dada mereka. Suara riuh rendah obrolan para murid terdengar di seluruh penjuru, menciptakan suasana hidup dan penuh energi.

Di sudut lain, terlihat beberapa katafrakt yang sedang diperiksa oleh para teknisi. Cahaya pagi menyinari permukaan logam mereka, menambah kesan futuristik dan canggih. Para teknisi bekerja dengan teliti, memastikan setiap bagian katafrakt berfungsi dengan baik sebelum digunakan untuk latihan.

Burung-burung berkicau riang, terbang bebas di antara pepohonan yang rindang. Angin pagi yang sejuk berhembus lembut, membawa aroma segar dari dedaunan dan bunga-bunga. Di kejauhan, terdengar suara lonceng akademi yang berbunyi satisfying, menandakan dimulainya kegiatan belajar mengajar.

Akademi Gargantia di pagi hari adalah perpaduan sempurna antara keindahan alam dan kecanggihan teknologi, menciptakan lingkungan yang ideal untuk para murid berkembang dan belajar menjadi pilot yang terbaik.

Episodes
1 Rika Uenohara (Arc 1: Siapa Aku Sebenarnya)
2 Seorang Teman Selalu Bersama
3 Janji Pertemanan
4 Sebuah Masalah Akademi
5 Episode 07: Aegis Imitation VS Iron-Horphastor Red
6 Episode 08: Kebenaran Asuka
7 Episode 09: Pemimpin Kelas 2-A
8 Episode 10: Mereka Sekarang Bersama
9 Episode 11: Perang Di Perbatasan Wilayah
10 Episode 12: Keresahan Fukari Terhadap Rika
11 Episode 13: Mereka Adalah Generasi Ke 2
12 Episode 14: Aku Adalah Dirimu
13 Episode 15: Masalah Keluarga Akagami
14 Episode 16: Dorongan Hati Yang Kuat.
15 Episode 17: Hari Baru Di Akademi
16 Episode 18: Pemimpin Komite Keamanan
17 Episode 19: Berkumpulnya Gadis-Gadis Katafrakt
18 Episode 20: Bagaimanapun, Aku Adalah Temanmu
19 Gargantia Grand Prix (Arc 2: Katafraktus Sentra)
20 Episode 22: Aku Adalah Maiestas
21 Episode 23: Empat Perempuan Berprestasi
22 Episode 24: Pergerakan Alexandrite
23 Episode 25: Kediaman Silvervelt
24 Episode 26: Investigasi Wilayah Elysia
25 Episode 27: Maiestas Dan Suffer Bersama
26 Episode 28: Aku Benar-Benar Merindukanmu
27 Episode 29: Maiestas Berlatih
28 Episode 30: Apakah Dia Seorang Musuh?
29 Episode 31: Alexandrite Yang Tak Bisa Ditebak
30 Episode 32: Serangan Menuju Gedung Parlemen
31 Episode 33: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 1)
32 Episode 34: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 2)
33 Episode 35: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 3)
34 Episode 36: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 4)
35 Episode 37: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 5)
36 Episode 38: Hari Gargantia Grand Prix
37 Episode 39: Elesis Traphos VS Iron-Breaker Altrapsis
38 Epsiode 40: Serangan Terakhir Elesis-Traphos
39 Episode 41: Ketegangan Sebelum Pertandingan
40 Episode 42: Sang Penjaga Langit, Saturnus Orphus!
41 Episode 43: Taktik Arnoida, Mengungkap Rencana Eliot
42 Episode 44: Invasi Arnoida Menyebabkan Huru-Hara
43 Episode 45: Pelarian Di Bawah Serangan: Pertempuran Udara!
44 Episode 46: Keahlian Fukari Gehenna
45 Episode 47: Asuka Kagami, Menghalau Pasukan Eliot
46 Episode 48: Bala Bantuan Pengkhianat
47 Episode 49: Saturnus Orphus VS Nuberious Strators
48 Episode 50: Mereka Terjatuh
49 Episode 51: Mantan General, Katafrakt Nexus
50 Episode 52: Kembalinya Katafrakt Legendaris Azure-Zero Orphus
51 Episode 53: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 1)
52 Episode 54: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 2)
53 Episode 55: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 3)
54 Episode 56: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 4)
55 Episode 57: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 5)
56 Episode 58: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 6)
57 Episode 59: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 7)
58 Episode 60: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 8)
59 Episode 61: Liberators Gigan Armour Breaker
60 Episode 62: Aegis Imitation Orphus VS Liberators Gigan Armour Breaker
61 Episode 63: Pertempuran Di Lautan
62 Episode 64: Fukari Beraksi, Liberators Tidak Akan Kalah
63 Episode 65: Perjuangan Fukari Untuk Rika
64 Episode 66: Kekalahan Saturnus Setelah Melawan Nuberious Strators
65 Episode 67: Pengkhianatan Didalam Pertempuran Katafrakt
66 Info update
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Rika Uenohara (Arc 1: Siapa Aku Sebenarnya)
2
Seorang Teman Selalu Bersama
3
Janji Pertemanan
4
Sebuah Masalah Akademi
5
Episode 07: Aegis Imitation VS Iron-Horphastor Red
6
Episode 08: Kebenaran Asuka
7
Episode 09: Pemimpin Kelas 2-A
8
Episode 10: Mereka Sekarang Bersama
9
Episode 11: Perang Di Perbatasan Wilayah
10
Episode 12: Keresahan Fukari Terhadap Rika
11
Episode 13: Mereka Adalah Generasi Ke 2
12
Episode 14: Aku Adalah Dirimu
13
Episode 15: Masalah Keluarga Akagami
14
Episode 16: Dorongan Hati Yang Kuat.
15
Episode 17: Hari Baru Di Akademi
16
Episode 18: Pemimpin Komite Keamanan
17
Episode 19: Berkumpulnya Gadis-Gadis Katafrakt
18
Episode 20: Bagaimanapun, Aku Adalah Temanmu
19
Gargantia Grand Prix (Arc 2: Katafraktus Sentra)
20
Episode 22: Aku Adalah Maiestas
21
Episode 23: Empat Perempuan Berprestasi
22
Episode 24: Pergerakan Alexandrite
23
Episode 25: Kediaman Silvervelt
24
Episode 26: Investigasi Wilayah Elysia
25
Episode 27: Maiestas Dan Suffer Bersama
26
Episode 28: Aku Benar-Benar Merindukanmu
27
Episode 29: Maiestas Berlatih
28
Episode 30: Apakah Dia Seorang Musuh?
29
Episode 31: Alexandrite Yang Tak Bisa Ditebak
30
Episode 32: Serangan Menuju Gedung Parlemen
31
Episode 33: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 1)
32
Episode 34: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 2)
33
Episode 35: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 3)
34
Episode 36: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 4)
35
Episode 37: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 5)
36
Episode 38: Hari Gargantia Grand Prix
37
Episode 39: Elesis Traphos VS Iron-Breaker Altrapsis
38
Epsiode 40: Serangan Terakhir Elesis-Traphos
39
Episode 41: Ketegangan Sebelum Pertandingan
40
Episode 42: Sang Penjaga Langit, Saturnus Orphus!
41
Episode 43: Taktik Arnoida, Mengungkap Rencana Eliot
42
Episode 44: Invasi Arnoida Menyebabkan Huru-Hara
43
Episode 45: Pelarian Di Bawah Serangan: Pertempuran Udara!
44
Episode 46: Keahlian Fukari Gehenna
45
Episode 47: Asuka Kagami, Menghalau Pasukan Eliot
46
Episode 48: Bala Bantuan Pengkhianat
47
Episode 49: Saturnus Orphus VS Nuberious Strators
48
Episode 50: Mereka Terjatuh
49
Episode 51: Mantan General, Katafrakt Nexus
50
Episode 52: Kembalinya Katafrakt Legendaris Azure-Zero Orphus
51
Episode 53: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 1)
52
Episode 54: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 2)
53
Episode 55: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 3)
54
Episode 56: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 4)
55
Episode 57: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 5)
56
Episode 58: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 6)
57
Episode 59: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 7)
58
Episode 60: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 8)
59
Episode 61: Liberators Gigan Armour Breaker
60
Episode 62: Aegis Imitation Orphus VS Liberators Gigan Armour Breaker
61
Episode 63: Pertempuran Di Lautan
62
Episode 64: Fukari Beraksi, Liberators Tidak Akan Kalah
63
Episode 65: Perjuangan Fukari Untuk Rika
64
Episode 66: Kekalahan Saturnus Setelah Melawan Nuberious Strators
65
Episode 67: Pengkhianatan Didalam Pertempuran Katafrakt
66
Info update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!