Episode 09: Pemimpin Kelas 2-A

"Sendirian memang pilu, kenyataannya. Hati yang kesepian memang membutuhkan banyak ketenangan... itulah kesepian."

Pukul 10:25 pagi, cuaca cerah di atap Akademi

"Kakekku pernah bilang bahwa hati manusia itu seperti awan yang berjalan..." ucap seorang perempuan dengan rambut putih halus tergerai sampai punggungnya, bola mata indahnya menatap ke cakrawala. "...ketika mereka berjalan maka kehidupan akan selalu mengikutinya untuk mendapatkan kenangan sebagai warna kehidupan mereka."

Kedua sudut siku tangannya bertumpu pada pagar atap setinggi pinggang. Pandangannya menyapu seluruh kota Gargantia yang kini cerah berawan. "Kemudian ayahku pernah bilang bahwa manusia mampu hidup sendirian, karena orang yang paling kesepian adalah yang paling baik hati..."

Ursula mengedipkan matanya yang indah perlahan. "Namun bagiku..." pandangannya berubah bosan saat menuturkan kata-kata, "...hidup yang memiliki warna bukanlah hati manusia yang sesungguhnya..."

Matanya tertutup, seolah tidak ingin melihat apapun selain mengutarakan sesuatu yang menurutnya sangat ironis. "...kenyataannya manusia tidak mampu bertahan dari rasa kesepian."

Langkah kaki terdengar dari arah belakang, seseorang memanggilnya. "Nona Ursula, seperti biasanya kenapa nona selalu menghabiskan waktu di tempat seperti ini?"

"Nona Ursula adalah salah satu murid berprestasi dan memiliki wewenang penuh terhadap kelas 2-A. Selain itu, ia adalah salah satu keturunan bangsawan yang memiliki fasilitas mewah, terlihat seperti orang yang bisa memiliki apapun namun menurutnya kehidupan mewah itu begitu membosankan," pikir Roseta, sambil melihat punggung Ursula yang mungil dari belakang.

Menurut semua murid di sana, Ursula memiliki kepercayaan tinggi terhadap kebenaran dan kepribadian yang sangat dewasa. Ia tumbuh berkembang dengan prestasi yang tinggi sehingga dipilih menjadi ketua kelas di kelas yang paling dihormati yaitu 2-A Gargantia Akademi.

"Roseta... kah?" responnya tenang, menduga bahwa salah satu teman sekelas mendekatinya.

Perlahan matanya menatap ke samping, menampilkan setengah bola matanya yang indah seolah sedang menoleh ke belakang. "Saat aku ingin menghabiskan waktuku dengan tenang, tempat ini selalu menjadi pilihan pertama."

"Nona Ursula, apakah aku mengganggu waktumu?" tanya Roseta.

Tanpa berpaling Ursula menjawab, "Sama sekali tidak," kemudian ia menoleh ke arah temannya sembari menyeringai. "Aku tidak bisa diganggu oleh siapapun."

Melihat ekspresi Ursula yang karismatik, Roseta menyeringai senang. "Benar juga, nona Ursula adalah murid kebanggaan kerajaan. Terlebih, nona Ursula adalah penerus keluarga Silvervelt."

Ursula menghirup udara segar dan menghembuskannya perlahan, menikmati suasana di sana. Matanya melirik bayang pepohonan yang menyatu dengan tembok.

Tatapannya tiba-tiba menjadi serius dan bertanya dengan tajam, "Rose, sekarang... katakan semuanya kepadaku."

Roseta terkejut, menyadari bahwa firasat Ursula selalu tepat. "Sepertinya Sanade akan menghajar Asuka..."

Roseta terlihat sedikit kikuk. "...mungkin, ia akan memberi pelajaran kepada Fukari, mungkin Rika juga termasuk walaupun aku tidak pernah berpikir jika Sanade berani menyentuh Rika."

Setelah mendengar informasi penting dari Roseta, Ursula berpikir sejenak. "Sudah sewajarnya, karena Asuka melanggar peraturan Katafrakt dan mereka bertiga melanggar aturan Akademi. Sebagai murid bangsawan konglomerat, Sanade tidak akan tinggal diam jika ada yang ingin menjatuhkan nama Akademi."

"Apakah nona Ursula juga?" tanya Roseta, penasaran.

"Hah? Aku? Ah, tidak, aku tidak akan terlibat dengan murid bodoh seperti mereka—"

"Maaf aku mencela pembicaraan nona, maksudku apakah nona juga ingin memberikan mereka pelajaran karena mereka sudah mencoreng nama baik Akademi kita?"

"Oh itu, tidak... aku tidak ingin terlibat. Mereka selain membosankan, juga sangat merepotkan."

Roseta mendelik menatap temannya itu, meskipun sudah mengetahui sikap dewasa Ursula, mendengar secara langsung seolah mendapatkan pengetahuan baru. Roseta menyeringai, semakin bersemangat dekat dengan Ursula.

Ursula kemudian menatap langit-langit dan mengungkapkan sesuatu mengenai dirinya. "Roseta, apakah kamu berpikir aku ini adalah murid terbaik?"

"Tentu saja, semua orang sudah mengetahuinya!"

"Mereka salah tentangku, begitu juga denganmu..." kemudian ia berpaling ke arah temannya dan berkata. "Murid yang dapat merubah keadaan, maupun kasta, adalah Rika."

Roseta terkejut mendengar itu. Bisa-bisanya murid bangsawan seperti Ursula mengatakan hal itu, meskipun ia sedikit tidak mempercayainya.

Angin tenang menerpa rambut mereka, sekilas Roseta melihat wajah Ursula yang seakan-akan menyatu dengan pemandangan indah dan cerah. Setelah melihat kembali kepribadian Ursula, Roseta semakin mengaguminya.

"Roseta, kamu tidak akan mengetahui apa yang pernah ia lakukan sebelumnya karena kamu adalah murid pindahan..." katanya sambil menyentuh dan merapikan rambut yang menghalangi pandangannya. "...aku melindungimu, karena ia mengajarkanku betapa pentingnya melindungi seseorang daripada memikirkan hidupnya sendiri."

Wajah Ursula begitu tenang, ia benar-benar menyukai apa yang ia katakan saat ini. "Apakah menurutmu murid bangsawan bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan?"

Pertanyaan Ursula benar-benar membungkam Roseta, membuatnya bingung untuk merespon. "Aku tidak tahu pasti, namun kita bisa mendapatkan apapun dengan uang kita miliki?"

"Kau benar, kita bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan..." Ursula semakin menunjukkan senyuman khasnya. "Tapi, apakah kau pernah berpikir bahwa rakyat jelata mampu mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa memiliki sesuatu yang disebut uang?"

"Kalau itu, tidak mungkin terjadi... itu benar-benar sangat mustahil. Tapi aku yakin nona akan berpikiran ke arah usaha atau tekad, apakah aku benar?"

Mendengar jawaban Roseta, Ursula menjentikkan jemarinya sehingga mengeluarkan bunyi Ctlakk.

"Kau benar, tidak semua apa yang kita inginkan itu bisa kita dapatkan hanya dengan uang saja, melainkan dengan usaha untuk mendapatkannya..."

"...orang itu sudah menunjukkan secara langsung kepadaku, begitulah rasa hormat dan kagum itu muncul."

Ursula terus menuturkan perkataannya seolah mengajari temannya dengan baik. "Sekarang aku mengerti, alasan kenapa nona begitu menyukai Rika. Sekarang aku benar-benar telah belajar banyak dari nona."

Ursula meraih tangan Roseta dan mengatakan sesuatu dengan halus. "Kita harus memandang seseorang lebih dalam agar tahu siapa sebenarnya orang itu. Jika orang itu tidak berguna, abaikanlah..." kemudian Ursula meletakkan tangan temannya ke dadanya sambil berkata, "...namun, jika seseorang itu memiliki potensi yang lebih baik, kita bisa mendapatkan makna kehidupan. Sudah sewajarnya manusia belajar untuk saling memahami agar tidak salah ketika menilai seseorang."

Roseta mengangguk, tatapannya serius. Dia menerima banyak pelajaran dari orang yang ia kagumi.

Ya, dia adalah Ursula Silvervelt. Seorang murid berprestasi tinggi dengan kepribadian yang dewasa.

Hari itu di atap Akademi, angin berhembus sepoi-sepoi, memberikan ketenangan yang terasa sampai ke relung hati. Roseta yang berdiri di sebelah Ursula, masih terdiam, mencerna setiap kata yang baru saja diucapkan oleh teman karismatiknya itu. Ursula memandang jauh ke cakrawala.

"Nona Ursula," Roseta memecah kesunyian dengan suara lembut, "Aku selalu mengagumi bagaimana Nona bisa melihat kebaikan dalam diri orang lain. Bahkan dalam situasi yang sulit."

Ursula tersenyum tipis, matanya tetap memandang langit biru. "Kebaikan itu seperti permata yang tersembunyi di dalam tanah. Kadang kita semua harus menggali lebih dalam untuk menemukannya."

Roseta mengangguk pelan, menyadari betapa dalam pemikiran Ursula. "Kamu benar, Nona Ursula. Aku ingin belajar lebih banyak dari kamu."

Tiba-tiba, suara keras terdengar dari bawah. Suara tawa dan keributan siswa yang sedang berlarian di halaman Akademi. Ursula menghela napas panjang, merasakan kedamaian yang sejenak terusik.

"Roseta, kamu tahu kenapa aku selalu menghabiskan waktu di sini?" tanya Ursula, masih menatap ke bawah.

Roseta menoleh, penasaran. "Kenapa?"

"Di sini, aku bisa melihat segalanya dengan lebih jelas. Aku bisa melihat siapa yang bermain, siapa yang belajar, siapa yang bersedih, dan siapa yang bahagia. Di sini, aku merasa bisa mengendalikan segalanya, meskipun hanya untuk sesaat."

Roseta tersenyum memahami. "Kamu adalah sosok yang kuat, Nona Ursula. Tapi, apakah kamu tidak merasa kesepian di sini?"

Ursula tertawa kecil, namun ada nada getir dalam suaranya. "Kesepian sudah menjadi teman akrabku. Tapi seperti yang pernah kukatakan, manusia tidak bisa bertahan dari rasa kesepian. Itulah sebabnya manusia harus mencari seseorang yang bisa disebut sebagai teman, seperti kamu Rose."

Roseta merasa tersentuh oleh kata-kata Ursula. Ia menatap temannya dengan penuh rasa hormat dan kagum. "Aku beruntung bisa menjadi temanmu, Nona Ursula. Dan aku akan selalu ada di sini untukmu."

Mereka berdua terdiam sejenak, menikmati momen kebersamaan yang tenang. Angin kembali berhembus, membawa aroma segar dari taman di bawah. Matahari yang bersinar cerah membuat bayangan mereka tampak panjang di lantai atap.

Kemudian, Ursula berpaling, menatap Roseta dengan mata yang penuh kebijaksanaan. "Rose, ingatlah ini. Tidak peduli seberapa besar kekuasaan atau harta yang kita miliki, nilai sejati manusia terletak pada hatinya. Dan hati yang paling indah adalah hati yang mampu melihat kebaikan dalam diri orang lain, meskipun dalam keadaan tersulit."

Roseta mengangguk, merasa mendapatkan pelajaran berharga. "Aku akan mengingatnya, Nona Ursula, karena aku selalu percaya kepadamu."

Ursula tersenyum, kali ini dengan tulus. "Mari kita kembali ke kelas. Hari ini masih panjang dan banyak yang harus kita lewati, Rose."

Roseta mengangguk dan mengikuti Ursula dari belakang, sementara dia melihat rambut putih panjang Ursula sedikit mengkibar dengan anggun, seolah seekor angsa yang melebarkan sayap indahnya.

Sesampainya di koridor penghubung antar kelas, suasana sedikit berbeda. Semua siswa tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing, namun ada ketegangan yang tersembunyi di udara. Ursula dan Roseta saling berpandangan, merasakan ada sesuatu yang tidak biasa.

Di sudut kelas, Sanade terlihat sedang berbicara dengan beberapa siswa. Wajahnya serius, dengan ekspresi yang menunjukkan ketidaksabaran. Ursula menarik napas dalam-dalam, menyadari bahwa masalah yang dibicarakan Roseta tadi mungkin lebih serius dari yang ia duga.

Ursula berjalan mendekati Sanade, dengan Roseta mengikutinya. "Sanade, apa yang sedang terjadi di sini?" tanyanya dengan suara tenang namun penuh otoritas.

Sanade menoleh, sedikit terkejut melihat Ursula. "Oh, Ursula. Aku sedang mencoba menyelesaikan masalah yang melibatkan Asuka dan yang lainnya."

"Masalah apa tepatnya?" Ursula menatap Sanade dengan tajam, ingin mendapatkan jawaban yang jelas.

Sanade menghela napas, lalu menjelaskan. "Asuka telah melanggar beberapa aturan dalam pertarungan katafrakt dan rumor menggelikan itu dia mencoba menantang Rika, sepertinya Fukari juga terlibat, dan aku tidak bisa membiarkan hal itu selesai begitu saja."

Kemudian menatap curiga dan tajam kearah Ursula. "Jangan berpikir kau ingin menghentikanku, Ursula."

Ursula mendengarkan dengan seksama, lalu berkata, "Aku mengerti. Tapi kau harus berhati-hati dalam menangani masalah ini. Jangan sampai kau membuat situasi semakin memburuk, aku tidak ingin mendengar keributan ditelingaku, kau paham?"

Sanade semakin menatap tajam. Namun akhirnya dia memilih untuk menghindari Ursula.

Roseta yang berdiri di belakang Ursula, merasa kagum dengan cara Ursula menangani situasi. Ia melihat betapa Ursula mampu membawa ketenangan dan kejelasan dalam situasi yang tegang.

Episodes
1 Rika Uenohara (Arc 1: Siapa Aku Sebenarnya)
2 Seorang Teman Selalu Bersama
3 Janji Pertemanan
4 Sebuah Masalah Akademi
5 Episode 07: Aegis Imitation VS Iron-Horphastor Red
6 Episode 08: Kebenaran Asuka
7 Episode 09: Pemimpin Kelas 2-A
8 Episode 10: Mereka Sekarang Bersama
9 Episode 11: Perang Di Perbatasan Wilayah
10 Episode 12: Keresahan Fukari Terhadap Rika
11 Episode 13: Mereka Adalah Generasi Ke 2
12 Episode 14: Aku Adalah Dirimu
13 Episode 15: Masalah Keluarga Akagami
14 Episode 16: Dorongan Hati Yang Kuat.
15 Episode 17: Hari Baru Di Akademi
16 Episode 18: Pemimpin Komite Keamanan
17 Episode 19: Berkumpulnya Gadis-Gadis Katafrakt
18 Episode 20: Bagaimanapun, Aku Adalah Temanmu
19 Gargantia Grand Prix (Arc 2: Katafraktus Sentra)
20 Episode 22: Aku Adalah Maiestas
21 Episode 23: Empat Perempuan Berprestasi
22 Episode 24: Pergerakan Alexandrite
23 Episode 25: Kediaman Silvervelt
24 Episode 26: Investigasi Wilayah Elysia
25 Episode 27: Maiestas Dan Suffer Bersama
26 Episode 28: Aku Benar-Benar Merindukanmu
27 Episode 29: Maiestas Berlatih
28 Episode 30: Apakah Dia Seorang Musuh?
29 Episode 31: Alexandrite Yang Tak Bisa Ditebak
30 Episode 32: Serangan Menuju Gedung Parlemen
31 Episode 33: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 1)
32 Episode 34: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 2)
33 Episode 35: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 3)
34 Episode 36: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 4)
35 Episode 37: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 5)
36 Episode 38: Hari Gargantia Grand Prix
37 Episode 39: Elesis Traphos VS Iron-Breaker Altrapsis
38 Epsiode 40: Serangan Terakhir Elesis-Traphos
39 Episode 41: Ketegangan Sebelum Pertandingan
40 Episode 42: Sang Penjaga Langit, Saturnus Orphus!
41 Episode 43: Taktik Arnoida, Mengungkap Rencana Eliot
42 Episode 44: Invasi Arnoida Menyebabkan Huru-Hara
43 Episode 45: Pelarian Di Bawah Serangan: Pertempuran Udara!
44 Episode 46: Keahlian Fukari Gehenna
45 Episode 47: Asuka Kagami, Menghalau Pasukan Eliot
46 Episode 48: Bala Bantuan Pengkhianat
47 Episode 49: Saturnus Orphus VS Nuberious Strators
48 Episode 50: Mereka Terjatuh
49 Episode 51: Mantan General, Katafrakt Nexus
50 Episode 52: Kembalinya Katafrakt Legendaris Azure-Zero Orphus
51 Episode 53: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 1)
52 Episode 54: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 2)
53 Episode 55: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 3)
54 Episode 56: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 4)
55 Episode 57: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 5)
56 Episode 58: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 6)
57 Episode 59: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 7)
58 Episode 60: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 8)
59 Episode 61: Liberators Gigan Armour Breaker
60 Episode 62: Aegis Imitation Orphus VS Liberators Gigan Armour Breaker
61 Episode 63: Pertempuran Di Lautan
62 Episode 64: Fukari Beraksi, Liberators Tidak Akan Kalah
63 Episode 65: Perjuangan Fukari Untuk Rika
64 Episode 66: Kekalahan Saturnus Setelah Melawan Nuberious Strators
65 Episode 67: Pengkhianatan Didalam Pertempuran Katafrakt
66 Info update
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Rika Uenohara (Arc 1: Siapa Aku Sebenarnya)
2
Seorang Teman Selalu Bersama
3
Janji Pertemanan
4
Sebuah Masalah Akademi
5
Episode 07: Aegis Imitation VS Iron-Horphastor Red
6
Episode 08: Kebenaran Asuka
7
Episode 09: Pemimpin Kelas 2-A
8
Episode 10: Mereka Sekarang Bersama
9
Episode 11: Perang Di Perbatasan Wilayah
10
Episode 12: Keresahan Fukari Terhadap Rika
11
Episode 13: Mereka Adalah Generasi Ke 2
12
Episode 14: Aku Adalah Dirimu
13
Episode 15: Masalah Keluarga Akagami
14
Episode 16: Dorongan Hati Yang Kuat.
15
Episode 17: Hari Baru Di Akademi
16
Episode 18: Pemimpin Komite Keamanan
17
Episode 19: Berkumpulnya Gadis-Gadis Katafrakt
18
Episode 20: Bagaimanapun, Aku Adalah Temanmu
19
Gargantia Grand Prix (Arc 2: Katafraktus Sentra)
20
Episode 22: Aku Adalah Maiestas
21
Episode 23: Empat Perempuan Berprestasi
22
Episode 24: Pergerakan Alexandrite
23
Episode 25: Kediaman Silvervelt
24
Episode 26: Investigasi Wilayah Elysia
25
Episode 27: Maiestas Dan Suffer Bersama
26
Episode 28: Aku Benar-Benar Merindukanmu
27
Episode 29: Maiestas Berlatih
28
Episode 30: Apakah Dia Seorang Musuh?
29
Episode 31: Alexandrite Yang Tak Bisa Ditebak
30
Episode 32: Serangan Menuju Gedung Parlemen
31
Episode 33: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 1)
32
Episode 34: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 2)
33
Episode 35: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 3)
34
Episode 36: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 4)
35
Episode 37: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 5)
36
Episode 38: Hari Gargantia Grand Prix
37
Episode 39: Elesis Traphos VS Iron-Breaker Altrapsis
38
Epsiode 40: Serangan Terakhir Elesis-Traphos
39
Episode 41: Ketegangan Sebelum Pertandingan
40
Episode 42: Sang Penjaga Langit, Saturnus Orphus!
41
Episode 43: Taktik Arnoida, Mengungkap Rencana Eliot
42
Episode 44: Invasi Arnoida Menyebabkan Huru-Hara
43
Episode 45: Pelarian Di Bawah Serangan: Pertempuran Udara!
44
Episode 46: Keahlian Fukari Gehenna
45
Episode 47: Asuka Kagami, Menghalau Pasukan Eliot
46
Episode 48: Bala Bantuan Pengkhianat
47
Episode 49: Saturnus Orphus VS Nuberious Strators
48
Episode 50: Mereka Terjatuh
49
Episode 51: Mantan General, Katafrakt Nexus
50
Episode 52: Kembalinya Katafrakt Legendaris Azure-Zero Orphus
51
Episode 53: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 1)
52
Episode 54: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 2)
53
Episode 55: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 3)
54
Episode 56: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 4)
55
Episode 57: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 5)
56
Episode 58: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 6)
57
Episode 59: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 7)
58
Episode 60: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 8)
59
Episode 61: Liberators Gigan Armour Breaker
60
Episode 62: Aegis Imitation Orphus VS Liberators Gigan Armour Breaker
61
Episode 63: Pertempuran Di Lautan
62
Episode 64: Fukari Beraksi, Liberators Tidak Akan Kalah
63
Episode 65: Perjuangan Fukari Untuk Rika
64
Episode 66: Kekalahan Saturnus Setelah Melawan Nuberious Strators
65
Episode 67: Pengkhianatan Didalam Pertempuran Katafrakt
66
Info update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!