Sebuah Masalah Akademi

Hari sudah menjelang siang ketika suara keributan dari arah toilet mengganggu ketenangan kelas 2-F. Suara tersebut segera diidentifikasi sebagai perdebatan antara Fukari dan Asuka, yang tidak jarang terjadi di antara mereka.

Rika, dengan kepribadiannya yang tenang dan penuh perhatian, mendekati mereka sambil membawa kantong plastik hitam berisi minuman dingin. Langkahnya yang tenang membawa kehangatan tersendiri di tengah ketegangan yang tercipta.

"Heii.. Fuka, apa yang terjadi?" tanya Rika dengan lembut saat mereka berhenti berdebat dan menoleh padanya.

Fukari tersenyum cerah melihat Rika mendekat, sementara Asuka, dengan ekspresi kesal, memilih untuk tidak menatapnya.

"Tentu saja, aku baik-baik saja, Rika. Ini hanya perdebatan biasa dengan si bodoh ini," jawab Fukari dengan nada riang, menunjuk Asuka.

"Haaaah, apa yang kamu katakan?!" Asuka memandang Fukari dengan tatapan tajam, menolak untuk menerima kata-katanya.

Fukari, tanpa kehilangan semangat, menyatakan rasa sukanya kepada Rika. "Aku begitu senang melihatmu, Rika."

Rika tersenyum kecil mendengarnya, tetapi dari matanya yang berkilauan terlihat bahwa ia merasa bersalah karena Fukari dan Asuka terlibat dalam masalah mereka.

Rika mengambil dua kaleng minuman dingin dari dalam kantong plastik hitam. "Fuka, mungkin ini bisa sedikit membantu," katanya dengan hangat, menawarkan minuman tersebut kepada Fukari.

"Rika, kau begitu perhatian.. Terima kasih," ucap Fukari dengan senyuman, menerima minuman dingin itu dengan rasa terharu. Dia merasa haus dan lelah setelah melakukan pekerjaan membersihkan toilet sepanjang pagi.

Fukari, yang penasaran dengan kebaikan hati Rika, bertanya dengan pandangan datar. "Rika, kenapa kamu memberi aku dua minuman ini?"

Rika menggelengkan kepala sambil tertawa pelan mendengarnya. "Aku merasa bersalah, Fuka. Aku tidak ingin merepotkanmu atau menyebabkan masalah bagi kamu."

Suasana toilet sedikit tegang, tetapi perkataan Rika memberikan sentuhan keharuan yang mendalam. Asuka dan Fukari terdiam mendengarnya, merespons dengan cara masing-masing terhadap perasaan Rika.

Fukari tiba-tiba menyodorkan kedua kaleng minuman dingin ke arah wajah Rika dengan cepat. "Rasakan itu!" teriaknya sambil tersenyum lebar dan sedikit terkekeh.

"Fuka!!" teriak Rika kaget saat minuman dingin itu mengenai wajahnya.

"As always! Kamu selalu bisa meluluhkan hatiku, Rika," kata Fukari dengan senyuman, menunjukkan kebahagiaannya.

Fukari tersenyum manis ke arah Rika, sementara Asuka merasa kesal, wajahnya memerah seolah cemburu dengan kedekatan mereka berdua.

"Hemph, sebagai keluarga bangsawan bawah, kau benar-benar sudah tidak waras," kata Asuka sambil menatap Fukari dengan ekspresi sinis.

Fukari hanya tersenyum mengejek dan mendekatkan sebuah minuman kaleng ke wajah Asuka dengan gerakan tiba-tiba, membuatnya terkejut.

"Apa yang kau lakukan, turis bodoh?!" seru Asuka, wajahnya memerah karena marah.

"Ambillah, Rika juga memberimu satu kaleng minuman," ucap Fukari dengan nada tajam.

Asuka melirik Rika dengan ekspresi ragu sebelum tiba-tiba menampik tangan Fukari, sehingga minuman itu terlempar ke lantai.

"Singkirkan itu dari hadapanku!" ketus Asuka dengan suara meninggi.

Rika terkejut melihat reaksi tajam Asuka, sedangkan Fukari naik pitam. Dia meraih kerah baju Asuka dan mendorongnya ke tembok dengan keras. "Asuka, kau benar-benar membuatku muak!"

Fukari mengeluarkan ancaman dengan suara rendah namun tajam. "Lu mau gelud ama gue, hah?!"

Asuka menyeringai sinis, tidak terlihat terpengaruh. "Kenapa, apakah kau tidak terima?"

"Aku akan memasukkan kaleng minuman ini ke dalam mulutmu yang bodoh, bukalah!" kata Fukari sambil menodongkan minuman miliknya ke bibir Asuka.

Asuka merespons dengan mencibir dan menolak dengan keras, "Cuihh!"

Fukari terkejut dan semakin marah. Tiba-tiba, Asuka menyuarakan tantangan dengan nada yang tajam, "Kenapa kau begitu percaya diri, dengan tenaga seperti anak kecil, mana bisa mengalahkan aku?"

Fukari menyadari ancaman di balik kata-kata Asuka dan melompat mundur menjaga jarak.

Di sudut yang sunyi di Gargantia Akademi, suasana tiba-tiba tegang. Fukari dan Asuka saling bertukar serangan dengan cepat di toilet perempuan, menciptakan atmosfer pertarungan yang intens.

Keduanya terus bertukar serangan, saling menghindari dan menyerang dengan kecepatan luar biasa. Tendangan tinggi dari Fukari mengenai dagu Asuka, membuatnya terjatuh sebentar sebelum bangkit kembali dengan kekuatan yang tak terduga, menghempaskan Fukari ke lantai.

Asuka dengan cepat mengunci lengan Fukari di belakang punggungnya, membuat Fukari tidak berdaya. "Tidak mungkin, si bodoh ini—.." Fukari terdiam saat merasa tertahan.

Asuka tertawa kejam sambil mendekati telinga Fukari dengan suara mengejek, "Kau pikir bisa mempermainkan aku?!"

Tiba-tiba, Rika bergegas menghentikan Asuka, menarik tangan Asuka dari Fukari dengan lembut namun tegas. "Asuka, berhentilah!"

"Asuka, kumohon hentikan.. Kau bisa mematahkan tangan Fuka!" ucap Rika dengan nada tegas.

"Hah, aku tidak peduli.. aku akan menghancurkan temanmu Rika!" Asuka tersenyum sinis.

Rika mencoba menengahi situasi dengan berbicara kepada Asuka, "Asuka, jangan teruskan ini."

Asuka memandang tajam Rika sebelum akhirnya menurut.

Dari arah luar, seorang pengajar mendekati sumber suara teriakan itu. Itu adalah Professor Miwel Van Endemik!

Guru itu merasa firasat yang tidak enak dan mendapati mereka bertiga sedang bertarung di toilet perempuan. Akhirnya, kejadian tersebut dihentikan oleh Miwel Van Endemik dan mereka dibawa ke ruangan khusus di hadapan kepala Akademi.

Di sana, Asuka, Fukari, dan Rika berdiri di hadapan meja kepala Akademi. Dari kedua sisi ruangan, semua guru memperhatikan mereka bertiga seperti dalam sidang.

Seorang pengajar berpenampilan mewah dan elegan, perempuan bangsawan atas, memasuki ruangan. Dia mengambil cawan mewah berisi wiski dan duduk di samping Professor Miwel Van Endemik.

"Miwel Sensei, apakah mereka benar-benar melakukan itu di toilet?" tanya perempuan dewasa itu.

"Benar, aku akan menjadi saksi dan mereka adalah tanggung jawabku, Mona Sensei," jawab Miwel.

Setelah mendengarkan Miwel, Mona Violet melipat kakinya dan berpose angkuh. "Heii bocah.. apakah kalian tidak memiliki rasa malu?"

Asuka, Fukari, dan Rika hanya bisa terdiam membisu.

"Apakah kalian tahu rasanya wiski itu seperti apa?"

"Mona, sebaiknya kau tidak minum terlalu banyak," nasihat Miwel.

"Ohh, kau begitu perhatian. Tapi wiski adalah teman terbaikku," jawab Mona.

"Sensei, minuman itu tidak baik lho," tiba-tiba Rika menyahut. Fukari terkejut mendengar Rika menyahut.

Perempuan itu tersenyum kepada Rika, sesaat tersenyum kepada Asuka.

Asuka mengetahui apa yang akan terjadi, senyuman perempuan itu seperti tanda untuk memberikan Asuka kesempatan untuk menjadi seorang Maiestas.

"Rika kemarilah," ucap pengajar itu.

Rika pun menghampirinya dengan wajahnya yang tenang. Sampai disana perempuan pengajar itu memberikan sebuah surat kepada Rika.

"Apakah ini surat untukku?" tanya Rika.

"Itu adalah Surat perizinan Katafrakt, sudah ditanda tangani oleh Kepala Akademi."

Setelah melihat sampul surat itu, nampaknya Miwel terkejut. "Tidak mungkin! kau ingin melihat murid kesayangan kita bertarung, mona?! kau bisa menjelaskannya kepadaku!"

"Tidak ada yang perlu dijelaskan, perbuatan mereka saat ditoilet harus ditutupi oleh pertarungan Katafrakt," jawab pengajar itu, seketika dia berpaling kearah Rika. "Asuka akan menemanimu di pertandingan, Fukari kondisimu sepertinya parah, kau harus segera diobati oleh Dokter Vermilion."

"Tapi—..." Fukari protes namun disela oleh pembicaraan pengajar itu.

"Rika, Katafrakt milikmu bukankah sudah diperbaiki?"

Katafrakt?

Apa itu?

Rika benar-benar tidak memahami pembicaraan itu.

Besoknya...

Di tengah langit cerah dan udara pagi yang segar, lonceng besar di Akademi Gargantia berdentang, menandai dimulainya hari baru. Para murid berkerumun di halaman, tertawa dan bercanda, siap memulai pelajaran mereka. Namun, suasana mendadak berubah ketika pengeras suara di seluruh akademi mulai berderak, menarik perhatian setiap orang.

"Perhatian, seluruh murid Akademi Gargantia," suara tegas namun tenang milik Mona, pengajar senior, menggema dari pengeras suara. Para murid berhenti berbicara, fokus sepenuhnya pada pengumuman yang tidak biasa ini.

"Saya Mona, memiliki pengumuman penting yang harus kalian semua dengar dengan saksama. Hari ini, akan dilaksanakan sebuah pertarungan Katafrakt yang sangat istimewa. Pertarungan ini antara Rika dan Asuka, dua pilot Katafrakt terbaik di akademi kita," kata Mona, suaranya menggema di seluruh Akademi.

Murid-murid mulai berbisik-bisik penuh antusias. Rika dan Asuka adalah nama besar di Akademi karena mereka salah satu murid yang sangat berprestasi, dikenal karena keterampilan luar biasa mereka dalam mengendalikan Katafrakt. Namun, yang membuat pengumuman ini lebih menarik adalah fakta bahwa ini adalah pertarungan hukuman tingkat A, sebuah kategori rahasia yang jarang sekali diperlihatkan kepada publik.

"Mengapa mereka bertarung? Karena mereka melanggar kode etik Akademi dengan cara yang sangat serius. Hukuman tingkat A ini diberikan hanya untuk pelanggaran berat dan rahasia. Maka dari itu, semua murid diwajibkan untuk menonton dan belajar dari pertarungan ini," lanjut Mona, memberikan tekanan pada kata-kata terakhirnya.

Pengumuman itu ditutup dengan suara klik, meninggalkan murid-murid dalam kegelisahan dan kegembiraan yang bercampur aduk. Mereka bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi antara Rika dan Asuka, serta bagaimana pertarungan itu akan berlangsung. Arena utama mulai terasa semakin mendebarkan dengan setiap menit yang berlalu, penuh dengan spekulasi dan harapan.

Saat waktu semakin mendekati pukul 15.00, semua murid berkumpul di arena, mereka siap menyaksikan pertarungan yang akan tercatat dalam sejarah Akademi Gargantia. Ini bukan hanya pertarungan biasa, melainkan sebuah pelajaran penting yang akan mengingatkan mereka tentang batasan-batasan dan tanggung jawab sebagai seorang pilot Katafrakt.

Pertarungan itu disebut sebagai Judgement Duel.

Di tribun utama, murid-murid sudah memenuhi tempat duduk, sorak-sorai mereka berubah menjadi desas-desus penuh antisipasi. Arena besar itu berada tepat di sebuah lapangan yang tidak jauh dari Akademi, menciptakan suasana yang mendebarkan. Para murid berkumpul, menunggu dengan cemas saat layar besar di arena mulai menampilkan hitung mundur.

Di ruang persiapan, Rika dan Asuka bersiap-siap dalam keheningan yang tegang. Keduanya mengenakan seragam akademi mereka, dilengkapi dengan teknologi canggih seperti Gear-Driver Watch masing-masing.

Mereka merenungkan tindakan mereka yang membawa mereka ke titik ini, sementara tim teknisi di hangar sibuk memastikan Katafrakt mereka dalam kondisi prima.

Di sudut lain arena, Sensei Mona berdiri di platform kontrol, mengamati dengan cermat. Ia tahu pertarungan ini tidak hanya menjadi hukuman bagi Rika dan Asuka, tetapi juga sebuah pelajaran bagi seluruh murid tentang disiplin dan tanggung jawab.

Ketegangan di udara semakin terasa saat hitungan mundur mencapai nol. Bunyi dentuman keras mengumumkan dimulainya pertarungan.

...- Terima kasih sudah membaca Novel ini -...

@Setsuna Ernesta Kagami

Episodes
1 Rika Uenohara (Arc 1: Siapa Aku Sebenarnya)
2 Seorang Teman Selalu Bersama
3 Janji Pertemanan
4 Sebuah Masalah Akademi
5 Episode 07: Aegis Imitation VS Iron-Horphastor Red
6 Episode 08: Kebenaran Asuka
7 Episode 09: Pemimpin Kelas 2-A
8 Episode 10: Mereka Sekarang Bersama
9 Episode 11: Perang Di Perbatasan Wilayah
10 Episode 12: Keresahan Fukari Terhadap Rika
11 Episode 13: Mereka Adalah Generasi Ke 2
12 Episode 14: Aku Adalah Dirimu
13 Episode 15: Masalah Keluarga Akagami
14 Episode 16: Dorongan Hati Yang Kuat.
15 Episode 17: Hari Baru Di Akademi
16 Episode 18: Pemimpin Komite Keamanan
17 Episode 19: Berkumpulnya Gadis-Gadis Katafrakt
18 Episode 20: Bagaimanapun, Aku Adalah Temanmu
19 Gargantia Grand Prix (Arc 2: Katafraktus Sentra)
20 Episode 22: Aku Adalah Maiestas
21 Episode 23: Empat Perempuan Berprestasi
22 Episode 24: Pergerakan Alexandrite
23 Episode 25: Kediaman Silvervelt
24 Episode 26: Investigasi Wilayah Elysia
25 Episode 27: Maiestas Dan Suffer Bersama
26 Episode 28: Aku Benar-Benar Merindukanmu
27 Episode 29: Maiestas Berlatih
28 Episode 30: Apakah Dia Seorang Musuh?
29 Episode 31: Alexandrite Yang Tak Bisa Ditebak
30 Episode 32: Serangan Menuju Gedung Parlemen
31 Episode 33: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 1)
32 Episode 34: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 2)
33 Episode 35: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 3)
34 Episode 36: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 4)
35 Episode 37: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 5)
36 Episode 38: Hari Gargantia Grand Prix
37 Episode 39: Elesis Traphos VS Iron-Breaker Altrapsis
38 Epsiode 40: Serangan Terakhir Elesis-Traphos
39 Episode 41: Ketegangan Sebelum Pertandingan
40 Episode 42: Sang Penjaga Langit, Saturnus Orphus!
41 Episode 43: Taktik Arnoida, Mengungkap Rencana Eliot
42 Episode 44: Invasi Arnoida Menyebabkan Huru-Hara
43 Episode 45: Pelarian Di Bawah Serangan: Pertempuran Udara!
44 Episode 46: Keahlian Fukari Gehenna
45 Episode 47: Asuka Kagami, Menghalau Pasukan Eliot
46 Episode 48: Bala Bantuan Pengkhianat
47 Episode 49: Saturnus Orphus VS Nuberious Strators
48 Episode 50: Mereka Terjatuh
49 Episode 51: Mantan General, Katafrakt Nexus
50 Episode 52: Kembalinya Katafrakt Legendaris Azure-Zero Orphus
51 Episode 53: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 1)
52 Episode 54: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 2)
53 Episode 55: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 3)
54 Episode 56: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 4)
55 Episode 57: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 5)
56 Episode 58: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 6)
57 Episode 59: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 7)
58 Episode 60: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 8)
59 Episode 61: Liberators Gigan Armour Breaker
60 Episode 62: Aegis Imitation Orphus VS Liberators Gigan Armour Breaker
61 Episode 63: Pertempuran Di Lautan
62 Episode 64: Fukari Beraksi, Liberators Tidak Akan Kalah
63 Episode 65: Perjuangan Fukari Untuk Rika
64 Episode 66: Kekalahan Saturnus Setelah Melawan Nuberious Strators
65 Episode 67: Pengkhianatan Didalam Pertempuran Katafrakt
66 Info update
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Rika Uenohara (Arc 1: Siapa Aku Sebenarnya)
2
Seorang Teman Selalu Bersama
3
Janji Pertemanan
4
Sebuah Masalah Akademi
5
Episode 07: Aegis Imitation VS Iron-Horphastor Red
6
Episode 08: Kebenaran Asuka
7
Episode 09: Pemimpin Kelas 2-A
8
Episode 10: Mereka Sekarang Bersama
9
Episode 11: Perang Di Perbatasan Wilayah
10
Episode 12: Keresahan Fukari Terhadap Rika
11
Episode 13: Mereka Adalah Generasi Ke 2
12
Episode 14: Aku Adalah Dirimu
13
Episode 15: Masalah Keluarga Akagami
14
Episode 16: Dorongan Hati Yang Kuat.
15
Episode 17: Hari Baru Di Akademi
16
Episode 18: Pemimpin Komite Keamanan
17
Episode 19: Berkumpulnya Gadis-Gadis Katafrakt
18
Episode 20: Bagaimanapun, Aku Adalah Temanmu
19
Gargantia Grand Prix (Arc 2: Katafraktus Sentra)
20
Episode 22: Aku Adalah Maiestas
21
Episode 23: Empat Perempuan Berprestasi
22
Episode 24: Pergerakan Alexandrite
23
Episode 25: Kediaman Silvervelt
24
Episode 26: Investigasi Wilayah Elysia
25
Episode 27: Maiestas Dan Suffer Bersama
26
Episode 28: Aku Benar-Benar Merindukanmu
27
Episode 29: Maiestas Berlatih
28
Episode 30: Apakah Dia Seorang Musuh?
29
Episode 31: Alexandrite Yang Tak Bisa Ditebak
30
Episode 32: Serangan Menuju Gedung Parlemen
31
Episode 33: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 1)
32
Episode 34: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 2)
33
Episode 35: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 3)
34
Episode 36: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 4)
35
Episode 37: Persiapan Gargantia Grand Prix (Part 5)
36
Episode 38: Hari Gargantia Grand Prix
37
Episode 39: Elesis Traphos VS Iron-Breaker Altrapsis
38
Epsiode 40: Serangan Terakhir Elesis-Traphos
39
Episode 41: Ketegangan Sebelum Pertandingan
40
Episode 42: Sang Penjaga Langit, Saturnus Orphus!
41
Episode 43: Taktik Arnoida, Mengungkap Rencana Eliot
42
Episode 44: Invasi Arnoida Menyebabkan Huru-Hara
43
Episode 45: Pelarian Di Bawah Serangan: Pertempuran Udara!
44
Episode 46: Keahlian Fukari Gehenna
45
Episode 47: Asuka Kagami, Menghalau Pasukan Eliot
46
Episode 48: Bala Bantuan Pengkhianat
47
Episode 49: Saturnus Orphus VS Nuberious Strators
48
Episode 50: Mereka Terjatuh
49
Episode 51: Mantan General, Katafrakt Nexus
50
Episode 52: Kembalinya Katafrakt Legendaris Azure-Zero Orphus
51
Episode 53: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 1)
52
Episode 54: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 2)
53
Episode 55: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 3)
54
Episode 56: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 4)
55
Episode 57: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 5)
56
Episode 58: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 6)
57
Episode 59: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 7)
58
Episode 60: Azure Zero & Iron-Horphastor Red VS Aegis Imitation (Part 8)
59
Episode 61: Liberators Gigan Armour Breaker
60
Episode 62: Aegis Imitation Orphus VS Liberators Gigan Armour Breaker
61
Episode 63: Pertempuran Di Lautan
62
Episode 64: Fukari Beraksi, Liberators Tidak Akan Kalah
63
Episode 65: Perjuangan Fukari Untuk Rika
64
Episode 66: Kekalahan Saturnus Setelah Melawan Nuberious Strators
65
Episode 67: Pengkhianatan Didalam Pertempuran Katafrakt
66
Info update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!